Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KINERJA GURU

(PENILITIAN DI MTs. LEUWISEENG TASIKMALAYA)

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan aspek yang tidak bisa terlepas dari semua sendi

kehidupan manusia, baik pendidikan dalam arti makro maupun pendidikan

dalamarti mikro, karena setiap individu manusia mengalami proses pendidikan.

Fenomena tersebut memberikan indikasi bahwa pendidikan memegang peranan

dalam menyediakan sumberdaya manusia yang berkualitas, bahkan

sangatmenentukan berhasil tidaknya pembangunan. Secara lebih arif dapat

dikatakan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menghasilkan kualitas

pendidikan yang bermutu. Melalui pendidikan dapat dikembangkan juga

kemampuan pribadi, daya fikir, dan tingkah laku yag lebih baik. Hal ini sesuai

dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang

menyebutkan bahwa:

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan pengembangan


potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab.1

Dari pengertian di atas, memberikan pandangan bahwa pendidikan harus

diarahkan untuk menghasilkan kualitas manusia yang mampu bersaing, di

samping memiliki budi pekerti yang luhur.Untuk mencapai tujuan tersebut,

1
Republik Indonesia,Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Cet. V; Jakarta : Sinar Grafika,2013) h.3
banyak hal yang saling berkaitan selain komponen-komponen yang memang

terdapat dalam sistem pendidikan itu sendiri. Salah satu komponen penting untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional adalah kepala sekolah.

Perbaikan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peran kepala sekolah

sebagai pemegang kebijakan yang mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif

dan kepala sekolah juga merupakan motor penggerak bagi semua sumber daya

sekolah. Secara lebih spesifik kepala sekolah dituntut untuk mampu

menggerakkan guru secara efektif, membina hubungan baik antara warga sekolah

agar tercipta suasana yang kondusif, menggairahkan, produktif, kompak serta

mampu melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian terhadap

berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien yang

semua diarahkan untuk menghasilkan produk atau lulusan yang berkualitas.

Keberhasilan dalam upaya pengembangan kinerja guru juga sangat

ditentukan oleh kepala sekolah mulai dari merencanakan, melaksanakan,

mengawasi atau mengendalikan serta menyelaraskan semua sumber

dayapendidikan. Guru mempunyai peranan dalam mentransformasikan input

pendidikan sehingga menghasilkan output yang baik tentunya dengan proses yang

baik seperti kegiatan belajar yang sesuai dengan kurikulum, dan adanya

kompetensi dari guru, sehingga diharapkan adanya peningkatan kualitas dalam


proses belajar mengajar. Hal ini berarti, pendidikan yang baik dan unggul tetap

akan bergantung pada kondisi kompetensi guru.2

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan

kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh

dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga

kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan

prasarana. Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin

kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja

yang semakin efektif dan efisien.3

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan

menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki

komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya.Kepemimpinan kepala

sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui

program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan.Oleh karena itu kepala

sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta

keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan.Dalam

perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan

2
Hasan Taufan Rahman, Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris di SMP Swasta
se-Kabupaten Garut, Skripsi, (Universitas Pendidikan Indonesia, 2014), h. 1-3
3
3Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks
Menyukseskan MBS dan KBK.(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h. 25.
kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu

terjaga.4

Dalam pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki sifat dan perilaku yang

berbeda, ada yang bersemangat dan penuh tanggung jawab, juga ada guru yang

dalam melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi rasa tanggung jawab, selain itu

juga ada guru yang sering membolos, datang tidak tepat pada waktunya dan tidak

mematuhi perintah. Kondisi guru seperti itulah yang menjadi permasalahan di

setiap lembaga pendidikan formal. Dengan adanya guru yang mempunyai kinerja

rendah, sekolah akan sulit untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan oleh

guru.5

Salah satu faktor penyebab rendahnya kinerja guru adalah pengaruh gaya

kepemimpinan kepala sekolah sehingga menimbulkan masalah dengan indikasi

sebagai berikut :

1. Kinerja guru dalam peningkatan kbm masih lemah.

2. Kurang peduli terhadap tugas dan tanggung jawab.

3. Lemahnya dedikasi dan loyalitas dalam melaksanakan tugas.

Berdasarkan hasil uraian diatas , dapat di jelaskan bahwa permasalahan-

permasalahan tersebut berakumulasi pada lemahnya kinerja guru yang diakibatkan

oleh kinerja kepala sekolah yang kuarang baik. Hal ini diduga oleh banyak faktor.

