Anda di halaman 1dari 155

SISTEM INTEGUMENTUM

myMedPrep
Dr. Erika Zahra Fristy P
PRE TEST
Seorang anak laki – laki 9tahun diantar ibunya ke poli dengan keluhan kulit
melepuh berisi cairan putih pada hidung dan mulut pada hidung dan sekitar
mulut sejak 2 hari yang lalu. Keadaan umum dan vital baik. Pada pemeriksaan
dermatologis didapatkan lepuh pecah dan sekret mukopurulen dan krusta
kuning keemasan. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Impetigo ulseratif
B. Impetigo vulgaris
C. Impetigo bulosa
D. Impetigo krustosa
E. Impetigo neonatorum
Apakah penyebab tersering yang menyebabkan keluhan pada pasien
tersebut?
A. Staphylococcus Aureus
B. Streptococcus Beta Hemolitikus
C. Neisseria Meningitidis
D. Clostridium Tetani
E. Corynebacterium Minutissimum
• Apakah penyebab tersering yang
menyebabkan keluhan pada pasien tersebut?
A. Staphylococcus Aureus
B. Streptococcus Beta Hemolitikus
C. Neisseria Meningitidis
D. Clostridium Tetani
E. Corynebacterium Minutissimum
Efloresensi
Efloresensi
• Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata
telanjang (secara obyektif)

• Ada 2 macam :
– Primer : kelainan kulit yang terjadi pada
permulaan penyakit
– Sekunder : kelainan kulit yang terjadi selama
perjalanan penyakit / pengaruh lingkungan
Efloresensi
• Makula : perubahan warna, batas tegas
• Eritema : warna merah karena pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversibel
• Urtika : edema setempat
• Vesikel : gelembung berisi serum, diameter < ½ cm
• Pustul : vesikel isi nanah
• Bula : vesikel ukuran besar
• Abses : kumpulan nanah dalam jaringan
• Papul : penonjolan di atas epidermis, sirkumskrip, diameter < ½ cm, isi padat
• Nodus : massa padat sirkumskrip pada subkutan/kutan (nodulus diameter < ½ cm)

• Erosi : kehilangan jaringan di atas str.basale (tidak bedarah)


• Ekskoriasi : kehilangan jaringan sampai ujung papil dermis (bedarah)
• Ulkus : lebih dalam dari ekskoriasi (dasar dermis)
• Skuama : lapisan str.korneum yang terlepas
• Krusta : cairan yang mengering
• Likenifikasi : penebalan kulit
Efloresensi

Ukuran:
• Miliar : kepala jarum pentul
• Lentikular : biji jagung
• Numular : uang logam
• Plakat : lebi besar dr numular

Penyebaran dan lokalisasi:


• Generalisata : mengenai 50-90% tubuh
• Universalis : mengenai 90-100% tubuh
• Solitar : hanya 1 lesi
• Herpetiformis : vesikel berkelompok pada herpes zooster
• Konfluens : > 2 lesi bergabung
• Diskret : terpisah
Viral Infection
HSV: Herpes simplex labialis & genitalis

VZV: Varicella & Herpes zoster

Molluscum (Pox virus): Molluscum contagiosum

HPV: Verucca vulgaris (kutil) & Condyloma acuminata (kutil kelamin)


Herpes Simplex Labialis (HSV 1)
Rekuren

Primer Recurrent herpes labialis

Tx:
Asiklovir 5x200 mg
Valasiklovir 2 x 500 mg
VZV –Varicella (Chicken Pox)
Lesi polimorfik (makula, papula,
vesikel, krusta)
Lesi muncul dari wajah  badan 
ekstremitas
Terapi: - Asiklovir 5x800
- Valasiklovir 3x1000
Herpes Zoster: DERMATOMAL
Ganglion trigeminal (N. V)

Hutchinson’s sign 
Proses perjalanan penyakit
Herpes zooster Ophtelmicus
Ganglion geniculatum (N. VII)
Prevensi: kortikosteroid

Terapi: amitriptilin atau gabapentin


Molluscum Contagiosum
• Kausa: Molluscum contagiosum
virus (Pox virus)
• Molluscum inclusion bodies

• Lesi: papul seperti kubah (dome-


shaped), umbilicated, bila ditekan
 massa putih seperti nasi
Verucca Vulgaris
• HPV
• Hyperkeratotic
papulonodules or
plaques with irregular
scaly surfaces
• Hands, fingers, feet,
knees
Infeksi Jamur Superfisial

PVC Tinea Candida


Pityriasis versicolor (PVC)
CLUE:
• Malassezia furfur
• Makula-patch hipo/hiperpigmentasi,
skuama halus (powdery)  finger nail
sign
• KOH: hifa pendek, spora berkelompok
(sphagetti & meatball)
• Wood’s lamp: kuning keemasan

Wood’s lamp
Dermatofitosis
(Tinea--)
CLUE:
• Trichophyton, epidermophyton,
microsporum
• Tepi aktif, central healing
• KOH: hifa panjang bersekat. TIDAK
ADA ragi

Tinea cruris
“Black dot” tinea capitis caused by Trichophyton
Tinea tonsurans

Capitis

Tinea capitis “gray patch” type. A large, round


Kerion: heavily crusted, hairless plaque
hyperkeratotic plaque of alopecia due to breaking
off of hair shafts close to the surface.
Tinea manuum

Tinea barbae Tinea pedis


Candidiasis
CLUE:
• C.albicans
• Makula patch eritem
membasah, erosi, lesi
satelit
• Flexural area
• KOH: ragi, pseudohifa,
blastospora
Terapi Antifungal
Terapi Sistemik diberikan untuk lesi luas dan/ cegah kekambuhan

Griseofulvin  TINEA
• Dosis: 1x500mg atau 2x250mg
• Utk tinea PEDIS dan ONYCHOMYCOSIS  2x500mg atau 4x250mg.
• Lama terapi tergantung jenis
• 2 to 4 weeks for tinea barbae, tinea corporis, and tinea cruris
• 4 to 6 weeks for tinea capitis
• 4 to 8 weeks for tinea pedis
• 4 months for onychomycosis of the fingernail
• 6 months for onychomycosis of the toenail.

