Anda di halaman 1dari 16

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN PERMASALAHAN

2.1 Visi Dan Misi prusahaan

2.1.1. Visi

Menjadi perusahaan nasional kelas dunia pelopor yang unggul dibidang

pengadaan listrik tenaga air

2.1.2. Misi

PT poso energy selalu berusaha untuk menjadi perusahaan pengadaan listrik

tenaga air yang terandalkan, membina hubungan baik dengan seluruh

elemen perusahaan, berkelanjutan memperbaiki menejemen perusahaan dan

pengembangan karyawan sebagai sumber daya manusia yang sangat

berharga.

2.2. Data Umum Proyek

2.2.1. Lokasi PLTA

Poso-1 (4x35 Mw Net) berada di Sungai Poso, di administratif Kecamatan

Pamona Utara, Kabupaten Poso. Propinsi Sulawesi Tengah. Secara keseluruhan,

daerah studi berada pada posisi 120° 39 '07,6 -120° 39' 35,8 '' Bujur Timur dan

01° 39 '49,5 "-10° 40' 23,1" lintang Selatan.

Pencapaian lokasi proyek berawal dari Kota Poso dengan terlihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1Rute Menuju Lokasi PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona
8

Rute jalan Jarak Waku tempuh Mode trasportasi


Palu- poso 220 km 5 jam Mobil
Poso-lokasi proyek 46 km 56 menit Mobil

Gambar 2.1 lokasi proyek.PLTA Poso Energi Satu Pamona


(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona,2016)

2.2.2. Deskripsi Proyek

Nama proyek :PLTA POSO (3× 𝟑𝟓 MW)

Nama Bendungan : Bendungan Poso 1

Pemilik Bendungan : PT. Poso Energy Satu pamona

Konsultan Desain Bendungan :Power China Chengdu Engineering

Corp. Ltd

KonsultanDesain PLTA : PT. Bukaka Teknik Utama

Konsultan Studi Kelayakan :PT Bukaka Teknik Utama dan

PT Piesta Dinamika Consult.


9

Lokasi Pekerjaan : Desa Sulewana, Kec. Pamona Utara

Kab.Poso, Provinsi Sulawesi Tengah

Nilai Kontrak : Rp 3.477.401.720.000,

Tanggal Kontrak : 01 Desember 2015

Sumber Dana : Swadaya dan pinjaman Bank BRI

Masa Pelaksanaan :720 Tujuh Ratus Dua puluh) hari

kalender, mulai tanggal 01 Desember

2015 sampai dengan 01 Desember

2017

C. struktur organisasi proyek dan uraian tugas struktur

Organisasi proyek pembangunan PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona, Kabupaten

Poso adalah

1. struktur organisasi

Bagan 2.2. Struktur Proyek PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona
10

(Sumber ; PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona,2018)

Uraian tugas dari organisasi proyek

1. Kepala proyek

Tugas kepala proyek

a. Mengkordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan

pekerjaan sesuai spesifikasi yang di tentukan oleh pihak pengguna jasa

serta mengkoreksi bila ada review design

b. Mengkordinir pelaksaan penyelesaian keluhan pelanggan dan

bertanggung jawab terhadap pelaksanaa peyelesaian produk yang tidak

sesuai

c. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak

d. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah di rekomendasi

pengendalian sistem mutu,

2. Peralatan

Tugas peralatan adalah :

a. Mengelolah pealatan proyek serta kendaraan dan alat berat sehingga

dapat tersedia alat dalam jumlah yang cukup pada saat di butuhkan

untuk melaksanakan sesuatau item pekerjaan.

b. Melakukan perawatan, pengecekan dan pemeliharaan alat-alat proyek

sesuai jadwal yang sudah di tetapkan sehinggah alat dapat berfungsi

dengan baik saat digunakan serta pengurangan resiko, kecelakaan akibat

alat dalam kondisi tidak baik


11

c. Mengoperasikan dan memobilisasi alat sesuai dengan keperluan

pelaksaan pekerjaan

d. Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan peralatan

setelah melewati pengontrolan, kualitas,

3. Repair

Repair bertugass melalukan perbaikan dan maintenance terhadap alat alat

yang rusak agar dapat di gunakan kembali.

