BAB I
PENDAHULUAN
bermanfaat bagi seorang mahasiswa, terutama pada saat terjun kedalam dunia
serta sesuai dengan perkembangan zaman tentunya hanya dapat diperoleh dari
luar lingkungan kampus, yaitu melalui suatu kegiatan kerja praktek lapangan
serta perkuliahan, terhadap kondisi kebutuhan dunia kerja nyata yang hasilnya
Diharapkan dengan adanya kerja praktek ini, mahasiswa tidak hanya mengetahui
Di era yang modern ini kebutuhan akan tenaga listrik sudah menjadi
kebutuhan primer baik dikota-kota besar maupun kota-kota kecil, hampir seluruh
karena itu kita harus menyadari setidaknya secara umum bagaimana listrik itu
bekerja, di bangkitkan dan penyampaian sistem tenaga listrik dari hulu ke hilir.
Sebagai mahasiswa fakultas Teknik Elektro arus kuat saya tertarik untuk kerja
praktek di Proyek PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona untuk mempelajari
Sebelumnya, telah ada PLTA dari PT. Poso Energy Dua Pamona yang saat
ini sudah beroperasi untuk melayani daerah sulawesi tengah dan sulawesi
selatan dengan daya output 3 x 65 MW. Dan kini membuat lagi PT. Poso
Energy Satu Pamona yang masih dalam pembangunan. Proyek PLTA PT. Poso
Energy Satu Pamona ini berjumlah 4 unit. Dan untuk mempercepat proses
pelaksanaan proyek maka, unit 3 dan 4 yang terlebih dahulu di kerjakan untuk
dapat beroperasi terlebih dahulu. Kemudian, proyek PLTA PT. Poso Energy
Sulawesi Utara.
Proses rekonstruksi dari proyek PLTA itu sendiri yaitu di mulai dari Dam
dan Intake sebagai pengendali volume air yang akan di gunakan, kemudian
menuju Headrace sebagai saluran pembawa air sungai Poso, lalu Sampai ke
Surge Tank. Di sini, volume air akan ditampung dan kemudian salurkan ke tiap
3
pipa penstock untuk dapat menggerakan turbin yang berada di Power house.
Dari power house, energi potensial dari air, akan di ubah menjadi energi kinetik
di turbin yang memutar rotor generator sehingga menghasilkan energi listrik dan
konstruksi PLTA, perlu di ketahui bahwa volume dan debit air merupakan
menghasilkan listrik.
Untuk sebuah gedung dalam hal ini ,khususnya power house yang
terjadi adalah sambaran petir. Mengingat letak geografis Indonesia yang di lalui
memiliki hari guruh rata-rata pertahun yang sangat tinggi. Dengan demikian
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul kerja
tahanan isolasi yang dapat mengakibatkan adanya kebocoran arus yang melalui
tahanan isolasi.
b. Sebagai sala satu syarat dan tugas untuk menyelesaikan mata kuliah
Kerja Praktek.
perusahaan.
Bagi Mahasiswa .
menyelesaikan studinya.
5
a. Menjalin kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan SDM dan
teknologi antara pihak perusahaan dalam hal ini PLTA PT. Poso
Energy Satu Pamona dengan pihak perguruan tinggi dalam hal ini
Universitas Tadulako.
Bagi Perusahaan
tinggi.
nilai standar resistansi yang digunakan untuk pengujian tahanan isolasi pada
dioperasikan.
lainnya.
Laporan kerja praktek ini dibuat dalam bentuk tulisan melalui komposisi Bab
Bab I. Pendahuluan
praktek, alat dan bahan yang digunakan, teknik pengumpulan data dan
DaftarPustaka
Lampiran
kerja praktek.
8
BAB II
A. Visi
B. Misi
a. Lokasi PLTA
keseluruhan, daerah studi berada pada posisi 120° 39 '07,6 -120° 39' 35,8 ''
Bujur Timur dan 01° 39 '49,5 "-10° 40' 23,1" lintang Selatan.
9
Pencapaian lokasi proyek berawal dari Kota Poso dengan terlihat pada Tabel
2.1.
Tabel 2.1 Rute Menuju Lokasi PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona
proyek
Gambar 2.1 lokasi proyek.PLTA Poso Energi Satu Pamona (Sumber : PLTA PT.
b. Deskripsi Proyek
Corp. Ltd
a. Bagian-bagian Proyek
menahan laju air dari aliran sungai. Berfungsi untuk membendung aliran
2. Headrace
Headrace atau saluran pembawa adalah bagian dari komonen PLTA yang
berfungsi untuk sebagai jalur atau saluran air yang akan menuju surge tank
nantinya dan untuk menjaga dari elevasi air, dari air yang akan di salurkan
12
nantinya. Kecepatan air minimum pada saluran pembawa adalah 0,2 ms.
