Anda di halaman 1dari 13

IAI IBRAHIMY |1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan dalam dunia pembelajaran yang bergulir dari
masa kemasa memperkaya khanzah pembelajaran itu sendiri. Sebagai
dunia yang dinamis dan terus berubah, pembelajaran semakin
menyempurnakan diri sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada saat ini.
Pembelajaran semakin mengarah pada era kemandirian belajar, didukung
dengan sarana telekomunikasi yang semakin baik akan lebih mendekatkan
ruang, menghemat waktu, proses pembelajaran semakin fleksibel bagi
semua orang.
Memenuhi tuntutan perkembangan jaman yang semakin maju,
aspek pendidikan diharuskan membimbing dan mengarahkan peserta didik
untuk menjadi lebih aktif dan kreatif. Keaktifan siswa hendaklah
melibatkan siswa itu sendiri agar secara langsung belajar dan menemukan
sebuah jawaban. Seringnya rasa malu siswa yang muncul untuk
berkomunikasi membuat kondisi kelas tidak aktif. Hal seperti ini
menyebabkan rendahnya prestasi siswa. Guru hendaknya memancing
keaktifan siswa melalui model-model pembelajaran yang sesuai.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memancing
keaktifan siswa adalah denagn model pembelajaran cooperative script .
Cooperative script adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja
berpasangan dan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari. Dengan meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang telah
di peroleh sebelumnya, dapat pula mempermudah meningkatkan
kreativitas siswa karena kreativitas siswa merupakan kemampuan
membuat kombinasi baru berdasarkan data dan informasi yang sudah ada.
IAI IBRAHIMY |2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Cooperative Script?
2. Apa saja kelebihan dari Model Pembelajaran Cooperative Script?
3. Apa saja kelemahan dari Model Pembelajaran Cooperative Script?
4. Bagaimana langkah penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Script?
5. Bagaimana cara mengaplikasikan Model Pembelajaran Cooperative
Script pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada murid?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dari model pembelajaran Coopertive Script,
2. Untuk mengetahui kelebihan dari model pembelajaran Coopertive
Script,
3. Untuk mengetahui kelemahan dari model pembelajaran Coopertive
Script,
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran
Coopertive Script, dan
5. Untuk menetahui cara mengaplikasikan model pembelajaran
Coopertive Script pada mata pelajaran Ilmu Tajwid
IAI IBRAHIMY |3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Coopertive Script


Metode Cooperative Script ini berasal dari kata Methodos,
Cooperative dan Script, yang memiliki arti masing-masing diantarannya: Metode
berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh.
Cooperative berasal dari kata Cooperate yang artinya bekerja sama,
bantuan-membantu, gotong royong. Sedangkan kata dari Cooperation yang
memiliki arti kerja sama, koperasi persekutuan. Script ini berasal dari kata Script
yang memiliki arti uang kertas darurat, surat saham sementara dan surat andil
sementara. Jadi pengertian dari Cooperative adalah Strategi belajar dimana siswa
belajar dalam kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda. Metode
Cooperative Script menurut Departemen Nasional yaitu dimana siswa bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi
yang dipelajari.

Jadi, model belajar Cooperative Script adalah model belajar dimana


siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan,
bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Jadi model pembelajaran Cooperative
Script merupakan penyampaian materi ajar yang diawali dengan pemberian
wacana atau ringkasan materi ajar kepada siswa yang kemudian diberikan
kesempatan kepada siswa untuk membacanya sejenak dan
memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru kedalam materi ajar
yang diberikan guru, lalu siswa diarahkan untuk menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap dalam meteri yang ada secara bergantian sesama pasangan
masing-masing.
IAI IBRAHIMY |4

B. Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Script


Model pembelajaran Cooperative Script baik digunakan dalam
pembelajaran untuk menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya berfikir kritis
serta mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang
diyakininya benar. Sehubungan dengan itu maka kelebihan dari model
pembelajaran Cooperative Script adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Cooperative Script mengajarkan siswa untuk percaya
kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir,
mencari informasi dari sumber lain dan belajara dari siswa lain.
2. Model pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa untuk
mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide
temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan
masalah.
3. Model pembelajaran Cooperative Script membantu siswa belajar
menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima
perbedaan yang ada.
4. Model pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi yang
efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan social termasuk
meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara
satu siswa dengan siswa yang lain.
5. Model pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan
kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan
jawaban.
6. Model pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa yang kurang pintar
untuk tetap berbuat.
7. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script membantu
memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya.
8. Dapat meningkatkan atau mengembangkan keterampilan berdiskusi.
9. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.
IAI IBRAHIMY |5

