Spo Anak
Spo Anak
RUMAH SAKIT TK II
KARTIKA HUSADA No.Dokumen No. Revisi Halaman
PONTIANAK
3. Pemeriksaan laboratorium
Periksa tinja lengkap dan leukosit darah
Keadaan jaringan :
- Turgor kulit turun
- Ubun-ubun besar cekung
- Mata cekung
Prosedur terapi 1. Rehidrasi
Derajat Kebutuhan Jenis cairan & cara
Dehidrasi pemberian
Usia < 12 bln: RL/Asering/KA-EN
Berat 30 ml/ kgBB/ 1 jam, 3B IV
kemudian 70 ml/kgBB/ 5 (Tetes intra vena)
jam
Usia > 12 bln:
30 ml/ kgBB/ 30 menit,
kemudian 70 ml/kgBB/
21/2-3 jam
2. Dukungan Nutrisi
Makanan diteruskan sesuai umur
ASI tetap diberikan
3. Suplementasi Zinc
Diberikan selama 10 hari berturut – turut
Anak ≤ 6 bln 10 mg (½ tab) per hari
Anak > 6 bln 20 mg (1 tab) per hari
4. Antibiotik selektif
Selektif hanya pada diare berdarah dan kolera
Antibiotika pilihan adalah kotrimoksazole dan metronidazole
SERANGAN ASMA
RUMAH SAKIT TK II
KARTIKA HUSADA No.Dokumen No. Revisi Halaman
PONTIANAK
Kebijakan Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, prognosa asma menjadi
lebih baik.
Nilai Respon
Dosis steroid
Prednison oral (1 tab = 5 mg) : 1-2 mg/kgBB/hr dibagi 3
Prednisolon oral (1 tab = 4 mg) : 1-2 mg/kgBB/hr dibagi 3
Dexametasone injeksi 1 mg/kgBB/hari dibagi 3
RUMAH SAKIT TK II
KARTIKA HUSADA No.Dokumen No. Revisi Halaman
PONTIANAK
Pengertian Kejang Demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada saat suhu
meningkat yang disebabkan oleh proses ekstra kranial.
Ada 2 bentuk kejang demam :
1. Kejang Demam Sederhana
2. Kejang Demam Komplikata.
PENATALAKSANAAN
DEMAM TIFOID
RUMAH SAKIT TK II
KARTIKA HUSADA
PONTIANAK No.Dokumen No. Revisi Halaman
PENATALAKSANAAN ENSEFALITIS
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT TK II
KARTIKA HUSADA
PONTIANAK
RUMAH SAKIT TK II
KARTIKA HUSADA No.Dokumen No. Revisi Halaman
PONTIANAK
Jl. Adisucipto Km.6,5
Sei.Raya Kab.Kubu
Raya Prop.Kalbar
Kebijakan Penentuan diagnosa yang cepat dan pengobatan yang cepat, tepat
dan adekuat sangat menentukan kesembuhan penderita.
Prosedur Prosedur Diagnosis :
1. Gejala klinis :
Neoratus :
Gejala tidak khas, panas, malas minum, lemah, muntah,
kesadaran menurun, ubun – ubun besar cembung dan
nafas tidak teratur.
Anak 2 bulan – 2 tahun :
Gambaran klasik tidak ada, panas tinggi, muntah, gelisah
dan kejang berulang, tangis melengking (high pitched
cry).
Anak > 2 tahun :
Panas, muntah, nyeri kepala, kejang, gangguan
kesadaran, tanda – tanda rangsangan meningeal,
kakukuduk tanda Brudzinski dan Kernig positif
2. Laboratorium
* Meningitis Purulenta
PENATALAKSANAAN BRONKIOLITIS
RUMAH SAKIT TK II No.Dokumen No. Revisi Halaman
KARTIKA HUSADA
PONTIANAK
Jl. Adisucipto Km.6,5
Sei.Raya Kab.Kubu
Raya Prop.Kalbar
Kebijakan Bayi dengan sesak dimana keluhan lebih berat dari gejala fisik yang
ada, umumnya bayi menderita bronkiolitis.
