2013
Vol. 2 (1): 7 - 11
Abstrak
Kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) mengandung senyawa kimia yang bersifat sebagai antibakteri.
Senyawa ini dapat dimanfaatkan dalam pengendalian bakteri simbion Flavobacterium dan Enterobacter
pada usus belakang rayap pekerja Coptotermes curvignathus Holmgren. Penelitian bertujuan mengetahui
aktivitas antibakteri dari kulit manggis (G. mangostana Linn.) terhadap pertumbuhan Flavobacterium dan
Enterobacter yang diisolasi dari usus belakang rayap pekerja C. curvignathus Holmgren. Ekstrak kulit
manggis diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Pengujian aktivitas antibakteri
menggunakan metode difusi sumur Kirby-Bauer dengan konsentrasi ekstrak 10%, 15%, 20%, 25%, 30%,
35%, 40% b/v (g/ml), kontrol positif antibiotik kloramfenikol dan streptomisin masing-masing 10% (g/ml).
Analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis mengandung senyawa bioaktif dari golongan
flavonoid, alkaloid, terpenoid, polifenol, kuinon, dan tanin. Hasil pengujian aktivitas antibakteri,
menunjukkan bahwa konsentrasi efektif dalam menghambat pertumbuhan Flavobacterium dan Enterobacter
yakni masing-masing pada 35% dan 30%.
7
Protobiont
2013
Vol. 2 (1): 7 - 11
Pengujian Aktivitas Antibakteri 25% termasuk lemah dan pada konsentrasi 30%-
Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit 40% termasuk sedang.
buah G. mangostana Linn. menggunakan metode
Kirby-Bauer (Disk Diffusion Method) dengan Tabel 1. Rerata Diameter Zona Bening Ekstrak Etanol Kulit
teknik sumur (Hole atau Well). Sebanyak 1 ml Buah G. mangostana Linn. Terhadap Pertumbuhan
Flavobacterium dan Enterobacter
suspensi bakteri Flavobacterium dan Enterobacter
masing-masing dimasukkan ke dalam cawan petri Konsentrasi Rerata Diameter Zona Bening (mm)
steril kemudian dicampurkan dengan 20 ml media Ekstrak (%) Flavobacterium Enterobacter
CMC-agar dan dihomogenkan, kemudian 10% 3,825 a 4,525 a
dibiarkan hingga memadat. Media yang telah padat 15% 4,075 a 4,900 ab
20% 4,450 b 5,025 bc
dibuat lubang dengan diameter 7 mm dan diisi 25% 4,775 b
5,325 c
dengan ekstrak kulit buah G. mangostana Linn. 30% 5,150 c 5,800 d
dengan berbagai taraf konsentrasi secara aseptik. 35% 5,600 d 6,300 e
Media yang telah diisi sediaan uji kemudian 40% 6,325 e 6,805 f
diinkubasi pada suhu 370C selama 2 x 24 jam. Keterangan :
angka yang ditandai dengan huruf yang sama pada kolom
Pengamatan dilakukan pada jam ke-24 dan ke-48. yang sama menunjukkan pengaruh yang sama atau nilai yang
tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%
Parameter Pengamatan
Zona hambat yang terbentuk pada jam ke-24 dan Tingkat penghambatan ekstrak etanol kulit buah
48 setelah pengujian, diukur dan dibandingkan manggis terhadap pertumbuhan Enterobacter
dengan kontrol positif kloramfenikol dan dengan konsentrasi 10% dan 15% tegolong lemah
streptomisin. dan pada konsentrasi 20%-40% tingkat
penghambatannya tergolong sedang. Konsentrasi
Analisis Data efektif dalam menghambat pertumbuhan
Data hasil penelitian pada jam ke-24 dianalisa Flavobacterium dan Enterobacter yakni 35% dan
dengan Analysis of Variance (ANOVA). Analisis 30%.
data statistik dilakukan menggunakan program
SPSS versi 18. Apabila diperoleh hasil yang Zona bening yang terbentuk oleh adanya aktivitas
menunjukkan beda nyata maka dilanjutkan dengan antibakteri terhadap masing-masing bakteri uji,
uji Duncan dengan taraf signifikasi α = 0,05 memperlihatkan peningkatan diameter pada waktu
(Triyuliana, 2007). inkubasi ke-48 jam (Gambar 1 dan 2).
12
10
Hasil 8 Inkubasi 24
6 jam
Inkubasi 48
Hasil Uji Fitokimia 4 jam
Hasil uji fitokimia ekstrak etanol kulit buah 2
Garcinia mangostana Linn. menunjukkan adanya 0
golongan senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid,
polifenol, kuinon, dan tanin.
9
Protobiont
2013
Vol. 2 (1): 7 - 11
12
10
dinding sel bakteri sehingga dapat mengganggu
8 Inkubasi 24
permeabilitas sel. Terganggunya permeabilitas sel
6 jam bakteri menyebabkan sel tersebut tidak dapat
Inkubasi 48
4 jam melakukan aktivitas hidup sehingga
2 pertumbuhannya terhambat atau mati (Ajizah,
0 2004).
10
Protobiont
2013
Vol. 2 (1): 7 - 11
11