PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum
1
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan baik
dan profesional, maka diperlukan buku Pedoman Tatalaksana Pelayanan Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan yang dipergunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan rekam medis di Indonesia. dengan mempertimbangkan fasilitas
dan kondisi fasyankes.
Berdasarkan ketentuan Undang Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009
pasal 24 bahwa tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 harus
memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan
dan standar prosedur operasional
B. Tujuan
Umum :
Menjadi Panduan bagi praktisi, Kepala Unit Kerja dan stakeholder di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dalam memenuhi standarisasi Tatalaksana Pelayanan Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan di Indonesia
Khusus:
1. Meningkatkan kemampuan praktisi dan para Kepala Unit Kerja dalam
melakukan pekerjaan dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan
dengan profesionalitas yang luhur
2. Melakukan pekerjaaan sesuai dengan SPO
2
3. Menyamakan pelayanan SPO di beberapa institusi pelayanan
4. Memudahkan para staf di lingkangn RMIK dengan mengikuti SPO yang ada
5. Memudahkan pembinaan dan pengawasan yang sesuai dengan SPO
C. Landasan Hukum
Undang-Undang No.11 tahun 2009 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
Undang-Undang RI No.14 tahun 2009 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang-Undang RI No.36 tahun 2010 tentang Kesehatan
Undang-Undang RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-Undang RI No.43 tahun 2009 tentang Kearsipan
Undang-Undang RI No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/XII/2008 Tentang Rekam
Medis
Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 36 tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
No.30 tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka
Kreditnya
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.46 tahun 2013 tentang standarisasi
tenaga kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 55 tahun 2013 tentang Surat Ijin Kerja
Perekam Medis Informasi Kesehatan
1. Definisi
Rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat
penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi
kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut (Health
Information Management, Edna K Huffman, 1999)
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (SK Men PAN no.135/tahun
2002).
3
Rekam kesehatan adalah kumpulan data keadaan kesehatan individu yang
mendapat pelayanan kesehatan, meliputi data sosial pasien, catatan
imunisasi, hasil pemeriksaan fisik sesuai dengan penyakit dan pengobatan
yang diperoleh selama mendapat pelayanan kesehatan. (Health Information
Management, Edna K Huffman, 1999)
Rekam medis elektronik/rekam kesehatan elektronik adalah kegiatan
mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan
dengannya.
Tenaga kesehatan adalah tenaga yang bertanggung jawab dalam mengisi
rekam medis adalah dokter umum/spesialis; dokter gigi/dokter gigi spesialis;
serta tenaga kesehatan lain yang ikut memberikan pelayanan kesehatan
secara langsung kepada pasien (UU No. 29 tahun 2004)
Sarana pelayanan kesehatan adalah sarana pelayanan kesehatan rawat jalan
dan rapat inap yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
Pelayanan informasi kesehatan adalah kegiatan pelayanan penunjang secara
profesional yang berorientasi pada kebutuhan informasi kesehatan bagi
pemberi layanan kesehatan, administrator dan manajemen pada sarana
pelayanan kesehatan serta instansi lain yang berkepentingan berdasarkan
ilmu pengetahuan teknologi rekam medis (sintesa ilmu sosial, epidemiologi,
terminologi medis, biostatistik, prinsip hukum medis dan teknologi informasi).
Pelayanan rekam medis/manajemen informasi kesehatan adalah kegiatan
pelayanan penunjang secara profesional yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
Perekam Medis Informasi Kesehatan (Perekam Medis) merupakan profesi
yang memfokuskan kegiatannya pada data pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sumber informasi pelayanan kesehatan dengan menjabarkan
sifat alami data, struktur dan menterjemahkannya ke berbagai bentuk
informasi demi kemajuan kesehatan dan pelayanan kesehatan perorangan,
pasien dan masyarakat (Kongres VII PORMIKI, tahun 2012).
2. Ruang lingkup dan bentuk pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan
4
a. mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisis data pelayanan
kesehatan primer dan sekunder, menyajikan dan mendesiminasi informasi,
menata sumber informasi bagi kepentingan riset, perencanaan, monitoring
dan evaluasi pelayanan kesehatan;
b. membuat standar dan pedoman manajemen informasi kesehatan meliputi
aspek legal dengan unsur keamanan (safety), kerahasiaan (confidential),
sekuritas, privasi serta integritas data;
c. manajemen operasional unit kerja manajemen informasi kesehatan, dibagi
berdasarkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menjalankan
manajemen informasi kesehatannya.