10. Menghargai ide orang lain.


11. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
C. Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative Script
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan,
begitu juga dengan Model pembelajaran Cooperative Script ini. Adapun yang
menjadi kekurangan dari Model pembelajaran Cooperative Script ini yaitu :
1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut
dinilai teman dalam kelompoknya.
2. Tidak semua siswa mampu menerapkan Model pembelajaran Cooperative
Script . Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model
pembelajaran ini.
3. Penggunaan Model pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci
melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak
menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.
4. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.
5. Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi
di dalam kelompok.

D. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script


Peranan guru :
1. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan,
2. Guru membagi wacana/materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya,
3. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan ada yang berperan sebagai pendengar,
4. Pembicara membacakan ringkasannnya selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok kedalam ringkasannya. Sedangkan peserta didik
yang lain berperan :
a) Menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
b) Membantu mengingat, menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
dengan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
IAI IBRAHIMY |6

5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan


sebaliknya. Dan lakukan kembali kegiatan seperti diatas (langkah pada
kegiatan 4)
6. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi pelajaran.
7. Penutup

E. mengaplikasikan model pembelajaran Coopertive Script pada mata


pelajaran Ilmu Tajwid

1. Pengertian Tajwid

Tajwid menurut lughot (etimologi) adalah mendatangkan atau


membaca dengan baik. Sedangkan menurut istilah (terminologi) adalah Ilmu yang
dengannya kita dapat mengetahui bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf Al-
qur’an, baik tebal tipisnya, panjang pendeknya (mad-qosnya), sifat-sifatnya, serta
cara membacanya dengan baik.
2. Faedah (Kegunaan) Ilmu Tajwid
Faedah mempelajari Ilmu Tajwid adalah Untuk mencapai kebenaran
semaksimal mungkin dalam membaca Al Qur’an sesuai yang diterima dari Nabi
Muhammad SAW
3. Hukum Mempelajari Tajwid
Hukum mempelajari Ilmu Tajwid adalah Fardlu Kifayah, sedang
mengamalkannya adalah Fardlu ‘Ain bagi tiap-tiap kaum muslimin dan muslimat
yang sudah mukallaf.

4. Hukum bacaan nun mati (‫ ) ن‬atau tanwin

Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum


bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar, idgham, iqlab dan ikhfa.

ْ )
1. Idhar ( ‫إظ َهار‬

Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ ‫ ) ٌ ٍ ً ْن‬bertemu
dengan salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar.
IAI IBRAHIMY |7

Huruf-huruf halqi itu ada enam yaitu: ‫ھ غ ع خ ح ا‬

Contoh bacaan Idhar :

No Huruf Nun Mati Tanwin


1
‫ا‬ َ‫َم ْن أ َمن‬ ٌ‫س ْو ٌل ا َ ِم ْين‬
ُ ‫َر‬
2
‫ح‬ ِ ‫ع َْن ح ََر‬
َ‫امك‬ ٌ‫ار حَامٍ يَة‬
ٌ َ‫ن‬
3

‫خ‬ َ ‫َم ْن َخش‬


‫ِي‬ ‫ذَ َّر ٍة َخ ٍبي ٌْر‬
4

‫ع‬ ‫ِم ْن ِع ْل ٍم‬ ‫ع ٍل ْي ٌم‬


َ ‫سمٍ ْي ٌع‬
َ
5

‫غ‬ ‫ِم ْن ِغ ٍل‬ َ ‫اَجْ ٌر‬


‫غي ُْر‬
6
‫ھھ‬ ‫ِم ْن َھا ٍد‬ ‫ُج ُرفٍ َھ ٍار‬
2. Idgham ( ‫) اِدْغَا ٌم‬

Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun mati atau tanwin
bertemu salah satu huruf dari huruf ‫ ر ل و م ن ي‬maka wajib dibaca idgham, cara
membacanya seolah mentasydidkan nun mati/tanwin (‫ ْن‬/ ً ٍ ٌ ) ke dalam huruf hidup
sesudahnya. Sehingga bunyi nun mati atau tawin tidak terdengar sama sekali.

Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham
bila ghunnah.

a. Idgham bighunnah ( ‫) بِغُنَّ ٍة اِ ْدغَا ٌم‬

Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung


(ghunnah) yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham
bighunnah yang empat yaitu:

Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan meleburkan


suara nun mati/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.

Contoh bacaan idgham bighunnah:


IAI IBRAHIMY |8

No Huruf Nun Mati Tanwin

1 ‫ي‬ ‫َم ْن يَقُ ْو ُل‬


ْ َ‫يَ ْو َمئِ ٍذ ي‬
‫صد ُُر‬

2 ‫ن‬ ‫ِم ْن نِ ْع َم ِة‬


‫ِح ْك َم ٍة نَا ِف َع ٍة‬

3 ‫م‬
َ ‫ِم ْن َم‬
‫س ٍد‬ ‫عبَ ْدت ُ ْم‬
َ ‫عَابِ ٌد َما‬

4 ‫و‬
ِ ‫ِم ْن َو َر‬
‫اء ِھ ْم‬ ‫َخي ٌْر َوا َ ْب َقى‬

Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada
dalam satu kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati/tanwin
dibaca jelas.
ٌ ‫ان ـ قِ ْن َو‬
Contoh : ‫ان‬ ٌ ‫ص ْن َو‬
ِ ‫ان ـ د ُ ْنيَا ـ‬
ٌ َ‫بُ ْني‬
b. Idgham bilaghunnah ( ‫غنَّ ٍة ِبلَ اِدْغَا ٌم‬
ُ )
Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa berdengung.
Apabila nun mati atau tnwin bertemu dengan salah atu huruf idgham bilaghunnah
yaitu ‫ر ـ ل‬

Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur nun


mati/tanwin ke dalam huruf sesudahnya.

Contoh bacaan idgham bilaghunnah:

No Huruf Nun Mati Tanwin


1
‫ل‬ َ‫ِم ْن لَ ُد ْنك‬ َ‫ُھدًى ِل ْل ُمتَّ ِق ْين‬
2
‫ر‬ َ‫ِم ْن َربِك‬ َ‫َخي ٌْر َر ِاز ِق ْين‬

3. Iqlab ( ‫) اقلب‬
IAI IBRAHIMY |9

Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu


dengan huruf ‫ب‬, maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah
bunyi nun mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( ‫ ) ْم‬Huruf iqlab hanya satu
yaitu huruf ‫ب‬

Contoh bacaan iqlab:

No Huruf Nun Mati Tanwin

1 ‫ب‬ ‫ِم ْن َب ْع ِد ِھ ْم‬ ‫س ِم ْي ٌع َب ِصي ٌْر‬


َ

4. Ikhfa ( ‫)ا ِْخفَا ٌء‬

Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau


tanwin. Maksudnya bunyi nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan
dengung, serta cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa
apabila nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya
ada 15 yaitu:
‫كـقـفـظـطـضـصـشـس–زـذـدـجـثـت‬
Contoh bacaan ikhfa:
No Huruf Nun Mati Tanwin
1
‫ت‬ ‫فَ َم ْن تَبِ َع‬ ‫ت تَجْ ِرى‬
ٍ ‫جَن‬
2
‫ث‬ ْ‫فَ َم ْن ثَقُلَت‬ ٌ ِ‫َاب ثَاق‬
‫ب‬ ٌ ‫شھ‬ِ
3
‫ج‬ ‫ا ِْن جَا َء ُك ْم‬ ٍ ‫َخ ْل‬
‫ق جَ ِد ْي ٍد‬
4
‫د‬ ‫ا َ ْندَادًا‬ ‫َدكًّا َدكًّا‬
5
‫ذ‬ ٍ ‫ِم ْن ذَ َھ‬
‫ب‬ ٍ ‫ارا ذَاتَ لَ َھ‬
‫ب‬ ً َ‫ن‬
6
‫ز‬ ‫َواَ ْن َز ْلنَا‬ ‫ص ِع ْيدًا َزلَ ًقا‬
َ

