Format Pengkajian Bayi New
Format Pengkajian Bayi New
Oleh:
NPM. 1814901110079
BANJARMASIN, 2018
I. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
Perdarahan intracerebral adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak,
biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara
klinis ditandai dengan adanya penurunan kesadaran yang kadang-kadang
disertai lateralisasi, pada pemeriksaan CT Scan didapatkan adanya daerah
hiperdens yang indikasi dilakukan operasi jika single, diameter lebih dari 3 cm,
perifer, adanya pergesaran garis tengah, secara klinis hematom tersebut dapat
menyebabkan gangguan neurologis/lateralisasi. Operasi yang dilakukan
biasanya adalah evakuasi hematom disertai dekompresi dari tulang kepala.
Faktor-faktor yang menentukan prognose perdarahan subdural (Smeltzer &
Bare, 2001).
2. ETIOLOGI
Faktor pencetus Intracerebral hematom Menurut Sylvia (2006) adalah :
a. Kecelakaan yang menyebabkan trauma kepala
b. Fraktur depresi tulang tengkorak
c. Gerak akselerasi dan diselerasi tiba-tiba
d. Cedera penetrasi peluru
e. Jatuh
f. Kecelakaan kendaraan bermotor
g. Hipertensi
h. Malformasi Arteri Venosa
i. Aneurisma
j. Distrasi darah
k. Obat
l. Merokok
3. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Corwin (2009) manifestasi klinis dari intra cerebral hematom yaitu :
a. Kesadarn mungkin akan segera hilang atau bertahan seiring dengan
membesarnya hematom
b. Pola pernafasan dapat secara progresif menjadi abnormal
c. Dapat menimbulkan muntah-muntah karena piningkatan tekanan intra cranium
d. Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan
motorik dapat timbul segera atau secara lambat
e. Nyeri kepala dapat muncul segera atau bertahan seiring dengan peningkatan
tekanan intra cranium.
4. PATOFISIOLOGI
Perdarahan ingraserebral ini dapat disebabkan oleh ruptur arteri serebri yang dapat
dipermudah dengan adanya hipertensi. Keluarnya darah dari pembuluh darah
didalam otak berakibat pada jaringan disekitarnya atau didekatnya, sehingga
jaringan yang ada disekitarnya akan bergeser dan tertekan. Darah yang keluar dari
pembuluh darah sangat mengiritasi otak, sehingga mengakibatkan vasospasme
pada arteri sekitar perdarahan, spasme ini dapat menyebar ke seluruh hemisfer
otak, perdarahan anorisma-anorisma ini merupakan lekukan-lekukan berdindng
tipis yang menonjol pada arteri pada tempat yang lemah. Makin lama aneorisma
makin besar dan kadang-kadang pecah saat melakukan aktifitas. Dalam keadaan
fisiologispada orang dewasa jumlah darah yang mengalir ke otak 58 ml/menit per
100 gr jaringan otak. Bila aliran darah ke otak turun menjadi 18 ml/menit per 100
gr jaringan otak akan menjadi penghentian aktifitas listrik pada neuran, tetapi pada
struktur sel masih baik, sehingga gejala ini masih reversibel (Corwin, 2009).
Oksigen sangat dibutuhkan oleh otak sedangkan O2 diperoleh dari darah, otak
sendiri hampir tidak ada cadangan O2 dengan demikian otak sangat tergantung
pada aliran darah setiap saat, bila suplai O2 terputus 8-10 detik akan terjadi
gangguan fungsi otak, bila lebih lama dari 6-8 menit akan terjadi jejas atau lesi
yang tidak akan pulih lagi (ireversibel) dan kemudian kematian. Perdarahan dapat
meninggikan tekanan intakranial dan menyebabkan iskemi didaerah lain yang
tidak perdarahan, sehingga dapat berakibat mengurangnya aliran darah ke otak
baik secara umum ataupun lokal. Timbulnya penyakit ini sangat cepat dan konstan
dapat berlangsung beberapa menit, jam bahkan beberapa hari (Corwin, 2009).
PATHWAY
Traumafraktur
Trauma kepala, kepala,depresi
frakturtulang
depresai tulang tengkorak,
tengkorak, hipertensi,
hipertensi,
aneurisma,aneurisma, distrasi
distrasi darah, darah,
obat, obat, merokok
merokok
Kebutuhan nutrisi
Ketidakseimbangan ADL dibantu
Implus ke pusat
Nyeri di otak Hambatan
mobilitas fisik
Gangguan
Somasensori pemenuhan
korteks Kebutuhan
Otak : nyeri ADL
Dipersepsikan
Nyeri
(Corwin, 2009)
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang dari intracerebral hematom menurut Sudoyo (2006)
adalah:
a. Angiografi
b. CT scanning
c. Lumbal pungsi
d. MRI
e. Thorax foto
f. Laboratorium
g. EKG
6. PENATALAKSANAAN
Menurut Corwin (2009) menyebutkan penatalaksanaan untuk intracerebral
hematom adalah sebagai berikut :
a. Observasi dan tirah baring terlalu lama
b. Ligasi pembuluh darah yang pecah dan evakuasi hematom secara bedah
c. Diperlukan ventilasi mekanis
d. Untuk cedera terbuka diperlukan antibiotik
e. Metode-metode untuk menurunkan tekanan intra kranium termasuk pemberian
deuretik dan obat anti inflamasi
f. Pemeriksaan laboratorium : CT scan, Thorax foto dan laboratorium lainya yang
menunjang
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa 1 : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral (NANDA, 2012)
2.1 Definisi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
2.2 Batasan karakteristik
- Objektif
- Perubahan status mental
- Perubahan perilaku
- Perubahan respon motorik
- Perubahan reaksi pupil
- Kesulitan menelan
- Kelemahan atau paralisis ekstremitas
- Paralisis
- Ketidaknormalan dalam berbicara
2.3 Faktor yang berhubungan
- Perubahan afnitas hemoglobin terhadap oksigen
- Penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah
- Keracunan enzim
- Gangguan pertukaran
- Hipervolemia
- Hipoventilasi
- Gangguan transpor oksigen melalui alveoli dan membran kapiler
- Gangguan aliran arteri atau vena
- Ketidakseimbangan antara ventilasi dan aliran darah
8. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1:Gangguan perfusi jaringan serebral (NANDA, 2012).
3.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria) : berdasarkan NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam ketidakefektifan
perfusi jaringan cerebral teratasi dengan kriteria hasil :
- Tekanan systol dan diastole dalam rentang yang diharapkan
- Komunikasi jelas
- Menunjukan konsentrasi dan orientasi
- Pupil seimbang dan reaktif
- Bebas dari aktivitas kejang
- Tidak mengalami nyeri kepala
3.2 Intervensi keperawatan : berdasarkan NIC
- Monitor TTV
- Monitor AGD, ukuran pupil, ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
- Monitor adanya diplopia, pandangan kabur dan nyeri kepala
- Monitor tonus otot pergerakan
- Catat perubahan pasien dalam merespon stimulus
- Monitor status cairan
- Tinggikan kepala 0 – 45o tergantung pada kondisi pasien dan order medis
- Kolaborasi pemberian terapi oksigen
Ners Muda