Nystatin  CANDIDIASIS
• Drop  oral thrush
• Suppositoria  candidiasis vaginal, apalagi ibu hamil
• Tablet  Esophagus & GIT. Langsung bekerja on site, tdk diserap sistemik
Ketoconazole
• Ketokonazol: 200 mg/hari (10 hari)
• Itrakonazol: 200 mg/hari (7 hari)  PVC, 100 mg/ hari (10-14 hari)  Tinea
Pediculosis
Sky Blue Spot:
Over at the lice
feeding sites,
there may be
small blue
macules seen

Pediculosis Corporis
TERAPI
Pediculosis Pubis • Medikamentosa:
• First line: Permethrin cream 1% 2 jam
• Alternative: Malathion 0.5% lotion semalam
Gameksan 1% 12 jam
• Nonmedikamentosa:
• Cuci dengan air hangat. Lice and eggs are
killed by exposure for 5 minutes to
temperatures >53.5°C
Pediculosis Capitis
CLUE:
• Skuama kekuningan berminyak
Dermatitis • Predileksi: scalp, belakang telinga,
nasolabial, leher
Seborrhoik • Infeksi Pityrosporum ovale
• Tx bayi: hidrokortison 1%
• Dewasa: Steroid ringan-sedang + shampoo
Scabies

• Sarcoptes scabiei
Tx Scabies
• Permethrin 5%
– 1x malam, diulang 1 minggu kemudian
– KI anak <2 bulan
• Sulfur Presipitatum 4-20% (contoh salep 2-4)
– 1x malam, 3 hari berturut-turut
– Paling aman untuk bumil & bayi
• Emulsi Benzoil Benzoat (EBB)
– 1x malam, 3 hari berturut-turut
– Iritatif
• Gameksan 1%
– 1x malam
– KI: anak <6th, bumil
Cutaneus Larva migrans
( creeping’s eruption)
• Larva Ancylostoma braziliensis
• Albendazole 1x400 mg (3d)
• Cryotherapy (CO2 Snow, Nitrogen liquid)
TOXIC IRRITANT CONTACT DERMATITIS
ec insect bite

Kausa : insect toxin


Lesi kulit:
Erythema with central necrosis, papule and punctum,
nodus/urtika with punctum, vesicula  bulla
Kissing phenomenon
Topical Steroid –
Class
Alergi Immunologi

Urtikaria & Angioedema

Drug Eruption: exantemathous & fixed

Erythema Multiforme

Vesikobulosa Kronis: Pemfigus vulgaris & pemfigoid bullosa


Angioedema

Urticaria
Urticaria
• Akut: <6 weeks
• Terapi:
– Antihistamin H1
• Bila gagal  ganti/ naikkan dosis/ kombinasi
– Kortikosteroid, indikasi
• Angioedema (+)
• Refractory effect of antiH1
Cold Urticaria: ice cube test
Exanthematous
Drug Eruption

Farmakoterapi
• Kortikosteroid sistemik:
Prednison 3x10 mg/hari (1
minggu)
• Antihistamin sistemik:
Obat pencetus: antibiotik, NSAID
– Setirizin2x10 mg/hari (7
Reaksi hipersensitivitas tipe IV hari) k/p
– Loratadin 10 mg/hari (7
Erupsi makulopapular hari) k/p
eritematosa tersebar • Topikal:
morbiliformis, simetris – Bedak salisilat 2% dan
antipruritus (Menthol 0.5%
Predileksi: Tungkai, lipat paha, - 1%)
dan lipat ketiak
Fixed Drug Eruption
Reexposure obat  lesi pada tempat yan
sama.
Obat pencetus: Sulfonamid, Barbiturat,
Trimetoprim, dan analgetik
Reaksi hipersensitivitas tipe II

Lesi khas:
• Vesikel, bercak eritema
• Lesi target,bentuk bulat lonjong atau
numular , adang disertai erosi
• Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan
di tepinya, terutama pada lesi berulang

Tempat predileksi: bibir, penis atau vulva,


punggung

Tx: antihistamin sistemik dan steroid topikal


Erythema
multiforme
80 % = minor
Tanda patognomonis : lesi target multipel di
palmoplantar

• Erythema
multiforme major
– SJS
– TEN
SJS vs TEN
• Drug Reaction
• Mucosal involvement
• Difference: body
surface area affected
– SJS: <10%
– TEN: >30%
– 10-30%: borderline
Pemphigus vulgaris
• Penyakit autoimun pada kulit dan
membran mukosa, ditandai dengan
bula intraepidermal yang terjadi
akibat proses akantolisis, dan
disertai adanya sirkulasi antibodi IgG
terhadap permukaan sel keratosit.
• Lesi awal di kulit kepala yang
berambut atau di rongga mulut
berlangsung berbulan-bulan  bula
generalisata.
• Nikolsky sign positif.
• Pemeriksaan histopatologik &
imunofluoresensi
Pemfigoid Bullosa
• AutoAb directed against two hemidesmosomal proteins:
• BP 230 or BP antigen 1 (BPAG1)
• BP 180 or BP antigen 2 (BPAG2)

• The binding of autoAb leads to complement activation,


attraction of eosinophils, release of proteases, and separation
between the epidermis and dermis
Bula
tegang
DKI vs DKA

Patch Test DKI (-) DKA (+)


DKA
Atopic Dermatitis
Ringan: < 10%
Sedang: 10-50%
Berat: > 50%
Napkin Eczema
• sering disebut juga dengan
dermatitis popok / diaper rash
• dermatitis di daerah genito-
krural sesuai dengan tempat
kontak popok, salah satu
dermatitis kontak iritan akibat isi
napkin (popok).

Penatalaksanaan
• Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum memakaikan
popok bayi.
• Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly absorbent.
Prinsip pemberian farmakoterapi untuk menekan inflamasi dan mengatasi
infeksi kandida.
• Bila ringan: krim/ salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai 2 kali
sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah (salep
hidrokortison 1-2.5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
• Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1 kali sehari
selama 7 hari atau derivat azol topikal dikombinasi dengan zinc
oxide diberikan 2 kali sehari selama 7 hari.
Dermatitis
Numularis
Dermatitis numularis
merupakan suatu lesi
berbentuk mata uang (coin),
berbatas tegas, dengan
efloresensi berupa
papulovesikel, biasanya mudah
pecah sehingga menjadi basah Treatment :
(oozing). Biasanya dermatitis • Topical steroids in the mid to high
numularis menyerang potency
ekstremitas • Oral antihistamines are useful if
pruritus is severe
• Oral antibiotics are indicated
when secondary infection is
present
Psoriasis
Psoriasis a complex,
chronic,
multifactorial,
inflammatory,
disease that
involves
hyperproliferation
of the
keratinocytes in
the epidermis, with
an increase in the
epidermal cell
turnover rate.
Psoriasis
Psoriasis
Psoriasis

Candle Wax Sign

Koebner phenomenon Auspitz Sign


Pityriasis Rosea

• Children & young adults


• Herald patch
• Lesi tersusun seperti pohon
cemara
• A self-limited disease; treatment
is supportive
Lichen Simpleks Kronik
(Neurodermatitis)
CLUE:
• Tengkuk, antecubiti,
antepoplitea, punggung
kaki
• Stress, gangguan emosi
• Likenifikasi
Bacterial Infection
Impetigo bullosa vs krustosa
Ektima
Furunkel vs karbunkel
Erysipelas vs Selulitis
Eritrasma
IMPETIGO Krustosa (70%) Bullosa
Ciri Khas Honey colored crust Bulla hipopion
Menyebar secara oto- Nikolsky sign (-)
inokulasi
Kausa Streptococcus dan/ S. aureus S. aureus

