Anda di halaman 1dari 29

Elektrokimia

Rona Trisnaningtyas, ST., MT.


Konsep Elektrokimia
• Ilmu yang mempelajari hubungan antara
perubahan reaksi kimia dengan kerja listrik

• Mempelajari perubahan kimia dan


perpindahan elektron

• Melibatkan sel elektrokimia : sistem yang


terdiri dari 2 buah elektrode dan larutan
elektrolit

• Sel Elektrokimia terdiri dari sel volta dan sel


Definisi
Redoks

Pengertian lama Pengertian lebih


reaksi kimia luas
dimana terjadi reaksi kimia
pengikatan dan dimana terjadi
pelepasan perubahan
oksigen bilangan oksidasi
Reaksi Redoks
• Reaksi Oksidasi • Reaksi Reduksi

• Reaksi kehilangan • Reaksi menerima


elektron elektron

• Bilangan Oksidasi • Bilangan Oksidasi


meningkat menurun

• Reaksi Pelepasan • Reaksi Pengikatan


Hidrogen Hidrogen
– CH4  C +2H2
• Oksidator
Bilangan Oksidasi
• angka yang menunjukkan jumlah elektron
suatu atom yang dilepaskan atau diterima
atom dalam senyawa

• Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum


angkanya
Penentuan Bilangan Oksidasi
1. Bilangan oksidasi setiap atom dlm unsur bebas adalah nol.
Misalnya unsur Cl = 0, B = 0
2. Bilangan oksidasi ion sama dengan muatan ion tersebut.
a. Na+  biloks Na adalah +1
b. Fe3+  biloks Fe adalah +3
3. Pada suatu senyawa atau unsur, umumnya biloks atom untuk
: a. Logam golongan A
adalah sama dengan Golongannya (+) b.
Non Logam adalah 8 - golongannya (-)
4. Bilangan oksidasi H dalam senyawa adalah +1, kecuali pada
senyawa hidrida ( NaH, LiH, CaH2 ) bilangan oksidasi H = -1.
5. Bilangan oksidasi O dlm senyawa adalah -2, kecuali pada
senyawa peroksida seperti H2O2 bilangan oksidasi O adalah -
1. Dan pd senyawa superoksida seperti KO2, RbO2 biloks O
adalah -½. Sementara untuk senyawa OF2 biloks O adalah
+2.

6. Jumlah total biloks atom dlm suatu senyawa adalah nol. Dan
jumlah total biloks untuk senyawa bermuatan adalah
besarnya sama dengan muatannya.
a. H2SO4  total biloks sama dengan nol
b. CO32-  total biloks sama dengan -2
Contoh Soal
Tentukan bilangan oksidasi dari unsur – unsur
berikut : (kerjakan dengan cara)
1. S dalam senyawa HSO4-
2. Mn dalam senyawa KMnO4
3. Fe dalam Fe2O3
4. Cu dalam Cu(NO3)2
5. S dalam S2O32-
6. Cr dalam senyawa Cr2O72-
Sel Elektrokimia
• Alat yang digunakan untuk melangsungkan
reaksi oksidasi reduksi

• Terdiri dari 2 elektroda yang bertindak sebagai


katoda dan anoda

• Katoda : elektroda yang menangkap elektron


• Anoda : elektroda yang melepas elektron

• Reaksi Oksidasi dan Reduksi pada elektroda


Macam Sel Elektrokimia
Sel Volta
• Sel Elektrokimia dapat ditulis
dengan Notasi Sel
• Zn(s) Zn2+(aq) Cu2+(aq) Cu(s)

• Jembatan garam adalah


tabung berbentuk U terbalik
berisi pasta elektrolit yang
tidak bereaksi (NaCl, KCl,
NaNO3)

• Fungsi dari jembatan garam


Potensial Sel (EoSel)
• Digunakan untuk mengetahi manakah
elektroda yang sebagai anoda atau katoda

• Menyebabkan juga terjadinya perpindahan


elektron sehingga dapat menghasilkan arus
listrik.

• Dalam menentukkan potensial dari sebuah


elektroda, maka dibutuhkan elektroda
pembanding (elektroda standar).
Potensial Reduksi Standar
• Potensial listrik yang
dihasilkan elektrode
pada reaksi reduksi
pada keadaan standar
(25oC, 1 atm)

• Ini merupakan
potensial relatif
terhadap hidrogen

• Eosel makin besar


• Eosel = Eokatode – EoAnode = 0,34 – (-0,76) = 1,1 V
Contoh soal
1. Diketahui potensial ekstrode perak dan
tembaga sebagai berikut :
– Ag+ + e  Ag Eo = +0,80 V
– Cu2+ + 2e  Cu Eo = +0,34 V

