orang yang berhasil meningkatkan setatusnya menjadi sebuah kasultanan adalah Syarif
Hidayatullah (walisongo). Sumber ini juga mengatakan bahwa sunan gunung jati adalah
keponakan dan pengganti pangeran cakrabuana. Dialah pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan
kemudian juga banten. Setelah Cirebon resmi berdiri sebagai kerajaan islam, sunan gunung
jati berusaha mempengaruhi kerajaan pajajaran yang belum menganut agama islam. Ia
mengembangkan agama ke daerah-daerah lain di jawa barat. Setelah sunan gunung jati wafat
,dia digantikan oleh cucunya yang terkenal dengan gelar pangeran ratu atau penembahan ratu.
menganggap raja-raja Cirebon sebagai keturunan orang suci karena Cirebon lebih dahulu
menerima islam. Pada tahun 1636 panembahan ratu berkunjung ke mataram sebagai
penghormatan kepada sultan agung yang telah menguasai sebagaian pulau jawa. Panembahan
ratu wafat pada tahun 1650, ia digantikan oleh putranya yang memiliki gelar panembahan
girilaya. Pada masa kepemimpinan panembah girilaya keutuhan kerajaanya hanya sampai
tersebut menyebabkan kedudukan kasultanan Cirebon menjadi lemah pada tahun 1681
sehingga menjadi proteksi VOC. Bahkan pada waktu panembahan sepuh meninggal dunia,
Setelah perjanjian 7 januari 1691 antara kerajaan Cirebon dan VOC, keraton Cirebon
semakin jauh dari kehidupan kelautan dan perdagangan, karena VOC.
KEHIDUPAN SOSIAL KASULTANAN CIREBON