Predileksi Wajah (sekitar hidung) Pada neonatus/ infant


Intertriginosa

Impetigo Krustosa Impetigo Bullosa


Ektima
Furuncle & Carbuncle

Furuncle Carbuncle
This lesion represents multiple confluent
furuncles draining pus from multiple openings
CLUE:
• Superfisial  Batas TEGAS , merah
Erysipelas terang
• GABHS
• Wajah, tungkai
Selulitis
CLUE:
• Deeper (subkutan) 
Batas TIDAK TEGAS
• S. aureus/GABHS
• Tungkai
Terapi

• Hindari faktor resiko


• Topikal
Bila krusta atau pus banyak, kompres dengan Kalium
Permangat 1/5000 atau 1/10.000
Bila tidak tertutup pus atau krusta berikan salep atau krim
asam fusidat 2% atau mupirosin 2% dioleskan 3x sehari selama
7 hari (Permenkes 2014)
• Sistemik
Bila terjadi komplikasi ke kulit yang lebih dalam
Erythrasma
CLUE:
• Corynebacterium
minutissimum
• Flexural areas
• Macules/patch with
fine scales and
sharply defined
borders
• Wood’s lamp: CORAL
RED (bacteria produce
fluorescent porphyrins)
• Tx: erythromycin
Wood’s lamp
CMI: cell mediated immunity
Klasifikasi Lepra menurut WHO
Clinical features Paucibacillary (PB) Multibacillary (MB)

Skin lesions 1-5 >5


Nerve damage 1 >1
AFB (-) (+)
Therapy

Clofazimine = lamprene.
Semua obat MDT dapat diberikan pada ibu hamil dan menyusui
Reaksi Lepra
TB Chancre

Exogeneous
TB Verucosa Cutis
(Direct inoculation
(TVC)
into the skin)

Lupus Vulgaris
(LV)

Cutaneous TB Scrofuloderma

Contiguous
Infection Orificial TB

TB Milier Akut

Endogenous
Hematogenous Metastatic TB
Abscess

Lupus Vulgaris
(LV)

Lupus Vulgaris
Lymphogenous
(LV)
TB Chancre
• Primary inoculation TB
typically follows a
penetrating injury that
results in the direct
introduction of
mycobacterium into
the skin or mucosa of
an individual with no
previous TB infection.
• Papul  shallow firm
nonhealing nontender
ulcer
TB verukosa
• direct inoculation of TB into
the skin of people who were
previously infected.
• a painless, solitary, purplish or
brownish-red warty plaque
that may extend peripherally
causing central atrophy or
form fissures that exude pus
or keratinous material.
• Hiperkeratosis (verrucous)
• Knees, elbows, hands, feet
• may persist for years but can
clear up even without
treatment
TB verukosa
Scrofuloderma
• direct extension of
underlying TB
infection of lymph
nodes, bone or
joints.
• Anak & dewasa
muda
• Kronik, sering
kambuh
• Nodul  supurasi
 ulkus tepi
ireguler
Orificial TB
• Advanced TB
• Imun jelek
• Autoinokulasi
• Ulkus bergaung,
eritem, purulen,
hemoragik
TB milier –kulit
• Chronic TB infection that has
spread from the primary
infection (usually in the
lungs) to other organs and
tissues via the bloodstream
• Immunocompromised:
HIV/AIDS, cancer, bayi/anak
• Poor prognosis
• Small, erythematous to
violaceous papules or
pustules with hemorrhagic
necrosis and umbilication
affecting a substantial
portion of the body
Metastatic TB Abscess
(TB Gumma)
• can arise from breakdown
of an old healed tubercle
that still contains live
organisms or from cell-
mediated immune defense
inhibition that reactivates
• malnourished children and
immunosuppressed adults
• nontender, fluctuant
nodules develop forming
draining sinus abscesses
“Metastatic abscess” unless surgically incised
and drained
STI –symptomatic approach
Duh Tubuh Duh Tubuh Bubo
Ulkus Kutil Kelamin
Uretra Vagina Inguinalis

Cervicitis GO Ulkus Durum


(Sifilis)
Uretritis GO Chancroid
Cervicitis NGO
Ulkus Molle
(Chancroid)
Bacterial Condyloma
vaginosis Acuminata
Herpes
genitalis
Trichomoniasis
Uretritis NGO LGV
Limfogranulo
Candidiasis ma venereum
Faktor Resiko
• 1. Pasangan seksual > 1 dalam 1 bulan terakhir
• 2. Berhubungan seksual dengan penjaja seks
dalam 1 bulan terakhir
• 3. Mengalami 1/ lebih episode IMS dalam 1
bulan terakhir.
• 4. Perilaku pasangan seksual berisiko tinggi.
Duh Tubuh Uretra + Disuria
Uretritis* GO Non-GO
Inkubasi 2-7 hari 2-3 minggu
Sekret Mukopurulen Agak mukoid
PMN >5/LPB** >5/LPB**
DGNI (+) (-)
Kausa N. gonorrhea C. Trachomatis (>>)

*cerivicitis pada wanita


** >30/LPB pada wanita
**bila tidak ada, dapat
digunakan methylen blue
Diplokokus Gram Negatif Intraselular (DGNI) “biji kopi”

DGNI (+)  treat UGO & UNGO

DGNI (-), PMN >5  treat UNGO


A. Trikomoniasis
• Kausa: Trichomonas vaginalis
• Inkubasi: beberapa hari-4 minggu
• Klinis:
– Sekret homogen, banyak, purulen,
berbusa, warna kuning-hijau, bau
busuk
– Radang dan nyeri pada vulva &
vagina (+)
– pH vagina >4,5
– Cervix  strawberry appearance
– Preparat basah (NaCl)  trichomonas
motil
• Tx: metronidazol 2x500mg (7d)
B. Vaginosis Bakterial
• Kausa: Gardnerella vaginalis
• Inkubasi: Beberapa hari-4 minggu
• Klinis:
– Sekret homogen, putih keabuan, tidak
terlalu banyak, melekat pada dinding
vagina, tanda radang (-), bau amis (esp
setelah senggama)
– pH>4,5
– Clue cells (+)
• Bakteri menempel pada tepi sel
– Whiff/amine test (+)
• Bau amis bila sekret ditetesi
larutan KOH
• Tx: metronidazol 2x500mg (7d)
C. Candidosis Vaginalis
• Kausa: Candida albicans
• Klinis
– Sekret putih bergumpal,
kadang kental kekuningan,
gatal, tidak bau/masam
– pH <4,5
– Vulva & vagina  gatal, radang
(+), disertai edema atau fisura
– Mikroskopik dgn KOH 10% 
pseudohifa, ragi, blastospora
• Tx: Nystatin 1x100.000 IU
intravaginal supp (7d)
Bacterial
Trichomoniasis Candidiasis
vaginosis