4. Pemeliharan

Tugas dan kewajiban pemeliharaan adalah

a. Menerapkan dan meningkatkatkan pemeliharaan pencagahan terhadaap

alat alat yang rusak

b. Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan seefisien mungkin

agar alat yang rusak dapat di fungsikan kembali.

5. Logistic

Tugas bagian logistic :

a. Melakukan pembelian barang langsung/alat. Sesuai dengan tingkatan

proyek dengan mengambil pemasok yang sudah termassuk daftar

pemasok terseleksi dan atas persetujuan direktur prusahaan

b. Meyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang

langsung maupun barang/alat yang di pasok pelanggan termasuk

member label keterangan setiap barang

c. Bertanggung jawab terhadap cara penyiapan barang dan mencatat keluar

masuknya barang-barang yang tersedia di peyimpanan gudang


12

6. Gudang

Tugas dan kewajiban gudang secara umum bertugas merencanakan,

mengkordinasi, mengkontrol dan mengevaluasi semua kegiatan

penerimaan peyimpanan dan persediaaan stock barang yang telah di

distribusikan

7. Kepala bagian teknik

Tugas kepala bagian teknik adalah :

a. Membantu pelaksaan kegiatan dalam mengendalikan proyek sejak awal

kegiatan sampai pelaksaan kegiatan

b. Membantu mengevaluasi pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan

sehingga sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan

c. Member saran saran teknis kepada pelaksana kegiatan

d. Mengabil keputusan yang berhubungan dengan proyek atas persetujuan

pelaksana kegiatan

e. Mengumpulkan, meneliti dam mengelolah data yang berhubungan

dengan pelasaaan proyek

8. Devisi elektrik

devisi elektrik mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas semua yang berkaitan dengan elektrik dalam

proyek

b. Melaksanakan pengawasan,meniliti, dan memberi pengarahan-

pengarahan teknis dalam ranggka melaksanakan tugas


13

c. Memberikan petunjuk, bimbingan kepada tim pelaksana teknis

lapangan.

d. Memastikan keadaan jaringan aman dan stabil, untuk menghindari

terjadinya kerugian dalam melaksaanakan pekerjaan di proyek

e. Memberikan saran saran teknik mengenai kelistrikan

f. Melakukan pengawasan secara berkala terhadap semua jaringan yang

berada dalam area pemasangan

9. Keuangan

Tugas keuangan adalah :

a. Mengambil keputusan yang berkitan dengan pembelanjan

b. Merencanakan,mengatur, dan mengontrol perencanaa,laporan dan

pembiayaan proyek

c. Merencanakan,mengatur, dan mengontrol arus kas proyek

d. Merencanakan,mengatur, dan mengontrol anggaran proyek.

10. HRD

HRD adalah seingkatan dari human resourse depertement dalam nahsa

Indonesia disebut suber daya manusia secara umum, HRD adalah

depertemen dalam prusahaan yang bertanggung jawab menangani

penegelolaan SDM atau karyawan dalam suatu prusahaan, HRD

bertanggung jawab untuk memastikan perusahaan mendapatkan karyawan-

karyawan terbaik, oleh karna itu dalam hal penerimaan karyawan HRD
14

adalah pihak yang di nilai paling bertanggung jawab untuk mengeloloah

proses seleksi.

11. Accounting

Merupakan jabatan yang bertanggung jawab atas laporan aktifitas keungan

secara tertulis, selain itu pada jabatan ini dituntut untuk menegrti masalah

perpajakan yang berlaku di Indonesia karena laopran perpajakan prusahaan

di buat aoleh accounting

2.3. Permasalahan

Masalah yang sering di hadapi oleh peyusun selama melaksanakan kerja

praktek ialah, gambar yang di berikan oleh engineer pusat yang tidak sesuai

dangan situasi dan kondisi di lapangan sehingga membuat tim pelaksana

mengubah gambar yang telah di sediakan.

