Anda di halaman 1dari 6

BAB III

IDE DARI SEBUAH SKEMA

Pada bab sebelumnya, pembahasan hanya ditujukan pada konsep-konsep


tunggal dengan sifat-sifat alaminya. Pada dasarnya setiap konsep merupakan
turunan dari konsep-konsep yang lain sehingga akan membentuk konsep baru
yang pada akhirnya akan menimbulkan rangkaian-rangkaian konsep. Konsep baru
yang brmacam-macam akan menimbulkan rangkaian konsep yang bermacm-
macam pula. Contohnya, apabila kita memiliki konsep dokter, maka dokter ini
dapat digolongkan sebagai suatu jenis profesi jika digabungkan dengan konsep
guru, arsitek, pengusaha.
Jika kita diberikan kumpulan pasangan objek-objek, mungkin kita dapat
melihat sesuatu yang sama, contohnya:
Anak Ayam : Ayam ; Anak Anjing : Anjing ; Anak Kucing : Kucing
dari pasangan-pasangan tersebut dapat di hubungkan ”... anak dari…”.
Surabaya : Jawa Timur ; Semarang : Jawa Tengah; Bandung : Jawa Barat
Dari pasangan-pasangan tersebut dapat dihubungkan dengan ”... ibu kota propinsi
dari....”
Ide yang menghubungkan tiap pasangan ini disebut relasi. Dalam matematika
relasi ini dapat dituliskan sebagai pasangan berurut, dengan cara:
1. Tiap pasangan ditulis dalam tanda kurung.
2. Memperhatikan urutan penulisan masalah, seperti:
1 2 1 2 1 2
 , ,  , ,  , 
2 4 3 6 4 8
Relasinya ” ... ekivalen dengan ...”
Ada dua jenis utama relasi, yaitu:
1. Relasi terurut/urutan
Contoh: lebih dari, nenek moyang dari, terjadi setelah.
2. Relasi kesamaan/ekivalen
Contoh: ukuran yang sama, saudara dari, sama warna dengan.

1
Kedua jenis relasi tersebut tidak hanya mempunyai struktur konsep yang hierarki,
tetapi juga struktur lain dari relasi individual dan golongan-golongan yang saling
berhubungan dengan struktur sebelumnya. Sebagai contoh lain dalam matematika
dari relasi terurut dapat ditunjukkan sebagai berikut:

x 2  4x  6
Turunannya adalah
ekivalen
’ 2x  4 2( x  2)
Turunannya adalah Turunannya adalah

2
Dari gambar di atas terdapat relasi terurut x 2  4 x  6 turunannya adalah
2 x  4 , turunan dari 2 x  4 adalah 2, dan relasi kesamaan dari 2 x  4 adalah
2( x  2) . Muncul relasi baru yaitu 2( x  2) yang turunannya adalah 2.

Kajian dari struktur itu merupakan bagian yang penting dalam matematika.
Dalam kajian struktur itu dibangun relasi yang merupakan inti dari psikologi
belajar matematika.
Skema adalah suatu istilah psikologi umum untuk sebuah struktur mental.
Istilah skema bukan hanya menggunakan struktur matematika yang kompleks,
tetapi secara relatif berkaitan dengan struktur sederhana yang mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan panca indra. Contohnya apabila kita ingin menanamkan konsep
kuda pada anak –anak. Dengan menggunakan pengalaman empiris yaitu dengan
mengajak anak pergi ke kebun binatang dan menunjukkan binatang kuda dengan
menyebutkan ciri – cirinya. Atau dengan cara lain yaitu dengan Psudo Empircal
Abstraction yaitu dengan menunjukkan patung kuda dan memberikan konsep
kuda. Untuk mengetes tingkat pemahaman maka kita bisa menunjukkan patung
binatang yang lain selain kuda. Kegiatan panca indra ini tidak hanya digunakan
untuk pemahaman terhadap konsep-konsep biasa tetapi juga digunakan untuk
pemahaman konsep-konsep yang lebih sederhana dan abstrak.

2
Skema mempunyai dua fungsi utama, yaitu:
1. Menggabungkan pengetahuan yang ada.
2. Alat pikiran untuk mendapatkan pengetahuan
yang baru.
Contoh: Dari skema perkalian bisa diperoleh skema perpangkatan
2  2  22

Fungsi Gabungan Dari Sebuah Skema


Ketika kita mengenali sesuatu sebagai contoh dari sebuah konsep maka
kita akan menyadari adanya dua tingkatan dari penggabungan dua skema, yaitu:
1. Sebagai dirinya sendiri
2. Sebagai anggota dari golongannya
Misalnya jika kita mendengar atau menyebutkan kata gajah, maka dalam benak
kita muncul suatu gambar gajah. Jika dikaitkan dengan dirinya sendiri gajah itu
adalah binatang yang memiliki badan besar, berwarna abu-abu, mempunyai
telinga lebar, dan belalai yang panjang. Lalu jika dikaitkan dengan anggota dari
golongannya, maka gajah merupakan binatang menyusui yang disebut mamalia
dan binatang yang hanya memakan tumbuhan yang disebut herbivora.

