Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

K DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASMA DI RUANG PULMO


RSUD CIAMIS

I. PENGKAJIAN
A. Identitasn pasien
1. Nama : Ny. K
2. Umur : 45 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
7. Status Pernikahan : Sudah Menikah
8. Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
9. Tanggal Masuk RS : 25 Oktober 2017
10. Tanggal Pengakjian : 26 Oktober 20217
11. No Medrec : 454700
12. Diagnosa Medis : Ashma
13. Alamat : Dusun Munjul 12/16 Cipaku kab.
Ciamis
B. Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. E
2. Umur : 50 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
6. Pekerjaan : Pedagang
7. Hubungan dengan Klien : Suami
8. Alamat : Dusun Munjul 12/16 Cipaku Kab.
Ciamis
C. Riwayat kesehatan
A. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak
B. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh sesak seperti di cekik, sesak di rasakan pada daerah
dada dengan skala 3, sesak di rasakan setelah seharian bekerja,
bertambah berat saat beraktifitas dan tidur tanpa bantal serta bertambah
berat saat malam dan pagi hari, berkurang saat duduk dan
menggunakan obat inhalasi. Karena sesaknya klien mengeluh tidak
nafsu makan, klien juga mengeluh sering kambuh, akibat sering turun
hujan beberapa bulan terakhir

C. Riwayat penyakit masa lalu


Klien mengatakan bahwa penyakit yang dimilikinya sudah lama sekitar
20 tahu, klien pernah di rawat kurang lebih 7x hampir setiap tahun, 3
bulan yang lalu klien tidak melakukan kontrol sesuai yang di anjurkan
puskesmas/RS karena merasa sudah sehat dan mengkonsumsi obat
tradisional secara rutin. Klien merasa putus asa dan menjadi malas
berobat karena menurut perawat di puskesmas penyakitnya tidak akan
bisa di sembuhkan.

D. Riwayat penyakit keluarga


Menurut klien, di antara anggota klien orang tuanya juga memiliki
penyakit yang sama. Di rumah, semua pria yang tinggal serumah
adalah perokok aktif dan sering meroko di dalam rumah. Klien
mengaku tinggal di daerah yang padat, sehingga ventilasi rumahnya
juga kurang baik dan kamar tidur relative lembab.

D. Data Psikologis

a) Status Emosi
Saat dikaji emosi klien tampak stabil, ekspresi wajah klien sesuai dengan
apa yang di bicarakan.
b) Pola Coping
Bila ada masalah, klien akan menceritakan pada keluarga dan berupaya
untuk menyelesaikan masalahnya.
c) Pola Komunikasi
Klien mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan baik.
d) Konsep Diri
(1) Gambaran Diri
Klien mengatakan putus asa dengan penyakitnya
(2) Peran Diri
Perannya sebagai istri dan sebagai ibu rumah tangga .
(3) Ideal Diri
Klien berharap bisa segera pulih dan bisa berkumpul kembali bersama
keluarganya.
1) Data Social
Hubungan klien dengan keluarga baik, terbukti dengan adanya keluarga klien
yang menunggunya. Hubungan klien dengan tenaga medis baik, di tandai
dengan klien terlihat kooperatif pada saat di lakukan tindakan keperawatan.
2) Data Spiritual
Klien adalah seseorang yang menganut agama islam, dalam kondisinya
sekarang ibadah shalat klien terganggu. Sebagai manusia biasa klien hanya
bisa berdoa dan berusaha.

E. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan umum : Baik


B. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
C. TTV : TD :120/80 MmHg
Pulse :112x/menit
Respirasi :28x/menit
Suhu :36,4 C

D. Head to Toe

a.) Kepala : Bentuk kepala simetris, pertumbuhan rambut


merata, tidak ada kebotakan, tidak ada nyeri tekan, lesi maupun
benjolan.
b.) Mata : Bentuk mata simetris, pertumbuhan bulu mata
merata, tidak ada peradangan, di sekitar kelopak mata, konjungtiva
maupun sklera, warna sklera putih, konjungtiva tidak anemis,
pergerakan bola mata baik, refleks pupil baik,

c) Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak ada peradangan,


luka, maupun pengerasan pada daun telinga, kebersihan telinga baik,
membran timpani berwarna bening, pendengaran baik.