2.4. Landasan Teori

2.4.1. Proses Pengerjaan Proyek PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona

PLTA telah direncanakan dan dibangun dengan memanfaatkan aliran air

sungai dari danau poso, yang mana bekerja dengan cara mengubah energi

potensial (dari Dam atau air terjun) menjadi energi mekanik( dengan

bantuan turbin air), kemudian dari energi mekanik tersebut di konversi atau

di ubah menjadi energi listrik ( dengan bantuan generator). Di wilayah yang


15

bergunung-gunung dengan banyak sumber air, PLTA sangat ideal secara

umum.

Untuk dapat bekerja sesuai dengan apa yang di harapkan, Proyek

PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona memiiki komponen-komponen

penunjang yang sementara dalam proses pengerjaan yang nantinya dapat

menjadi satu kesatuan untuk membangkitkan energi lisrik. Berikut

komponen-komponen PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona yang sementara

dalam pengerjaan:

a. Dam dan Intake

Dam atau bendungan adalah Konstruksi yang di bangun untuk

menahan laju air dari aliran sungai. Berfungsi untuk membendung aliran

sungai dengan gate(gerbang) yang di buat sehingga menciptakan elevasi

ketinggian air yang besar yang akan di manfaatkan untuk proses pembangkit

PLTA dan berfungsi untuk pengendalian banjir. Intake berfungsi untuk

mengatur banyaknya air yang masuk menuju Headrace ( saluran pembawa)

yang nantinya dengan gate yang bekerja untuk membuka dan menutup

aliran air yang masuk.


16

(a) (b)

Gambar 2.3. Gambar pintu intake dan penopang hoish (a), dan struktur
keseluruhan dam masih dalam proses pengerjaan (b).
(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona,2018).

b. Headrace

Headrace atau saluran pembawa adalah bagian dari komonen PLTA yang

berfungsi untuk sebagai jalur atau saluran air yang akan menuju surge tank

nantinya dan untuk menjaga dari elevasi air, dari air yang akan di salurkan

nantinya. Kecepatan air minimum pada saluran pembawa adalah 0,2 ms.

Saluran pembawa ini di buat membentuk pipa dari pelat baja.

Gambar 2.4. Gambar Headrace atau saluran pembawa


(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona, 2018).

c. Surge tank
17

Surge tank atau tangki pengaman adalah komponen PLTA dari jalur

headrace yang akan menampung air untuk ke penstock nantinya.Pada suatu

instalasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) haruslah memperhitungkan

kemungkinan bahaya yang timbul pada saluran pipa pada instalasi tersebut

misalnya water hammer akibat penutupan katup secara cepat. Water hammer ini

dapat menimbulkan peningkatan tekanan pada saluran pipa sehingga dapat

menyebabkan pecahnya pipa apabila tekanan yang terjadi melebihi kekuatan

maksimum dari pipa tersebut terutama untuk saluran yang relatif panjang di bagi

dengan tinggi terjun yang ada. Untuk itulah perlu di pasang Surge tank fungsinya

terutama untuk mengurangi tambahan tekanan akibat water hammer, memenuhi

tambahan debit, dan menampung air saat beban turun. Sebelum masuk ke

penstock terlebih dahulu melalui surge tank untuk fungsi pengatur air dari

perubahan tekanan karena perubahan elevasi air di dam, perubahan tekanan

karena gelombang, perubahan tekanan akibat water hammer, dan lain sebagainya.