1. Registrasi
Pengumpulan data pasien pertama kali adalah saat melakukan registrasi di rawat
jalan dan rawat inap, dan tanggung jawab ini hanya pada satu unit kerja. Apabila
pasien datang di ruang gawat darurat untuk dilakukan pemeriksaan atau
tindakan, registrasi pasien terjadi di bagian yang sama.
Proses registrasi adalah kegiatan melakukan pencatatan sebagai dasar informasi
pasien yang dibutuhkan, yaitu untuk identifikasi, pengobatan dan pembayaran
pelayanan kesehatan. Misalnya data demografi: nama, alamat, nomor telepon
dan orang yang dapat dihubungi saat gawat darurat, sistim pembayaran
(perusahaan, asuransi).
Kriteria :
Admission Tempat
: Penerimaan Pasien (TPP)
6
untuk memanfaatkan pelayanan rawat jalan
7
RUMAH SAKIT XX PROSEDUR
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
xx
PROSEDUR OPERASIONAL
8
LOGO PROSEDUR
9
LOGO PROSEDUR
03 3/4
LOGO PROSEDUR
PENDAFTARAN PASIEN LAMA RAWAT JALAN
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03 1/3
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL dr. xx
NIP.
Pengertian Pendaftaran pasien Rawat Jalan adalah suatu proses
melayani pasien yang akan berobat jalan di RS XX.
Kegiatan Pendaftaran pasien Rawat Jalan terbagi atas
pasien Umum, Pasien dengan Jaminan, Pasien karyawan
dan pasien yang dirujuk dari Institusi luar RS XX
Pasien lama adalah pasien yang sudah pernah berkunjung
/ berobat ke XX dan telah mempunyai nomor rekam medis
10
/ kartu berobat.
Tujuan 1. Memberikan panduan dalam melaksanakan pekerjaan
bagi petugas pendaftaran
2. Melaksanakan tugas untuk pasien yang akan berobat
dengan pelayanan prima
LOGO PROSEDUR
PENDAFTARAN PASIEN LAMA RAWAT JALAN
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03 2/3
11
5. Petugas akan melakukan pendaftaran bagi
pasien yang membawa kartu berobat, untuk
mengisi / mengentry data pada aplikasi
komputer.
6. Petugas akan melakukan pencarian pada KIUP
atau searching nama pasien untuk
mendapatkan nomor rekam medis (bila pasien
tidak membawa kartu berobat).
7. Petugas melakukan entry data pendaftaran
untuk tujuan klinik berobat pasien.
8. Petugas mencetak Surat Eligibiltas Peserta
(SEP).
9. Pasien dipersilahkan ke Kasir untuk melakukan
pembayaran atau melengkapi administrasi
BPJS atau asuransi lainnya.
LOGO PROSEDUR
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03 1/3
12
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur Utama
XX
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
LOGO
PROSEDUR
DAN NAMA RS PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP
13
kelengkapan administrasinya.
4. Pasien / keluarga pasien akan diberikan
informasi tentang : Jenis kelas Perawatan, Tarif
sesuai kelas rawat, Tata Tertib ruang
perawatan, Jadwal konsultasi dokter, Fasilitas
untuk pasien dan keluarga yang ada di RS XX.
5. Petugas melakukan wawancara pengisian data
untuk pasien baru dan meminta kepada pasien
kartu berobat untuk pasien lama.
6. Petugas menulis / melakukan data entry dalam
aplikasi RMK (Ringkasan Masuk/Keluar).
7. Petugas mempersiapkan rekam medis pasien
lama.
8. Pasien/keluarga pasien diminta untuk mengisi
Surat Pernyataan persetujuan masuk Rawat
(general consent).
14
Pelayanan Pendaftaran Pasien Perjanjian Rawat Jalan adalah proses
persiapan rekam medis untuk pasien lama yang akan berobat jalan dan
digunakan untuk poliklinik
LOGO PROSEDUR
PENATALAKSANAAN PASIEN PERJANJIAN
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03 1/3
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL RS XX
15
4. Kebijakan Direksi RS XX
03 2/3
16
tanggal dan jam perjanjian yang diatur
berdasarkan nama dokter.
3. Petugas Instalasi RMIK yang diberi tanggung
jawab untuk mengelola sistim perjanjian,
mencetak daftar pasien perjanjian, satu hari
sebelum tanggal yang dijanjikan.
4. Petugas mencari rekam medis dan menyiapkan
sesuai klinik yang dituju.
5. Petugas mengirim rekam medis sebelum jam
layanan.
LOGO PROSEDUR
PEMBUATAN KARTU INDEKS UTAMA PASIEN
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03 1/3
17
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL XX
Pengertian Kartu Indeks utama pasien (KIUP) adalah berisi data
individual, demografi, sosial dan gografi pasien ketika
pasien mendaftar pertamakali berobat di RS.
