Anda di halaman 1dari 8

B.

Hasil Analisis

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif keseluruhan variabel penelitian yang mencakup nilai

minimum, maksimum rata-rata, dan standar deviasi adalah seperti yang

terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PajakDaerah 5 8775792589 27317777187 16071314519,20 7470754503,102


RetribusiDaerah 5 150065000 381985810 250528279,00 90484638,255
PAD 5 8925857589 27582509427 16313842798,20 7532011271,023
Valid N (listwise) 5

Dari tabel 4.1 dijelaskan bahwa jumlah data (N) yang diuji sebanyak 5.

Selain itu diperoleh gambaran nilai minimum, maksimum nilai rata-rata,

serta standar deviasi masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Pajak Daerah (X1)

Selama kurun waktu lima tahun dapat diketahui bahwa jumlah pajak

daerah terbesar yaitu Rp. 27, 318 miliar yang dihasilkan pada tahun 2017

oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Palopo. Sedangkan jumlah pajak

daerah terkecil, yaitu Rp. 8,778 miliar pada tahun 2013. Rata-rata peajak

daerah yang diterima selama lima tahun (2013-2017) adalah sebesar Rp.

16,071 miliar. Dengan standar deviasi sebesar Rp. 7,471 miliar.

b. Retribusi Daerah (X2)

Dari hasil statistik deskriptif diketahui bahwa jumlah retribusi daerah

terbesar yaitu Rp. 382 juta yang dihasilkan pada tahun 2016 oleh Dinas
Pendapatan Daerah Kota Palopo. Sedangkan jumlah retribusi daerah

terkecil, yaitu Rp. 150 juta pada tahun 2013. Rata-rata retribusi daerah

yang diterima selama lima tahun (2013-2017) adalah sebesar Rp. 251

juta. Dengan standar deviasi sebesar Rp. 90,5 juta.

c. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Jumlah PAD terbesar yaitu Rp. 27, 583 miliar yang dihasilkan pada tahun

2017 oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Palopo. Sedangkan jumlah

PAD terkecil, yaitu Rp. 8,926 miliar pada tahun 2013. Rata-rata PAD

yang diterima selama lima tahun (2013-2017) adalah sebesar Rp. 16,314

miliar. Dengan standar deviasi sebesar Rp. 7,532 miliar.

Tabel tersebut juga memperlihatkan bahwa penerimaan pajak daerah

memberikan kontribusi yang lebih besar bagi PAD dibandingkan dengan

penerimaan yang diperoleh dari retribusi daerah.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Persamaan Regeresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen yang terdiri dari pajak daerah dan retribusi

daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hasil perhitungan regresi linier

berganda dengan program SPSS v. 21 disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -30258664,085 33752692,132 -,896 ,465

1 PajakDaerah 1,000 ,002 ,992 525,520 ,000

RetribusiDaerah 1,064 ,157 ,013 6,770 ,021

a. Dependent Variable: PAD

Sumber: Olahan data SPSS

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.8. di atas

diperoleh koefisien untuk variabel bebas yaitu X1=1,000 X2=1,064,

dengan konstanta sebesar -30.258.664,085. Dengan demikian, dapat

dihasilkan persamaan regresi berganda, sebagai berikut:

Y= -30.258.664,085 + 1X1 + 1,064X2 + e

Persamaan regersi di atas, memiliki makna sebagai berikut:

1. Konstanta (a) sebesar -30.258.664.085 artinya apabila pajak daerah

dan retribusi daerah nilainya 0, maka Pendapatan Asli Daerah nilainya

sebesar -30.258.664.085.

2. Koefisien regresi variabel pajak daerah (X1) sebesar 1,000 artinya jika

pajak daerah mengalami peningkatan satu satuan, maka PAD akan

mengalami peningkatan sebesar 1,000 satuan, dengan asumsi variabel

independen lainnya bernilai tetap.