(a)

(b)

Gambar 2.5. Gambar pengerjaan Surge tank. Tampak bawa (a)


pengerjaan Surge tank tampak atas (b)
18

(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona, 2018).

d. Penstock

Penstock atau Pipa pesat adalah saluran pipa yang di gunakan untuk

mengalirkan aliran air dari tangki pengaman menuju rumah pembangkit atau

Power house. Pipa pesat berfungsi untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke

turbin, untuk mendapatkan tekanan hidrostatik sebesar mungkin. Secara

mekanis, pipa pesat berfungsi sebagai sarana pengubah energi kinetis dari

hisrostatik pada resevoir (penampung) menjadi energi potensial.

Gambar 2.6. Gambar pengerjaan pipa penstock.


(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona, 2018).

e. Powerhouse

Powerhouse atau rumah pembangkit adalah bangunan di mana semua mesin

dan peralatan pembangkit tenaga listrik berada di dalamnya, baik itu turbin,

generator, transformator, panel proteksi, kubikel dan lain sebagainya. Semua

aktivitas pembangkitan tenaga listrik terjadi di power house. Dan di sini juga

merupakan proses pembuangan atau tailrace yang mana air untuk

menggerakan turbin kan di buang ke saluran pembuangan dan akan di teruskan

kembali ke sungai.
19

Gambar 2.7. pengerjaan Powerhouse tampak dari luar


(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona,2018)

Di dalam Powerhouse terdapat komponen pembangkit tenaga listrik antara

lain:

1. Turbin

Turbin berfungsi mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Gaya

jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar, yang

telah di hubungkan dengan rotor dari generator.

2. Generator

Generator berfungsi mengubah energi mekanik dari putaran turbin menjadi

energi listrik arus bolak-balik yang mana, rotor yang berputar pada medan

stator akan menghasilkan GGL induksi yang akan menimbulkan energi listrik.
20

Gambar 2.8. Gambar Skema turbin dan generator


(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona, 2018).

3. Transformator

Transformator atau trafo berfungsi menaikan tegangan yang di hasilkan

generator dengan prinsip induksi elektromagnetik dan di salurkan ke gardu

induk untuk di transmisikan.

f. Gardu induk

Gardu induk atau substation adalah salah satu komponen yang penting

dalam menunjang kebutuhan listrik konsumen maupun sebagai pengatur

pelayanan tenaga listrik yang di dapatkan dari pusat pembangkit untuk di

salurkan ke pusat-pusat beban. Energi listrik dari transformator di alirkan ke

gardu induk. Pada gardu induk di laksanakan hubungan interkoneksi antara

pembangkit-pembangkit tersebut melalui saluran transmisi di salurkan dan di

distribusikan kepada konsumen. Fungsi dari gardu induk adalah:

 Untuk mengatur aliran tenaga listrik dari saluran transmisi ke saluran

transmisi yang lain, serta mendistribusikannya ke konsumen.


21

 Sebagai tempat untuk mengubah tegangan (menurunkan/menaikkan)

guna keperluan penyaluran distribusi atau untuk transmisi.

 Tempat pengaturan beban dan kontrol pengaman penyaluran transmisi.

Dari fungsi-fungsi tersebut terlihat bahwa peralatan di dalam gardu induk harus

memiliki keandalan yang tinggi sehingga kontinuitasdan kualitas tenaga listrik

yang sampai ke konsumen dapat secara optimal dan konsumen tidak merasa

dirugikan. Kontinuitas pelayanan yang baik dan keandalan yang tinggi dari

peralatan ditetapkan dengan memperhatikan segi ekonomis dan standar yang

berlaku, sehingga keandalan dari peralatan tersebut dapat secara optimal,

sedangkan untuk penempatan peralatan di rencanakan sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasian dan perawatan dapat di lakukan dengan

mudah,aman dan efektif

Gambar 2.9. Gambar gardu induk sulewana dari PLTA PT. Poso Energy Satu
Pamona dalam proses kosntruksi.
(Sumber : PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona, 2018)
22

Anda mungkin juga menyukai