KELOMPOK 3
“Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung”
Disusun Oleh :
Ketua : Lucky Pesta Uli Damanik (14000046)
Sekretaris : Nicholas Hutabarat (14000029)
Anggota :
FAKULTAS KEDOKTERAN
MEDAN
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
laporan tutorial III dapat diselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan pemicu tentang
“Bisul-bisul pada Wajah dan Punggung”. Dalam kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing selama tutorial ini berlangsung dan
teman-teman kelompok III yang telah ikut berpartisipasi dalam penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa apa yang ada dalam laporan ini masih jauh dari sempurna .
Untuk itu, perlu adanya kritik dan saran yang membangun sangat membantu dalam
penyempurnaan laporan ini.Kami berharap semoga laporan ini ada manfaatnya bagi kita
semua yang membacanya.
Kelompok Tutorial 3
PEMICU
2
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
Seorang siswi pelajar, K, 19 tahun, datang dengan keluhan adanya bisul bisul kecil
bernanah pada wajah, dada bagian atas, punggung dengan lengan atas yang telah dialami
sejak 3 bulan. Awalnya berupa bintil bintil merah kecil namun lama kelamaan menjadi
bisul bernanah. Kaang disertai adanya rasa gatal. Apa yang tejadi pada K?
MORE INFO 1
Ruam : komedo, papul, pustul, nodul, krusta. Lokasi : regio frontalis, maksilaris,
mandibularis, nasalis, mentalis, infraclavicularis, deltoideus dan suprakapularis dextra et
sinistra.
Hasil pemeriksaan darah rutin didapatkan : Hb 12.1 mg/dl, leukosit 6300/mm3, erotrosit
4,6 juta /mm3, trombosit 274.000/mm3. LED 8mm/jam, hitung jenis leukosit
:0/2/4/60/28/6.
MASALAH :
Gatal.
Bisul bernanah pada daerah wajah,dada bagian atas, punggung, dan
lengan atas.
Awalnya bintil-bintil merah.
ANALISA MASALAH :
Menginvasi kulit
Alergen ditangkap
dan diproses sel
Langerhans sebagai
APC
Dipresentasikan
ke sel T
Peransangan
keluarnya
Histamin
Papul
multiple
eritematosa
Pustul
Manipulasi
Erosi
4
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
Ekskoriasi
Krusta
HIPOTESA :
Acne Vulgaris
Acne Rosasea
Folikulitis
LEARNING ISSUE :
5
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
Fungsi Sebum
Fungsi pasti dari sebum belum sepenuhnya dimengerti. Pengetahuan saat ini
mengindikasikan bahwa fungsi dari kelenjar sebasea lebih kompleks dari yang
sebelumnya diketahui. Sebum saat ini diketahui memegang peranan penting dalam
organisasi tiga dimensi dari lipid permukaan kulit. (Skin Surface Lipids-SSL), produksi
gliserol yang penting untuk hidrasi kulit, dan sebagai agen pelembab oklusif. Sebum
melindungi kulit dari stress oksidatif karena mengandung vitamin E, sebuah antioksidan
kuat. Terlebih lag, sbum juga menunjukkan aktivitas antimikrobial karena mengandung
lgG, yang dianggap dapat membantu mencegah infrksi. Serupa hal tersebut, sel-sel aktif
dari kelenjar sebasea, sebosit, menunjukkan sifat pro - dan anti - inflamasi, mampu
menggunakan kolesterol sebagai subtrat untuk steroidogenesis komplit, menunjukkan
program pengaturan untuk neuropeptida, dan secara selektif mengontrol aksi hormon dan
senobiotik kulit. Kepentingan dari kelenjar sebasea dan produksi sebum dalam
homeostatis kulit lebih lanjut lagi terbukti melalui berbagai kelainan kulit yang
berhubungan dengan aktivitasnya yang terganggu. Tentu saja, kelainan yang paling
6
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
umum adalah acne. Jumlah kelenjar sebasea dapat mencapai 400-900 kelenjar per cm2 di
mana saja pada tubuh. Beberapa studi telah menggunakan berbagai teknik untuk
mengevaluasi jumlah kelenjar sebasea. Studi-studi awal yang mendokumentasikan
jumlah kelenjar sebasea menggunakan salah satu dari dua teknik ini ,yaitu cara langsung
atau tidak langsung.
7
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
menyebabkan Apert syndromyang biasanya disertai akne, tetapi prosesnya sendiri masih
tidak diketahui.
6. Estrogen
Estrogen dapat mengurangi proses lipogenesis. Estrogen sendiribekerja sebagai inhibitor
Androgen dan gonad via hipofisis. PadaTerapi Pengganti Hormon (TPH) dapat
meningkatkan produksi lemak pada kulit, dimana tergantung Hormon dominan mana
yang diberikan.TPH ini dapat merefleksikan efek dari Progesteron, dimana Esterogenitu
sendiri menekan produksi sebum.
7. Progesteron
Efek progesteron terhadap produksi sebum masih kontradiksi. Padawanita menstruasi,
peningkatan sekresi sebum dianggap sebagai efek dari progesteron.
8
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
Kelenjarsebasea.Kelenjarinimerupakankelenjarholokrinkarenaproduknyadisekre
sibersamasisasel-selmati.Selinduk (panah)
padadasarkelenjarberproliferasiuntukmenggantikansel-sel yang hilang.
Kelenjar sebasea merupakan contoh suatu kelenjar karena produk sekresinya merupakan
contoh suatu kelenjar holokrin kaerena produk sekresinya dilepaskan bersama sisa sell
mati. Produk ini terdiri atas campuran lipid yang mencakup trigliserida, lilin, squalene,
dan kolesterol beserta esternya.Kelenjar sebasea mulai berfungsi pada pubertas.Faktor
pengatur utama dari sekresi kelenjar sebasea pria adalah testosteron; pada wanita, faktor
pengatur utamanya adalah kombinasi androgen ovarium dengan androgen adrenal.
Fungsi sebum pada manusia sebagian besar masih belum jelas.Sebum mungkin memiliki
sifat antibakteri dan antijamur yang lemah.Sebum tidak memiliki andil dalammencegah
kehilangan air.
9
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
10
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
11
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
12
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
↑ konversi hormon
androgen
DHEA-S → DHT
Oleh 17 β hydroxysteroid
dehidrogenase & 5α reduktase
DHT ↑
Mikrokomedo Mengakibatkan
berkembang distensi dinding
folikuler
Mudah ruptur
Proses inflamasi
2. Keratinisasi folikel
Keratinisasi pada saluran pilosebasea disebabkan oleh adanya penumpukan
korneosit dalam saluran pilosebasea. Hal ini disebabkan oleh :
Menurut Downing, akibat dari meningkatnya sebum pada penderita akne, terjadi
penurunan asam linoleik. Hal ini dapat menyebabkan asam linoleik setempat pada epitel
folikel, yang akan menimbulkan hiperkeratosis folikuler dan penurunan fungsi barier dari
14
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
epitel. Dinding komedo lebih mudah ditembus bahan-bahan yang dapat menimbulkan
peradangan.
3. Bakteri
Empat macam mikroba yang terlibat patogenesis akne adalah Corynebacterium
acnes , Proprionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, Pityrosporum
ovale.
4. Peradangan
Pencetus kemotaksis adalah dinding sel, dan produk yang dihasilkan oleh bakteri
, seperti lipase, hialuronidase, protease, lesitinase, dan neuramidase.
Patofisiologi
15
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
Pengobatan topikal
Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo,
menekan peradangan dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topikal
terdiri atas:
1. Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling), misalnya
sulfur (4-8%), resorsinol (1-5%), asam salisilat (2-5%), peroksida
benzoil (2,5-10%), dan asam azeleat (15-20%), Retinoid memiliki
tiga sediaan yaitu krim 0.025%, solusio 0.05%, dan gel 0.1%. efek
samping obat iritan dapat dikurangi dengan cara pemakain berhati-
hati dimulai dengan konsentrasi yang paling rendah.
2. Antibiotika topical yang dapat mengurangi jumlah mikroba dalam
folikel yang berperan dalam etiopatogenesis akne vulgaris,
misalnya oksi tetrasiklin (1%), eritromisin (1%), klindamisin
fosfat (1%).
3. Antiperadangan topikal yaitu berupa salap atau krim kortikosteroid
kekuatan ringan atau sedang misalnya hidrokortison (1-2,5%), atau
suntikan intralesi kortikosteroid kuat seperti (triamnisolon
asetonid 10 mg/cc) pada lesi nodulo-kistik
4. Lainnya, misalnya etil laktat 10%, untuk menghambat
pertumbuhan jasad renik.
Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan aktivitas
jasad renik, mengurangi reaksi radang, dan menekan produksi sebum dan
mempengaruhi keseimbangan hormonal. Golongan obat sistemik terdiri
atas:
1. Antibakteri sistemik, seperti Tetrasiklin (250 mg-1.0 g/hari),
Eritromisin (4x250 mg/hari). Doksisiklin(50 mg/hari), azitromisin
250-500 mg seminggu 3x, dan ttrimetroprim-sulfanetoksazol
untuk akne yang parah dan tidak responsive dengan obat lain,
karena efek sampingnya. Obat lain ialah klindamicin dan dapson
(50-100mg sehari)
16
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
17
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
18
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
1. Komplikasi
Semua jenis lesi acne mempunyai potensial untuk sembuh sendiri. Pad tipe kulit
hitam setelah inflamasi menimbulkan hiperpigmentasi pada kulit. Pada beberapa
individu setelah penyembuhan lesi acne menjadi pemanen.acne vulgaris juga
mengganggu psikologi pada beberapa pasien.
2. Prognosis
Umumnya prognosis penyakit baik. Acne vulgaris umumnya sembuh sendiri
sebelum mencapai usia 30-40an. Jarang terjadi acne vulgaris yang menetap
sampai tua atau mencapaigradasi sangat berat sehingga perlu dirawat inap di
rumah sakit.
19
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
KESIMPULAN
20
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
DAFTAR PUSTAKA
5. Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. 1997.
9. Trozak DJ, Tennenhouse JD, Russell JJ. Herpes Scabies. In: Trozak DJ,
Tennenhouse JD, Russell JJ editors. Dermatology Skills for Primary Care; An
Illustrated Guide: Humana Press; 2006. p. 105-11
21
Bisul-bisul kecil pada Wajah dan Punggung Kelompok 3
22