Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan. Menjaga


kesehatan dapat dimulai dari pola hidup sehat diantaranya berolahraga
dan mengkonsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran
secara teratur serta tidak merokok. Kebiasaan merokok sering ditemui
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat khususnya remaja. Faktor
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku
merokok adalah lingkungan, umur, orangtua adalah perokok atau tidak
serta intensitas untuk mengamati iklan rokok (Bagus dan Januartha,
2012).
Data Kemenkes RI (2013) menunjukan bahwa remaja yang terpapar
oleh iklan rokok di media luar ruang mencapai 87% pada tahun 2007 dan
pada tahun 2012 mengalami peningkatan mencapai 99%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah remaja yang terpapar dengan
media iklan rokok di media luar ruang dan iklan lainnya terus meningkat
setiap tahunnya.
Menurut Sitti Chotidjah (2012) dalam penelitiannya mengenai
pengetahuan tentang rokok, pusat kendali kesehatan eksternal dan
perilaku merokok menyatakanbahwa iklan layanan masyarakat tentang
akibatmerokok perlu terus disosialisasikan khususnya kepadaanak dan
remaja yang rentan menjadi target pasar industri rokok dengan cara
melibatkan sekolah, keluarga dan orang orang terdekat. Selain itu,
membatasi distribusi rokok, usia konsumen yang membeli serta iklan
rokok yang beredar di masyarakat juga dapat meminimalkan kemungkinan
anak-anak dan remaja menjadi konsumen rokok.
Dalam upaya menghentikan kebiasaan merokok pada perokok aktif
yang sudah mengalami ketergantungan memerlukan lebih dari sekedar
himbauan dalam iklan tetapi dilakukan dengan konsultasi dan layanan

1
untuk membantu berhenti merokok. Gambar gambar peringatan juga
dapat menimbulkan perhatian terhadap kesehatan dan menimbulkan
keinginan untuk tidak merokok pada individu yang belum pernah mencoba
merokok (Sukarna, 2014).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2014) mencantumkan
gambar pada semua kemasan rokok yaitu gambar kanker mulut,
orangmerokok dengan asap membentuk tengkorak, kanker tenggorokan,
orang merokokdengan anak di dekatnya, dan yang terakhir visualisasi
kanker paru-paru danbronkitis.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdul Latif tahun
2015 mengatakan bahwa responden memiliki tingkat perhatian yang
sedang terhadap media promosi kesehatan berupa gambar pada
kemasan rokok yaitu sebesar 55,32% dan tingkat pengetahuan responden
mengenai rokok dan bahayanya yaitu sebesar 73,40%. Hal ini yang
memicu peneliti untuk melakukan studi kasus mengenai gambaran
pengetahuan, perhatian, dan sikap mahasiswa AKFAR terhadap promosi
kesehatan berupa gambar pada kemasan rokok.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan,
yaitu: berapa besar tingkat pengetahuan, perhatian, dan sikap mahasiswa
AKFAR terhadap promosi kesehatan yang terdapat pada gambar
kemasan rokok?
I.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa AKFAR tentang rokok
dan bahayanya.
2. Mengetahui perhatian terhadap media promosi kesehatan berupa
gambar di kemasan rokok pada mahasiswa AKFAR
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan,
perhatian dan sikap mahasiswa tentang bahaya rokok dan perlunya
motivasi untuk mulai berhenti merokok.

2
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan, perhatian dan sikap mahasiswa terhadap media promosi
kesehatan berupa gambar pada kemasan rokok.
III.2 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2016
Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar. Sampel yang diteliti berjumlah
30 responden yang terdiri dari 15 orang mahasiswa AKFAR A dan 15
orang mahasiswa AKFAR B 2016.
III.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pengetahuan
tentang rokok dan bahayanya serta perhatian terhadap media promosi
kesehatan berupa gambar di kemasan rokok.
III.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu perhatian yang
ditujukan pada gambar di kemasan rokok dan segala sesuatu yang
diketahui atau dimengerti oleh responden tentang rokok dan bahaya
rokok.
III.5 Tempat Dan Waktu Penelitian
III.5.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar
dengan populasi Mahasiswa AKFAR angkatan 2016.
III.5.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari tahap penyusunan proposal dan seminar
proposal. Tahap penelitian dilanjutkan dengan pengumpulan data pada
bulan November 2017 sampai selesai.