G. vaginalis T. vaginalis C. albicans

Kuning-hijau, Putih-kuning
Putih-abu
berbuih bergumpal

Amis Busuk (-)/ masam

T. vaginalis motil Pseudohifa, ragi, &


Clue cell (Gram)
(NaCl) blastospora (KOH)
Pseudohifa, ragi, &
blastospora (KOH)
Whiff/amine test
Strawberry cervix
(+)
Herpes Genitalis
CLUE:
• HSV2
• Vesikel/ ulkus dangkal kecil
bergerombol, nyeri
• Dengan/tanpa riwayat rekurensi

Tzanck: multnucleated giant cell


Ulkus Molle
(Chancroid)
CLUE:
• Haemophylus ducreyi
• Ulkus multipel, nyeri, lunak,
dasar kotor, bergaung, tepi tidak
rata
• Gram  bakteri batang berjejer
seperti rel kereta / ikan
Ulkus Durum
(Sifilis)
CLUE:
• Treponema pallidum
• Ulkus keras, biasanya tunggal,
tidak nyeri, dasar bersih, tepi rata
Pemeriksaan Penunjang Sifilis

Pemeriksaan serologis dibagi menjadi 2 :


• Pemeriksaan non treponema (uji Wassermann, Rapid Plasma Reagin,
Venereal Disease Research laboratory) dan pemeriksaan treponema
(TPPA, FTA-Abs, MHA-TP/TPHA, EIA, uji Western Blot).8
• Test baru lainnya yaitu antara lain rapid plasma reagin (RPR), dan
venereal disease reaserch laboratoris (VDRL), kedua test tersebut
murah dan cepat namun tidak spesifik. Biasanya RPR dan VDRL
digunakan ketika akan screening donor darah, false + dapat terjadi oleh
karenanya kemudian diikuti oleh test yang lebih spesifik yaitu
Treponemal palidum haemoglutination assay (TPHA) dan Fluorecent
treponemal antibody absorption test (FTA-Abs), walaupun demikian
false positif tetap dapat terjadi.9
• Pada neurosifilis dilakuka test dengan menemukan leukosit dalam
jumlah tinggi dan adanya protein abnormal yang tinggi pada LCS.8
Syphillis
Bubo Inguinal
• Bubo ingunalis dan femoralis: pembesaran
kelenjar getah bening setempat di daerah
pangkal paha disertai rasa sangat nyeri, dan
fluktuasi kelenjar.
• DD:
– ULKUS (-)  Limfogranuloma venereum
– ULKUS (+)  Chancroid*

*lihat ULKUS GENITAL


Limfogranuloma Venereum
• Kausa: C. trachomatis
• Inkubasi: 5-20 hari
• Gejala:
– Vesikel pada penis/vagina
transien  jarang disadari
– 2-6 minggu setelah vesikel
hilang  bubo inguinal 
radang (+), sangat nyeri
– Demam, menggigil
GENITAL WARTS s(Condyloma Accuminata)
• Kausa: HPV
• Massa seperti bunga kol
• Tes acetowhite
*Tipe HPV:
– 6, 11: warts
– 16, 18: CA

Source: Cincinnati STD/HIV Prevention Training Center


33
VITILIGO
• Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik yang didapat dan
ditandai dengan adanya makula putih (depigmentasi) yang
bisa meluas. Kasus vitiligo dapat mengenai seluruh bagian
tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan
mata.
• Patogenesis kombinasi faktor autoimun, genetik dan
lingkungan
Penatalaksanaan
• Sistemik : trimetilpsoralen/metoksipsoralen + sinar UVA PUVA
• Psoralen 0,6 mg/kg 2 jam sebelum penyinaran selama 6-12 bulan
• <18 th  topikal dengan losio metoksalen yang diencerkan 1:10
dengan spiritus dilutus. Cairan tersebut dioleskan pada lesi. Setelah
didiamkan 15 menit lalu dijemur selama 10 menit. Waktu
penjemuran makin diperlama dimana yang dikehendaki ialah timbul
eritema
• > 18 th  jk lokal diberikan topikal, jk generalisata pengobatannya
digabung dengan kapsul metoksalen (10 mg). Obat tersebut dimakan
2 kapsul (20 mg) 2 jam sebelum dijemur semingu 3 kali.
• MBEH (monobenzylether of hydroquinone) 20% dapat dipakai untuk
pengobatan vitiligo yang luas lebih dari 50% permukaan kulit dan
tidak berhasil dengan pengobatan psoralen.
Luka Bakar
Miliaria
• Kelainan kulit akibat retensi keringat yang
ditandai oleh adanya vesikel milier.
Klasifikasi :
1. Miliaria kristalina
– Vesikel miliar, subkorneal tanpa tanda inflamasi, mudah
pecah, dengan garukan dan deskuamasi dalam beberapa
hari
– Predileksi pada bagian badan yang tertutup pakaian
2. Miliaria rubra
– Jenis tersering, vesikel milier atau papulo vesikel di atas
dasar erimatosa sekitar lubang keringat, tersebar diskret
3. Miliaria profunda
– Kelanjutan miliaria rubra, bentuk papul putih keras,
berukuran 1-3mm
4. Miliaria pustulosa
– Berasal dari miliaria rubra, dimana vesikel berubah
menjadi pustul
Penatalaksanaan
• Modifikasi gaya hidup
– Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap
keringat
– Menghindari panas dan kelembapan yang
berlebihan
– Menjaga kebersihan kulit
– Usahakan ventilisasi yang baik
• Farmakoterapi :
o Topikal : bedak kocok yang mengandung kalamin dan
antipruritus lain spt mentol dan kamfora, 2x sehari. Bedak
salisil 2%.
o Sistemik : antihistamin, seperti cetirizine 1 x 10 mg
Acne

increased sebum production (androgen’s role)


hyperkeratinization of the follicle  microcomedo  comedo
colonization of the follicle by the anaerobe Propionibacterium acnes
inflammatory reaction
Klasifikasi Acne Vulgaris

