Anda di halaman 1dari 13

SIMBOL-SIMBOL

Bab-bab terdahulu telah dibahas tentang pembentukan konsep-konsep,


fungsi skema-skema (struktur-struktur konseptual) dalam menyatukan
pengetahuan yang ada dan menyerap pengetahuan baru, dan kekuatan tambahan
yang datang dari kemampuan untuk memikirkan skema-skema sendiri. Dalam
setiap proses tersebut bagian utama diperankan oleh simbol, yang juga memiliki
fungsi lain.
Fungsi-fungsi simbol dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Alat Komunikasi
2. Merekam (mencatat) Pengetahuan
3. Pembentukan Konsep-konsep Baru
4. Membuat Macam-macam Klasifikasi dengan Jelas
5. Penjelasan
6. Membuat Kemungkinan yang Mencerminkan Aktifitas
7. Membantu Menunjukkan Struktur
8. Membuat Pengerjaan rutin secara otomatis
9. Mengungkap Kembali Informasi dan pemahaman
10. Aktifitas Mental yang Kreatif

Kebanyakan hal-hal di atas saling berhubungan terutama pada point


pertama. Merkam (mencatat) pengetahuan berhubungan dengan membaca,
penjelasan adalah suatu jenis khusus dari komunikasi, memikirkan adalah
berkomunikasi dengan diri sendiri, dan hubungan-hubungan lain yang. Fungsi-
fungsi simbol dijelaskan sebagai berikut :

1. Alat komunikasi
Konsep merupakan objek, pola pikir yang murni, tidak dapat didengar dan
tidak dapat dilihat. Karena tidak ada cara untuk mengamati langsung pikiran
seseorang, harus menggunakan alat-alat yang dapat didengar atau dilihat, seperti
mengucapkan kata atau bunyi lainnya, penulisan kata atau tanda lainnya yang
ditulis diatas kertas (cara penulisan)
Simbol adalah suara atau sesuatu yang dapat dilihat, yang secara mental
berhubungan dengan suatu ide. Ide inilah arti simbol itu. Tanpa ada ide yang
melekat padanya, maka simbol tersebut tidak mempunyai arti. Simbol dan
maknanya harus diterima sebagai satu kesatuan.
Harus diingat bahwa simbol dikaitkan pada konsep yang sama dalam
pikiran A dan B, kemudian melahairkan simbol. A dapat memanggil konsep dari
memori B kedalam pengertiannya sendiri. Sekali hubungan ini terbentuk, artinya
diproyeksikan kepada simbol, maka simbol dan maknanya diterima sebagai suatu
kesatuan. Akan tetapi bisa jadi suatu makna yang dilekatkan pada suatu simbol
oleh seseorang berbeda dengan makna yang diterima orang lain sekalipun
simbolnya sama. Misalnya kata “braces” bagi orang Inggris dapat berarti alat
untuk menahan celana (supaya tidak lepas) tetapi bagi orang Amerika diartikan
sebagai { }.

1
Jika hal ini terjadi maka tidak sedang terjadi komunikasi. Hal inilah yang
seringkali salah dipahami orang. Untuk itu kita perlu memperhatikan konsep
awal berikut ini, bahwa suatu simbol dan konsep yang berhubungan dengan
simbol itu adalah dua hal yang berbeda; perbedaan ini tidak sepele yaitu antara
sebuah obyek dengan nama obyek. Jika kita sebut suatu obyek dengan nama lain,
tidak mengubah obyek itu sendiri, Hal ini tetap benar untuk obyek-obyek pikiran
dalam konteks ide matematika.
Misalnya : “lima”, “five”, “cink” “5”, “V” , “101”
Semuanya menyatakan bilangan yang sama, tetapi dalam simbol yang berbeda.
Biasanya jika kita menyatakan suatu simbol, kita ingin minta perhatian
penerima (receiver) terhadap ide yang melekat pada simbol itu dari pada terhadap
simbol itu sendiri.
Ketelitian atau keseksamaan komunikasi perlu diperhatikan agar dapat
menghasilkan ide yang sama dalam pikiran penerima gagasan dari komunikator.
Untuk itu kita dapat membedakan tiga kategori pendengar atau pembaca.
Pertama adalah orang-orang yang tidak mengetahui hal-hal yang kita bicarakan
namun mereka ingin tahu. Kepada mereka kita harus memilih simbol-simbol yang
paling besar kemungkinannya untuk diperhatikan dan menggunakannya seteliti
mungkin sesuai kemampuan kita dengan tujuan tidak mengkomunikasikan apapun
selain kebenaran.
Kedua adalah orang-orang yanq mengerti apa yang kita katakan secara umum.
Disinilah kita coba untuk mengkomunikasikan beberapa hal yang khusus. Bila
mereka menginginkan terus bersama kita sudah semestinya kita menghemat
waktu dan konsentrasi pada hal yang esensial.
Ketiga dari pandengar atau pembaca terdiri dari orang-orang yang mengerti
tentang apa yang kita katakan tetapi ingin menyalahkannya.
Seni dalam komunikasi adalah pertama-tama untuk menangkap maknanya.
Sesudah itu suatu ide yang baru dapat dijadikan subjek sebagai penekanan dari
analisis dan dikaji lebih cermat sehingga kelemahan dapat ditemukan. Ketika
suatu skema dapat dibentuk dengan baik maka kritik yang menyerang akan
merangsang manfaat perumusan yang lebih hati-hati, kesadaran refleksinya lebih
besar dan memperkuat skema tersebut.