d.) Hidung :Bentuk hidung simetris, tidak ada


pembengkakan, lesi, maupun nyeri tekan, kebersihan hidung baik,
tidak ada epistaksis, ada sekret keluar, terpasang O2 nasal(3-4 liter).

e.) Mulut : mukosa bibir baik, tidak ada lesi maupun


peradangan mukosa bibir, jumlah gigi 32 berwarna putih, tidak ada
karang gigi maupun flek, kebersihan lidah baik, lidah dapat bergerak
bebas, warna gusi merah jambu, tidak ada pembengkakan maupun luka
di gusi, dan tidak ada peradangan pada rongga mulut

f.) Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar


getah bening, maupun kelenjar thyroid, refleks menelan baik

g.) Dada ; bentuk dada simetris, ada penggunaan otot


bantu pernafasan, ekspirasi lebih berat dari inspirasi, pengembangan
paru kiri dan kanan simetris, suara nafas weezhing ekspiratory.

h.) Abdomen ; tidak ada penumpukan cairan di dalam


abdomen, tidak ada nyeri tekan, umbilikal normal, tidak ada distensi
vesika urinaria, tidak ada pembesaran hati, bising usus 16x/menit.

i.) Ekstremitas atas dan bawah : tidak ada luka pembengkakan


maupun lecet di setar ekstremitas, pergerakan ekstremitas baik, refleks
ekstremitas baik dan masih bisa di gerakan.

j.) Genetalia : tidak ada peradangan, kemerahan, maupun luka


sekitar genetalia, tidak ada pengeluaran sekret.
k.) Anus : tidak ada pembesaran vena di anus, tidak ada
luka maupun peradangan, pengeluaran feses baik.

F. Pola Aktifitas Sehari-hari

No Jenis Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit


1 Nutrisi
a. Makanan
Frekuensi 4 kali sehari 3 kali sehari
Jenis Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
Porsi 1 porsi habis 1 porsi tidak
habis
Keluhan Tidak ada Tidak nafsu
makan
b. Minum
Frekuensi ± 10 gelas sehari ± 6 gelas sehari
1 gelas = ± 250ml 1 gelas = ±
250ml
Jumlah 10 x 250= 2500ml 6 x 250= 1500ml
Jenis Air mineral, teh, Air mineral
susu.
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 2 kali sehari Belum BAB
Konsentrasi Lunak -
Warna Kuning -
kecokelatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Frekuensi ±5 kali sehari Jumlah urine
1 kali = ±200 ml 700ml dari pukul
Konsentrasi 5 x 200 = 1000ml 20.00-09.00
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Istirahat tidur
Siang ±2jam ±1jam
Malam ±8jam ±5jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4 Personal hygiene
Mandi 2 kali sehari 1 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 1 kali sehari
Keramas 2 kali sehari Belum
Gunting kuku Ketika kuku Belum
panjang
±1 minggu sekali
5 Aktivitas Klien sehari hari Saat dikaji klien
bekerja sebagai terlihat lemah di
ibu rumah tangga tempat tidur,
dan dapat klien mengatakan
melakukan belum bergerak
aktivitas sehari- pindah dari
hari dengan tempat tidur,
mandiri. klien hanya
berpindah posisi
tidur, sebagian
aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga.
G. Data Penunjang

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hematologi
- HGB, 12.8 9 / dl P : 12 – 16, L :
hemoglobin 14 – 18
- HCT, 40 % P : 35 – 45, L :
hemotokrit 40 – 50
- MCV 87
- MCH 30,3
- MCHC 34,5

Kimia darah
- gula darah 120 Mg / dl 70 – 200
sewaktu
- Natrium 129
- Kalium 14,9
- Kalsium 1,18
- Clhor 83
- Magnesium 1,8
Therpy Obat: Klien di berikan NEBU Ventolin 3x1

H. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Ds: Edema mukosa KETIDAKEFEKTIFAN
-Pasien mengeluh KEBERSIHAN JALAN
sesak Spasme otot polos sekresi NAFAS
Do: kelenjar bronkus
- Respirasi
28x/menit Penyempitan/obstruksi
-Adanya sekret di bronkus
hidung
-Terpasang O2 Mucus berlebih
Ketidak efektifan kebersihan
jalan nafas
2 Ds: Edema mukosa KETIDAKEFEKTIFAN
-Pasien mengeluh POLA NAFAS
sesak Konsentrasi O2 dalam darah
Do: menurun
-Suara pernafasan
weezing Penyempitan jalan nafas
ekspiratory
-Penggunaan otot Peningkatan kerja otot
pernafasan pernafasan
-Ekspirasi lebih
berat dari Ketidakefektifan pola nafas
inspirasi