Derajat Komedo Papul/pustul Nodul


Ringan <20 <15 -
Sedang 20-100 15-50 <5
Berat >100 >50 >5

Lehmann et all. Journal of the American Academy of Dermatology. 2003


KISTA

Kista Kista
Kista Sebasea
Epidermoid Dermoid

Steatocystoma
Kista Ateroma
Multiplex
Kista Epidermoid
Sinonim : Kista epidermal, kista keratin, kista epitelial
Definisi Tumor jinak yang berasal proliferasi sel epidermis di dalam dermis,
berisi keratin.
Akibat proses inflamasi pada folikel sebasea atau penumbuhan
fragmen epidermis.
Epidemiologi Usia pubertas - dewasa
Predileksi Daerah yang banyak terdapat kelenjar sebasea, yaitu kulit kepala
,wajah, leher, dada, dan punggung
Klinis Benjolan kulit mudah digerakan dari dasar tapi melekat pada kulit
diatasnya. Isi kista: keju dan berbau
UKK: nodul tunggal atau multiple, konsistensi kenyal, diameter
bervariasi, warna pucat kekuningan, permukaan licin, mobile,
tampak titik hitam di atasnya.
Px. penunjang Px. histopatologi kista terletak subkutis, dinding terdiri
epidermis dengan stratum granulosum yang jelas. Kista berisi
bahan keratin tersusun berlapis-lapis
• DD:
– Lipoma
– Fibroma
– Kista sebasea
• Terapi
– Bedah eksisi
Kista Dermoid
Sinonim Kista Dermoid Brachiogenik
Definisi Tumor jinak akibat gangguan embriologis, berasal dari
lapisan ektodermal, umumnya terdapat pada fusi
embrional.
Kista tampak pada waktu lahir atau masa anak-anak
Etiologi Gangguan embriologi, sekuestrasi epitel sepanjang garis
fusi embrionik
Predileksi Kepala, leher, mukosa mulut
Klinis Tumor tunggal mudah digerakan baik dari kulit diatasnya
maupun dasarnya.
UKK: nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran 1-
4cm, mobile, dengan permukaan halus, serta konsistensi
lunak dan kenyal.
Px. penunjang Px. histopatologi kista isi material keratin berlemak
dengan rambut, kadang tulang, gigi atau jaringan saraf
• DD:
– Kista epidermoid
– Neurofibroma

• Terapi:
– eksisi
Kista Sebasea
Sinonim Kista pilaris, kista trikilemal
Definisi kista yang tersusun oleh suatu epitel menyerupai selubung luar akar
rambut yang mengelilingi bagian bawah folikel rambut dan berisi
keratin
Etiologi Diperikirakan diturunkan secara Autosomal Dominan
Epidemiologi Laki laki > wanita
Klinis Mirip dengan kista epidermoid.
Isi kista lebih keratinosa dan tidak begitu berlemak dan berbau
Px. penunjang Tampak dinding kista dibatasi beberapa lapis sel epidermis yang
berbentuk kuboid yang tersusun palisade tanpa stratum
granulosum dan jembatan interseluler. Sel epitel berbatasan
dengan isi kista membengkak dan berisi sitoplasma yang berwarna
pucat. Isi kista berupa material eosinofilik yang homogen.
DD Kista epidermoid
Kista Atheroma
Definisi Benjolan dengan bentuk bulat dan berdinding tipis, yang
terbentuk dari kelenjar keringat (sebasea) dan terbentuk
akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar.
Predileksi daerah yang mengandung kelenjar keringat misalnya di
kepala, wajah dan punggung.
Klinis UKK berupa nodul bulat, berbatas tegas, berdinding tipis,
mudah digerakkan dan melekat pada kulit
Terapi eksisi
Steatocystoma Multiplex
Sinonim Sebokistomatosi Gunther
Definisi Kista dermis multiple, berisi sebum dan dibatasi oleh epitel yang
berisi folikel sebasea, merupakan varian kista dermoid yang timbul
saat lahir.
Etiologi Diturunkan secara Autosomal Dominan (AD)
Predileksi Daerah skrotum, paha atas dan lengan atas bagian belakang,
sternum, aksila
Klinis UKK: nodul kistik multiple, ukuran lentikular sampai numular,
berkelompok dan konfluen, berlobus, konsistensi lunak sampai
keras, melekat pada kulit, berwarna kekuningan dengan permukaan
halus.
Bila lesi ditusuk akan keluar cairan kuning berminyak seperti keju.
Px. penunjang Px. histopatologi dinding kista terdiri beberapa sel epidermis,
dilapisi epitel skuamosa tanpa lapisan granuler. Ciri khas yang
tampak berupa lapisan non seluler yang tebal, eosinofilik, homogen
yang melapisi epitel pada sisi lumen.dalam kista dapat ditemukan
folikel rambut dengan lanugo
• DD:
 Kista Dermoid
 Kista Epidermoid

• Terapi: bedah eksisi atau ekstirpasi kista


secara serempak
Basal Cell Carcinoma

Basal cell carcinoma: rodent-ulcer type. A large ulcer filled with black necrosis and
hemorrhagic crusts is surrounded by a well-demarcated rolled border consisting
of typical nodules of a BCC (translucency, teleangiectasia). It has destroyed almost
the entire cheek.
Squamous Cell Carcinoma

Squamous cell carcinoma A round nodule


with central hyperkeratosis, firm and
indolent. This lesion cannot be distinguished
clinically from keratoacanthoma; it is easily
distinguished from nodular BCC because BCC
does not develop hyperkeratosis
Malignant Melanoma
A Asymmetry in shape—one-half unlike
the other half.
B Border is irregular—edges irregularly
scalloped, notched, sharply defined.
C Color is not uniform; mottled—
haphazard display of colors; all shades of
brown, black, gray, red, and white.
D Diameter is usually large—greater
than the tip of a pencil eraser (6.0 mm).
E Elevation is almost always present and
is irregular—surface distortion is
assessed by side-lighting. Melanoma in
Superficial spreading melanoma arising de novo situ and acral lentiginous lesions initially
An asymmetrical, flat plaque with irregular and flat.
sharply defined margins. The melanin
Enlargement—a history of an increase in
pigmentation ranges from light brown to pink,
dark brown, black, and blue. A dark red-black the size of lesion is one of the most
nodule represents vertical growth and invasion of important signs of malignant melanoma
this
• Bedak
– Untuk lesi kering + superfisial, vesikel/bula agar tidak pecah
– Memiliki efek antipruritus dan mendinginkan
– Berfungsi mengurangi gesekan  untuk intertriginosa
– Kontaindikasi: lesi basah  iritasi
• Salep
– Memiliki sifat emolien yang berguna untuk menahan
penguapan air sehingga bersifat membasahkan
– Merupakan vehiculum dengan kemampuan penetrasi paling
kuat
– Kontraindikasi pada lesi akut dan eksudatif, tempat
berambut, serta daerah lipatan
• Air (solusio)
– Bersifat mengeringkan
– Digunakan untuk kompres luka dengan tujuan penguapan
cairan kompres disusul oleh absorbsi eksudat atau pus
• Krim (lotio)
– Merupakan emulsi dengan campuran minyak + air
• Gel
– Dasar sediaan air dengan absorbsi yang lebih baik dari
krim (karena krim langsung mencair jika kontak dengan
kulit & membentuk suatu lapisan)
– Bisa digunakan pada kulit berambut
• Pasta
– Merupakan campuran salep + bedak yang bersifat
mengeringkan sehingga digunakan pada lesi yang agak
basah
• Pasta pendingin (linimen)
– Lebih protektif dari krim
– Tidak membuat kering dan lebih berminyak
• Prinsip terapi pada penyakit kulit
– Jika basah (akut)  dikeringkan
– Jika kering (kronis)  dibasahkan
Akut Subakut kronis
air Gel
Lotio (Krim) o/w Lotio (Krim) w/o Salep
solusio Pasta pendingin
SIAP POST TEST??
POST TEST