3. Surge tank
jalur headrace yang akan menampung air untuk ke penstock nantinya. Pada
kemungkinan bahaya yang timbul pada saluran pipa pada instalasi tersebut
misalnya water hammer akibat penutupan katup secara cepat.Water hammer ini
maksimum dari pipa tersebut terutama untuk saluran yang relatif panjang di bagi
dengan tinggi terjun yang ada. Untuk itulah perlu di pasang Surge tank
memenuhi tambahan debit, dan menampung air saat beban turun. Sebelum
13
masuk ke penstock terlebih dahulu melalui surge tank untuk fungsi pengatur air
dari perubahan tekanan karena perubahan elevasi air di dam, perubahan tekanan
sebagainya.
(a) (b)
4. Penstock
Penstock atau Pipa pesat adalah saluran pipa yang di gunakan untuk
mengalirkan aliran air dari tangki pengaman menuju rumah pembangkit atau
Power house. Pipa pesat berfungsi untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke
mekanis, pipa pesat berfungsi sebagai sarana pengubah energi kinetis dari
5. Powerhouse
mesin dan peralatan pembangkit tenaga listrik berada di dalamnya, baik itu
sini juga merupakan proses pembuangan atau tailrace yang mana air untuk
lain:
1) Turbin
2) Generator
energi listrik arus bolak-balik yang mana, rotor yang berputar pada medan
listrik.
17
(Sumber: porgas.wordpress.com,skema-dan-cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-
air-plta/, 2018).
3) Transformator
6. Gardu induk
Gardu induk atau substation adalah salah satu komponen yang penting
tenaga listrik yang sampai ke konsumen dapat secara optimal dan konsumen
tidak merasa dirugikan. Kontinuitas pelayanan yang baik dan keandalan yang
standar yang berlaku, sehingga keandalan dari peralatan tersebut dapat secara
Gambar 2.8 Gambar gardu induk sulewana dari PLTA PT. Poso Energy Satu
Struktur Organisasi proyek pembangunan PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona,
1. struktur organisasi
KEPALA PROYEK
Bagan 2.1 Struktur Proyek PLTA PT. Poso Energy Satu Pamona
1. Kepala proyek
tagihan upah amndor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan
Tanggu jawab :
2. Peralatan
dapat tersedia alat dalam jumlah yang cukup pada saat di butuhkan
pelaksaan pekerjaan
sesuai prosedur sehingga alat ukur yang di gunakan benar benar akurat
pembangunan proyek
23
3. Repair
4. Pemeliharan
5. Logistic
6. Gudang
distribusikan.
8. Devisi elektrik
proyek.
lapangan.
25
9. Keuangan
b. Merencanakan,mengatur, .
10. HRD
nahsa Indonesia disebut suber daya manusia secara umum, HRD adalah
karyawan terbaik, oleh karna itu dalam hal penerimaan karyawan HRD
proses seleksi.
11. Accounting
secara tertulis, selain itu pada jabatan ini dituntut untuk mengerti masalah
BAB III
isolasi belitan memiliki tingkat kekuatan listrik minimum untuk bertahan dari
tekanan listrik dalam layanan normal. Tes hy-pot dapat dilakukan dengan
tegangan DC dan AC. Uji ketahanan tinggi (hy-pot), menunjukkan apakah isolasi
belitan stator dalam generator sesuai untuk kelayakan, adalah uji penerimaan
standar pabrik untuk mesin baru. Pengujian ketahanan tinggi adalah alat yang
tinggi pada gulungan stator memenuhi standar. Sselama tes hy-pot dilakukan,
generator dalam keadaan off line, tegangan 100 hingga 200 persen lebih tinggi
dari tegangan operasi normal. Jika isolasi lilitan tidak gagal selama pengujian, ini
selama beberapa tahun. Tegangan uji yang cukup tinggi dipilih untuk memastikan
belitan akan tetap bias digunakan selama tiga hingga lima tahun.
