Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DINA ARIESTA

NIM : 142150166

UJIAN AKHIR SEMESTER

TEORI AKUNTANSI

1. Pembuatan standar akuntansi merupakan proses politik karena memiliki potensi yang
signifikan untuk mempengaruhi banyak pihak. Oleh karena itu, apabila proses
penyusunan standar penuh dengan tekanan dari berbagai pihak yang berkepentingan
bukan menjadi suatu hal yang mengejutkan karena adanya aspek ekonomi
consequences. Saat penetapan standar akuntansi mempengaruhi perilaku ekonomi,
maka konstituen yang mungkin terkena imbas atau berkepentingan dengan standar
akuntansi akan melakukan usaha untuk membuat standar yang bisa memaksimalkan
kepentingan mereka dan memberi keuntungan pada mereka, hal inilah yang
dinamakan sebagai proses politik. Hal ini dapat dibuktikan dengan IAI saat ini
mensyaratkan bahwa lulusan sarjana akuntansi yang ingin sebagai akuntan
professional harus mengikuti ujian sertifikasi Chartered Accountant Indonesia (CA)
dimana untuk mendapatkan sertifikasi tersebut harus mengikuti ujian dengan
membayar biaya yang lumayan mahal.
2. Kerangka konseptual dibutuhkan karena :
a. Dengan kerangka kerja konseptual dapat meningkatkan pemahaman dan
keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan
meningkatkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.
b. Dengan kerangka kerja konseptual maka masalah-masalah yang baru akan
dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah
ada.

Untuk menyusun rerangka konseptual IASB menggunakan pendekatan principle


based yaitu pendekatan berdasarkan prinsip. Pengaturan berbasis prinsip ini bertujuan
untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan keterbandingan laporan keuangan
antar entitas secara global, principle based juga bersifat umum dan lebih luas
cakupannya.

3. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai entitas sebagai hasil dari transaksi di
masa lalu, dan memiliki manfaat ekonomi di masa depan.
a. Pengukuran aset : Pengukuran aset terdapat 2 macam yaitu pendekatan biaya
(cost approach) dan value approach. Aset diakui pada saat potensi manfaat
ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur secara andal.

Kewajiban adalah hutang entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, dimana
penyelesaiannya menyebabkan adanya arus kas keluar sumber daya ekonomi entitas
tersebut.
b. Pengukuran kewajiban : Metode pengukuran yang umum digunakan untuk
kewajiban adalah historical cost, pengukuran fair value digunakan pada
pengukuran awal transaksi yang melibatkan kewajiban dalam hubungannya
dengan sewa/lease. Kewajiban diakui ketika kemungkinan besar
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi
yang diakibatkan dari penyelesaian kewajiban masa kini dan jumlah dimana
penyelesaian akan berlangsung dapat diukur dengan andal.

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban.

c. Pengukuran Ekuitas : diukur berdasarkan fair value atau nilai wajar dari
barang atau jasa yang diterima. Ekuitas diakui pada saat pemodal mentransfer
sumber daya, biaya kasnya pada perusahaan.
4. PT. ABC membeli mesin sebesar 600.000.000 dan menjualnya seharga
1.000.000.000, mendapat keuntungan sebesar 400.000.000. Selama tahun pertama,
biaya pemeliharaan mesin meingkat menjadi 700.000.000. Perbedaan mendasar dari
financial capital dan physical capital terletak pada laba. Berikut adalah perbandingan
perbedaan antara financial capital dengan physical capital.
Financial Physical Capital
Capital
Penjualan 1000.000.000 Penjualan 1000.000.000
HPP 700.000.000 HPP 700.000.000
Laba 300.000.000 Pendapatan 300.000.000
Operasional
Keuntungan 100.000.000
Pendapatan 400.000.000 Pemelihataan 100.000.000
Modal
Penyusutan

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa perbedaan mendasar antara financial
capital dengan physical capital terletak pada pengakuan laba. Financial capital
menegaskan bahwa perubahan dari nilai aset dan kewajiban dihitung sebagai
komponen laba, sedangkan dalam physical capital tidak dihitung sebagai laba tetapi
dimasukkan kedalam komponen pemeliharaan modal penyesuaian.
5. Matching concept adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan
yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Terdapat 3 macam prinsip
penandingan dalam expenses yaitu :
a. Hubungan sebab akibat : Dasar yang paling ideal dalam menandingkan
beban dengan biaya adalah dengan menghubungkan sebab dan akibatnya.
Contoh Perusahaan ABC yang biasa membayar komisi penjualan kepada para
tenaga penjualan akan memiliki beban komisi penjualan jika pegawai tersebut
melakukan penjualan, tetapi jika tidak melakukan penjualan maka perusahaan
ABC itu tidak memiliki beban komisi penjualan.
b. Alokasi secara sistematis dan rasional : Alokasi ini dapat digunakan
sebagai dasar penandingan apabila dasar penandingan hubungan sebab dan
akibat tidak dapat digunakan. Dasar yang digunakan dalam prinsip ini adalah
periode. Contoh depresiasi karena depresiasi berhubungan dengan asumsi dan
estimasi sehingga hanya bisa digunakan menggunakan metode alokasi.
c. Pembebanan segera : Apabila tidak ada alasan yang kuat untuk
membebankan cost atas dasar hubungan sebab akibat ataupun alokasi
sistematis dan rasional maka dapat langsung dibebankan pada periode
terjadinya. Contoh : biaya iklan sulit untuk dihubungkan dengan pendapatan
atas dasar hubungan sebab dan akibat dan juga alokasi sistematis dan rasional
karena iklan memiliki manfaat lebih dari setahun, pelanggan dapat membeli
produk karena dipengaruhi oleh iklan yang mereka lihat 2 tahun sebelumnya.
Karena manfaat tidak dapat ditentukan secara kredibel maka biaya iklan diakui
langsung sebagai beban.

Anda mungkin juga menyukai