3 Ds: Edema mukosa KETIDAKSEIMBANGAN


-Pasien mengeluh NUTRISI KURANG DARI
tidak nafsu makan Spasme otot bronkus KEBUTUHAN TUBUH
meningkat
Do:
-Porsi makan Penyempitan obstruksi
pasien tidak habis bronkus
-Terjadi
penurunan berat Mukus berlebih
badan dari 71kg
menjadi 55kg Tekanan parsial O2 din
alveoli menurun

Penyempitan jalan nafas

Peningkatan kerja otot


pernafasan
Nafsu makan menurun

KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRISI KURANG
DARI KEBUTUHAN
TUBUH

4 Ds: Edema mukosa INTOLERANSI


-pasien mengeluh AKTIFITAS
lemas dan sesak Sekresi produktif
saat beraktifitas
Konsentrasi O2 dalam darah
Do: menurun
-pasien hanya
berbaring di Hipoksemia
tempat tidur
-pasien terlihat Suplai darah dan O2 ke
lemas jantung berkurang

Penurunan CO

TD menurun

Kelemahan dan keletihan

INTOLERANSI
AKTIFITAS
I. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan kebersihan jalan nafas berhubungan dengan mucus dalam jumlah


berlebihan peningkatan produksi mucus, eksudat dalam alveoli dan bronkospasme di tandai
dengan:

Ds:

-Pasien mengeluh sesak

Do:

- Respirasi 28x/menit

-Adanya sekret di hidung

-Terpasang O2

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan dan deformitas
dinding dada di tandai dengan:

Ds:

-Pasien mengeluh sesak

Do:

-Suara pernafasan weezing ekspiratory

-Penggunaan otot pernafasan

-Ekspirasi lebih berat dari inspirasi

3. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan laju


metabolik, anorexia saat makan. Di tandai dengan:

Ds:

-Pasien mengeluh tidak nafsu makan


Do:

-Porsi makan pasien tidak habis

-Terjadi penurunan berat badan dari 71kg menjadi 55kg

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


O2(hipoksia) kelemahan. Ditandai dengan:

Ds:

-pasien mengeluh lemas dan sesak saat beraktifitas

Do:

