Energi biomassa merupakan sumber energi yang berasal dari bahan biologis atau
organik yang telah baru saja mati ataupun masih hidup. Biomassa dapat berupa
tumbuhan, atau hewan, atau residu yang dihasilkan oleh tumbuhan atau hewan.
Biomassa adalah salah satu energi baru terbarukan, karena dapat diperbarui,
misalnya, pada biomassa yang berasal dari tumbuhan, kita dapat menanam tanaman
secara terus-menerus yang menghasilkan energi, dan pemanfatan biomassa pun dapat
disesuaikan dengan potensi biomassa yang ada disuatu wilayah. Penggunaan
Biomassa pun bermacam-macam, ada yang menjadi bahan campuran suatu sumber
energi ada pula yang secara murni menjadi sumber energi. Contoh jenis dan
penggunaanya yaitu: sebagai Bio Fuel (seperti biodiesel, bioethanol, bio avtur, dll),
biobriket, biogas, sebagai sumber bahan bakar, bahkan sebagai sumber energi
pembangkit listrik. Menurut LIPI Potensi biomassa yang ada di Indonesia sbesar 50
GW, namun yang baru dimanfaatkan saat ini adalah 5 persen (1). Sumber biomassa
pun beragam seperti: tanaman jagung, singkong, kentang, ubi, sekam padi, kelapa
sawit, jarak, kayu, kotoran hewan, serta limbah atau residu. Namun penggunaan
biomassa juga harus memperhatikan dengan pemenuhan kebutuhan bahan nabati
untuk konsumsi mahluk hidup, jangan sampai terjadi krisis pangan akibat
oemanfaatan tanaman yang sepenuhnya untuk sumber biomassa, namun hal tersebut
dapat dicegah dengan pengelolan yang baik antara pemanfaatan tanaman sebagai
sumber makanan dan sumber energi biomassa.
BAB 1
ENERGI BIOMASA
II. Energi biomassa adalah energi yang dapat diperbaharui, karena berasal dari bahan
organik atau biologis seperti tanaman, hewan, ataupun residunya. Sumber yang
dapat diperbaharui merupakan keunggulan biomassa, dapat dilakukan
penanaman tanaman tertentu di suatu wilayah perkebunan, ataupun dengan
megembangbiakan suatu hewan atau dengan peternakan.
Biomassa adalah energi yang relatif bersih serta sumber pendukungya pun tersedia tak
terbatas (sinar matahari). Sumber biomassa adalah dari energi matahari: seperti tanaman
memerlukan sinar matahari untuk berfotosintesis, dan hewan memerlukan matahari
dalam berkembang.
Tanaman jagung, singkong, gandum dapat menjadi ethanol, yang dapat menjadi campuran
penyusun bahan penyusun biodiesel, bioavtur, bio fuel. Tentunya dengan perbandingan
yang telah ditentukan dengan spesifikasi setiap produk.
Di Indonesia terdapat wilayah penghasil energi biomassa dengan potensi besar, yaitu Riau.
Riau memiliki potensi biomassa untuk pembangkit listrik dengan cara memanfaatkan
limbah sawit dari perkebunan kelapa sawit. Potensi pembangkit listrik bersumber energi
biomassa di Riau adalah sebesar 146 MW. Energi biomassa tersebut berasal dari
pemanfaatan limbah sawit, tandang kosong, limbah cair, dan cangkangnya, jumlah potensi
tersebut adalah kalkulasi kemampuan masing-masing pabrik kelapa sawit yang berada di
Riau, dengan potensi menghasilkan 1 MW.
Biomassa memanfaatkan limbah yang tidak terpakai. Limbah-limbah seperti hasil dari
panen, pembangunan rumah, limbah kayu, limbah perkebunan kelapa sawit dan lain
sebagainya dapat dikonversikan menjadi energi listrik atau bahan bakar dengan cara
dibakar.
Biomassa sebagai energi daur ulang. Di Cedar Rapids, Iowa, sebuah perusahaan daur ulang
dapat menghasilkan 150 ton biomassa setiap hari, dengan tujuan menghasilkan energi
listrik yang cukup setara dengan kekuatan untuk sekitar 4,000 rumah. Dengan cara
mengkonversikan sampah menjadi energi.
Penggunaan biomassa pun dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal, mengingat
Indonesia merupakan negara agraris, potensi untuk mengembangkan energi biomassa
melalui kegiatan penanaman tanaman sebagai sumber energi biomassa ataupun melalui
peternakan yang memanfaatkan kotoran hewan menjadi biogas pun adalah langkah yang
sangat memungkinkan. Pemanfaatan biomassa pun dapat menjadi sumber energi yang
mudah didapatkan karena sumbernya dapat disesuaikan dengan potensi yang ada disuatu
wilayah. Mari kita dukung penggunaan sumber energi biomassa dengan ikut serta dalam
pemanfaatannya ataupun dapat ikut andil dalam mengembangkannya, atau
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan energi baru terbarukan
khususnya energi biomassa. Bersih, murah, mudah didapatkan, ada dimana-mana adalah
keunggulan energi biomassa.
Biomassa merupakan salah satu energi alternatif yang potensial dikembangkan karena
dapat mengurangi limbah dan sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.
Biomassa terdiri dari berbagai jenis diantaranya:
a. Biogas
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk
mengolah limbah biodegradablekarena bahan bakar dapat dihasilkan sambil Mengurai
dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar
akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar
dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang
peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah
kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon
dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer
oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan
menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan
bakar fosil.
Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari
limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi
mekanis pada tempat pengolahan limbah.
Gas landfill adalah gas yang dihasilkan oleh limbah padat yang dibuang di landfill.
Sampah ditimbun dan ditekan secara mekanik dan tekanan dari lapisan di atasnya.
Karena kondisinya menjadi anaerobik, bahan organik tersebut terurai dan gas
landfill dihasilkan. Gas ini semakin berkumpul untuk kemudian perlahan-lahan terlepas
ke atmosfer. Hal ini menjadi berbahaya karena:
Komponen %
Kandungan energi
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah
liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara,
maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
a. Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak
nabati, turunan tumbuh-tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia seperti
kelapa sawit, kelapa, kemiri, jarak pagar, nyamplung, kapok, kacang tanah
dan masih banyak lagi tumbuh-tumbuhan yang dapat meproduksi bahan
minyak nabati (BBN) dan dalam penelitian ini bahan bakar nabati berasal dari
minyak kacang tanah setelah mengalami beberapa proses seperti ektraksi,
transesterifikasi diperoleh metil ester (biodiesel), kemudian biodiesel
dicampur dengan bahan bakar solar. Hasil campuran itu disebut B10,B20
dengan tujuan agar bahan bakar B10, B20 ini mempunyai sifat-sifat fisis
mendekati sifat-sifat fisis solar sehingga B10 B20 dapat dipergunakan sebagai
pengganti solar.
Untuk mengetahui dan mengenal biodiesel ini akan menganalisa beberapa sifat-
sifat fisisnya yang dapat dipergunakan sebagai tolak ukur kualitas bahan bakar
biodiesel. Beberapa sifat-sifat fisis yang diteliti adalah viskositas, densitas, titik
nyala (flash point), titik kabut (cloud point), kadar air dan bilangan iodine.
Alkoholisis adalah reaksi reversible yang terjadi pada temperatur ruang dan
berjalan dengan lambat tanpa dibantu dengan katalis. Untuk mendorong
reaksi kearah kanan dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol berlebih.