Kartu Indeks Utama pasien akan digunakan sebagai
master data pasien yang disimpan permanen.
KIUP dapat dimanfaatkan ketika pasien tidak membawa
kartu berobat.
Tujuan 1. Menyimpan data Utama pasien yang pernah berobat
atau dirawat di RS
2. Memberikan panduan dalam melaksanakan pekerjaan
bagi petugas pendaftaran
3. Melaksanakan tugas untuk pasien yang akan berobat
dengan pelayanan prima
Kebijakan 1. UU RI no. 44/2009 tentang Rumah Sakit
2. UU RI no. 36/2009 tentang Kesehatan
3. Permenkes no 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
4. Kebijakan Direksi RS XX
03 2/3
18
Nama Ibu Kandung, Poliklinik / Ruang Rawat yang
dituju pertama kali
8. Petugas akan menyimpan KIUP pada Box atau
Laci dengan susunan Alphabetik Indeks
9. Petugas akan menyimpan KIUP secara
permanen, bila RS akan menggunakan komputer
maka pastikan bahwa data pada KIUP telah aman
untuk di transfer atau di alih media
10. Penyimpanan KIUP dengan komputerisasi akan
dilakukan dengan sistem back up
a. Rawat Jalan
adalah proses pengembalian rekam medis yang telah digunakan dari unit
pelayanan rawat jalan yang diambil oleh petugas rekam medis
b. Rawat Inap
Adalah proses pengembalian rekam medis dan dimonitor pengembaliannya
setelah rekam medis digunakan. Peminjaman dan pemanfaatan rekam medis
oleh pihak ketiga wajib dikembalikan sesuai prosedur.
4. Perakitan/Penataan/Asembling
19
LOGO PROSEDUR
PERAKITAN FORMULIR REKAM MEDIS
DAN NAMA RS RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03 1/7
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL RS XX
Dibuat oleh :
Ka. Instalasi RMIK Paraf:
20
PROSEDUR
LOGO PERAKITAN FORMULIR REKAM MEDIS
RAWAT JALAN
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 2/3
Prosedur
1. Petugas RMIK mengambil rekam medis dari
poliklinik setelah selesai pelayanan.
2. Petugas memastikan bahwa rekam medis yang
telah digunakan di poliklinik sudah kembali ke rak
penyimpanan.
3. Petugas akan mencatat jumlah, nomor rekam
medis dan poliklinik yang mengembalikan.
4. Petugas menyusun lembaran sesuai dengan
pedoman perakitan rekam medis rawat jalan.
5. Petugas menambahkan lembaran pembatas
poliklinik.
6. Petugas memberikan stiker tahun kunjungan dan
atau mencontreng tahun kunjungan terakhir
berobat (pada folder rekam medis) untuk
memudahkan dalam proses retensi.
7. Petugas melakukan kendali menggunakan buku /
melakukan entry data pada computer (tracking
system).
8. Petugas melakukan perakitan / susunan formulir
rekam medis sesuai dengan pedoman, sebagai
berikut :
Unit Terkait 1. Instalasi RMIK
2. Instalasi Pelayanan
21
PROSEDUR
LOGO PERAKITAN FORMULIR REKAM MEDIS
DAN NAMA RS
RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2
Prosedur
1. Ringkasan Riwayat Klinik (summary list)
2. Lembar tempel untuk surat rujukan
3. Pengkajian Awal pasien rawat jalan
4. Catatan Perkembangan terintegrasi
5. Lembar Konsul
6. Formulir Pendidikan dan Informasi Pasien
7. Catatan klinik ( Sesuai pelayanan spesialisasi )
8. Lembar Transfer Internal ( bila ada )
9. Hasil Laboratorium dan atau Patologi Anatomi
10. Hasil Radiologi
11. Lembar Penunjang : EKG, CT Scann, USG,
EEG, Spirometri, Audiogram
12. Salinan Resep
22
b. Asembling/ perakitan Formulir Rawat Inap
Adalah :
Asembling atau penataan rekam medis adalah proses penataan kembali
susunan formulir yang telah digunakan di rawat inap sesuai dengan standar
operasial prosedur.
LOGO PROSEDUR
PERAKITAN FORMULIR REKAM MEDIS
DAN NAMA RS RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03 1/7
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL RS XX
23
4. Kebijakan Direksi RS XX
LOGO
MONITORING EVALUASI DAN ANALISA
24
DAN NAMA RS KELENGKAPAN FORMULIR REKAM MEDIS RAWAT INAP
Ditetapkan
STANDAR Direktur Utama,
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
25
TIDAK apabila tidak terisi dan √ N/A apabila tidak perlu diisi
atau tidak dapat diidentifikasi.