PENATALAKSANAAN
TUBERKULOSIS PARU
RUMAH SAKIT TK II
KARTIKA HUSADA No.Dokumen No. Revisi Halaman
PONTIANAK
Jl. Adisucipto Km.6,5
Sei.Raya Kab.Kubu
Raya Prop.Kalbar
Standar Prosedur Tanggal Ditetapkan,
Operasional Terbit Ka. Rumkit Tk. II Kartika Husada
Catatan :
Diagnosis dengan system scoring ditegakkan oleh dokter
Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk
kronik lainnya seperti Asma, Sinusitis, dll.
Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit), pasien
dapat langsung di diagnosis tuberculosis.
Penatalaksana Skema pengobatan Tuberculosis Anak :
an
Macam Penyakit Obat Dosis mg/kg/H Lamanya
Dosis max
Profilaksis primer INH 10 ( Max 400 ) Selama ada kontak
( mg / H )
Profilaksis sekunder : 9 bln
Asimtomatik INH 10 Selama sakit /
Mencegah eksaserbasi INH 10 terapi + 6 mng
Rifampicin 10 (Max 600 9 bulan
Tuberkolosis + mg / H
A INH 15 9 bulan
Simtomatik ATAU
Pleuritis INH 15 12 – 18 bulan
Endobronkial +
Kelenjar Strep 20 – 40 (Max 1 bulan
B Lalu 2x ½ g/H
Superfisial +
Ethambutol 15 11 – 17 bulan
ATAU
INH 15 12 – 18 bulan
Strep 20-40 (Max
Lal u 2x ½ g/H 1 bulan
+
C PAS 200 (Max 12 g/H 11 – 17 bulan
INH 15 – 20 18 bulan
* Milier +
* Pneumonia Progresif Rifampicin 10 18 bulan
A +
* Meningitis Strep 20 - 40 3 bulan
Tulang dan sendi ATAU
INH 15 – 20 18 bulan
+
Rifampicin 10 18 bulan
B +
Ethambutol 15 18 bulan
ATAU
INH 15 – 20 18 – 30 bulan
+
Ethambutol 15 18 – 30 bulan
+
Strep 20 - 40 3 bulan
C
BCG – it is INH 15 Sampai mengecil
+
Rifampicin 10
Tuberkulosis milier Regimen diatas
Serositis ditambah
tuberculosis Prednison 1-2 1 – 3 bulan
Tuberkulosis
endobronkial
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan
adekuat
Tujuan Agar bayi bisa bernafas, detak jantung normal, warna kulit merah
Deskripsi tentang Pernafasan terganggu
klien Detak jantung mengurang
Reflek/ respon bayi melemah
Tonus otot menurun
Wrna kulit biru/ pucat
Ruang lingkup Bayi baru lahir
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
Prosedur Persiapan
Mengenai bayi beresiko yang akan dilahirkan, menyiapkan obat dan
memeriksa obat:
Alat penghisap lendir (jangan listrik), sungkup
Tabung oksigen yang terisi
Laringoskop dengan baterai yang siap pakai, endotracheal tube
untuk prematur ID 2,5mm, untuk cukup bulan ID 3,5mm
Handuk, gunting, penjepit tali pusat semua steril, natrium
bicarbonat
ASFIKSIA NEONATORUM
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur Pada waktu bayi lahir
Sejak muka bayi terlihat, bersihkan muka dan kemudian hidung, mulut,
lendir dihisap secara hati-hati
Posisi bayi trendelenberg dengan kepala miring
Bila sudah bernafas spontan, posisi horisontal
Apgar skor menit I: 7-10
a. Bersihkan jalan nafas dengan kateter dari lubang hidung dahuli
sambil melihat adakah afesia cheane, kemudian mulut, jangan
terlalu dalam, hanya sampai nasofaring, kecuali pada bayi asfiksia
yang air ketuban mengandung mekonium
b. Bayi dibersihkan (boleh dimandikan) kemudian dikeringkan,
termasuk rambut kepala, karena kehilangan panas paling besar
terutama daerah kepala
c. Observasi tanda vital sampai etasil, biasanya 2-4 jam
Apgar skor I:4-6
Seperti a, jangan dimandikan, keringkan seperti diatas
Beri rangsangan taktil dengan tepukan kaki, max 15-30detik
Bila belum berhasil, beri O2 dengan atau tanpa corong (lebih baik
O2 yang dihangatkan)
Apgar skor 4-6
Lakukan bag and mask ventilation dan pijat jantung
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur Apgar skor I: 0-3
Jaga agar bayi tidak kedinginan, sebab dapat menimbulkan hipotermi
dengan segala akibatnya. Jangan diberi rangsangan taktil, jangan obat
perangsang nafas, segera lakukan resusitasi
Indikator Bayi menangis, bernafas spontan
pencapaian
IKTERUS NEONATORUM
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa oleh karena adanya
bilirubin pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin
dalam darah.