4
A.L Hartani, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: LaksBang, 2011),h.30.
5
Sardiman.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2005) h. 26
Faktor yang lebih dominan adalah geya kepemimpinan kepala sekolah. Menurut

para guru, sesungguhnya gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam prakteknya

dapat meningkatkan semangat kerja para guru.

Untuk menhilangkann kesenjangan yang terjadi antara harapan guru dan

kenyataan gaya kepemimpinan kepala sekolah, maka setidaknya ada dua hal yang

perlu dilakukan: pertama pengelolaan lembaga pendidikan memiliki komitmen

yang luas yaitu idealism dan berorientasi jangka panjang. Implementasi dari

komitmen yang luas, yaitu idealisme dan berorientasi jangka panjang. Kedua

lembaga pendidikan harus di kelola secara professional, penuh dedikasi dan rasa

tanggung jawab serta keterkaitan moral yangh tinggi tentang nasib masa depan

peserta diidiknya. Dua hal ini harus dilakukan oleh setiap elemen di sekolah

terutama oleh kepala sekolah karena sumber daya manusia yang memiliki peran

dominan dalam pengelolahan pendidikan di sekolah adalah kepala sekolah.

Kepala sekolah memiliki tanggung jawab melakukan perbaikan dan peningkatan

mutu pendidikan mutu pendidikan dan pengajaran. Sesungguhnya pun demikian,

peran guru tidak bias diabaikan, bahkan guru adalah satu unsur yang paling dekat

dengan objek pendidikan (murid) sehingga peranannya sebagai pemegang estafet

antara tujuan sekolah dengan keadaan realitanya dapat berfungsi sebaik mungkin.

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul: “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MTS LEWISEENG

SINGAPARNA”
B. PERMASLAHAN

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah dalam

penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut :

a. Perlunya ketegasan kepala sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan

didalam maupun diluar sekolah.

b. Perlunya kebijakan kepala sekolah untuk menciptakan iklim kerja yang

kondusip agar terciptanya perbaikan kualitas pembelajaran

c. Perlunya pengetahuan kepala sekolah tentang gaya-gaya kepemimpinan

kepala sekolah agar bisa mengatasi masalah-masalah yang timbul di

lingkungkan sekolah.

d. Kurangnya tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban sebagai kepala

sekolah dan guru.

e. Adanya faktor-faktor yang mengurangi kinerja guru

f. Diperlukannya bimbingan terhadap guru untuk meningkatkan kinerjanya.

2. Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi yang saya dapati dari latar belakang diaatas

peneliti hanya di batasi dalam berikut :

a. Perlunya pengetahuan kepala sekolah tentang gaya-gaya kepemimpinan

kepala sekolah agar bisa mengatasi masalah-masalah yang timbul di

lingkungkan sekolah.

b. Adanya faktor-faktor dari kepemimpinan kepala sekolah yang berpengaruh

terhadap kinerja guru


c. Diperlukannya bimbingan terhadap guru untuk meningkatkan kinerjanya.

3. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana yang

diharapkan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana konsep gaya kepemimpinan kepala sekolah ?

b. Bagaimana kondisi kinerja guru di MTs. Leuwiseeng ?

c. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru di MTs. Leuwiseeng ?

C. Tujuan penelitian

Suatu penelitian akan berjalan dengan lancar dalam mencapai sasarannya

bila telah di rumuskan terlebih dahulu mengenai tujuannya, maka dalam

penelitian ini peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala sekolah di MTs.

Leuwiseeng.

2. Untuk mengetahui gambaran kinerja guru di MTs. Leuwiseeng.

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru di MTs. Leuwiseeng.