1. Komite Medis
2. IRIN A, B, C, IPI dan UGD
3. Bidang Pelayanan Medis
Unit Terkait
4. Bidang Perawatan
5. Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan
6. SMF-SMF terkait
Sistim penyimpanan
Sistim penyimpanan rekam medis ada 2 (dua) yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Sistim sentralisasi adalah suatu sistim dimana rekam medis
pasien rawat jalan disimpan menjadi satu dengan rekam medis rawat inap. Sistim
desentralisasi adalah suatu sistim dimana rekam medis pasien rawat jalan
disimpan secara terpisah dengan rekam medis rawat inap. Sistim sentralisasi
banyak digunakan di sarana pelayanan kesehatan, terutama rumah sakit besar.
a. Sistim sentralisasi
26
b. Sistim desentralisasi
LOGO PROSEDUR
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR RSxx
OPERASIONAL
27
otomatis melalui transaksi pendaftaran pasien rawat
jalan maupun pasien IGD dan admisi.
2. Petugas melakukan pencarian rekam medis pada rak
penyimpanan dengan cara melihat angka tepi (terminal
digit filing).
3. Petugas dapat mengkoreksi system pencarian melalui
angka tepi yang diberi warna yang sesuai dengan
angka.
04 2/2
28
digunakan.
Unit Terkait 1. SMF / Komite Mutu
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi GD
4. Instalasi Rawat Inap
LOGO PROSEDUR
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL RS XX
29
ketentuan tidak boleh disimpan (segera dikembalikan
setelah pembahasan selesai)
3. Untuk kepentingan eksternal harus mendapat Ijin
Direktur Utama RSAB Harapan Kita
Tujuan 1. Memberikan panduan dalam melaksanakan pekerjaan
bagi petugas penyimpanan Instalasi RMIK.
2. Agar setiap rekam medis yang keluar dari rak
penyimpanan dapat dimonitor dengan baik, sehingga
keberadaannya dapat dipertanggungjawabkan (siap
digunakan).
Kebijakan 1. UU RI no. 44/2009 tentang Rumah Sakit
2. UU RI no. 36/2009 tentang Kesehatan
3. Permenkes no 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
4. Kebijakan Direksi RS XX
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
04 2/2
30
formulir peminjaman rekam medis.
3. Petugas akan melakukan kendali (tracking)
rekam medis sesuai permintaan pada poin 1
dan 2. Petugas melakukan tracking/kendali
rekam medis pada aplikasi komputer dengan
mencantumkan “ rekam medis dipinjam dokter “.
4. Petugas melakukan pencarian rekam medis.
6. Penjajaran
Cara penjajaran yang ditentukan untuk penyimpanan rekam medis di
rumah sakit adalah: Sistim Penjajaran dengan angka tepi (Terminal Digit
Filing System). Sistim penjajaran yang digunakan di banyak negara
berkembang dengan volume rekam medis yang banyak, menggunakan
penjajaran angka tepi (terminal digit filing system). Cara ini tidak
direkomendasikan untuk penjajaran dengan volume rekam medis yang
sedikit. Pelaksanaan yang tidak benar dapat menimbulkan masalah dan
kerahasiaan unit rekam medis terancam.
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur Utama,
OPERASIONAL 12 Januari 2015
Rs xx
31
Menjajarkan rekam medis di rak penyimpanan menggunakan
Pengertian
sistem angka akhir (terminal digit filing).
7. Retensi
32
LOGO PROSEDUR
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur Utama
RS XX
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
Pengertian Adalah suatu proses menyisihkan rekam medis yang
dikategorikan sudah perlu disusutkan. Rekam medis yang
disusutkan / retensi rekam medis dipindahkan ke ruang
rekam medis in aktif.
Dibuat oleh :
Ka. Instalais RMIK Paraf:
33
PROSEDUR
LOGO PELAKSANAAN RETENSI / PENYUSUTAN
DAN NAMA RS
REKAM MEDIS
Prosedur
1. Petugas melakukan persiapan retensi : masker,
sarung tangan, box dan tali rafia.
2. Petugas menentukan tahun kunjungan terakhir
yang akan disusutkan sesuai peraturan yang
berlaku yakni 5 (lima) tahun terakhir kunjungan.
3. Petugas melakukan pengambilan rekam medis
pada rak penyimpanan dengan melihat stiker
warna dari kunjungan terakhir atau tahun
kunjungan terakhir.
34
8. Pemusnahan
LOGO PROSEDUR
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL RS XX
35
Prosedur 1. Kepala Instalasi membuat surat permohonan
pengajuan pemusnahan rekam medis kepada
Direktur dengan tembusan Dirjen Yankes.