3
III.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu berdasarkan data primer yang
diperoleh dari responden melalui kuesioner.
III.7 Instumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner adalah bentuk atau dokumen yang berisi beberapa
item pertanyaan yang dibuat berdasarkan indikator-indikator suatu
variabel.
III.8. Pengolahan Dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara menyajikan data primer
dalam bentuk table dengan gambar atau diagram. Analisis data pada
penelitian ini dilakukan secara deskriptif usia, jenis kelamin, status
pendidikan, pengetahuan tentang rokok dan bahayanya serta perhatian
terhadap media promosi kesehatan berupa gambar di kemasan rokok.

4
DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Ida., dan Edi, Januartha. 2012. Analisis Tingkat Pengetahuan


Remaja tentang Perilaku Merokok di Kota Denpasar. Jurnal
Matematika. Denpasar: Vol.1 No.1
Chotidjah, Sitti. 2012. Pengetahuan Tentang Rokok, Pusat Kendali
Kesehatan Eksternal dan Perilaku Merokok. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI
Latif, Abdul. 2015. Gambaran Pengetahuan, Perhatian, dan Sikap
Mahasiswa Terhadap Media Promosi Kesehatan Berupa Gambar di
Kemasan Rokok Pada Perokok Aktif. Jember: Universitas Jember
Sukarna, Putu Agus. 2014. Gambaran Sikap Perilaku Merokok Siswa
SMA/SMK Terhadap Bahaya Rokok Pasca Pencantuman Gambar
Peringatan pada Kemasan Rokok di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Mengwi. Bali: Vol 7 No.1

5
LAMPIRAN

Lampiran I. Skema Kerja

Persiapan penelitian

Dikampus STIFA-AKFAR
Kebangsaan Makassar

Pendataan Mahasiswa
AKFAR Kebangsaan
Makassar Angkatan
2016

Penjelasan Kepada
Responden

Ketersediaan
Responden

Pengisian Kuisoner

Pengumpulan
Data

Hasil Dan
Pembahasan

Kesimpulan

6
Lampiran II. Kuesioner
GAMBARAN PENGETAHUAN, PERHATIAN DAN SIKAP MAHASISWA
AKFAR TERHADAP PROMOSI KESEHATAN BERUPA GAMBAR PADA
KEMASAN ROKOK
KAMPUS STIFA – AKFAR KEBANGSAAN MAKASSAR
Jl. PERINTIS KEMERDEKAAN KM.13,7. DAYA. MAKASSAR.
PETUNJUK PENGISIAN: Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden,
peneliti hanya membantu menjelaskan jika ada kata/kalimat
yang tidak dimengerti oleh responden.

KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Novriani Taliding
2. Umur : 19 thn
3. Fakultas : Farmasi
4. Jenis kelamin:
a. Perempuan
5. Apakah Anda merokok setiap hari ?
a. Tidak
6. Berapa banyak rokok yang anda habiskan setiap hari ?
1. Kuesioner Berdasarkan Pengetahuan
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu
No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah merokok dapat menyebabkan penyakit √


ISPA ?
2. Apakah merokok merupakan salah satu dari √
penyebab kematian ?
3. Apakah Anda mengenal istilah perokok pasif ? √
(tidak, lanjut pertanyaan no.5)
4. Apakah perokok pasif lebih beresiko daripada √
perokok aktif ?
5. Menurut Anda, apakah didalam rokok terdapat √
zat kimia ? (tidak, lanjut pertanyaan nomor 9)
6. Apakah rokok mengandung kurang dari 4000 √
zat bahan kimia beracun ?
7. Apakah rokok tidak menyebabkan kecanduan √
dan tidak mengandung zat adiktif ?