2. Merekam atau membentuk pengetahuan.

Ide tidak hanya sesuatu yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar
tetapi juga bisa hilang. Bila seseorang meninggal maka pengetahuannya akan mati
bersamanya kecuali dia telah mencatatnya atau mengkomunikasikannya kepada
orang lain.
Merekam atau mencatat adalah suatu hal penting dalam komunikasi.
Tujuannya adalah agar ide dapat dilihat atau didengar oleh orang lain baik dalam
waktu singkat maupun dalam waktu lama. Komunikasi dengan simbol berbeda
dengan komunikasi lisan. Komunikasi lisan berlangsung dalam lingkup dimana
pertanyaan dan penjelasan diberikan. Seorang komunikator menggunakan simbol
menghadapi lebih banyak kesulitan dalam menyampaikan suatu ide atau konsep.
Lambang tertulis atau tercetak harus memberikan semua pengertian yang

2
dimaksud, tanpa adanya pengulangan dari sisi tertentu. Tapi ada juga
keuntungannya karena penerima mempunyai catatan tetap, untuk merivisi dan
memeriksa pokok-pokok yang telah dikemukakan terdahulu.
Seperti telah diketahui bahwa struktur konseptual matematika itu adalah
gudang akumulasi pengetahuan dari generasi-generasi sebelumnya yang ditulis
dan dicetak dalam sistem simbol beserta penjelasannya yang memungkinkan
dipelajari oleh generasi baru.
Untuk menghilangkan pengertian ganda pada pemakaian atau
mengkomunikasikan simbol adalah setiap simbol hanya berhubungan dengan
satu konsep dan satu konsep hanya menggunakan satu simbol. Hal ini tidak selalu
dapat dilakukan. Jika satu simbol berhubungan dengan banyak konsep maka ada
tiga hal yang harus diperhatikan;
1. Kita harus yakin bahwa skema yag digunakan sudah dikenal oleh pendengar
atau pembaca
2. Didalam skema, setiap simbol hanya sebuah ide
3. Jangan menukar skema - skema tanpa diketahui pendengar atau pembaca.
Kita perhatikan hubungan antara simbol dan konsep :

Simbol Konsep
Seharusnya dalam bentuk X

Contoh : Simbol menyatakan konsep “persegi”


X
Bukan seperti bentuk
X

X
Contoh : Simbol table menyatakan konsep “tabel” dan “meja”

Tetapi, barangkali
mengherankan, yang ini X
bahkan kebih

Contoh : Simbol : lima, five, cink, 5, V , 101 menyatakan konsep


“lima”

Dalam hal ini diijinkan menggunakan simbol yang sama dalam konteks
yag berbeda. Tetapi dalam konteks yang sama satu simbol hanya memberikan
satu pengertian saja.