2. Direktur menyetujui permohonan pemusnahan
setelah mendapat persetujuan dari Dirjen Yankes.
3. Direktur membentuk membentuk Panitia
Pemusnahan Rekam Medis in aktif yang terdiri dari:
Ka. Instalasi RMIK, Perwakilan dari Komite Medis,
Perwakilan dari Keperawatan, Bagian Umum atau
yang mewakili.
Dibuat oleh :
Ka. Instalasi RMIK Paraf:
PROSEDUR
LOGO PEMUSNAHAN REKAM MEDIS
DAN NAMA RS
Prosedur
4. Panitia Rekam Medis menentukan nilai guna
dokumen yang masih harus dipertahankan / wajib
simpan sesuai kebijakan RS XX.
5. Pelaksanaan pemusnahan rekam medis in aktif
dilakukan oleh Panitia Pemusnahan dengan cara
dibakar atau dicacah atau dibubur.
6. Panitia Pemusnahan membuatkan berita acara
pemusnahan.
7. Seluruh dokumen Pemusnahan dilaporkan
kepada Direktur dan Dirjen Yankes.
8. Rekam Medis yang masih bernilai guna dilakukan
penyimpanan melalui arsip digital / alih media
36
tergantung kebutuhan dan sesuai kebijakan RS.
Kriteria :
Diagnosis : Adalah penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan
analisis hasil anamnesa dan pemeriksaan yang teliti.
Penetapan ini penting sekali artinga untuk menetukan
pengobatan atau tindakan berikutnya.
Diagnosis utama Diagnosis utama, yaitu jenis penyakit utama yang diderita
: pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih
mendalam
Diagnosis ditinjau dari segi prosesnya, yaitu :
37
tertentu guna pertimbangan medis untuk
ditetapkan diagnosisnya lebih lanjut
Diagnosis akhir, yaitu diagnosis yang menjadi
sebab mengapa pasien dirawat dan didasarkan
pada hasil-hasil pemeriksaan yang mendalam
38
LOGO PROSEDUR
PEMBUATAN KODE RAWAT JALAN
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/3
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL RS XX
39
Dibuat oleh : Instalasi RMIK Paraf :
LOGO PROSEDUR
PEMBUATAN KODE RAWAT JALAN
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/2
Dibuat oleh :
Ka. Instalais RMIK Paraf:
40
LOGO PROSEDUR
TRANSFER INFORMASI PASIEN ANTAR PEMBERI
DAN NAMA RS PELAYANAN KESEHATAN
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL
41
LOGO PROSEDUR
TRANSFER INFORMASI PASIEN ANTAR PEMBERI
DAN NAMA RS PELAYANAN KESEHATAN
42
LOGO PROSEDUR
TRANSFER INFORMASI PASIEN ANTAR PEMBERI
DAN NAMA RS PELAYANAN KESEHATAN
43
LOGO PROSEDUR INDEKS PENYAKIT
(DIAGNOSIS DAN TINDAKAN/OPERASI)
DAN NAMA RS
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
5 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur Utama,
Tanggal Terbit
PROSEDUR 12 Januari 2015
OPERASIONAL
Pengertian Suatu Aplikasi yang berisi kode penyakit, kode operasi dan
diagnosa pasien yang berobat ke RSUP Persahabatan
guna mempelajari dan mengetahui jumlah kasusnya untuk
keperluan pelaporan dan penelitian tentang penyakit.
44
1. Buka aplikasi pengolahan data rekam medis
Prosedur 2. Input User ID dan password
3. Terima rekam medis rawat inap yang telah dikoding.
4. Input nomor rekam medis, nomor registrasi, tanggal
masuk, tanggal keluar, jenis kelamin, usia, kode utama,
kode sekunder/ komplikasi, dokter yang merawat, nama
pasien, jenis operasi, ruang rawat, status pasien (hidup
atau meninggal), dan wilayah. Setelah menginput lalu
disimpan.
5. Kode sekunder dapat diinput lebih dari satu kode, untuk
pemisahan tiap kode menggunakan simbol “/”
Contoh : “ E11.9/ I10/K30 “
6. Kolom jenis operasi untuk menginput tindakan-tindakan
yang dilakukan dokter, seperti : pemasangan infus,
radiology dll
Contoh : “99.18/ 99.22/ 88.78
7. Data indeks tersimpan di server untuk memudahkan
pengambilan dan penyimpanan kembali bila ada
permintaan data / penelitian
1. Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan
Unit Terkait 2. SMF-SMF terkait
3. Instalasi Rawat Inap A, B, C dan IPI
45
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN INFORMASI KESEHATAN
46
Pengertian Kegiatan pencacahan/perhitungan pasien rawat inap yang dilakukan
setiap hari pada suatu ruang rawat inap. Sensus harian berisi tentang
Mutasi Keluar Masuk Pasien selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 s/d
24.00.