D. Manfaat penelitian

1. secara teoritis.

a. memberikan pertimbangan dan masukan terhadap kepala sekolah dalam

memilih gaya kepemimpinan kepala sekolah untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.
b. memberikan bukti yang konkrit tentang kinerja guru di MTs.

Leuwiseeng, sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan

perbaikan dalam dunia pendidikan

c. hasil penilitian ini bias dijadikan tambahan referensi bagi pihak yang

ingin melakukan penelitian di bidang penelitian khususnya gaya

kepemimpinan kepala sekolah.

2. secara praktis.

a. mudah-mudahan penelitian ini menjadi sebuah evaluasi dan wacana

agar senantiasa mengelola lembaga khsusunya guru agar lebih fokus

dan serius dalam melaksanakan tugasnya.

b. penelitian ini mudah-mudahan bisa menjadi masukan kepada guru

untuk mengembangkan dan memperkuat dedikasinya dalam dunia

pendidikan dengan meningkatkan kinerjanya.

c. mudah-mudahan penelitian bisa menjadi bahan acuan untuk

menghasilkan sumberdaya manusia yang lebih baik.

E. Tinjauan pustaka

1. Landasan Teoritik.

Dalam buku yang berjudul Kepeninpinan Kepala Sekolah Dalam

Organisasi Pembelajaran karangan Dr. Wahyudi

“ kepememipinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang


dalam menggerakan, mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola
piker, cara kerja setiap anggota agarbersikap mandiri dalam bekerja
terutama dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan
perecepatan percapaian tujuan yang telah di tetapkan.” 6

Di dalam kamus besar bahasa indonesdia definisi kepala sekolah adalah,

“ seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu
sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengaja, atau tempat dimana
terjadi interaksi antara guru yang memberikan pelajaran dengan murid yang
menerima pelajaran “7

Sedangkan kinerja guru menurut Kusmianto (1997: 49) dalam buku panduan

penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan bahwa:

“Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan
tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan
perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4)
melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan
yang aktif dari guru”.

Dan kutipan dari buku kinerja guru karangan Dr. supardi , M.Pd., Ph.D. (2014 : 9)

“ salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah pembinaan oleh
kepala sekolah melalui super visi”8

2. Kerangka Pemikiran

Tema pokok penelitian ini menyangkut variable pokok yaitu gaya

kepemimpinan kepala sekolah. Untuk membahas variable pokok tersebut,

konsepsi dasarnya adalah terletak pada bagaimana seorang kepala sekolah

menerapkan tipe atau gaya kepemimpinannya. Untuk itu seorang pemimppin

harus menguasai beberapa gaya kepemimpinan. Kepala sekolah adalah sebagai

pejabat formal, manajer, pemimpin, pendidik, dan kepala sekolah sebagai staf,

6
Dr wahydi, kepemimpinan kepala sekolah dalam organisasi belajar (bandung: alfabeta,
2009), h: 120
7
Kamus besar bahasa Indonesia, Jakarta, departemen pendidikan dan kebudayaan
republic Indonesia, perum balai pustaka, 1998, , h: 420
8
Dr. supardi kinerja guru, ( depok, raja grafindo persido, 2014) h: 9
sperti halnya pemimpin organisasi lain, sehingga jabatannya memerlukan

persyaratan yang universal yang perlu dimiliki pleh siapapn yang akan menduduki

jabatan pemimpin

Dari cirri-ciri kepemimpinan yang mempunyai sifat universal dan cirri-ciri

khususu yang sesuai dengan spesifikasi jabatan kepala sekolah akan melahirkan

satu profil kepemimpinan kepala sekolah. Dengan demikian profil kepala

madrasah yang ideal harus memiliki seperangkat kemampuan sebagai berikut:

1. kemampuan dasar.