7 ‫س‬ َ ‫أ َ ِإل ْن‬


ُ‫سان‬ ‫سل ًما‬
َ ‫سل ًما‬
َ
8
‫ش‬ َ‫ِم ْن ش َِر َما َخلَق‬ ‫ش ِد ْي ٍد‬ ٍ ‫عذَا‬
َ ‫ب‬ َ
9
IAI IBRAHIMY | 10

‫ص‬ ‫صالَتِ ِھ ْم‬


َ ‫ع َْن‬ ‫ع َمالً صَا ِل ًحا‬
َ
10
‫ض‬ ‫َم ْنض ُْو ٍد‬ ٌ‫َاحكَة‬
ِ ‫س ِف َرةٌ ض‬
ْ ‫ُم‬
11
‫ط‬ ٍ ‫ِم ْن َطيِبَا‬
‫ت‬ ٌ‫بَ ْل َدةٌ َطيٍبَة‬
12
‫ظ‬ ُ ‫ِم ْن‬
‫ظ ُھ ْو ِر ِھ ْم‬ ً‫ُح َّرا ًء َظا ِھ َرة‬
13
‫ف‬ ‫أ َ ْنفُس ِِھ ْم‬ ‫ُم ْختَا ٍل فَ ُخ ْو ٍر‬
14
‫ق‬ ‫ِم ْن قَ ْب ِل‬ ‫ٍر ْزقًا قَالُوا‬
15
‫ك‬ ‫َم ْن كَانَ يَ ْر ُجو‬ ‫نَاِصيَ ٍة كَا ِذبَ ٍة‬

E. Hukum bacaan Mim Mati


Hukum mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwid sebagaimana halnya
hukum nun mati.
Mim mati atau mim sukun (‫ ) ْم‬apabila bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyah maka memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idghom mimi
dan idhar syafawi.
1. Ikhfa Syafawi (‫) َش َف ِوي ا ِْخفَاء‬
Ikhfa Syafawi adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf
mim.Hukum bacaan disebut ikhfa syafawi apabila mim mati atau mim sukun
bertemu dengan huruf ba ( ‫)ب‬. Adapun cara membacanya harus dibunyikan
samar-samar di bibir dan didengungkan.
Contoh:
Mim mati bertemu huruf ba’ : ‫بِذَلِكَ لَ ُه ْم َو َما‬
Mim mati bertemu huruf ba’ : ‫ار ٍة ت َْر ِم ْي ِه ْم‬
َ ‫بِ ِح َج‬
2. Idghom Mimi ( ‫يمي اِدْغَا ٌم‬
ِ ‫)م‬
ِ
Hukum bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun bertemu dengn mim
yang sejenis. Cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau
ditasydidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi sering pula disebut idgham
mitslain atau idgham mutamatsilain (idgham yang hurufnya serupa atau sejenis)
Contoh:
Mim mati bertemu huruf mim : ‫للاِ ِمنَ لَ ُه ْم َو َما‬
IAI IBRAHIMY | 11

Mim mati bertemu huruf mim : ‫ُمؤْ ِمنِيْنَ ُك ْنت ُ ْم ا ِْن‬


3. Idhar Syafawi (‫ار‬ ْ ‫ش َف ِوي ِ ا‬
ْ ‫ِظ َه‬ َ )
Idhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyyah selain huruf mim dan ba’, maka hukum bacaannya disebut idhar
syafawi. Cara membacanya bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas tanpa
berdengung di bibir dengan mulut tertutup.
Huruf-huruf idhar syafawi jumlahnya ad 26 huruf, yaitu:
‫صـشـسـزـرـذـدـخـحـجـثـتـا‬
‫ي– ھ وـ ـ ن ـ ل ـ ك ـ ق ـ ف ـ غ ـ ع ـ ظ ـ ط ـ ض ـ‬
Contoh bacaan Idhar Syafawi :