Prosedur 1. Masukan data harian pasien masuk dan keluar di rawat inap
dalam 24 jam pada formulir sensus harian ( RM 26)
2. Periksa kembali kelengkapan sensus harian untuk menghindari
kesalahan
3. Tutup sensus harian pada jam 24.00 jika ada pasien masuk
dan keluar setelah jam tersebut maka dihitung disensus hari
berikutnya
4. Verifikasi oleh kepala ruangan
5. Kirim sensus harian ke Instalasi MIK setiap hari paling lambat
jam 10.00 WIB
47
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 12 Januari 2015
CARA PENGISIAN :
Prosedur UMUM :
1. Hari diisi dengan nama hari pada saat sensus dilakukan.
2. Tanggal diisi dengan tanggal saat sensus dilakukan.
3. Nama Rumah Sakit diisi dengan nama rumah sakit yang
bersangkutan
4. Ruang rawat diisi dengan nama ruang rawat inap disertai
dengan kelas perawatan.
5. Tempat Tidur tersedia diisi sesuai dengan jumlah tempat tidur
yang tersedia di ruang rawat tersebut yang telah ditetapkan
oleh Direktur (tidak termasuk tempat tidur untuk
persalinan/tindakan/tempat tidur yang tersedia di Poliklinik atau
unit Emergency).
6. Tempat Tidur Terisi diisi sesuai dengan jumlah tempat tidur
yang terpakai di ruang rawat tersebut pada hari dimana sensus
dilakukan.
7. Tempat Tidur Kosong diisi sesuai dengan jumlah tempat tidur
yang tidak terpakai di ruang rawat tersebut pada hari dimana
sensus dilakukan.
8. Kolom nomor urut diisi dengan angka biasa (misl 1, 2, 3
….dsb)
48
PENGISIAN SENSUS HARIAN PASIEN
LOGO
RAWAT INAP
DAN NAMA RS No. Dokumen
No. Revisi Halaman
HK.02.04/1.19-MIK/044
4 3/5
49
PASIEN PULANG/KELUAR/PINDAH KE RS LAIN
Prosedur
1. Kolom Nomor rekam medis diisi dengan nomor rekam medis
pasien yang bersangkutan
2. Kolom Nomor register diisi dengan nomor register pasien yang
bersangkutan.
3. Kolom Nama pasien diisi dengan nama pasien yang keluar
rumah sakit pada hari sensus dilakukan.
4. Kolom Umur diisi sesuai usia dan jenis kelamin pasien yang
bersangkutan.
5. Kelas diisi berdasarkan jenis pembayaran pasien
6. Kolom SMF diisi dengan nama SMF dimana pasien dirawat.
7. Kolom Tanggal masuk diisi dengan tanggal masuk pasien ke
rumah sakit dari pasien yang keluar tersebut.
8. Kolom Dokter yang memulangkan diisi dengan nama dokter
yang memulangkan pasien/memindahkan pasien ke RS lain.
9. Kolom Diagnosis diisi dengan diagnosis akhir perawatan
pasien berdasarkan resume keluar yang dibuat oleh dokter
yang merawat/ memulangkan pasien.
10. Keadaan keluar diisi sesuai cara pasien keluar rumah sakit :
sembuh, berobat jalan, pulang paksa, melarikan diri atau
dirujuk ke rumah sakit lain.
50
PENGISIAN SENSUS HARIAN PASIEN
LOGO
RAWAT INAP
DAN NAMA RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HK.02.04/1.19-MIK/044 4 4/5
Standar
Tanggal Terbit
Prosedur
12 Januari 2015
Operasional
PASIEN YANG DIPINDAHKAN KE RUANG LAIN
1. Kolom nomor rekam medis diisi dengan nomor rekam medis
Prosedur pasien yang bersangkutan
2. Kolom nomor register diisi dengan nomor register pasien yang
bersangkutan.
3. Kolom nama pasien diisi dengan nama pasien yang
dipindahkan ke ruang rawat inap lain pada hari sensus
dilakukan.
4. Kolom Umur diisi sesuai dengan usia dan jenis kelamin pasien
yang bersangkutan.
6. Kolom Kelas diisi berdasarkan jenis pembayaran pasien,
7. Kolom SMF diisi dengan nama SMF dimana pasien dirawat.
8. Kolom Tanggal masuk diisi dengan tanggal masuk pasien ke
ruang rawat yang bersangkutan.