-pasien hanya berbaring di tempat tidur

-pasien terlihat lemas

J. Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda- 1.Beberapa derajat
kebersihan jalan tindakan keperawatan tanda vital dan spasme bronkus
nafas selama 1 jam diharapkan auskultasi bunyi terjadi dengan
berhubungan masalah klien teratasi napas obstruksi jalan
dengan mucus dengan kriteria hasil: napas
dalam jumlah sesak nafas 2. Berikan pasien 2.Peninggian kepala
berlebihan berkurang/hilang untuk posisi tempat tidur
peningkatan - RR 16-24 x/menit yang nyaman. mempermudah
produksi mucus, - Tak ada wheezing dan fungsi pernapasan
eksudat dalam sekret lebih encer 3. Pertahankan 3.Pencetus tipe
alveoli dan lingkungan yang reaksi alergi
bronkospasme di nyaman pernapasan yang
tandai dengan: dapat mentriger
Ds: 4. Tingkatkan episode akut
-Pasien masukan cairan, 4.Membantu
mengeluh sesak denganmemberi mempermudah
Do: air hangat. pengeluaran sekret
- Respirasi 5.Dorong atau 5.Memberikancara
28x/menit bantu latihan untuk mengatasi dan
-Adanya sekret di napas dalam dan mengontrol
hidung batuk efektif. dispnea,mengeluark
-Terpasang O2 an sekret
6.Kolaborasi : 6.menurunkan
pemberian obat kekentalan sekret
dan humidifikasi, dan mengeluarkan
seperti nebulizer sekret
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1.Kaji frekuensi 1. kecepatan
pola nafas tindakan keperawatan kedalaman biasanya mencapai
berhubungan selama 1 jam di harapkan pernapasan dan kedalaman
dengan keletihan pola napas kembali ekspansi dada pernapasan
otot pernafasan efektif bervariasi
dan deformitas Dengan kriteria hasil : 2.Auskultasi tergantung derajat
dinding dada di Pola napas efektif, bunyi bunyi napas gagal napas
tandai dengan: napas normal kembali, 2.ronchi dan mengi
Ds: batuk berkurang 3.Tinggikan menyertai obstruksi
-Pasien kepala dan jalan napas
mengeluh sesak bentuk 3.memudahkan
Do: mengubah posisi dalam ekspansi paru
-Suara dan pernapasan
pernafasan 4.Kolaborasi 4.memaksimalkan
weezing pemberian bernapas dan
ekspiratory oksigen menurunkan kerja
-Penggunaan otot napas
pernafasan
-Ekspirasi lebih
berat dari
inspirasi
3. ketidakseimbang Setelah diberikan 1. Kaji 1. Mengetahui
an nutrisi kurang asuhan keperawatan pemenuhan kekurangan nutrisi
dari kebutuhan selama 1x24 jam kebutuhan klien.
tubuh diharapkan kebutuhan nutrisi klien. 2. Agar dapat
berhubungan nutrisi klien terpenuhi dilakukan intervensi
dengan laju secara adekuat dengan 2. Kaji dalam pemberian
metabolik, kriteria hasil : penurunan makanan pada klien.
anorexia saat  Mempertahankan nafsu makan 3. Dengan
makan. Di tandai berat badan dalam klien. pengetahuan yang
dengan: batas normal. baik tentang nutrisi
Ds:  Klien mampu 3. Jelaskan akan memotivasi
-Pasien menghabiskan ½ pentingnya untuk meningkatkan
mengeluh tidak porsi makanan makanan bagi pemenuhan nutrisi
nafsu makan yang disediakan proses 4. Membantu dalam
Do:  Klien mengalami penyembuhan. identifikasi
-Porsi makan peningkatan nafsu malnutrisi protein-
pasien tidak makan. 4. Ukur tinggi kalori, khususnya
habis dan berat bila berat badan
badan klien. kurang dari normal
5. Mengidentifikasi
5. Dokumentasik ketidakseimbangan
an masukan kebutuhan nutrisi.
oral selama 24 6. Membuat waktu
jam, riwayat makan lebih
makanan, menyenangkan,
jumlah kalori yang dapat
dengan tepat meningkatkan nafsu
(intake). makan
7. Untuk
6. Ciptakan meningkatkan nafsu
suasana makan.
makan yang 8. Untuk
menyenangka memudahkan proses
n. makan.
8. Meningkatkan
7. Berikan selera makan klien.
makanan 9. Ahli gizi adalah
selagi hangat. spesialisasi dalam
ilmu gizi yang
8. Berikan membantu klien
makanan memilih makanan
dengan sesuai dengan
jumlah kecil keadaan sakitnya,
dan bertahap.. usia, tinggi, berat
9. Kolaborasi badannya.
dengan ahli
gizi untuk
membantu
memilih
makanan yang
dapat
memenuhi
kebutuhan
gizi selama
sakit

4, Intoleransi Setelah di lakukan 1. Kaji tingkat 1. mengetahui


aktifitas tindakan keperawatan kemampuan tingkat aktivitas
berhubungan selama 1x24 jalm di aktivitas pasien
dengan harapkan aktivitas pasien 2.membantu pasien
ketidakseimbang kembali normal 2.Anjurkan dalam memenuhi
an antara suplai Dengan kriteria hasil : keluarga untuk kebutuhan pasien
dan kebutuhan pasien dapat membantu sehari-hari
O2(hipoksia) berpartisipasi dalam memenuhi 3. membantu pasien
kelemahan. aktivitas, pasien dapat kebutuhaan untuk memenuhi
Ditandai dengan: memenuhi kebutuhan pasien kebutuhan
Ds: pasien secara mandiri pasien secara
-pasien mengeluh 3.Tingkatkan mandiri
lemas dan sesak aktivitas secara 4.menambah
saat beraktifitas bertahap sesuai pengetahuan pasien
Do: toleransi dan keluarga
-pasien hanya
berbaring di 4. Jelaskan
tempat tidur pentingnya
-pasien terlihat istirahat dan
lemas aktivitas dalaam
proses
penyembuhan

Anda mungkin juga menyukai