Skemp Bab III
Skemp Bab III
1
Kedua jenis relasi tersebut tidak hanya mempunyai struktur konsep yang hierarki,
tetapi juga struktur lain dari relasi individual dan golongan-golongan yang saling
berhubungan dengan struktur sebelumnya. Sebagai contoh lain dalam matematika
dari relasi terurut dapat ditunjukkan sebagai berikut:
x 2 4x 6
Turunannya adalah
ekivalen
’ 2x 4 2( x 2)
Turunannya adalah Turunannya adalah
2
Dari gambar di atas terdapat relasi terurut x 2 4 x 6 turunannya adalah
2 x 4 , turunan dari 2 x 4 adalah 2, dan relasi kesamaan dari 2 x 4 adalah
2( x 2) . Muncul relasi baru yaitu 2( x 2) yang turunannya adalah 2.
Kajian dari struktur itu merupakan bagian yang penting dalam matematika.
Dalam kajian struktur itu dibangun relasi yang merupakan inti dari psikologi
belajar matematika.
Skema adalah suatu istilah psikologi umum untuk sebuah struktur mental.
Istilah skema bukan hanya menggunakan struktur matematika yang kompleks,
tetapi secara relatif berkaitan dengan struktur sederhana yang mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan panca indra. Contohnya apabila kita ingin menanamkan konsep
kuda pada anak –anak. Dengan menggunakan pengalaman empiris yaitu dengan
mengajak anak pergi ke kebun binatang dan menunjukkan binatang kuda dengan
menyebutkan ciri – cirinya. Atau dengan cara lain yaitu dengan Psudo Empircal
Abstraction yaitu dengan menunjukkan patung kuda dan memberikan konsep
kuda. Untuk mengetes tingkat pemahaman maka kita bisa menunjukkan patung
binatang yang lain selain kuda. Kegiatan panca indra ini tidak hanya digunakan
untuk pemahaman terhadap konsep-konsep biasa tetapi juga digunakan untuk
pemahaman konsep-konsep yang lebih sederhana dan abstrak.
2
Skema mempunyai dua fungsi utama, yaitu:
1. Menggabungkan pengetahuan yang ada.
2. Alat pikiran untuk mendapatkan pengetahuan
yang baru.
Contoh: Dari skema perkalian bisa diperoleh skema perpangkatan
2 2 22
3
3. Belajar menyiapkan sebuah akal pikiran untuk
menerapkan pendekatan yang sama pada tugas belajar di kemudian hari.
Belajar dengan menggunakan skema juga mempunyai beberapa kerugian,
antara lain:
1. Membutuhkan waktu yang lama jika tugas yang diberikan terlalu
jauh.
Misalnya aturan untuk memecahkan persamaan sederhana atau menggunakan
aturan logaritma dapat diingat dengan cepat untuk mencapai pemahaman. Jadi,
belajar fakta dengan capat dapat dilakukan dengan mengingat aturan-aturan.
Apabila hal ini dilakukan terus-menerus menyebabkan beban lebih banyak.
Dengan menggunakan skema dapat mengurangi beban tersebut. Selain itu
skema mampu menyumbang sebagian besar ide dalam matematika. Ini berarti
pembelajaran sekarang
2. Jangkauan materi yang terlalu luas.
Penglaman baru akan mempengaruhi skema yang telah ada. Apabila skema
yang ada diserang dengan jumlah yang besar maka akan mudah dilupakan.
Jika skema yang baru tidak sesuai dengan skema yang lama, maka diperlukan
perubahan dari terhadap susunan skema. Ada dua cara agar skema baru dapat
dapat diserap oleh skema lama. Cara pertama adalah dengan proses asimilasi,
yaitu proses penyerapan skema baru yang skema baru tersebut telah sesuai
atau cocok dengan dengan skema lama. Cara kedua adalah akomodasi, yaitu
proses merubah skema lama yang dimiliki oleh individu karena skema lama
tidak sesuai dengan informasi yang baru.
Contoh: ketika anak membedakan orang pribumi dengan orang asing, proses
asimilasi terjadi pada saat adanya skema bahwa orang asing adalah orang yang
datang dari luar negeri, berbahasa inggris dengan logat yang berbeda. Tetapi
ketika si anak tersebut pergi ke luar negeri, dia menemukan bahwa dirinya
sendiri dideskripsikan sebagai orang asing. Berdasarkan asimilasi yang telah
terjadi sebelumnya maka terbentuklah ide baru bahwa orang asing adalah
orang yang tidak di negaranya sendiri, maka inilah yang disebut akomodasi.
4
Pemahaman
Paham terhadap ”sesuatu” berarti dapat menyerap ”sesuatu” tersebut ke
dalam skema yang layak. Jadi bukan masalah tahu tidaknya tentang ”sesuatu”,
tetapi dapat menjelaskan dengan benar dan memahami tentang ”sesuatu” tersebut.
Sebagai contoh, orang Yunani memahami tentang badai yang disertai dengan kilat.
Menurut skema yang telah ada, badai yang disertai dengan kilat adalah Zeus yang
sedang marah dan melempar barang-barang. Baru pada abad ke-18 didapat
pengertian yang benar tentang badai disertai kilat yang ditemukan oleh Benyamin
Franklin. Menurut Franklin badai yang disertai kilat adalah gejala alam yang
berkaitan dengan pembuangan listrik.
5
dengan cara menjumlahkan pembilang dengan pembilang dan menjumlahkan
penyebut denga penyebut.
5 3 53 8
6 4 6 4 10
penyelesaian di atas adalah salah. Jika diselesaikan dengan skema yang kurang
tepat sehingga hanya dapat disimpan dalam memori jangka pendek. Dalam hal
ini guru sangat berperan dalam membimbing siswa untuk menemukan ide – ide
baru sehingga akan terbentuk konsep baru cara menyelesaikan penjumlahan
pada pecahan tersebut, yaitu dengan menyamakan penyebut, dengan cara
mengalikan kedua penyebut dalam pecahan tersebut., sehinnga diperoleh
5 3 20 18 38
6 4 24 24 24
Penyelesaian penjumlahan pecahan tersebut juga bisa di selesaikan dengan cara
lain. Jika kita menginginkan skema yang tepat dan dapat disimpan dalam
memori jangka panjang maka penjumlahan pecahan tersebut juga dapat
diselesaikan dengan menggunakan perhitungan KPK dari kedua penyebutnya.
Hasil KPK dari 6 an 4 adalah 12, sehingga diperoleh:
5 3 10 9 19
6 4 12 12 12