3. Koefisien regresi variabel retribusi daerah (X2) sebesar 1,064 artinya

jika retribusi daerah mengalami peningkatan satu satuan, maka PAD

mahasiswa akan mengalami peningkatan sebesar 1,064 satuan, dengan

asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.


b. Analisis Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen (pajak daerah dan retribusi daerah).

menjelaskan variabel dependen (Pendapatan Asli Daerah). Hasil uji

koefisien determinasi (R2) ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3
Hasil Uji Koifisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,982a ,964 ,929 2012988680,980

a. Predictors: (Constant), REtribusiDaerah, PajakDaerah


Sumber: Olahan data SPSS

Dari output SPSS pada tabel 4.3. di atas, besarnya adjusted R2

adalah sebesar 0,929. Hal ini berarti 92,9% variabel Pendapatan Asili

Daerah mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen, yakni pajak

daerah dan retribusi daerah, sedangkan sisanya sebesar 7,1% (100% -

92,9% = 7,1%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.

c. Uji F

Uji statistik F (uji signifikansi simultan) pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat. Hasil uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel

4.4 berikut ini.

Tabel 4.4
Hasil Uji F
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

2269237434677 2 1134618717338 219955,661 ,000b


Regression
61660000,000 80830000,000

1031679487271 2 5158397436355
1 Residual
012,000 06,250

2269247751472 4
Total
48940000,000

a. Dependent Variable: PAD(Y)


b. Predictors: (Constant), RetribusiDaerah, PajakDaerah

Sumber: Olahan data SPSS

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.4 hasil dari uji F

signifikannnya sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan α=5%

(0,05). Dengan demikian variasi nilai variabel bebas atau variabel

independen dapat menjelaskan variasi nilai dependen. Sehingga variabel

pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik.

d. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara individual. Pada prosedur uji

probabilitas statistik t kita hanya membandingkan nilai probabilitas p

dengan nilai signifikansi α yang kita pilih. Bila sig. lebih dari 0,05 berarti

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Sedangkan apabila sig. kurang dari 0,05 berarti variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen.


Tabel 4.5
Hasil Uji t
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -30258664,085 33752692,132 -,896 ,465

1 PajakDaerah 1,000 ,002 ,992 525,520 ,000

RetribusiDaerah 1,064 ,157 ,013 6,770 ,021

a. Dependent Variable: PAD


Sumber: Olahan data SPSS

Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa:

1. Konstanta sebesar -30.258.664,085 menunjukkan variabel-variabel

independen (pajak daerah, retribsi daerah) diasumsikan tidak

mengalami perubahan (konstan) maka nilai Y (Pendapatan Asli Daerah)

adalah sebesar -30.258.664,085.

2. Koefisien uji t pajak daerah adalah sebesar 1,000 sedangkan nilai

signifikansinya adalah sebesar 0,000. Hasil tersebut dapat diartikan

bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, ini berarti pengaruh pajak

daerah terhadap PAD signifikan, ada pengaruh pajak daerah terhadap

PAD. Sehingga hipotesis pertama diterima. Hasil ini ditunjukan dengan

melihat nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar 525,520 > 3,128.

3. Koefisien uji t retribusi daerah adalah sebesar 1,064 sedangkan nilai

signifikansinya adalah sebesar 0,021. Hasil tersebut dapat diartikan

bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, ini berarti pengaruh

retribusi daerah terhadap PAD signifikan, ada pengaruh retribusi daerah


terhadap PAD. Sehingga hipotesis kedua diterima. Hasil ini ditunjukan

dengan melihat nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar 6,770 > 3,128.

C. Pembahasan

1. Pajak Daerah Berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

di Dinas Pendapatan Daerah Palopo.

Pengujian dilakukan melalui signifikansi koefisien regresi variabel

pajak daerah. Pajak daerah memiliki nilai Koefisien uji t sebesar 1,000

sedangkan nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000. Hasil tersebut dapat

diartikan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil nilai t hitung

> t tabel yaitu sebesar 525,520 > 3,128. Ini berarti pengaruh pajak daerah

terhadap signifikan, atau ada pengaruh pajak daerah terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) di Dinas Pendapatan Daerah Palopo. Sehingga H1

diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan .....

2. Retribusi Daerah Berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) di Dinas Pendapatan Daerah Palopo.

Pengujian dilakukan melalui signifikansi koefisien regresi variabel

retribusi daerah. Retribusi daerah memiliki nilai Koefisien uji t sebesar

1,064 sedangkan nilai signifikansinya adalah sebesar 0,021. Hasil tersebut

dapat diartikan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil nilai t

hitung > t tabel yaitu sebesar 6,770 > 3,128. Ini berarti pengaruh retribusi

daerah terhadap signifikan, atau ada pengaruh pajak daerah terhadap


Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Dinas Pendapatan Daerah Palopo.

Sehingga H2 diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan .....

Anda mungkin juga menyukai