1. Pasien laki-laki, 39 th, datang dengan keluhan muncul bisul-bisul kecil yang nyeri
pada daerah pipi dan mata yang berjalan sesuai dermatom. Terapi yang tepat?
a. Acyclovir 4 x 200 mg
b. Acyclovir 5 x 200 mg
c. Acyclovir 4 x 400 mg
d. Acyclovir 5 x 400 mg
e. Acyclovir 5 x 800 mg

2. Wanita mengeluh keluar cairan berwarna keabuan yang berbau amis dari
vaginanya setelah berhubungan dengan suaminya. Bakteri penyebab?
a. Kandida
b. Gardnerella vaginalis
c. HPV
d. Trichomonas vaginalis
e. Gonorhea
3. Seorang anak berusia 3 bulan datang dengan keluhan timbulnya kemerahan pada
pipinya. Hal ini dirasakan hilang timbul terutama tampak saat ASI. Dari
pemeriksaan tampak adanya papul eritematous dan vesikel, dan krusta. Diagnosis
yang tepat pada kasus tersebut
a. Dermatitis seboroik
b. Dermatitis atopic
c. Dermatitis kontak iritan
d. Tinea
e. Dermatitis numularis

4. Seorang anak berusia 3 bulan datang dengan keluhan timbulnya kemerahan pada
pipinya. Hal ini dirasakan hilang timbul terutama tampak saat ASI. Dari
pemeriksaan tampak adanya papul eritematous dan vesikel, dan krusta. Diagnosis
yang tepat pada kasus tersebut
a. Dermatitis seboroik
b. Dermatitis atopic
c. Dermatitis kontak iritan
d. Tinea
e. Dermatitis numularis
5. Seorang laki-laki berusia 27 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan gatal di
perut bagian bawah terutama malam hari sejak 2 minggu. Keluhan disertai bintik-
bintik hitam seperti pasir di celana dalamnya. Pada pemeriksaan ditemukan
papula eritem milier sampai lentikuler tersebar di perut bagian bawah dan supra
pubis, makula abu-abu di kedua bokong. Bulu matanya kusam dan ditemukan juga
kutu pada rambut ketiaknya Apa penyebab yang paling mungkin untuk kasus di
atas ?
A. Pthirus pubis
B. Pediculus capitis
C. Pediculus corporis
D. Sarcoptes scabiei varian homini
E. Sarcoptes scabiei varian animale

6. Seorang pasien perempuan usia 25 tahun datang kepoliklinik kulit dengan


keluhan bercak hipopigmentasi sejak 3 tahun yang lalu terletak ditangan, rambut
alis dan wajah. Awalnya kecil dan dirasa semakin melebar. Bercak tidak terasa
gatal. Pasien memiliki riwayat penyakit tiroid. Ibu dan nenek mengalami keluhan
yang sama.Apa diagnosis pasien?
A. Vitiligo
B. Tinea Versikolor
C. Hemokromatosis
D. Melasma
E. Hipopigmentasi pasca inflamasi
7. Seorang perempuan berusia 35 tahun, G2A0P1, hamil 6 bulan, datang dengan
keluhan adanya benjolan-benjolan yang tidak gatal atau nyeri di kemaluannya
sejak 2 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan ditemukan papul dan nodus multipel,
lunak, berjonjot, dan kemerahan seperti daging di labia minora, fourchette, dan
vagina. Sebagian papul bertangkai. Suami pasien mengidap kelainan serupa di
pangkal penisnya. Apakah diagnosis klinis untuk pasien tersebut?
A. Bartolinitis
B. Genital warts
C. Kondiloma lata
D. Sifilis sekunder
E. Limfogranuloma venereum

8. Laki-laki. 65 tahun, datang ke klinik dokter dengan keluhan nyeri pada lutut
kanan. dari pemeriksaan genu dijumpai likenifikasi dan plak eritem. lutut nyeri
dijumpai bila mengenai lantai. pasien diterapi dengan pemberian kortikosteroid
topical. apa sediaan kortikosteroid topical yang diberikan pada pasien tersebut :
a. salep
b. krim
c. ointment
d. Lotion
e. bedak
9. Seorang laki-laki berusia 23 tahun, terdapat bercak putih di punggung kanan atas,
gatal apabila terkena keringat. Hiperpigmentasi dengan skuama halus di atasnya
a. Vitiligo
b. Ptriasis alba
c. Ptiriasis versikolor
d. Morbus hansen
e. Dermatitis seboroik

10 Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan


nyeri ketika BAK dan ereksi. Dari kemaluannya keluar nanah berwarna putih
kekuningan. Riwayat berhubungan seksual dengan PSK 5 hari yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan OUE memerah dengan ektropion (+) dan duh tubuh
mukopurulen. Juga ditemukan pembesaran kelenjar inguinal. Dari pengecatan
gram didapatkan diplococcus gram negatif intra dan ekstra seluler. Pengobatan
yang tepat untuk pasien ini adalah...
a. Ciprofloxacin 2 gr PO dosis tunggal
b. Doxicyclin 1 gr PO dosis tunggal
c. Cefixime 400 mg PO dosis tunggal+siprofloksasin 2x 400 mg 7 hari
d. Ceftriaxone 250 mg IM dosis tunggal +doksisiklin 2x 100 mg 7 hari
e. Doksisiklin 2 x100 mg 7 hari
11. Pasien laki-laki usia 2 tahun datang dengan keluhan benjolan di dekat alis mata
ukuran 1x1x1 cm. Benjolan tidak cepat membesar, sudah terlihat sejak lahir,
warna kulit di atas benjolan sama dengan sekitarnya. Apa diagnosisnya?
a. Kista adenoma
b. Kista dermoid
c. Nevus
d. Basalioma
e. Kista epidermoid

12. Nina 60 tahun datang dengan vesikel multipel pada sekitar mata sebelah
kanan, pasien merasakan nyeri pada kulitnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan vesikel multipel periorbital dekstra. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan dan hasil yang ditemukan adalah...
a. Tzank test, sel datia langerhans
b. Tzank test, sel datia berinti banyak
c. Tes tinta cina, sel datia langerhans
d. Tes tinta cina, sel datia berinti banyak
e. Tes giemsa, sel diplokokus gram negatif
13. Anak laki-laki 9 tahun mengeluh bintik-bintik putih di seluruh tubuh. Jika bintik
dipijat akan keluar butiran seperti nasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
papul putih multipel dengan umbilikasi di tengahnya. Pewarnaan yang tepat
untuk pemeriksaan penunjang adalah..
a. Giemsa
b. Perak nitrat
c. Hematoksilin eosin
d. Ziehl Nielsen
e. Gram