Meskipun semua generator harus lulus tes hy-pot sebelum diterima secra
komersial dari pabrikan, banyak pemilik pabrik tidak menggunakan hy-pot setelah
lilitan dalam layanan. Secara kusus pemilik khawatir bahwa pengetesan ini dapat
menyebabkan kerusakan isolasi. Selain itu, pemilik proyek tidak tahu tegangan uji
yang tepat untuk digunakan yang akan memungkinkan mereka untuk menemukan
masalah isolasi yang penting tetapi tidak menyebabkan gangguan gangguan. Tes
28
hy-pot adalah uji nondestruktif yang menentukan kecukupan isolasi listrik untuk
transien tegangan berlebih yang biasa terjadi. Ini adalah uji tegangan tinggi yang
biasa diterapkan kesemua perangkat listik untuk waktu tertentu untuk memastikan
bahwa isolai dalam keadaan aman. Tes hy-pot sangat membantu untuk
menemukan isolasi yang dijepit atau dihancurkan untaian kawat liar atau
toleransi pada konduktor. Durasi pengujian harus sesuai dengan standar yang
digunakan. Waktu uji untuk sebagian besar standar adalah satu menit.
Polarization Index Test. Nilai Insulation Resistance ( IR ) stator diukur pada suhu
generator terhadap ground terlebih dahulu. Pengukuran dilakukan pada tiap phasa
Sehingga megger yang digunakan yaitu megger phasa terhadap ground. Jenis
Megger yang digunakan adalah Megger jenis analog dengan tegangan 5000 Volt,
pemilihan megger dengan tegangan 5000 Volt sesuai dengan besarnya tegangan
Megger yang pembacaannya langsung dalam mega ohm. Tahanan isolasi adalah
29
pengaruh temperatur dan lamanya tegangan yang diterapkan pada lilitan tersebut,
oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus dicatat pada waktu pengujian. Nilai
tegangan minimum pengujian adalah satu kilovolt sebanding dengan satu (1)
megaohm nilai resistansi pada lilitan stator generator, nilai tahanan yang rendah
dapat menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor atau basah. Moisture dapat juga
terdapat pada permukaan isolasi, atau pada lilitan atau pada keduanya. Oleh sebab
itu, pengujian dengan megger sebelum dan sesudah mesin dibersihkan harus
dilakukan. Jika nilai tahanan tetap rendah dan lilitan relatif bersih, ada
pot
isolasi hanya dalam satu polaritas. Kerugian dari AC hy-pot tester adalah bahwa
jika rangkaian yang diuji memiliki nilai yang besar, tester AC bisa menunjukkan
kegagalan.
perjalanan arus bocor dapat diatur ke nilai yang jauh lebih rendah daripada
30
tegangan AC. Dengan memantau aliran arus saat tegangan meningkat, operator
dapat mendeteksi kerusakan isolasi sebelum terjadi. Kerugian kecil dari DC hy-
pot tester adalah bahwa karena tegangan uji DC lebih sulit untuk menghasilkan,
dan biaya untuk uji DC mungkin sedikit lebih tinggi dari tester AC.
a. Pengertian Megger
Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Megger
Megger dengan batas ukur Mega sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur
antara 5.000 sampai dengan 10.000 Volt arus searah. Untuk instalasi tegangan
rendah digunakan Megger dengan batas ukur sampai Mega Ohm dan tegangan
alat ukur antara 500 sampai 1.000 Volt arus searah. Ketelitian hasil ukur dari
tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat
ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah yang diputar oleh tangan.
kumparan atau materi yang diuji akan menghasilkan arus yang mengalir pada
nilai tahanan isolasi dalam ohm atau mega ohm dengan menggunakan hukum
ohm. Nilai resistansi yang diperoleh secara otomatis bersal dari perbandingan
antara tegangan alat ukur yang disuplai dengan arus yang mengalir pada saat
PAMONA, ada beberapa tahapan yang harus di ikuti oleh peserta kerja praktek
yaitu:
kerja praktek dalam hal ini ke Proyek PT. POSO ENERGY SATU
PAMONA.
tempat pelaksanaan kerja praktek dalam hal ini ke Proyek PT. POSO
sehingga pada tanggal 20 Agustus 2018 Penulis mulai masuk kerja praktek
a. Bahan
1. Pulpen
2. Buku Tulis
3. Gambar prencanaan
4. Leptop
33
b. Alat
1. Helem Pelindung
2. Sepatu
3. Kamera
4. Stik grounding
6. Trafo step up
7. Kawat
sebagai berikut:
a. Observasi
prencanaan pemasangan sistem penagkal petir yang akan dipasang. Dalam proses
b. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi tentang landasan teori, data
sheet komponen dan semua hal yang berkaitan materi sistem pengujian tahanan
isolasi pada kumparan stator, referensi diperoleh dari vendor masing-masing alat
c. Wawancara
berkaitan dengan sistem proteksi petir dan masalah yang sering terjadi serta cara
penenganannya.
