Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa. Hampir
seluruh daerah geografis dunia dan semua kelompok usia diserang diare.
Diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare akut atau
gastroenteritis akut sebanyak 99.000.000 kasus. Hampir seluruh daerah
geografis dunia dan semua kelompok usia diserang diare. Frekuensi kejadian
diare pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia lebih banyak 2-3
kali dibandingkan negara maju.(1)
Di Indonesia angka kesakitan diare pada tahun 2009 sebesar 6,7 per 1.000
penduduk, sedangkan tahun 2011 meningkat menjadi 10,6 per 1.000
penduduk.(2). Jumlah kasus diare di Jawa Tengah tahun 2007 yaitu sebanyak
625.022 penderita dengan IR 1,93%. Diare akut yang terjadi pada orang
dewasa merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi. Penyebab tersering
adalah infeksi bakteri, kemudian virus, dan parasit. Pasien yang sering
bepergian ke tempat-tempat tertentu, pasien yang mempunyai faktor komorbid
tertentu, maupun kontaminasi makanan merupakan penyebab tersering dari
diare.(3)
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa
faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya
penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan
(pembuangan tinja yang tidak higienis), kebersihan perorangan dan lingkungan
yang jelek, penyiapan makanan kurang matang dan penyimpanan makanan
masak pada suhu kamar yang tidak semestinya. Banyak faktor yang secara
langsung maupun tidak langsung menjadi pendorong terjadinya diare yaitu
faktor agent, penjamu, lingkungan dan perilaku. Faktor lingkungan merupakan
faktor yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan
pembuangan tinja, kedua faktor berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.

1
Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka penularan diare
dengan mudah dapat terjadi.(2 )Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa
ada hubungan bermakna antara kesakitan diare dengan sumber air bersih,
kepemilikan jamban, jenis lantai, pencahayaan rumah dan ventilasi rumah.(4)
Rahadi menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kepemilikan jamban, jarak
SPAL, jenis lantai dengan kejadian diare.(5) Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara terjadinya diare dengan
pembuangan tinja dan jenis sumber air minum.(6)
Dalam menangani kasus ini diperlukan peranan dokter keluarga yang
dapat menangani penderita tersebut secara holistik dan komprehensif sehingga
dapat mencegah timbulnya diare berulang. Pendekatan kedokteran keluarga
yang dilakukan oleh mahasiswa dilatarbelakangi oleh hal tersebut, sehingga
dapat berlatih menjadi dokter keluarga, dan memahami bahwa keluarga
berperan penting dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan dan menerapkan konsep kedokteran keluarga
pada seorang pasien yang menderita penyakit diare.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga, termasuk
masalah lingkungan dan sosial ekonomi keluarga
b. Meningkatkan kualitas kesehatan seluruh anggota keluarga.
c. Membantu seluruh anggota keluarga untuk mengenali masalah
yang ada di dalam keluarga tersebut yang akan mempengaruhi
derajat kesehatan anggota keluarga
d. Membantu keluarga untuk memahami fungsi-fungsi anggota
keluarga (biologis, psikologis, sosial, ekonomi dan pemenuhan
kebutuhan, serta penguasaan masalah dan kemampuan
beradaptasi).

2
e. Membantu keluarga untuk dapat memecahkan permasalahan
kesehatannya secara mandiri.
f. Membentuk perilaku hidup sehat di dalam keluarga.

C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengalaman bekerja sebagai dokter keluarga secara
langsung pada pasien diare akut.

2. Bagi Pasien dan Keluarga


a. Keluarga menjadi lebih memahami mengenai masalah kesehatan
yang ada dalam lingkungan keluarga.
b. Keluarga mampu untuk mengatasi permasalahan kesehatan
keluarga secara mandiri.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan agar
dapat memberikan pelayanan kepada pasien diare secara holistik
dan komprehensif serta mempertimbangkan aspek keluarga dalam
proses kesembuhan.

Anda mungkin juga menyukai