No Huruf Kalimat No Huruf Kalimat


1 14
‫ا‬ ‫فَلَ ُھ ْم اَجْ ٌر‬ ‫ض‬ ‫َوا ْمضُوا‬
2 15
‫ت‬ ‫ت تَجْ ِرى‬
ٍ ‫جَن‬ ‫ط‬ ‫لَ ُھم َطعَا ٌم‬
3 16
‫ث‬ ً ‫َما ًء ثَج‬
‫َّاجا‬ ‫ظ‬ ‫وء‬
ِ ‫س‬َّ ‫َظنَنت ُ ْم َظنَّ ال‬
4 17
‫ج‬ ٍ ‫َخ ْل‬
‫ق َج ِد ْي ٍد‬ ‫ع‬ ٌ َ‫عذ‬
‫اب‬ َ ‫َولَ ُھ ْم‬
5 18
‫ح‬ َ‫علَي ِْھ ْم حَافِ ِظ ْين‬
َ ‫غ‬ َ ‫َما ُء ُك ْم‬
‫غ ْو ًرا‬
6 19
‫خ‬ ‫ُھ ْم َخي ُْر ا ْلبَ ِريَّ ِة‬ ‫ف‬ ‫لَ ُھ ْم فِ ْيھَا‬

7 ‫د‬ ‫لَ ُھ ْم دَاراالَ ِخ َر ِة‬ 20 ‫ق‬ ‫َرأَ ْو ُھ ْم قَالُ ْوا‬


8 21
‫ذ‬ ‫َربُّ ُك ْم ذُ ْوا َرحْ َم ٍة‬ ‫ك‬ ‫اِنَّ ُھ ْم كَانُوا‬
9 22
‫ر‬ َ‫اِيْل ِف ِھ ْم ِرحْ لَة‬ ‫ل‬ َ‫فَ َما لَ ُھ ْم الَ يُؤْ ِمنُ ْون‬
10 23
‫ز‬ َ ‫ا َ ْم َزيَّنا ال‬
‫س َماء‬ ‫ن‬ ‫اَلَ ْم نَجْ عَ ْل‬
11 24
‫س‬ َ ‫فَ ْوقَ ُك ْم‬
‫س ْب ًعا‬ ‫و‬ َ‫علَي ِْھ ْم َوالَ ُھ ْم يَحْ َزنُون‬
َ
12 25
‫ش‬ ‫ُھ ْم ش َُّر البَ ِريَّ ِة‬ ‫ھ‬ ‫ا َ ْم ِھ ْل ُھ ْم ُر َو ْيدًا‬
13 26
‫ص‬ َ‫ا ِْن ُك ْنت ُ ْم صَا ِدقِ ْين‬ ‫ي‬ ‫َمالَم يَ ْعلَ ْم‬

BAB III
IAI IBRAHIMY | 12

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran Cooperative Script merupakan salahsatu cara atau
strategi seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran, yang diawali
dengan membagi siswa kedalam kelompok secil (satu kelompok terdiri
dari dua orang/berpasangan), kemudian membagi materi ajar kepada siswa
untuk dipelajari dan membuat ringkasan materi tersebut. Disini siswa
dilatih untuk memberikan masukkan ide-ide atau gagasan baru kedalam
materi ajar yang diberikan untuk mengomunikasikannya kepada teman
sekelompoknya secara bergantian, siswa akan saling melengkapi satu
sama lain. Dalam model pembelajaran ini mengikutsertakan semua siswa,
sehingga semua siswa akan ikut berperan aktif dalam pembelajaran, dan
diharapkan bisa membuat siswa bersemangat dalam belajar sehingga
siswadapat memahami pelajaran dengan lebih mudah. Dalam cooperative
scrip ini mengandung suatu unsur kerjasama dalam kelompok yang
membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran, bukan guru. Guru
bertindak sebagai fasilitator untuk mengarahkan dan motivator bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA
IAI IBRAHIMY | 13

Kosasih A.2013.Optimalisasi belajar dan pembelajaran.Salatiga:Widya Sari Press


Salatiga
Slavin, Robert E. 2008. “Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik
(diterjemahkan dari Cooperative Learning: theory, research and practice)”.
Bandung : Nusa Media.
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning.Bandung: Nusa Media.
Sukidin, Basrowi, dan Suranto, 2008. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Insan Cendekia

Anda mungkin juga menyukai