35
BAB IV
2. Jika nilai tahan yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan,
4. Setelah nilai tahanan isolasi yang diperoleh suda sesuai dengan standar yang
5. Setelah melakukan pengujian tahanan isolasi, maka bagian yang diuji harus
diukur kembali untuk memastikan apakah tidak ada kerusakan pada isolai.
lebih besar dari tegangan kapasitas generator dan dinaikkan secara perlahan, atau
sesuai dengan standar yang digunakan di PLTA PT. Poso Energi Satu Pamona.
coil suda memiliki isolasi yang sesuai dengan standar kelayakan operasi.
High Potensial Test atau Hi-Pot Test paling umum diterapkan pada lilitan
stator generator untuk mencari kerusakan pada lilitan. Pengujian ini merupakan
lilitan stator generator. Prinsip kerja pengujian ini adalah jika ada kerusakan
isolasi yang cukup besar, tegangan yang cukup besar diterapkan pada lilitan maka akan
karena sifatnya merusak sehinggaperlu melilit ulang rotor atau stator jika terjadi
breakdown. Selama pengujian masing – masing fasa terpisah, salah satu fasa dites
AC High Potensial Test /AC Hi-Pot Test atau pengujian tegangan 50/60 hertz adalah
pengujian dengan menggunakan tegangan pengujian normal 50/60 hertz. Tegangan yang
pengujian 0,1 hertz harus 15% lebih besar daripada nilai RMS tegangan pada
DC High Potensial Test Pada Hi-Pot Test selain dengan menggunakan tegangan AC juga
dilakukan pad rotordan stator generator, selain itu juga dapat diterapkan pada
semua mesin atau lilitan. Peralatan yang digunakan untuk pengujian inidisebut
Mega Ohm Meter atau Megger Tester atau Megger saja. Indeks yang biasa
lebih lama. Jika pengujian berkelanjutan untuk periode selama 10 menit,megger akan
tinggi ke isolasi stator, dan pembacaan resistansi akan meningkat jika isolasi bersih dan
sebagai Polarization Index atau Indeks Polarisasi (IP). Nilai Indeks polarisasi
adalah2,5 atau lebih tinggi pada stator dan 1,25 atau lebih tinggi pada
rotor/medan. Hasilnya mengindikasikan apakah ada atau tidak bagian lilitan yang
terhubung singkat pada atau disekitar sistem isolasi. Jika IP terlalu rendah ini
mengindikasikan bahwa lilitan mungkin terkontaminasi oli, kotoran, serangga, atau terbasahi
dilakukan. Secara garis besar megger pada generator dibagi menjadi dua yaitu megger
stator dan megger rotor. yang membedakan adalah tegangan yang diterapkan.
Alat yang digunakan dalam megger adalah Metriso 5000A dengan tegangan yang
diterapkan untuk megger stator sebesar 5000 Volt DC sedangkan dalam megger
rotor tegangan yang diterapkan adalah 500 Volt DC karena melihat kemampuan rotor untuk
menahan tegangan.
39
Megger Stator
Secara garis besar megger stator sendiri dibagi menjadi dua yaitu megger fasa ke fasa dan
fasa ke ground. Dalam pengukuran megger stator tidak hanya dilakukan sekali saja,
bahwa kelembaban lilitan stator tetap terjaga dan tidak terjadi hubung singkat atau
kerusakan isolasi selama proses perawatan. Jika dalam proses didapatkan nilaiindeks
polarisasi (IP) yang terlalu kecil itu mengisyaratkan bahwa stator terlalu lembab
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan informasi dan data yang telah penulis peroleh selama melakukan
kerja praktek pada proyek PLTA Poso Energi Satu Pamona mengenai
1.2. Saran
telah mengamati dan mempelajari beberapa hal, sehingga pada akhirnya Penulis
Saran yang dapat penulis berikan demi peningkatan kualitas dimasa yang akan
1. Bagi Perusahaan
Perlu adanya suatu pembenahan sistem kerja dan pola kerja yang
terprogram dengan lebih baik, dengan memperhatikan lagi system kehadiran dan
PT. Poso Energi Satu Pamona, Membenahi barang–barang yang disimpan didalam
Perlu adanya sosialisasi dan bimbingan lebih lanjut kepada tiap mahasiswa
yang akan mengikuti kerja praktek, sehingga mahasiswa lebih siap dan tidak
pelaksanaan kerja praktek agar mahasiswa lebih memahami dunia kerja yang
Semoga melalui Laporan Kerja Praktek yang dibuat oleh penulis, dapat menjadi
masukkan yang bermanfaat bagi para mahasiswa yang sedang atau akan
DAFTAR PUSTAKA