Tujuan Mencegah meningkatnya kadar bilirubin, menghilangkan penyebab.
Deskripsi tentang Ikterus fisiologis
klien Tampak pada hari III-IV
Bayi tampak sehat (normal)
Kadar < 12mg%
Menghilang paling lambat 10-14 hari
Tak ada faktor resiko
Sebab: proses fisiologis (berlangsung dalam kondisi fisiologis)
Ikterus patologis
Timbul pada umur < 36 jam
Cepat berkembang
Bisa disertai anemia
Menghilang lebih lama . 2minggu
Ada faktor resiko
Dasar: proses patologis
Ruang lingkup Bayi umur 0-14 hari
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
IKTERUS NEONATORUM
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur Prinsip: -menghilangkan penyebab
-pencegahan peningkatan kadar bilirubin
Cara:
1. Meningkatkan kadar enzim: phenobarbital 1-2mg/ kg/ dosis 2-3x/
hari (3hari)
2. Merubah bilirubin tidak larut dalam air menjadi larut fototerapi →
imunisasi → diharapkan ekskresi bertambah
3. Bilirubin darah dibuang: tranfusi tukar
Indikator Kadar bilirubin normal
pencapaian
SEPSIS NEONATORUM
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Sindrom klinik yang ditandai dengan adanya gejala sistemik di sertai
adanya bakteremia
Tujuan Menyembuhkan infeksi
Deskripsi tentang Keadaan umum menurun, malas minum, hipertermi/ hipotermi
klien Hipotoni otot, irritable, kejang, letargi
Bernafas tidak teratur, sesak, apnea, sianosis, takhipnea (> 60/
menit)
Takikardi, sirkulasi perifer jelek, sampai timbul renjatan
Retensi lambung, hepatomegali, mencret, muntah, perut kembung
Pucat, kuning, splenomegali, tendesi perdarahan, trombopeni
Ruang lingkup Bayi umur 0-40 hari
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
Prosedur a. Antibiotika
Ampisillin 200mg/ kgBB/ hari, i.v, terbagi 2 dosis
Gentamisin 5mg/ kgBB/ hari, i.m, terbagi 2 dosis
Sefalosporin generasi III 200mg/ kgBB/ hari, i.v, terbagi 2
dosis, lama pengobatan 10-14 hari
b. Suportif/ simtomatik
c. Untuk overwhelming sepsis (sepsis yang berat) dapat dilakukan
tranfusi tukar
Indikator Bebas demam, infeksi teratasi
pencapaian
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tipe I_IV dengan
manifestasi klinis demam 2-7 hari disertai gejala perdarahan dan bila
timbul renjatan, angka kematian cukup tinggi
Tujuan Mengobati infeksi dan mencegah komplikasi
Deskripsi tentang Derajat I
klien Panas 2-7 hari, gejala umum tidak khas, tourniquet (+)
Derajat II
Sama dengan derajat I ditambahb dengan gejala-gejala perdarahan
spontan seperti petekhie, ekimosa, epistaksis, hematemesis,
melena, perdarahan gusi, uterus, telinga dsb
Derajat III
Kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (≥ 120/
mnt) tekanan nadi sempit (≤ 20mmHg) tekanan darah menurun
(120/80 → 120/100 → 120/110 → 90/70 → 80/0 → 0/0)
Derajat IV
Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur (denyut jantung ≥
140/ mnt) anggota gerak terasa dingin, berkeringat dan kulit
tampak biru
Lab: trombositopenia, Hb dan PCV meningkat (≥ 20%), leukopeni
(n/s)
Ruang lingkup Umur 0-12 tahun
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur Belum/ tanpa renjatan
1. Grade I+II
a. Oral ad libitum
b. - infus RL 75ml/ kgBB/hari→BB<10kg atau
-dehidrasi→minum yang banyak dan sering
-bila anak tidak suka minum beri infus
100ml/kgBB/24jam→BB<25kg
75ml/kgBB/24jam→BB 26-30kg
60ml/kgBB/24jam→BB 31-40kg
50ml/kgBB/24jam→BB 41-50kg
Obat lain: antibiotik bila ada infeksi sekunder, antipiretik,
darah 15cc/kgBB/hari bila perdarahan hebat
Dengan renjatan
2. Grade III
a. Berikan infus RL 20ml/kgBB/1 jam apabila menunjukkan
perbaikan (TD terukur >80mmHg, nadi teraba frekuensi
<120/mnt dan akral hangat) lanjutkan dengan RL
10ml/kgBB/1jam. Jika TD dan nadi stabil lanjutka infus dengan
jumlah cairan dihitung berdasarkan kebutuhan cairan dalam
kurun waktu 24jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi
dengan sisa waktu (24jam dikurangi waktu yang dipakai untuk
mengatasi renjatan). Perhitungan kebutuhan cairan dalam
24jam:
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur 100ml/kgBB/24jam→BB<25kg
75ml/kgBB/24jam→BB 26-30kg
60ml/kgBB/24jam→BB 31-40kg
50ml/kgBB/24jam→BB 41-50kg
b. Bila satu jam setelah pemakaian infus RL 20ml/kgBB/1jam TD
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur 3. Grade IV
a. Berikan infus RL 30ml/kgbb/1jam. Bila kesadaran baik
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur e. Jika tata laksana gerak iv setelah 2 jam sesudah plasma
20ml/kgBB/1jam dan RL 10ml/kgBB/1jam tidak menunjukkan
perbaikan maka perlu konsul anestesi.
f. Jika tata laksana grade IV setelah 2jam sesudah memperoleh
RL 30ml/kgBB/1jm dan plasma 20ml/kgBB/1jam maka perlu
plasma lagi 10ml/kgBB/1jam jika tidak ada perolehan konsul
ke anestesi
g. Jika sudahmemperoleh RL 30ml/kgBB/1jam dan plasma
10ml/kgBB/1jam belum memperoleh perbaikan yang optimal
maka perlu diberi plasma 10ml/kgBB/1jam dan dapat diulang
max 30ml/kgbb/24jam jika tidak ada perubahan konsul
anestesi. Untuk kasus yang sudah memperoleh cairan
60ml/kgBB/1jam pikirkan overload dan kemampuan kontraksi
kurang per menit diberikn lasix 1mg/kgBB/x dan dopamin
TERSANGKA DBD
Anamnesis : Sangat tersangka DBD
Tersangka DBD bila : bila tersangka di tambah :
demam *Mendadak *Tidak disertai ISPA
*Tinggi *Badan lemah/lesu
*Terus menerus Pemeriksaan fisik *Muntah-muntah
*< 7 hari *Sakit perut
*Musim DBD
KEDARURATAN KLINIS
RAWAT INAP
: KAPAN DBD DIRAWAT INAP ?
Keadaan
Memburuk
Dopamin
B (ICU
Anesthesi)
KEBUTUHAN CAIRAN 24 JAM
RL = =……tts /kg BB / m
RD 72
GRADE I/II
Keterangan : *Pikirkan dd : Kebutuhan cairan 24 jam :
A : Fase atasi syok - Hipoglikemi BB < 25 kg : 100 ml/kg(1,5 tt/kg bb/mt)
B : Fase - Syok kardiogenik 26 – 40 kg : 75 ml/kg (1 tt/kg bb/mt)
mempertahankan - Syok septik 41 – 50 kg : 50 ml/kg (2/3 tt/kg bb/mt)
agar tidak syok - Perdarahan
Kapan penderita DBD dipulangkan ?
Penderita DBD dipulangkan bila : Setelah hari ke V, tidak demam dan tidak ada kedaruratan
klinis/stabil baik (tidak menunggu trombosit > 100.000)
Kortikosteroid diberikan pada keadaan DBD derajat IV, renjatan berulang dan renjatan
berkelanjutan.
CAMPAK
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Suatu infeksi virus akut yang sangat menular, ditandai dengan gejala
panas, batuk, pilek, radang mata, dan bercak koplik, disertai timbulnya
bercak merah makulopapular yang menyebar keseluruh tubuh,
kemudian hitam dan mengelupas.
Tujuan Mengobati infeksi dan mencegah komplikasi
Deskripsi tentang Keradangan selaput lendir hidung, mulut, tenggorok, dan saluran
klien pencernaan, sehingga terjadi gejala batuk, pilek, mata merah,
bercak koplik dan diare
Ruam makulopapular.
Ruang lingkup Bayi umur 0-12 tahun
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
Prosedur 1. Tanpa penyulit
Rawat jalan
Cukup cairan dan kalori
Pengobatan simtomatis, misal: antipiretik
CAMPAK
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
2. Dengan penyulit
Perlu dirawat inap (bangsal isolasi sistem pernafasan)
Perbaiki keadaan umum :
Pemenuhan kebutuhan cairan
Perbaiki KU
o Pemenuhan kebutuhan cairan
o Diit yang memadai
o Penderita malnutrisi perlu vitamin A 200.000 KI IM
dilanjutkan oral 1.500 KI per hari
Mengatasi penyulit yang timbul
Indikator Infeksi teratasi, gejala berkurang
pencapaian
VARISELA
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Penyakit yang sangat menular yang sering menyerang usia 1-14 tahun
Tujuan Mengobati penyakit, mencegah penularan dan komplikasi
Deskripsi tentang Demam ringan timbul dalam 24 jam pertama
klien Sakit kepala
Timbul ruam mula-mula papula → vesikel → erosi 3-5 hari →
krusta
Ruang lingkup Bayi umur 1-12 tahun
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
Prosedur Simptomatis
Acyclovir 20mg/ kgBB/ dosis dalam 4 dosis selama 5 hari
Indikator Demam menurun, gejala berhenti
pencapaian
BRONKHITIS
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Infeksi bronkhus berasal dari penyakit saluran nafas atas dan bawah
Tujuan Mengatasi infeksi dan sesak, mencegah komplikasi
Deskripsi tentang Batuk, pilek 3-4 hari, nyeri/ panas, sesak, kadang konjungtivitis, ronkhi
klien kering, ronkhi basah, kasar
Ruang lingkup Anak umur 0-12 tahun
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
Prosedur Kontrol batuk
Pengeluaran sekret > mudah/ encer
Minum banyak
Ekspektoran
Hati-hati: cough syrup dan antihistamin, sekret > kental:
atelektasis/ pneumonia
Antibiotik: curiga infeksi sekunder: penisillin, ampisillin,
kloksasillin, kloramphenikol, eritromisin
Indikator Bebas sesak, panas menurun
pencapaian
INFEKSI SALURAN KENCING
KR
A KS GO
AA N P IN G
R O B OL
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Pengertian Infeksi yang terjadi pada saluran air kemih, mulai dari uretra, buli-buli,
ureter, piala ginjal sampai jaringan ginjal
Tujuan Mengobati infeksi dan mencegah komplikasi
Deskripsi tentang Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare, air kemih berbau/
klien berubah warna, nyeri pinggang/ perut panas/ hipotermal, tidak dapat
menahan kencing, polakisuri, disuri, enuresis
Ruang lingkup Anak umur 0-12 tahun
Referensi Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak tahun 2004
Prosedur Antibiotik
A. Parenteral
Ampisilin 100mg/kg/hari, 2x/hari (bayi < 1minggu), 3x/hari
(bayi <1minggu)
Cefotaxim 150mg/kg/hari, 4x/hari
Ceftriaxone 75mg/kg/hari, 1x/hari
Gentamysin 5mg/kg/hari, 2x/hari(bayi<1minggu) 3x/hari
(bayi<1minggu)
B. Oral
Amoksisilin 20-40mg/kg/hari, 3x/hari
Sefiksim 4mg/kg, 2x/hari
Trimetoprim 6-12mg/kg, 4x/hari
Sulfametoksasol 30-60g/kg, 3x/hari
Tanggal Terbit
SPO
dr. H. Hariyadi Santosa, MM
Prosedur C. Profilaksis
Trimetoprim 2mg/kg, 1x malam hari
Sulfametoksasol 30-60mg/kg, 1x malam hari
Nitrofurantoin 1-2mg/kg, 1x malam hari
Indikator Infeksi teratasi
pencapaian