9. Kolom Dokter yang menyerahkan diisi dengan dokter yang
memindahkan pasien ke ruang rawat lain.
10. Kolom Pindah ke diisi dengan nama ruan rawat inap/kelas
dimana pasien akan dipindahkan.
51
PENGISIAN SENSUS HARIAN PASIEN
LOGO
RAWAT INAP
DAN NAMA RS
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
HK.02.04/1.19-MIK/044
4 5/5
KETERANGAN
1. Jumlah pasien PHB diisi berdasarkan kelas perawatan.
2. Perincian pasien dirawat hari ini diisi berdasarkan SMF dinama
pasien dirawat.
3. Sensus harian pasien rawat inap RS Persahabatan
ditandatangani oleh Kepala Ruang Rawat/Penanggung Jawab
Ruangan yang bersangkutan.
52
LOGO
LAPORAN INDIKATOR PELAYANAN RAWAT
INAP
DAN NAMA RS
No. No. Revisi Halaman
Dokumen 4 1/1
Ditetapkan
Direktur Utama,
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional
53
1. Kumpulkan sensus harian dari ruang rawat inap, IPI,
Prosedur Intermediate dan
nstalasi Griya Puspa.
2. Terima Ringkasan Masuk dan Keluar dari admission
dan Griya Puspa.
3. Cocokkan data pasien yang ada dalam sensus harian
dengan ringkasan masuk dan keluar.
4. Hitung jumlah pasien masuk, pindahan, dipindahkan,
pasien meninggal, jumlah hari rawat, lama rawat,
kemudian di entry ke komputer Rekapitulasi
Pelaporan (RP).
5. Cocokan jumlah pasien meninggal dalam sensus
harian dengan SMPK dan laporan kematian dari
kamar jenazah.
6. Olah data tersebut di komputer untuk mendapatkan
angka BOR, ALOS, TOI, BTO, GDR dan NDR untuk
masing-masing ruang rawat dan keseluruhan rumah
sakit perbulan, triwulan, semester dan setahun.
7. Laporan indikator pelayanan rawat inap diverifikasi
oleh Wa.Ka. Instalasi MIK
8. Sediakan laporan tersebut untuk keperluan intern dan
ekstern rumah sakit.
Ringkasan ini menggunakan format yang sudah ada di suatu sarana pelayanan
kesehatan, baik melalui formulir maupun format pada aplikasi komputer SIRS
54
c. Pelepasan Informasi
LOGO PROSEDUR
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Pelepasan informasi ini adalah permintaan data
agregat berupa data morbiditas, mortalitas dan data
pasien yang diambil dari indeks pasien melalui aplikasi
komputer
Tujuan 1. Memberikan panduan dalam melaksanakan
pekerjaan bagi petugas Instalasi Infokes
2. Agar rekam medis/ data dan informasi harus selalu
terjaga kerahasiaannya.
Kebijakan 1. UU RI no. 44/2009 tentang Rumah Sakit
2. UU RI no. 36/2009 tentang Kesehatan
3. Permenkes no 269 tahun 2008 tentang Rekam
Medis
4. Kebijakan Direksi RSAB Harapan Kita
Prosedur 1. Petugas Infokes menerima permintaan dari klien
untuk kebutuhan penelitian, penulisan makalah /
karya ilmiah dan pembahasan kasus / studi kasus.
2. Permintaan harus mengisi formulir sebagai
persyaratan keamanan informasi :
3. Permintaan menyebutkan kebutuhan data dan
kriteria yang dibutuhkan
4. Permintaan diserta dengan tandatangan yang
menyatakan bahwa data dan informasi yang
diterima tidak untuk disebarluaskan
55
Dibuat oleh : Paraf :
Ka. Instalasi Infokes
LOGO PROSEDUR
01 2/2
Prosedur
5. Kebutuhan permintaan diseleksi sbb :
a. Bila yang meminta Dokter/Nakes RSAB
Harapan Kita, maka permintaan di ttd oleh
YBS
b. Bila permintaan untuk orang lain, maka
harus mengkitu peraturan Diklit RSAB
Harapan Kita
c. Bila permintaan oleh ppds dan atau
residen, maka yang menandatangani
surat permintaan oleh Dokter Klinis
penanggung Jawab.
6. Setelah memastikan surat permintaan terisi
dengan lengkap, Staf coding akan
memproses
7. Staf Coding akan mencari data melalui
aplikasi Indeks penyakit ( ICD 10) sesuai
dengan permintaan.
Unit Terkait 1. Komite Mutu
2. Para SMF
3. Para Ka.Bag/Ka.Bid
4. Ka. Instalasi
5. Humas
56
LOGO PROSEDUR
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Pelepasan informasi dengan cara permintaan data dengan
membuka rekam medis untuk kebutuhan pendidikan dan
riset
Tujuan 1. Memberikan panduan dalam melaksanakan pekerjaan
bagi petugas Instalasi Infokes
2. Agar rekam medis harus selalu terjaga kerahasiaannya
dari seseorang yang akan mendapatkan informasi
langsung dari isi rekam medis
Kebijakan 1. UU RI no. 44/2009 tentang Rumah Sakit
2. UU RI no. 36/2009 tentang Kesehatan
3. Permenkes no 269 tahun 2008 tentang Rekam
Medis
4. Kebijakan Direksi RSAB Harapan Kita
Prosedur 1. Petugas Infokes menerima permintaan untuk
menggunakan / membuka isi rekam medis bila telah
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Pemohon mengisi formulir permintaan membuka
rekam medis
b. Pemohon mengisi identitas (nama, jabatan, unit
kerja) dan di tandatangani
c. Peminjaman / Membuka rekam Medis untuk
kebutuhan yang harus disebutkan alasannya
57
LOGO PROSEDUR
04 2/2
d. Pihak luar adalah perusahaan, pihak asuransi, penegak hukum atau pihak lain
yang membutuhkan ringkasan medis
Kriteria :
a. Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk
ringkasan rekam medis
b. Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
diberikan , dicatat atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa
atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak
untuk itu.
58
c. Ringkasan ini menggunakan format yang sudah ada di suatu sarana
pelayanan kesehatan, baik melalui formulir maupun format pada aplikasi
komputer SIRS
d. Pihak luar adalah perusahaan, pihak asuransi, penegak hukum atau pihak
lain yang membutuhkan ringkasan medis
59
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring
STANDAR Ditetapkan
Tanggal Terbit
PROSEDUR Direktur Utama,
12 Januari 2015
OPERASIONAL
Kebijakan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
60
269/MenKes/PER/III/2008/ Tentang Rekam Medis
2. Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor
HK.02.04/SK/2.1/9.6b/2015 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis
3. Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis
1. Komite Medis
2. IRIN A, B, C, IPI dan UGD
Unit Terkait 3. Bidang Pelayanan Medis
4. Bidang Perawatan
5. Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan
6. SMF-SMF terkait
61
2. Evaluasi
CLOSE REVIEW
LOGO REKAM MEDIS RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
DAN NAMA RS
0 1/2
STANDAR Ditetapkan
Tanggal Terbit
PROSEDUR Direktur Utama,
OPERASIONAL
62
Formulir rekam medis yang berkaitan dengan persetujuan
(concent)
Persetujuan Umum (general concent)
Persetujuan Tindakan kedokteran
Persetujuan dan penolakan tindakan pembiusan/
sedasi
Persetujuan tindakan transfusi darah
Persetujuan tindakan kemotherapi dan radiologi
Pemberi informasi dan penerima persetujuan dalam
penelitian
Formulir rekam medis yang berkaitan dengan pengkajian
(assessments)
CLOSE REVIEW
LOGO REKAM MEDIS RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
DAN NAMA RS
0 2/2
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 12 Januari 2015
Pengkajian awal medis pasien rawat inap
Catatan perkembangan pasien terintegrasi
Pengkajian awal keperawatan rawat inap
Assessment pra anesthesia lokal dan sedasi ringan
Status anesthesia/ laporan anesthesi
Prosedur
Formulir rekam medis yang lainnya.
Dokumentasi pelayanan kamar operasi
Laporan pembedahan
Edukasi pasien dan keluarga terintegrasi
Penundaan pelayanan
63
Rencana asuhan keperawatan
Resume medis
Catatan pindah ke RS lain
3. Ceklist di dalam formulir close review rekam medis
berdasarkan masing-masing formulir rekam medis yang
ditentukan
4. Beri tanda √ di bawah Y apabila ada dan lengkap, √ di bawah
T apabila tidak ada dan tidak terisi dengan lengkap dan √ di
bawah TDD apabila tidak diperlukan.
5. Hitung prosentase kelengkapan pengisian rekam medis, Buat
Laporan hasil close review rekam medis rawat inap yang di
verifikasi oleh Waka Umum Instalasi MIK, kemudian membuat
surat untuk Direktur Medik dan Keperawatan melalui Kepala
Instalasi MIK untuk dibuat saran dan tindak lanjut
1. Komite Medis
2. IRIN A, B, C, IPI dan UGD
3. Bidang Pelayanan Medis
Unit Terkait
4. Bidang Perawatan
5. Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan
6. SMF-SMF terkait
64
BAB V
PENUTUP
65