14. Anak laki-laki 9 tahun mengeluh bintik-bintik putih di seluruh tubuh. Jika bintik
dipijat akan keluar butiran seperti nasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
papul putih multipel dengan umbilikasi di tengahnya. Diagnosis yang paling
tepat adalah...
a. Miliaria kristalina
b. Moluskum contagiosum
c. Veruka vulgaris
d. Condiloma akuminata
e. Prurigo nodularis
15. Seorang anak laki-laki mengeluh gatal setelah pulang dari pesantren, gatal di
sela-sela jari, kemaluan, dan tungkai bawah serta memberat pada malam hari.
Pemeriksaan fisik didapatkan papul, ekskoriasi dan erosi. Pemeriksaan
penunjang yang tepat..
a. Burrow ink
b. Lampu wood
c. Kerokan KOH
d. Mikroskopik sediaan basah
e. Biopsi kulit

16. Benny 14 tahun datang dengan keluhan benjolan dikedua lututnya sejak 4
bulan yang lalu, benjolan tidak berkaitan dengan pergerakan lutut.
Pemeriksaan fisik lain dan laboratorium dalam batas normal. Pada regio lutut
kanan dan kiri terdapat nodul dengan permukaan verukous dan warna
keabuan. Penularan penyakit ini melalui...
a. Kontak langsung
b. Penularan lewat darah
c. Inflasi
d. Gigitan serangga
e. Orofekal
17. Tuan reza 35 tahu datang dengan keluhan gatal-gatal yang disertai lapisan
putih tebal seperti mika pada kulit kepala, siku dan kaki. Pada pemeriksaan
fisik terdapat skuama tebal berlapis dan bila digores lesi mengikuti goresan.
Tatalaksana yang tepat bagi pasien...
a. Kortikosteroid oral
b. Kortikosteroid topikal
c. Antifungal
d. Antibiotik salep
e. Salep 2-4

18. Evan 30 tahun datang dengan keluhan luka di kemaluan, riwayat berganti-ganti
pasangan +. Ulkus soliter, diameter 1 cm, tidak bergaung, dasar bersih, indurasi
+. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan adalah...
a. TPHA
b. HIV
c. Anti-HSV
d. Skin prick test
e. Pengecatan gram
19. Evan 30 tahun datang dengan keluhan luka di kemaluan, riwayat berganti-ganti
pasangan +. Ulkus soliter, diameter 1 cm, tidak bergaung, dasar bersih,
indurasi +. Penatalaksaan yang tepat adalah..
a. Amoksisilin
b. Metronidazol
c. Penisilin
d. Sefiksim
e. Asiklovir

20 Dama 30 tahun datang keluhan bercak putih yang semakin banyak di lengan
atas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi makula hipopigmentasi multipel
(totap 12 lesi). Pada tes sensibilitas suhu panas dan dingin sulit dibedakan. Dari
pemeriksaan Ziehl Nielsen didapatkan BTA +. Apakah terapi yang tepat bagi
pasien?
a. Rifampisin 600mg+ ofloksasin 400 mg + minosiklin 100mg SD
b. Rifampisin 600 mg/bulan + Dapson 100mg/hari selama 6 bulan
c. Rifampisin 600 mg/bulan + clofazimin 300mg (hari pertama tiap bulan), 50
mg (hari 2-28 tiap bulan) + Dapson 100mg/hari selama 12 bulan
d. Rifampisin 300 mg/bulan + clofazimin 300mg (hari pertama tiap bulan), 50
mg (hari 2-28 tiap bulan) + Dapson 100mg/hari selama 12 bulan
e. Rifampisin 600 mg/bulan + Clofazimin 50 mg/hari + Dapson 100mg/hari
selama 12 bulan
21.Anak gatal-gatal dan kemerahan saat menggunakan anting-anting imitasi
setelah berulang kali pemakaian. Bahan anting tersebut..
a. Perak
b. Emas
c. Nikel
d. Platina
e. Titanium

22. Aga 21 tahun datang dengan keluhan timbul komedo berwarna putih dan
hitam pada wajahnya. Pada pemeriksaan ditemukan jumlah komedi <20.
Tidak ada lesi inflamasi. Mekanisme terjadinya keluhan pada pasien ini
adalah...
a. Peningkatan produksi melanin
b. Infeksi virus disertai inflamasi
c. Infeksi jamur pada kulit
d. Reaksi hipersensitivitas tipe
e. Sumbatan kelenjar sebum pada wajah
23. Tn. Anwar 50 tahun datang dengan keluhan dengan adanya benjolan di hidung
sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan tidak terasa nyeri dan gatal. Pemeriksaan
dermatologis tampak nodul ulseratif dengan tampilan mengkilat seperti
mutiara dan tampak telangiektasia. Diagnosis pada pasien ini adalah...
a. Nevus pigmentosus
b. Melanoma maligna
c. Karsinoma sel skuamosa
d. Karsinoma sel basal
e. Keratosis aktinik

24. Nyonya ratih 28 tahun datang dengan keluhan utama keluar cairan keputihan
berwarna putih keabuan, encer dan berbau. Cairan terutama muncul setelah
pasien selesai berhubungan. Pada pemeriksaan didapatkan sniff test berbau
amis, PH 5,5 dna ditemukan sel epitel yang ditutupi oleh banyak bakteri, agen
farmakologis yang paling tepat diberikan adalah..
a. Ketokonazol
b. Doksisiklin
c. Ciprofloxacin
d. Eritromisin
e. Metronidazol
25. Farah 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan gatal-gatal pada telapak
tangan, keluhan seperti ini berulang kali terjadi sejak menggunakan deterjen
pakaian yang baru. Tidak terdapat riwayat yang serupa maupun riwayat bersin
di pagi hari. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan plak eritematosa
dengan batas tegas erosi dan skuama. Diagnosis yang tepat adalah...
a. Dermatitis numularis
b. Dermatitis kontak alergi
c. Dermatitis kontak iritan
d. Dermatitis atopik
e. Neurodermatitis

26. Andi 49 tahun mengeluh gatal pada tengkuk leher, punggung kaki, dan
pergelangan kaki. Istrinya baru meninggal beberapa bulan yang lalu.
Ditemukan efloresensi eritema dan krusta di dasarnya yang disertai dengan
likenifikasi. Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Dermatitis seboroik
b. Psoriasi vulgaris
c. Neurodermatitis
d. Dermatitis akut
e. Dermatitis alergi
27. Ari 4 tahun dibawa oleh ibunya karena keluhan gatal pada kepala dan alis
matanya, tampak rambut berwarna kusam disertai bercak yang menyebar
dengan kebotakan di beberapa tempat. Ia tidak merasakan nyeri saat
dilakukan pull test. Pada pemeriksaan lampu wood tampak flouresensi hijau
kekuning-kuningan. Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus ini?
a. Candidiasis
b. Tinea korporis
c. Tinea kapitis
d. Pedikulosis kapitis
e. Tinea unguium