3. Membentuk Konsep-konsep Baru

3
Jika konsep yang baru merupakan konsep primer (dasar). misalnya merah,
ini memungkinkan untuk dilakukan tanpa menggunakan simbol. Kata-kata ini
adalah secara sederhena membantu menarik perhatian. Karena merupakan kata
verbal. ‘Dasi merah’, buku merah’, ‘pencil merah’, lampu merah’ secara simultan
menyatakan variasi dan contoh-contoh dan konstanta dari suatu konsep. Secara
intuitif, pelajar menggabungkan sifat yang tidak seragam dengan ketidak-
seragaman kata-kata, dan kemudian belajar membuat nama bagi konsep tersebut
sambil membentuknya.
Jika suatu konsep merupakan suatu konsep sekunder seperti semua
konsep-konsep matematika, maka cara untuk menyatukan rangkaian contoh-
contoh yang sesuai dengan pikiran orang yang belajar adalah membawa
seluruhnya pada kata yang bersesuaian. ‘merah. biru, hijau, kuning’ , kesemuanya
merupakan warna.
Cara lain untuk mengkomunikasikan konsep-konsep baru adalah dengan
menghubungkan secara bensama-sama kelas-kelas yang sudah dikenal oleh
pendengar. Jika pendengar telah mempunyai kelas-kelas konsep yang dbicarakan
ini berarti dia telah mengetahui contoh-contoh tersebut sehingga ia juga akan
mampu memberikan contoh-contoh tentang konsep-konsep baru. Bahkan ini
sering menjadi respon pertamanya, sebagian menyatakan bahwa dia telah
mengerti.
Tetapi respon tersebut juga nampak memenuhi kebutuhan yang lebih
dalam. Bagaimanapun, konsep yang diperoleh itu dirasa belum lengkap sampai
dia mempunyai contoh.
Contoh-contoh dari konsep baru tidak selalu berasal dan pengalaman masa
lampau. Orang dapat membayangkan suatu poligon bersisi 100 tanpa pernah
melihatnya dan tidak menggambarnya. Malahan pengadaan metode generalisasi
dalam matematika adalah untuk mengadakan kelas baru, dan kemudian mencoba
menemukan beberapa anggotanya.
Sebagai contoh : kita telah mempunyai konsep akar kuadrat, bilangan
negatif, dan mengkombinasikannya untuk membentuk konsep baru yaitu akar
kuadrat dari bilangan negatif. Penemuan dari contoh-contoh kelas baru ini serta
meneliti sifat-sifatnya akan menuju kepada rangkaian susunan ide-ide baru
dimana meskipun berbentuk bilangan imajiner namun digunakan dalam fisika
misalnya dalam teori arus bolak balik dan rangkaian osilator.

4. Membuat bermacam klasifikasi dengan jelas

Suatu objek tunggal dapat dikklasifikasikan dalam beberapa cara dengan


menggunakan atau memberikan nama-nama yang berbeda untuk objek tersebut.
Kita dapat menunjukkan bahwa bagian klasifikasi mana yang sedang digunakan.
Seorang laki-laki dapat disebut sebagai Pak Brown “pak” ’Orang laki-laki
terhormat’ “Paman Delit” , “Ayah” . Bilangan yang sama dapat dipandang sebagai
kuadrat dari 8, 4 pangkat 3, atau 10 kuadrat dikurangi 6 kuadrat, disimbolkan
dengan 82 , 43 , 102 – 62
Sebagairnana disebutkan terdahulu kita tunjukkan bahwa kita masih
mengacu pada objek yang sama dengan rnanggunakan simbol “=“, dan dengan

4
penamaan kembali menurut kebiasaan yang ada kita dapat mencari sifat-sifat yang
pada mulanya tidak jelas.
Contoh
4x2 - 12xy + 9y2 dimana x dan y keduanya merupakan peubah (variabel)
Kita tahu bahwa kumpulan simbol ini mempresentasikan beberapa bilangan.
Tetapi dengan menuliskan, 4x2 - l2xy + 9y2 =(2x - 3y)2 kita mengetahui sesuatu
yang baru bahwa simbol-simbol itu menggambarkan suatu bilangan positif
Meskipun prinsipnya sederhana namun berakibat pada penemuan yang
jauh. Suatu kali kita mempunyai klasifikasi sesuatu secara tepat kita mempunyai
banyak cara untuk mengetahui ketepatannya. Hal ini dapat membantu kita
memecahkan problem yang kita hadapi, sehingga lebih banyak cara lagi untuk
mengklasifikasi, sehingga kita dapat memecahkan problem yang lebih bervariasi.
Lebih banyak simbol yang dapat digunakan pada konsep yang sama maka lebih
banyak cara untuk mengklasifikan.

5. Penjelasan

Penjelasan adalah suatu bentuk komunikasi yang disengaja, yang


memungkinkan seseorang dapat memahami sasuatu yang sebelumnya tidak
dipahami. Memahami adalah hasil dari asimilasi terhadap skema yang ada,
sehingga bila terdapat kegagalan, ada tiga kemungkinan penyebabnya, yaitu:
a) Penggunaan skema yang salah. Dalam keadaan ini dipe-lukan penjelasan yang
sederhana untuk mengaktifkan skema yang tepat. Di dalam buku ini, kata-kata
seperti: fungsi, bayangan, grup, dan lain-lain digunakan dalam pengertian
sehari-hari, Juga dalam pengertian matematik. Kegagalan dalam memahaminya
dapat disebabkan karena pemberian arti yang berbeda dari yarg diharapkan. Ini
adalah semata-mata soal konteks.
b) Kesenjangan antara ide-ide baru dengan skema yang sudah ada terlalu besar.
Sebagai contoh :
Misalkan mulai dengan menunjukkan notasi – notasi berikut:
a2  a x a
a3  a x a x a
dan kemudian langsung
am x an  amn
Besar kemungkinan pelajar mengatakan dia tidak memahami, mungkin juga
mengatakan “Anda terlalu cepat”. Dalam hal ini penjelasan diperlukan untuk
memperbaiki tahap-tahap yang digunakan. Dengan cara demikian jaraknya
dapat dijembatani. Dalam istilah psikologi, pemberi penjelasan akan
mengemukakan simbol-simbol yang cocok untuk membangkitkan konsep-
konsep yang berhubungan dengan skema yang ada dengan ide-ide baru.
c) Skema yang sudah ada mungkin tidak mampu menyerap ide-ide baru tanpa
pemberian akomodasi, khususnya dalam kasus generalisasi matematika. Dalam
keadaan ini fungsi penjelasan adalah membantu pelajar untuk menggambarkan
skema yang dipikirkannya, untuk melepaskan contoh-contoh atau ide-ide
murni yang mempunyai pengaruh penyempitan dan untuk memodifikasikan

5
ide-ide tersebut secara tepat. Perluasan notasi bilangan nol, negatif dan
pecahan merupakan contoh kasus ini, jika ide baru disajikan dalam komunikasi
lebih lanjut diperlukan untuk memahaminya. Nampaknya cara ini dapat
digunakan dalam pengajaran. Tidak diinginkan menempatkan para pelajar pada
sesuatu yang tidak sesuai dengan tingkatan yang sudah dimilikinya. Program
ini tidak menawarkan suatu tantangan dan tidak banyak variasi. Seringkali
bermanfaat untuk memperhatikan permasalahannya dulu, misalnya penemuan
sesaat tentang kecepatan dan seseorang penerjun bebas. Berikutnya
mendefinisikan dengan tepat tentang “kecepatan sesaat” dan modifikasi
pengembangan dengan proses proses deskripsi konsep-konsep baru (misalnya
limit) yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

6. Membuat Kemungkinan yang Mencerminkan Aktifitas

Ini meliputi kesadaran seseorang terhadap konsep-konsep dan skema-


skema sendiri, menangkap hubungan dan strukturnya dan memanipulasi dengan
berbagai cara. Ketiga sistem berpikir ini dilukiskan pada gambar dibawah ini
oleh persegi panjang yang ditandai
“Penerima“ proses pikiran perantara” dan “pelaksana”.

Proses- Penerima Proses- Penerima


proses proses
Ling
pikiran pikiran
kungan
peranta peranta
ra Pelaksana ra Pelaksana Luar

Dalam konteks ini “proses pemikiran“ adalah pengetahuan dan segala


aktivitasnya dan disebut sebagai intelegensi refleksi.
Proses untuk menjadi sadar terhadap konsep miliknya pertama sekali
nampak sangat sulit. Itu terjadi beberapa tahun pada masa kanak-kanak. Meskipun
demikian bagi orang-orang yang mempunyai pengembangan kemampuan
reflektif yang tinggi masih perlu berusaha dalam mencari bentuk baru
Untuk membangun suatu ide-ide dengan sengaja nampak erat
hubungannya dengan mengasosiasikan simbolnya, tapi hal ini nampak belum
banyak diketahui . Konsep-konsep merupakan objek-objek yang sukar difahami
dan tidak diperoleh begitu saja dan mungkin bahwa simbol-simbol (yang berupa
konsep dasar) sebagian besar merupakan jenis konsep yang abstrak yang dapat
diketahui dengan jelas. Tentu saja beberapa proses pengetahuan dapat
meningkatkan kekuatan berpikir. Pada akhirnya assosiasi telah membentuk
sampai tampak sebagai label dan handel sehingga kita dapat memilih ( dari
memori kita ) dan memanipulasikan konsep-konsep kita. Hal ini akan lebih

6
leluasa dengan menggunakan simbol-simbol yang dapat dikontrol oleh pikiran
kita.
Contoh simbol yang mencerminkan aktifitas adalah simbol menya-
takan dilarang masuk.
Berpikir verbal ( yang secara luas dapat meliputi aljabar dan simbol-
simbol lain yang dapat diucapkan) merupakan kecepatan internal, dapat
dikonfirmasikan dengan mengamati tingkat perubahan pada anak-anak.
Penggunaan simbol-simbol yang dapat diucapkan dalam berpikir berhubungan
erat dengan komunikasi salah satunya dinyatakan dengan komunikasi dengan diri
sendiri. Jadi membangun pikiran seseorang tampak seperti sirkuit pendek dari
proses mendengar dirinya sendiri kemudian menceritakannya pada orang lain.
Pandangan ini didukung oleh observasi umum bahwa sesungguhnya berlaku
sebagai pendengar yang baik (pemikir keras) hampir selalu membantu ketika
orang lain sedang menyelesaikan masalah / problem .

7. Membantu Menunjukkan Struktur

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana hubungan ide-ide dan


bagaimana cara mengintegrasikannya. Jangkauan memory untuk mengingat
informasi yang diberikan dengan sekilas hanya sedikit, sebagai contoh :
banyaknya informasi yang dapat ditangkap oleh seseorang dalam suatu saat pada
keadaan sadar sangat terbatas. Topik yang lebih sulit, lebih banyak memerlukan
konsentrasi dan perhatian dalam berpikir dalam suatu saat, tapi juga memerlukan
ketepatan dalam mengarahkan dengan cepat sebelum bekerja. Jadi, satu catatan,
satu pikiran pada kertas sebagai catatan kemajuan. Ini bentuk yang lebih
permanen dari “berpikir keras” yang telah didiskusikan pada bagian sebelumnya,
dengan mengurangi ketegangan pengetahuan dalam menjaga informasi yang
relevan yang dapat diterima secara menyeluruh.
Cara lain dalam mengurangi ketegangan pengetahuan dan kelebihannya,
adalah dengan penjelasan notasi matematika.
Bandingkan :

( x  a) 2  x 2  2ax  a 2 Kuadrat jumlah dua bilangan sama dengan


jumlah kuadrat dua bilangan tersebut
ditambah dua kali perkalian bilangan
tersebut.
Df Turunan (fungsi) f
D 1 f Anti turunan f
2751 Dua ribu tujuh ratus lima puluh satu
Diketahui bilangan (positif)  , dimana
   ; N bilangan N sehingga untuk semua nilai n
n  N , xn  x   yang lebih besar atau sama dengan N, adalah
selisih bilangan ke n dengan urutan
x1 , x2 , x3 , dan x adalah lebih kecil dari

7
Pemilihan simbol yang sesuai dapat menjadi sangat membantu dalam
menarik konsep yang cocok dalam hubungan-hubungan yang sesuai; jika
pemilihan dengan ceroboh. Disini beberapa contoh-contoh. (Karena selalu pada
bagian A, tidak selalu pembaca matematika menasehati untuk menghilangkan itu
yang mana tidak padanya.)
Notasi yang biasa untuk logaritma sebuah bilangan x pada basis a adalah
log a x (baca : logaritma dengan basis a dari x). Dari definisi logaritma, yang tidak
butuh perhatian kita disini (dijelaskan pada Bab 14), jika logaritma itu dinotasikan
dengan n,
Kemudian x = an.
Notasi loga x = n
Mempengaruhi untuk menuliskan a = xn, yang salah
Jika bagaimanapun menuliskan (log x)a = n (log x untuk basis a)
Ini membantu untuk mengingat bahwa x = an.

B C

Cara konvensional untuk menyebut sudut ini adalah ABC. Ini


membayangkan bahwa vertex dari sudut ini adalah A, yang tidak benar. Kalau
tidak ada arti ganda, kita maksudkan  B, bukan  A.
ˆ
Kebiasaan penggantiannya ABC adalah lebih baik dilihat dari segi pandang ini,
biarpun kurang umum dikalangan pencetak-pencetak. Tetapi marilah kita
pikirkan, ide-ide yang kita lambangkan.

