Nama anggota :
1. Ninda Febriyani Putri Nento : Ninda Shihab
2. Dwi Annisa Agriyfani : Dwi Baswedan
3. Haeruddin : Jokoudin
4. La ode Riski Darmawan : Riski Sugianto
5. Fifi Firdani : Fifi Gomez
6. Aida Dwi Agnes : Aida
Ninda Shihab : pemirsa, yang ada distudio maupun yang ada diluar studio, dari sabang
sampai merauke, inilah debat antara calon presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(semangat yang menggebu-gebu) merdeka. . . . .
Para hadirin, please welcome yang terhormat bapak Prof. dr. H. Jokoudin SH MH dan lain
sebagainya. (tepuk tangan), selanjutnya please welcome yang terhormat bapak Mayjend.
Purn. H dua kali. Riski Sugianto SE MSI. Mari kita beri tepuk tangan yang meriah untuk
kedua kandidat calon presiden RI.
Dwi Basweda : (menghampiri Ninda) maaf tolong tenang semua (dengan tangan
mengisyaratkan tanda untuk menyuruh diam) eh, kau toh, tidak becus sekali ko jadi pembawa
acara ka, capres-capres ko sudah panggilmi ki tapi saya kasiang, apaji, ko tidak panggil ki
dari tadi (dengan logat khas suku bugis, perlahan menjongkok sambil gaya menangis) sa
kastau ki mamaku….
Ninda Shihab : Astaga maaf bosku sa lupa hae de’ela. Kita kembali mi pale kesana dulu
nanti sa panggil nah. ! (membantu dwi berdiri)
Dwi Basweda : hhhehh… hehh… iya pale. (berjalan sambil mengusap air matanya)
Ninda Shihab : maaf pak ada sedikit gangguan, (bicara kepada para capres). Baiklah, ledies
and gentlemen, please welcome Dwi Basweda.
Ninda Shihab : mari silakan duduk pak, kita akan memulai debatnya. (menyuruh kedua
capres untuk duduk,ketika hendak duduk, tiba-tiba terjatuh).
Ninda Shihab : adedepo, tidak apa-apaji beh. Maaf semua debat akan kami lanjutkan.
Baiklah, saya ke bapak jokoudin dulu, mungkin para penonton ingin tahu apa sih visi utama
seorang jokoudin jika nantinya terpilih menjadi capres?
Jokoudin : visi utama saya ituloh mba, saya itu ingin nganu mba, ingin (berfikir sambil jari
tengah mengetuk-ngetuk kepala) membawa perubahan bagi bangsa Indonesia, tentunya
dalam segala aspek Indonesia tidak boleh jadi kelinci percobaan, tapi Indonesia harus mampu
menjadi negara yang maju dan tidak kalah saing dengan negara-negara lainnya, kesejahteraan
rakyat Indonesia haruslah nyata oleh karena itu saya akan mewujudkan rayat yang
sejahtera……
Dwi Basweda : iya, iya cukup pak, cukup cukup pak. Seperti yang kita dengar, bahwa pak
Jokoudin akan membawa perubahan bagi Indonesia, jika nantinya ia terpilih jadi presiden,
nah bagaiman dengan anda, apa visi anda jikalau nantinya anda terpilih menjadi presiden ?
(bertanya dengan tegas).
Riski Sugianto : ohh jelas saya akan membawa Indonesia menjadi macan asia,
meningkatkan produk-produk lokal, karena negara kita memiliki banyak rempah-rempah jika
kita olah untuk rakyat, kita tidak perlu lagi impor produk-produk luar, yang kwalitasnya sam
dengan negara kita. Hidup Riski Sugianto. (berdiri dan berteriak keras, lalu duduk kembali)
Ninda Shihab : oke, saya banyak mendengar dimedia kalau anda, Riski Sugianto, telah
memberikan masing-masing jabatan pada partai yang mendukung anda, apakah benar
demikian ?
Riski Sugianto : oh iya, jelas saya berhak memberikan jabatan kepada mereka..