2. Kualitas SDM / kepribadian.

3. Keterampilan dan pengetahuan professional.

4. Pengalaman dan pelatihan professional.

5. Kemampuan administrasi dan kepegawaian.

Prilaku pemimpin dalam mempengaruhi orang lain ditentukan oleh latar

belakang pengetahuan, nilai dan pengalaman, sehingga dari sana akan terlihat

pengaruh terhadap kinerja seorang guru, atau kariyawan. Sebagai contoh

pemimpin yang yakin bahwa kebutuhan perorangan harusdi nomor duakan dari

pada kebutuhan organisasi, mungkin akan berperan yang sangat direktif dalam

kegiatan bawahannya. Demikian pula bawahannya akan mempertimbangkan

kepada pimpinan dikarnakan oleh gaya yang dilakukannya sehingga mereka akan

berlaku mencocokan dengan gaya atasaannya. Berbagai gaya kepemimpinan

dalam literature tentang kepemimpinan biaasanya didasarkan oleh jenis teori

kepemimpinan yang sering dijadikan sumber rujukan.


Pendekatan prilaku memandang, bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari

pola dan tingkah laku, dari sifat-sifat pemimpin. Alasannya adalah sifat seorang

relative sukar untuk diidentifikasi. Bebrerapa pandangan ahli berkeyakinan bahwa

prilaku seseorang dapat dipelajari, hal ini berarti bahwa orang yang dilatih dalam

prilaku kepemimpinan yang tepat adakn dapat memimpin secara efektif.

3. Hasil Penelitian Yang Relevan

Dari beberapa hasil penelitian yang terdahulu saya sebagai peneliti ingin

mengambil beberapa kutipan yang dirasa penting, Diantaranya :

Dalam skripsi karya Vela Miarri Nurma Arimbi yang berjudul “Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah

Kejuruan (Smk Negeri Di Temanggung)” mengatakan bahwa. “agar diperoleh

kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka guru

dituntut untuk selalu memiliki kinerja yang tinggi. Dengan demikian masalah

kinerja guru ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Bertitik tolak dari latar

belakang di atas, maka peneliti bermaksud melaksanakan penelitian tentang

kinerja guru ditinjau dari pelaksanaan fungsi kepemimpinan kepala sekolah.”9

Sedangkan menurut jurnal yang di tulis oleh yulia rachmawati yang berjudul

“ pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru” menyimpulkan

bahwa, “Dalam melaksanakan tugasnya guru cenderung tunduk pada kepala sekolah

sehingga segala sesuatu yang dilaksanakan oleh guru harus mengacu pada kebijakan-

kebijakan dari kepala sekolah. Selain itu apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan

9
Vela Miarri. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah
Menengah Kejuruan Smk Negeri Di Temanggung ,Skripsi, (yogyakarta, UNY, 2011 )
dalam pelaksanaan kebijakan tersebut kepala sekolah berhak untuk menegur maupun

memberikan peringatan.”10

F. Hipotesis Penelitiana

Hipotesisi adalah perkiraan jawaban sementara dari permasalahan,

berdasarkan rangkaian teori di atas dapat di perkirakan bahwa, gaya

kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kualitas kepala sekola,

sedangkan kepala sekolah yang berkualitas akan menaikan kualitas kinerja

guru dalam hal mengajar, membimbing, dan mendidik.

G. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi yang akan saya ambil untuk melakukan penelitian berada

di MTs. Leuwiseeng, Singaparna, Tasikmalaya. Alasan saya mengambil

penelitian di sini karena berbagai hal. Pertama, sekolah ini adalah

tempat saya menimba ilmu di jenjang MTs. Kedua sekolah ini yang

menjadi tempat saya untuk menerapkan sedikin ilmu yang saya bias

saat PPL selama dua bulan.

Waktu yang dilakukan peneliti adalah waktu secara umum yang

digunakan peneliti selama penelitian. Berdasarkan pada kalender

akademik, penulis melakukan penelitian dari Januari 2018 dan

penyusunan pelaporan hasil penelitian diharapkan selesai pada Agustus

2019.

10
Rachmawati yulia, pengaruh kepala sekolah terhadap kinerja guru, jurnal, (semarang,
pendidikan ekonomi IKIP veteran, 2013)
2. Pendekatan Dan Metode Penelitian

H. Daftar Bacaan

Anda mungkin juga menyukai