A C C

B C B A B A
Sebuah sudut ditentukan oleh dua arah lewat sebuah titik. Tiap arah dapat
digambarkan oleh satu sinar lewat titik itu pada sebuah sudut dilukiskan oleh dua
sinar, BA dan BC , kalau kita berurusan dengan satu putaran dari satu arah ke
arah lain, digambarkan dengan sudut yang ditandai (konvensinya adalah memakai
putaran lawan jarum jam) sebagai positif, hal ini dilukiskan oleh sepasang sinar
C
yang teratur ( BA , BC ) yang dapat diangkat jadi B A dan dimana tidak ada
timbul arti ganda pada B.
Penambahan dengan pengurangan sudur-sudut pada suatu titik dapat
disederhanakan menjadi aljabar sederhana saja, sekali “aturan penghapusannya”
B AC  BCD  B AD
telah dilihat dan diingat.

8
Pengurangan sebuah sudut sama D
dengan penambahan kebalikannya B
(inversinya) ialah sudut yang sesuai dengan
putaran ke arah yang berlawanan. C
Jadi: B
B AD  BCD  B AD  BDC  B AC A
B
B
Apakah yang terjadi kalau kita mencoba
mengurangi sudut yang lebih besar dan sudut yang lebih kecil ?

Mari kita coba secara aljabar : BC  BA  BA  BD  BC


D D D A A

dikurangi
Sudut ini sudut ini

ditambah
Sama dengan sudut ini
sudut ini

Yang sama dengan sudut ini, yang masuk akal

Kembali persamaan pertama :


B C
A  BC
D
 B D
A dan dibandingkan
dengan AC  CD  AD , bagi anda yang terbiasa menggunakan penambahan pada
sektor bebas akan mengakui bahwa pengerjaan penambahan dan pengurangan
sudut secara aljabar tersebut, isomorf dengan penambahan dan pengurangan
vektor bebas.
Pada sembarang kasus, anda boleh tidak yakin terhadap argumen yang
diberikan, tetapi diharapkan ada sedikit persetujuan bahwa pemilihan notasi perlu
dilakukan secara berhati-hati, dan memperhatikan efektivitas penggunaan notasi
untuk suatu ide yang sangat tergantung kepadanya.

9
 
mod 4 0 1 2 3 mod 5 1 2 4 3
0 0 1 2 3 1 1 2 4 3
1 1 2 3 0 2 2 4 3 1
2 2 3 0 1 4 4 3 1 2
3 3 0 1 2 3 3 1 2 4
Itu dapat dilihat dari tabel ini bahwa kedua group itu isomorfik; keduanya menjadi
group siklik order 4.

Tetapi jika tabel sebelah kanan itu ditulis



kembali dalam dua berpangkat, sifat 2 0 21 2 2 2 3
isomorfiknya dinyatakan lebih bagus. mod 5
20 2 0 21 2 2 2 3
21 21 2 2 2 3 2 0
0
2 2 2 2 3 2 0 21
23 2 3 2 0 21 2 2
Pembaca juga akan mengamati bagaimana dengan lembut notasi petunjuk umum
pada konteks baru. Ini, tentunya, adalah patokan untuk notasi yang bagus.

8. Membuat manipulasi rutin secara otomatis

Berfikir merupakan suatu pekerjaan yang berat. Sekali kita mempunyai


pemahaman tentang proses matematika maka hal itu merupakan suatu
keuntungan besar karena kita dapat bekerja dengan cepat pada kesempatan
berikutnya, tanpa harus mengulang-ulang setiap waktu konsep-konsep yang
rumit. Jika telah mendapat kemajuan dalam proseas matematika itu, tentu saja
sifat-sifat dasar dalam proses-proses matematika yang mendasar menjadi
otomatis. Pada berbagai tingkatan kita juga dapat membedakan antara manipulasi-
manipulasi rutin dan aktivitas pemecahan masalah, kecuali kalau yang dikerjakan
dengan perhatian minimal, tidak mungkin akan mencurahkan perhatian secara
penuh pada beberapa kesulitan yang dihadapi. Kondisi ini juga dijumpai pada
berbagai ketrampilan yang dipelajari. Tidak seorangpun dapat mengendara yang
baik sampai ia dapat memindah persneling tanpa berpikir. Seorang ahli violing
tidak dapat menafsirkan suatu teknik bermain musik tanpa mengalami suatu
kesulitan.
Dalam matematika hal ini dikerjakan dengan melepaskan simbol-simbol
dari konsepnya dan memanipulasi menurut bentuk-bentuk yang biasa dipakai
tanpa menghiraukan artinya. Kegitan otomatis dari tugas-tugas rutin harus jelas
perbedaannya dari simbol-simbol tak berarti dari manipulasi mekanik, yang bukan
matematika. Seorang matematikawan bekerja sercara otomatis, setiap saat dapat
menunda kehendaknya dan memanggil kembali artinya dari simbol-simbol, dan
dia harus dapat dengan mudah dari suatu bentuk aktivitas kelain aktivitas sesuai
dengan syarat-syarat dan tugas-tugas yang dikerjakan.

10
Hasil karya ekonomi merupakan contoh yang bagus. Pertama kita belajar
memanipulasi konsep-konsep sebagai ganti obyek real, kemudian memberikan
nama konsep selanjutnya memanipulasi nama tersebut. (Dan jika manipulasi dapat
disederhanakan menjadi proses mekanik kita dapat menggunakan komputer untuk
mengerjakannya). Akhirnya kita dapat menarik kembali proses dengan cara
mengambil kembali konsep-konsep pada simbol-simbol, kemudian mewujudkan
konsep itu dalam tindakan nyata dengan objek nyata yang telah diabstraksikan
pada saat awal.
Kekuatan matematika adalah sangat luas dan pada semua tingkatan,
simbol simbol memberikan sumbangan yang cukup besar di dalamnya. Tapi
tanpa kemampuan dari matematikawan untuk menanamkan pengertian, semua tak
ada gunanya.

9. Mengungkap kembali informasi dan pemahaman

Dalam bagian ini kita menekankan pada penggunaan simbol mengungkap


kembali konsep konsep dan skema yang tersimpan dalam memori seseorang.
Meskipun konsep yang digunakan merupakan obyek yang dihindari yaitu sudah
tidak dikerjakan untuk beberapa lama atau mungkin sama sekali tak dapat dicapai
tanpa menggunakan beberapa cara untuk mengungkap kembali.
Contoh berkaitan dengan pengetahuan tentang persamaan kuadrat.
Apakah persamaan kuadrat berikut mempunyai akar nyata?.
3x2 - 4x + 2 = 0
Pada kebanyakan kasus istilah “deskriminan” atau simbol: ”b2-4ac” perlu
diperhatikan terlebih dahulu. Setelah itu dasar-dasar metode untuk menyelesaikan
kasus itu perlu diingat kembali.
Suatu contoh lagi, sudah pernakah anda ketemu seorang teman sekolah
lama yang sudah tidak anda kenal. Tetapi setelah ia berkata “ saya ……..” anda
bukan hanya mengenalnya, tetapi bahkan teringat segala sesuatu tentang dia.
Proses mengingat kembali informasi dengan bantuan simbol-simbol itu
ditunjukkan oleh kemampuan mengahafal terlepas dari konsep.
Contoh :

Sin All

Tan Cos

Hai ini bermaksud baik untuk mengingat tanda dari pembagian sudut trigonometri
dari 0o sampai 360o. Diagram di atas menunjuikkan perbandingan sudut-sudut
positif.
Perbedaan menghafal dengan sebuah formula adalah formula
mengorganisikan struktur yang harus diingat kembali. Oleh karena itu dari

11
sebuah formula pemahaman dapat dikonstruksikan, meskipun tidak dengan
segera dapat diingat kembali simbol- simbol yang dimaksud. Dengan melihat atau
V
R
mendengar istilah hukum ohm, formula I
Untuk kebanyakan orang hal itu dapat dibangkitkan kembali dengan
sengaja dari ruang penyimpanan memori. Selanjutnya dari formula mudah untuk
mengkonstruksi pengertiannya. Jika diberikan sebuah medan listrik maka arus
yang mengalir dengan voltase ganda juga akan meningkatkan ampere sebesar
dua kali lipat. Urutan-urutan untuk mengingat kembali: pertama simbol-simbol,
kemudian makna simbol tanpa kecuali. Pada saat mengingat kembali sebuah
percakapan atau sesuatu yang dibaca sebagian orang dapat mengingatnya
kembali artinya tetapi dalam ba hasanya sendiri.
Dalam matematika, yang kita simpan adalah kombinasi struktur konsep
yang diasosiasikan dengan simbol, karena itu lebih baik untuk mengingat secara
total. Pertanyaannya adalah bagian dari kombinasi simbol dan konsep mana yang
lebih mudah dikuasai, ketika kita mencoba mengingat kembali materi-materi yang
tersimpan pada ruang penyimpanan memori. Bukti mengingat kembali simbol-
simbol lebih mudah dicapai itu ada, tetapi seberapa besar, masih perlu penelitian
lebih lanjut.