Jokoudin : ooh, itu sudah jelas sekali mengungkap kebobrokan anda, berarti partai-partai
yang mendukung anda hanya haus akan kekuasaan. itu sudah jelas menyengsarakan rakyat…
(dengan tekanan suara yang meningakat)
Riski Sugianto : (memukul meja) anda jangan seenaknya bicara, pembagian jabatan hanya
untuk membantu saya dalam mengerjakan tugas saya, saya membagi-bagi mereka dalam
setiap jabatan agar memudahkan saya dalam melaksanakn tugas.
Jokoudin : apa yang anda katakan tadi sudah jelas bahwa partai yang mendukung anda haus
kekuasaan bagaimana nantinya rakyat dipimpin oleh orang-orang seperti itu..
Riski Sugianto : tidak, tidak, tidak, saya belum menyatakan itu secara resmi loh, mungkin
anda yang iri dengan saya karena dalam menjalankan jabatan, anda tidak pernah
menyelesaikannya, sudah jelas anda kurang berpengalaman .
Jokoudin : loh, bagaimana bisa anda mengatakan bahwa saya tidak berpengalaman, saya
sudah membuktikan bahwa walaupun saya kurus, masih muda, tapi saya, bisa berdiri sampai
pada titik ini, karena rakyat yang mendukung saya. Anda sudah jelas menjanjikan pada partai
Manchester bahwa anda akan memberi jabatan tinggi bahkan sebagai menteri utama.
Riski Sugianto : loh, itukan hak saya, saya ulangi, saya memberi mereka jabatan untuk
membantu saya, menjalankan tugas saya, karena tidak mungkin saya sendiri yang
menjalankan pemerintahan.
Jokoudin : belum jadi presiden saja sudah mengumbar jabatan, gimana kalau jadi capres,
nggak becus ngurus rakyat (logat jawa, gaya bicara santai)
Riski Sugianto : (berdiri dan menunjuk Jokoudin) anda tidak bisa berkata begitu, anda belum
tahu kinerja saya nantinya, anda tidak berhak menghujat saya.. (expresi marah)
Dwi Basweda : baiklah, apakah dari para penonton yang hadir distudio, ada yang ingin
bertanya langsung kepada bapak-bapak capres kita ? (berdiri)
Dwi Basweda : (memotong pembicaraan fifi) ehh tunggu dulu, apaki itu IKOAL ?
Fifi :eeh sa mau tanya sama pak Riski Sugianto yang clalu colat cubuh cayang mamahhh
papahh muachh-muachh (gaya teralay, diam sejenak). Kenapa bapak ingin jadi presiden
kaah? (logat muna)
Dwi Basweda : astagfirullah’haladzim, mohon jangan tiru adegan ini (ala-ala ustad), baik
pak silahkan dijawab ! (mempersilahkan riski menjawab)
Riski Sugianto : karena saya ingin mengangkat derajat, martabat, terang bulan, kandoan,
tahu isi, wey apa lagi (sambil berdiri). Maaf saya khilaf, karena saya ingin menjadikan
Indonesia negara yang disegani dimata dunia.
Fifi : baik pak, terimakasih atas jawabannya. Hidup riski sugianto (semangat)
Aida : good morning semua, (berdiri dan menyapa semua penonton), kenalin gua Aida tapi
loe bisa panggil gua Ai aja. Gue perwakilan komunitas AKEDAUN se-Indonesia, alias anak
kece dan unyu (expresi so’ keren). Gue mau tanya sama abang gue, pak joko udin, yoo mas
bro, menurut bapak, apakah negara kita sudah bisa dikatakan sejahtera?
Jokoudin : menurut saya belum, karena masih banyak rakyat miskin diluar sana, masih
banyak anak-anak yang belum merasakan bangku sekolah, buruh, guru, para PNS, masih ada
yang belum merasakan sejahtera.
Dwi Basweda : baiklah, itulah tadi debat antrara capres yang akan memperebutkan kursi
Indonesia satu. Untuk selanjutnya saya serahkan pada Ninda shihab. (berdiri)