Skema Sebagai Alat Untuk Belajar Lebih Lanjut


Skema yang sudah ada merupkan sesuatu yang penting untuk memperoleh
pengetahuan selanjutnya. Misalkan jika kita ingin menjadi guru matematika, maka
kita membutuhkan pengetahuan dalam bidang pendidikan terutama psikologi
pendidikan, teori belajar mengajar, dan yang terpenting pengetahuan matematika.
Skema yang ada merupakan pengetahuan yang lebih tinggi tergantung pada
skema-skema dasar tentang embaca, menulis, dan berbicara.
Belajar skematik memberi keuntungan daripada belajar hafalan.
Keuntungan tersebut antara lain:
1. Belajar lebih bermakna
2. Belajar lebih efisien

3
3. Belajar menyiapkan sebuah akal pikiran untuk
menerapkan pendekatan yang sama pada tugas belajar di kemudian hari.
Belajar dengan menggunakan skema juga mempunyai beberapa kerugian,
antara lain:
1. Membutuhkan waktu yang lama jika tugas yang diberikan terlalu
jauh.
Misalnya aturan untuk memecahkan persamaan sederhana atau menggunakan
aturan logaritma dapat diingat dengan cepat untuk mencapai pemahaman. Jadi,
belajar fakta dengan capat dapat dilakukan dengan mengingat aturan-aturan.
Apabila hal ini dilakukan terus-menerus menyebabkan beban lebih banyak.
Dengan menggunakan skema dapat mengurangi beban tersebut. Selain itu
skema mampu menyumbang sebagian besar ide dalam matematika. Ini berarti
pembelajaran sekarang
2. Jangkauan materi yang terlalu luas.
Penglaman baru akan mempengaruhi skema yang telah ada. Apabila skema
yang ada diserang dengan jumlah yang besar maka akan mudah dilupakan.
Jika skema yang baru tidak sesuai dengan skema yang lama, maka diperlukan
perubahan dari terhadap susunan skema. Ada dua cara agar skema baru dapat
dapat diserap oleh skema lama. Cara pertama adalah dengan proses asimilasi,
yaitu proses penyerapan skema baru yang skema baru tersebut telah sesuai
atau cocok dengan dengan skema lama. Cara kedua adalah akomodasi, yaitu
proses merubah skema lama yang dimiliki oleh individu karena skema lama
tidak sesuai dengan informasi yang baru.
Contoh: ketika anak membedakan orang pribumi dengan orang asing, proses
asimilasi terjadi pada saat adanya skema bahwa orang asing adalah orang yang
datang dari luar negeri, berbahasa inggris dengan logat yang berbeda. Tetapi
ketika si anak tersebut pergi ke luar negeri, dia menemukan bahwa dirinya
sendiri dideskripsikan sebagai orang asing. Berdasarkan asimilasi yang telah
terjadi sebelumnya maka terbentuklah ide baru bahwa orang asing adalah
orang yang tidak di negaranya sendiri, maka inilah yang disebut akomodasi.

4
Pemahaman
Paham terhadap ”sesuatu” berarti dapat menyerap ”sesuatu” tersebut ke
dalam skema yang layak. Jadi bukan masalah tahu tidaknya tentang ”sesuatu”,
tetapi dapat menjelaskan dengan benar dan memahami tentang ”sesuatu” tersebut.
Sebagai contoh, orang Yunani memahami tentang badai yang disertai dengan kilat.
Menurut skema yang telah ada, badai yang disertai dengan kilat adalah Zeus yang
sedang marah dan melempar barang-barang. Baru pada abad ke-18 didapat
pengertian yang benar tentang badai disertai kilat yang ditemukan oleh Benyamin
Franklin. Menurut Franklin badai yang disertai kilat adalah gejala alam yang
berkaitan dengan pembuangan listrik.

Kegunaan Skema dalam Pembelajaran Matematika


Pada pembahasan di atas telah dijelaskan bahwa skema mempunyai
keuntungan dan kelemahan. Jika skema lama tidak ssuai dengan skema baru maka
skema lama tidak akan menyerap skema baru tersebut. Karena perkembangan
matematika sangat pesat, maka guru harus menyiapkan siswa agar dapat
mrnyesuaikan diri dengan perkembangan matematika tersebut. Dengan demikian
tugas guru antara lain:
1. Membangun pondasi yang kuat dan terstruktur
tentang ide-ide matematika dasar.
2. Membimbing siswa menemukan ide-ide baru.
3. Mengajarkan siswa untuk selalu menyesuaikan
skema lama dengan skema baru.

Contoh penggunaan skema dalam pembelajaran matematika:


5 3
Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan pada pecahan   ....
6 4
Sebelum guru memberi petunjuk cara pengerjaan operasi hitung penjumlahan
bilangan pecahan, siswa dengan skema lama yaitu pengetahuannya tentang
penjumlahan pada bilangan bulat, akan menyelesaikan operasi hitung tersebut

5
dengan cara menjumlahkan pembilang dengan pembilang dan menjumlahkan
penyebut denga penyebut.
5 3 53 8
  
6 4 6  4 10
penyelesaian di atas adalah salah. Jika diselesaikan dengan skema yang kurang
tepat sehingga hanya dapat disimpan dalam memori jangka pendek. Dalam hal
ini guru sangat berperan dalam membimbing siswa untuk menemukan ide – ide
baru sehingga akan terbentuk konsep baru cara menyelesaikan penjumlahan
pada pecahan tersebut, yaitu dengan menyamakan penyebut, dengan cara
mengalikan kedua penyebut dalam pecahan tersebut., sehinnga diperoleh
5 3 20 18 38
   
6 4 24 24 24
Penyelesaian penjumlahan pecahan tersebut juga bisa di selesaikan dengan cara
lain. Jika kita menginginkan skema yang tepat dan dapat disimpan dalam
memori jangka panjang maka penjumlahan pecahan tersebut juga dapat
diselesaikan dengan menggunakan perhitungan KPK dari kedua penyebutnya.
Hasil KPK dari 6 an 4 adalah 12, sehingga diperoleh:
5 3 10 9 19
   
6 4 12 12 12

Anda mungkin juga menyukai