10. Aktvitas mental yang kreatif

Pembentukan konsep yang terdiri dari formasi ide-ide baru dari ingatan
masing masing individu merupakan faktor faktor kreatif. Oleh karena itu
mempelajari dengan cara ini matematika adalah suatu pencarian yang menantang.
Tapi penjelasan yang digunakan lebih mengutamakan pada kreasi ide-ide, dimana
tidak seorangpun yang dapat mengerjakan sebelumnya, baik untuk memulai
sesuatu atau untuk menyelidiki keberadaan sesuatu. Sekali pemahaman baru
diperoleh hal itu dapat dikomunikasikan dalam cara-cara yang siap didiskusikan
satu sama lain, dimana skema-skema sudah cukup jauh dikembangkan dalam
arah yang benar untuk dapat diasimilasikan.
Gisellin dalam karya klasiknya “proses kreatif” telah dikoleksi bersama-
sama dengan laporan hasil karya cipta pada beberapa bidang: musik, jurnal,
ilmuan, matematikawan. Dari ini, apa yang muncul barangkali dengan jelas
bahwa proses ini akan tidak melaksanakan untuk memerintahkan. Bagian
penting dari aktivitas ini adalah bahwa keduanya merupakan ketidaksadaran dan
tidak sengaja.
Bagaimanapun diakui bahwa sebuah proses aktivitas memerlukan
permulaan yaitu diperlukan untuk berkonsentrasi dengan sunggunh-sungguh
pada suatu masalah. Maksudnya ada suatu priode tertentu dimana suatu problem
dikesampingkan, jadi sejauh ini kesadaran ingatan yang diperhatikan adalah saat
pelemasan, situasi releks, kegiatan mental atau kegiatan jasmani lain atau
istirahat. Nampaknya selama periode ini, tanpa sadar kegiatan mental konsen
dengan problem yang berkelanjutan, secara tiba-tiba pemahaman yang
berhubungan dengan problem, mungkin merupakan penyelesaian yang komplit,
mencuat dalam kesadaran, suatu saat ketika tidak ada ketenangan kerja problem

12
ini dalam kemajuan. Pemahaman ini disertai dengan perasaan yang senang dan
yang menarik, penting untuk dikomunikasikan.
Selama pada tingkat pusat dimana keberadaan ide-ide secara tiba-tiba
cocok dengan cara baru untuk menghasilkan ide baru. Tidak mungkin untuk
mengatakan berapa besar simbol-simbol memainkan peran yang penting atau
mempunyai andil disini. Pada bagian terdahulu dan pada tingkatan berikutnya
bagaimanapun juga fungsi mereka cukup penting. Tahap pertama adalah kuatnya
konsentrasi pada problem dimana semua ide yang relevan dibawa bersama dan
dipertimbangkan dari beberapa aspek dan dalam kombinasi-kombinasi yang
berbeda dan hubungannya satu sama lain. Selama periode dari refleksi ini simbol
memainkan suatu bagian dasar, untuk itu kita mengontrol secara sengaja
pemikiran kita. Hal ini bisa terjadi dengan baik jika pada tahap ini kontribusi
konsep dimunculkan pada tingkatan yang lebih tinggi dari aktivitas untuk sintesa
berikut pada level bawah sadar.
Jika pemahaman telah terjadi, hal itu memungkinkan mengingat simbol-
simbol yang sesuai secara spontan untuk menunjukan adanya assosiasi dengan
proses membuat kesadaran. Tetapi hal ini muncul tidak komplit, dan simbol-
simbol diteruskan dengan sengaja sadar, membuat kemungkinan komunikasi dan
rekaman terhadap hasil-hasil dari proses kreatif. Formulasi dan rekaman yang
dengan secara teliti diasosiasikan proses sadar secara penuh, sering dideskripsikan
sebagai usaha yang susah payah.
Celakanya tidak semua ide-ide diperoleh dengan cara-cara demikian dapat
memenuhi kesanggupan mereka. Setelah pemahaman seharusnya diikuti dengan
pemeriksaan atas kebenarannya. Dalam sains ini berarti menguji ide dengan
eksperimen. Dalam matematika ini berarti analisa logika, menguji konsistensi
internal, dan menerima pengetahuan. Sekali lagi bahwa sebuah proses refleksif
untuk simbol-simbol adalah hal yang essensial. Jika pemilihannya dengan hati-
hati berkontribusi secara langsung untuk menyatakan sebuah struktur baru.

13

Anda mungkin juga menyukai