28. Ari 4 tahun dibawa oleh ibunya karena keluhan gatal pada kepala dan alis
matanya, tampak rambut berwarna kusam disertai bercak yang menyebar
dengan kebotakan di beberapa tempat. Ia tidak merasakan nyeri saat
dilakukan pull test. Pada pemeriksaan lampu wood tampak flouresensi hijau
kekuning-kuningan. Berapa konsentrasi KOH yang dibutuhkan?
a. KOH 10%
b. KOH 20%
c. KOH 30%
d. KOH 5%
e. Presentase berapapun
29. Sinta 48 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan gatal berwarna
putih seperti susu. Setelah dilakukan pemeriksaan KOH 10% ditemukan
pseudohifa. Pasien menderita diabetes mellitus tipe 2 sejak setahun terakhir.
Pengobatan yang sesuai adalah...
a. Nystatin
b. Ciprofloxacin
c. Ketokonazol
d. Asikolvir
e. Metronidazol

30 Tora 5 tahun deibawa dengan keluhan keropeng di daerah hidung dan mulut
sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan krusta madu yang
dikelilingi makula eritematosa. Diagnosis yang tepat adalah..
a. Impetigo bulosa
b. Selulitis
c. Folikulitis
d. Impetigo krustosa
e. Erisipelas
31. Ali 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka di kakinya. Ia adalah
kapten persatuan sepak bola di SMAnya. Saat latihan ia tidak menggunakan
alas kaki. Lesi berupa ulkus dangkal multipel Punched out, tertutup krustosa,
melekat erat dengan kuit dan sulit untuk dilepaskan. Diagnosis apakah yang
paling tepat untuk kasus ini?
a. Selulitis
b. Erisipelas
c. Ektima
d. Dermatitis
e. Folikulitis

32. Yasin 3 tahun dibawa ibunya karena kulit di punggungnya bruntusan, sewarna
kulit dan terasa gatal. Yasin jarang langsung mengganti pakaian setelah pulang
bermain dari sekolah. Dari pemeriksaan ditemukan vesikel-vesikel kecil milier
yang berukuran 1-2 mm pada area punggung yang tertutup kemeja sekolah.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah...
a. Impetigo bulosa
b. Impetigo krustosa
c. Veruka vulgaris
d. Miliaria kristalina
e. Moluskum contagiosum
33. Bayi gunawan 5 bulan dibwa pengelola panti asuhan ke puskesmas dengan
keluhan rewel akibat gatal-gatal sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan gatal
dirasakan di sela-sela jari tangan. Kaki serta area kemaluan terutama pada
malam hari. Beberapa anak di panti asuhan juga mengalami keluhan yang
sama. Pada pemeriksaan disik didapatkan adanya papul-papul eritematous,
vesikel, eksokriasi, erosi. Diagnosis yang tepat adalah...
a. Permetrin
b. Hidrokortison
c. Gameksan
d. Asam askorbat 3%
e. Bedak salisilat
34. Yesi 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan kulit di seluruh tubuh yang
melepuh. Lepuhan berisi air yang mudah mengelupas dan meninggalkan
warna ungu kemerahan. Terdapat riwayat mengkonsumsi obat anti epilepsi
satu bulan yang lalu. Ditemukan lesi berupa krusta merah kehitaman pada
sekitar bibir. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah
a. Pempigoid bulosa
b. Erupsi obat alergik
c. Eritroderma
d. Toxic epidermolisis necrosis
e. Steven Johnson Syndrome
35. Rio 10 tahun, diantar ibunya ke IGD karena bento-bentol yang gatal di seluruh
tubuhnya, berbatas tegas, kemerahan dengan membentuk seperti daun yang
warnanya lebih pucat di daerah tengahnya. Awalnya bentol muncul di tangan
yang kemudian meluas ke seluruh tubuh. Keluhan ini muncul setelah ia digigit
lebah minggu lalu. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan kulit
lainnya. Kemungkinan diagnosisnya adalah
a. Angioedema
b. Prurigo
c,. Varisela
d. Urtikaria
e. Skabies

36. Ny. Mila 40 tahun dibawa ke IGD akibat terkena tabung gas. Pasien tampak
kesakitan. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal dengan derajat
luka bakar 2A-2B seluas 30%. Lapisan kulit yang terkena adalah
a. Stratum Korneum
b. Stratum Granulosum
c. Dermis
d. Subkutis
e. Dermal epidermal junction
37. Ny Sita 50 tahun dengan BB 60 kg, terkena luka bakar di seluruh dada, perut
dan lengan kiri. Jumlah cairan yang diberikan menurut Bexter adalah
a. 12 jam I 3240 cc 12 jam II 3240 cc
b. 12 jam I 4320 cc 12 jam II 4320 cc
c. 8 jam I 3240 cc 16 jam II 3240 cc
d. 8 jam I 4320 16 jam II 4320 cc
e. 8 jam I 2160 cc 16 jam II 2160 cc

38. Tn Rodi 45 tahun datang dengan keluhan gatal pada kakinya setelah ia
membersihkan kebun tanpa alas kaki. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi
eritema, serpiginosa, dengan vesikel diujungnya. Tatalaksana yang tepat
diberikan adalah
a. Thiabendazol
b. Permetrin 5%
c. Dietilcarbamezine
d. Permetrin 10%
e. Kortikosteroid
39. Tn Zidan 35 tahun datang dengan keluhan terdapat luka pada batang alat
genital dan terasa nyeri. Ia bekerja sebagi supir bus pariwisata dan mengaku
sering berganti – ganti pasangan. Pemeriksaan dermatologi terdapat ulkus
lebih dari 1, ukuran 2-3 cm, menggaung, tepi tidak teratur, dasar kotor, dan
teraba lunak. Organisme penyebab penyakit tersebut adalah
a. Chlamidia Trachomatis
b. Haemophilus Ducreyi
c. Treponema Pallidum
d. Herpes Simpleks
e. Gonorrhea

40. Joni 23 tahun datang berobat dengan keluhan bercak merah pada punggung
sejak 1 minggu yang lalu agak gatal. Pada pemeriksaan didapatkan makula
eritematosa batas tegas, bentuk lonjong, skuama tipis yang tersusun mengikuti
sela iga seperti pohon cemara terbalik. Diagnosis kasus joni adalah
a. Psoriasis vulgaris
b. Ptyriasis rosea
c. Kandidiasis kutis
d. Dermatitis seboroika
e. Tinea korporis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai