OLEH:
KELOMPOK II (DUA)
ANITA MARIANI
MEGAWATI SUTRANG
WAHYUNI
FAUZIAH
ALVIN ALWI
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang telah
memberikan kepada kita semua nikmat iman dan nikmat Islam, sehingga pada
saat kali ini kita masih dapat menjalankan aktivitas untuk mengharapkan ridho
Allah dan juga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
Pengorganisasian dan Pemberdayaan Masyarakat yang berjudul “Kondisi
Hygiene terhadap Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil” dengan tepat
waktu. Dalam menyusun tugas ini kami mendapatkan sumber data dari dosen
Mata Kuliah.
Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari kehancuran dan dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yakni Agama Islam.
Semoga atas tersusunnya tugas ini menjadi pembelajaran bagi kita semua
dari segala hal yang terjadi di sekeliling kita. Mudah-mudahan tugas ini bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya, dapat mengambil
pembelajaran bagi kita semua. Di samping itu penulis juga menyadari tugas ini
tidak terlepas dari segala kekurangan, oleh karenanya segala bentuk kritikan dan
saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
PENGORGANISASIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TERKAIT PENGARUH KONDISI HYGIENE TERHADAP
KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL
c. Penyiapan Lapangan
Setelah melakukan survei lokasi dan saran dari pejabat setempat,
maka tindakan selanjutnya adalah penyiapan material dan waktu
berlangsungnya kegiatan.
Lokasi : Kantor Kelurahan, Posyandu, dan Masjid di Kelurahan Samata.
Waktu : 10 Januari 2019 – 17 Januari 2019
Material : Alat berupa meja dan kursi dan peralatan masak, media
penyuluhan seperti sound system, laptop, LCD, proyektor, film
dokumenter dan video tentang Kesehatan ibu dan pentingnya
hygiene, snack dan minuman.
2. Persiapan Sosial
Tujuan Persiapan sosial adalah mengajak partisipasi atau peran serta
masyarakat sejak awal kegiatan, selanjutnya sampai dengan perencanaan program,
pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat. Kegiatan-
kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan pada persiapan-persiapan
yang harus dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program-program
kesehatan yang akan dilakukan.
a. Pengenalan Masyarakat
Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan kasus yang
meningkat dari tahun ke tahun di Kelurahan Samata Kabupaten Gowa, untuk
itu diperlukan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat sadar dan mampu
mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatannya sendiri sesuai dengan tujuan
dari strategi pemberdayaan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
harus diarahkan pada diperolehnya pengalaman belajar dari kelompok sasaran
yaitu ibu-ibu yang sedang dalam masa subur di Kelurahan Samata Kabupaten
Gowa. Adapun tahap awal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan
Community Based Research (CBR) yaitu dengan melakukan pengenalan di
masyarakat sekitar tentang maksud dan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu :
1) Melakukan pendekatan melalui jalur formal (pemerintah setempat)
Pendekatan dimulai dengan meminta izin serta kerja sama dari
pemerintah setempat di Kabupaten Gowa tepatnya di Kelurahan Samata
2) Melakukan pendekatan melalui jalur informal (wawancara dengan tokoh
masyarakat setempat)
Pendekatan juga perlu dilakukan kepada tokoh-tokoh masyarakat di
Kelurahan Samata seperti ketua RT / RW setempat. Agar kita mudah
mengidentifikasi kondisi sosial masyarakat setempat seperti apa.
3) Melakukan pendekatan dengan turun langsung di masyarakat
Petugas PPM datang ke tengah-tengah masyarakat dengan hati yang
terbuka dan kemauan untuk mengenal masyarakat bagaimana adanya, serta
menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada
tahap ini pula petugas melakukan interaksi langsung dengan masyarakat
untuk mengetahui kultur budaya masyarakat setempat, faktor risiko terjadinya
KEK serta menganalisis perilaku kesehatan masyarakat di Kelurahan Samata.
Dari ketiga langkah di atas, maka kami menemukan bahwa faktor
risiko tertinggi terjadinya KEK di Kelurahan Samata adalah kondisi hygiene
yang kurang baik bagi ibu hamil.
b. Pengenalan Masalah
1) Identifikasi Masalah
Apa : Kasus Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
Siapa : Ibu hamil di Kelurahan Samata
Dimana : Kelurahan Samata Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa.
Kapan : Tahun 2016 dan 2017
Berapa besar masalah : 2016 (28 orang) dan 2017 (60 orang)
2) Pertimbangan masalah :
Masalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di
kelurahan Samata semakin meningkat. Kekurangan energi kronis ini akan
meinumbulkan dampak yang sangat buruk baik bagi ibu hamil maupun
janin yang di kandungnya. Risiko yang akan terjadi antara lain : bayi lahir
dengan berat rendah (BBLR), bayi lahir prematur (kurang dari usia
kehamilan 37 minggu), keguguran janin, proses persalinan yang sulit,
pendarahan post partum pada ibu hamil, operasi caesar, bayi lahir mati,
bayi lahir dengan cacat bawaan, dan masih banyak risiko-risiko berbahaya
lainnya bagi ibu dan calon bayi. Untuk itu masalah ini sangat urgent serta
dapat menimbulkan gangguan dan permasalahan jangka panjang di
masyarakat. Salah satu penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil adalah
Kondisi Hygiene yang kurang baik.
Kondisi hygiene yang kurang baik membuat ibu-ibu hamil di
Kelurahan Samata mengalami KEK dan setiap tahunnya semakin
bertambah. Hal ini juga didorong dengan kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya menjaga kebersihan diri khususnya pada ibu hamil dan
masyarakat Kelurahan Samata pada umumnya, seperti kurangnya
penerapan PHBS Rumah Tangga, cara pengolahan makanan yang tidak
higienis dan juga latar belakang pendidikan ibu hamil yang mengalami
KEK rata-rata hanya sampai pada jenjang SMP.
3) Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya pengenalan masalah
a) Petugas PPM melakukan pendekatan direktif kepada masyarakat
b) Petugas PPM mengumpulkan masyarakat Samata dan mengadakan
rembuk desa atau diskusi untuk membahas dan mengidentifikasi
masalah KEK di kelurahan tersebut.
c) Petugas PPM mengadakan penyuluhan awal untuk memberikan edukasi
dini mengenai KEK
Langkah ini kami lakukan untuk lebih dekat dengan masyarakat agar
program yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar, mendapat
dukungan penuh dari masyarakat, serta masyarakat dapat berperan aktif
dalam kegiatan ini.
c. Penyadaran
Setelah proses pengenalan masalah telah teridentifikasi, maka
dilakukan proses penyadaran dengan mensosialisasikan terkait akibat kondisi
hygiene yang kurang baik sehingga masyarakat Samata sadar akan
pentingnya menjaga kebersihan diri (personal hygiene).
3. Penyusunan Rencana
Adapun rencana yang dapat direalisasikan, yaitu :
a. Membentuk kader kesehatan yang di ambil dari ibu-ibu PKK untuk
menjalankan fungsi promotif dan preventif yang peduli dan paham terkait
Upaya pencegahan dan penanganan KEK akibat kondisi hygiene yang kurang
baik yang dibimbing oleh fasilitator bekerja sama dengan petugas kesehatan
setempat.
b. Memberikan penyuluhan terkait upaya pencegahan dan penanganan KEK
akibat kondisi hygiene yang kurang baik.
c. Melakukan pendampingan kepada setiap rumah tangga untuk penerapan
PHBS Rumah Tangga, seperti persalinan nantinya ditolong oleh petugas
kesehatan, memberikan ASI eksklusif, menggunakan air bersih, mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur yang bersih, melakukan
aktivitas fisik, dan tidak merokok di rumah dengan harapan setelah
dilakukannya pendampingan, masyarakat khususnya Wanita Usia Subur dan
ibu hamil dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
d. Melakukan program KBS “Kelas Boga Sehat” untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemandirian masyarakat mengenai teknik pengolahan
makanan yang baik dan higienis.
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERBAIKAN HYGIENE DI KELURAHAN SAMATA
Strategi Kegiatan
Rencana
Personil / Institusi Sumber daya Pemantauan dan
Program Tujuan Rincian Kegiatan Tempat Waktu
terkait Sasaran Penelitian
kegiatan Kegiatan (lama)
Langsung Pendukung Jenis Dana