7
8. Apakah tar pada rokok tidak mengandung √
bahan-bahan karsinogenik ?
9. Apakah Anda mengetahui adanya peraturan √
pemerintah yang melarang merokok di tempat
umum, sarana kesehatan, tempat kerja, tempat
proses belajar mengajar, arena kegiatan anak,
tempat ibadah dan angkutan umum ?
10 Apakah anda tahu tentang kerangka kerja √
konvensi pengendalian tembakau atau FCTC
(Framework Convention on Tobacco Control)?

2. Perhatian Terhadap Media Promosi Kesehatan Berupa Gambar Dikemasan Rokok


Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu
No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Anda pernah memperhatikan gambar √


peringatan kesehatan pada kemasan rokok
yang Anda beli ?

2. Apakah gambar peringatan kesehatan pada √


kemasan rokok yang anda beli tidak mampu
menarik perhatian anda?

3. Apakah gambar peringatan kesehatan pada √


kemasan rokok memiliki makna tertentu yang
hendak disampaikan kepada perokok ?

4. Apakah Anda tahu makna dari gambar √


peringatan kesehatan yang ada pada kemasan
rokok ?

5. Apakah anda tidak ingin mencari tahu apa √


makna dari gambar peringatan kesehatan yang
ada pada kemasan rokok ?

6. Apakah anda tahu Indonesia memiliki peraturan √


pencatuman peringatan kesehatan bergambar
pada kemasan rokok ?

7. Dalam 30 hari terakhir, apakah anda melihat √

8
ada peringatan kesehatan bergambar pada
kemasan rokok ?

8. Apakah peringatan kesehatan bergambar √


menurut Anda merupakan sikap kepedulian
pada kesehatan perokok ?

9. Apakah anda percaya peringatan kesehatan √


bergambar lebih efektif daripada peringatan
kesehatan berupa tulisan untuk meningkatkan
kesadaran akan bahaya rokok ?

10. Apakah anda mendukung peringatan kesehatan √


bergambar pada kemasan rokok untuk
membangun kesadaran akan bahaya rokok ?

10. Seberapa menakutkan yang Anda rasakan ketika melihat peringatan kesehatan
pada kemasan rokok ini ?
Gambar Tidak Biasa Cukup Menakut Sangat
Menakutk Saja Menakutk kan Menakut
an an kan

9

Gambar paling menakutkan no. 1.,3 dan 5


3. Sikap Responden
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu
Keterangan: SS(Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat
Tidak Setuju).
No. Pernyataan SS S N TS STS

1. Saya akan tetap merokok walaupun ada √


orang yang terganggu dengan asap rokok
saya.
2. Saya merasa lebih percaya diri jika sedang √
merokok.
3. Harus ada kenaikan terhadap harga rokok √
oleh pemerintah.
4. Menurut saya menghirup udara yang bebas √
asap rokok merupakan hak asasi manusia.
5. Harus ada pemberlakuan larangan tegas √

10
merokok di tempat umum, tempat belajar,
tempat ibadah dan angkutan umum.
6. Menurut saya berhenti merokok tidak mudah, √
namun tidak mustahil.
7. Harus ada perijinan ketat bagi iklan rokok √
yang akan disebar melalui baliho, poster dan
banner.
8. Dosen seharusnya menegur dengan tegas √
jika ada mahasiswa yang merokok di
lingkungan kampus.
9. Saya akan senang, jika teman membiarkan √
saya merokok.
10. Teman saya akan menjauhi saya jika saya √
merokok di dekatnya.
11. Saya akan menerima dengan senang hati jika √
ada teman diskusi saya menawarkan rokok.
12. Saya mendukung adanya gerakan anti √
merokok di tempat umum.
13. Saya merasa takut atau jijik melihat gambar √
peringatan kesehatan yang ada pada
kemasan rokok.
14. Terkadang saya merasa takut jika melihat √
gambar peringatan kesehatan yang ada pada
kemasan rokok, tapi saya tetap merokok dan
tidak mengurangi intensitas saya dalam
merokok.
15. Menurut saya harus ada peningkatan ukuran √
pesan kesehatan bergambar pada kemasan
rokok dengan pendapat bahwa gambar yang
lebih besar akan lebih bermanfaat bagi
kesehatan masyarakat.

11

Anda mungkin juga menyukai