• Carilah : (a) Diagram sel, (b) Harga Potensial sel,


(c) reaksi sel

2. Jika diketahui :
• Mg + 2Ag+   →  Mg2+  + 2Ag         E0 = +3,12 V
• Ag+  + e       → Ag                          E0 = +0,80 V
3. Berdasarkan data sbb:
• Fe2+  + 2e       → Fe                                   E0 = -0,44 V
• Pb2+  + 2e       → Pb                                   E0 = -0,13 V
• Zn2+  + 2e       → Zn                                   E0 = -0,76 V
• Sn2+  + 2e       → Sn                                   E0 = -0,14 V
• Maka reaksi yang dapat berlangsung dalam
keadaan standar adalah....
• 1.    Fe2+ + Zn →  Fe  + Zn2+
• 2.    Pb2+ + Fe →  Pb  + Fe2+
• 3.    Sn2+ + Zn →  Sn  + Zn2+
• 4.    Zn2+ + Pb →  Zn  + Pb2+
5. Diketahui data sbb:
• Fe2+ / Fe                 E0 = -0,44 V
• Ni2+ / Ni                  E0 = -0,25 V
• Sn2+ / Sn                E0 = -0,14 V
• Pb2+ / Pb                E0 = -0,13 V
• Mg2+ / Mg               E0 = -2,37 V
• Cu2+ / Cu                E0 = +0,34 V

• Berdasarkan harga E0 di atas, manakah logam


yang dapat memberikan perlindungan katodik
terhadap besi ?
Macam-macam sel volta
• Sel Baterai Primer : sistem sel yang tidak bisa
diisi kembali arus listrik, reaksi berlangsung
secara searah
• Contoh : Sel kering Leclanche dimana
– Anoda : seng
– Katoda : Mangandioksida
– Elektrolit : Ammonium Klorida
• Sel Baterai Sekunder : pemakaian = energi kimia
diubah menjadi energi listrik, pengisian =
energi listrik diubah menjadi energi kimia
• Saat pemakaian
• Sel Bahan Bakar,
– Anoda : gas H2
– Katoda : gas CO2
– Elektrolit : asam (H2SO4) atau basa (KOH)
Reaksi yang berlangsung adalah
• Anoda : H2  2H+ + 2e Eo = 0
• Katoda : ½ O2 + 2H+ + 2e  H2O Eo = 1,229
Sel Elektrolisis
• Proses penyepuhan logam
merupakan proses
elektrolisis. Elektrolisis
dapat terjadi karena
adanya energi listrik

• Anion pada elektrolit akan


menuju anoda (+) sehingga
teroksidasi menjadi gas
sedangkan kation akan
menuju katoda (-)
tereduksi menjadi
Deret Volta

• Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb
Bi Cu Hg Ag Pt Au

• Semakin ke kiri merupakan reduktor kuat (mudah


mengalami oksidasi)
• Semakin ke kanan merupakan oksidator kuat (mudah
mengalami reduksi)
Reaksi Sel Elektrolisis pada Larutan Elektrolit
• Ruang Katoda • Ruang Anoda
• Tidak bergantung jenis • Tergantung jenis anoda
katoda tetapi kation & jenis anion
larutan elektrolit
• Jika anoda tak inert,
• Jika Kation H+ tergantung jenis anoda
• 2H+ (aq) + 2e  H2 (g) • M(s)  Mx+(aq) + xe

• Jika Kation dari logam- • Jika anoda inert (Pt, C,


logam sebelah kanan Au), maka bergantung
unsur H pada jenis anion
• Mx+ (aq) + xe  M (s)
• Ion OH-
Reaksi Sel Elektrolisis pada Leburan Elektrolit
• Elektrolisis leburan melibatkan reaksi redoks
sederhana karena berlangsung tanpa air

• Beberapa logam seperti Na, Mg, Ca, dan Al


diperoleh dari elektrolit lelehan senyawa
logamnya

• Ion-ion logam dalam leburan elektrolit akan


tereduksi dan menghasilkan logam tersebut

• Reaksi yang terjadi pada katoda tergantung


Hukum Faraday
• Menjelaskan tentang hukum kelistrikan yang
berkaitan dengan sel elektrolisis

• Hk Faraday I : Massa zat yang dihasilkan (G)


pada elektrolisis sebanding dengan jumlah
muatan listrik yang digunakan (Q)

• Hk Faraday II : Massa zat yang dihasilkan (G)


pada elektrolisis sebanding dengan massa
ekuivalen (ME) zat tersebut
Contoh Soal
1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis
berikut ini :
– Larutan CuSO4 menggunakan elektroda grafit
– Leburan NaCl dengan elektroda Pt
– Larutan KCl dengan elektroda Cu
– Larutan Na2SO4 dengan elektroda Au
– Leburan BaCl2 dengan elektroda Ag

2. Lelehan Al2O3 dielektrolisis dengan dialiri arus


sebesar 100 A. Berapakah massa alumunium
yang diperoleh jika elektrolisis terjadi selama
4. Hitunglah volume gas yang terbentuk di anoda
pada elektrolisis CuSO4 dengan elektroda Pt,
jika arus yang digunakan adalah 2 ampere
selama 5 detik pada keadaan STP

5. Jika larutan AgNO3 dielektrolisis dengan


elektroda karbon, pada katoda diendapkan
1,27 gram Ag selama 6 detik. Tentukan : reaksi
yang terjadi, berapa arus listrik yang
digunakan, dan berapa ml gas yang dihasilkan
pada kondisi STP !

6. Pada elektrolisis lelehan KCl, terbentuk 250 mL


Penerapan Sel Elektrolisis
1. Bisa digunakan untuk menghasilkan gas
hidrogen yang murni yang sangat baik
digunakan pada proses hidrogenasi minyak

2. Pembuatan unsur dan senyawa dapat


diproduksi melalui elektrolisis, seperti logam-
logam alkali, alkali tanah, halogen, dan lain-
lain

3. Pemurnian Logam
Katoda : logam murni, Anoda : logam kotor,

Anda mungkin juga menyukai