Anda di halaman 1dari 4

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL ANTISEPTIK TANGAN (HAND

SANITIZER) EKSTRAK ETANOL KULIT LIMAU KUIT (Cytrus hystrix DC)


TERHADAP BEBERAPA BAKTERI
(Judul Bahasa Inggris Ditulis dalam arial 14 tanpa Bold dengan Huruf Kapital Hanya
pada Awal Kata kecuali Kata Sambung Tanpa Huruf Kapital dan Penulisan Nama
Latin dalam Italic atSeperti Imperata cylindrica Sesuai Kaidan Penulisan Nama Latin
dengan Aligmen Center)

Muhammad Nazemi, Hamidah, Mita Kurniati

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi


Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Email :

ABSTRAK

Salah satu media dalam penyebaran bakteri adalah tangan sehingga dibutuhkan suatu zat
antibakteri. Ekstrak kulit limau kuit berkhasiat sebagai antibakteri. Kulit limau kuit di Indonesia umumnya
hanya dibuang begitu saja sebagai limbah, padahal dalam kulit limau kuit mengandung senyawa kimia
yang berpotensi sebagai agen antibakteri. Kulit limau kuit mengandung komponen utama beta pinen
senyawa yang telah terbukti mempunyai efek antibakteri dengan cara menghambat sintesis DNA, serta
kulit limau kuit juga memiliki kandungan flavonoida, fenolik dan terpenoida paling tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk Mengetahui kadar ekstrak etanol kulit limau kuit (Citrus Hystrix DC) pada gel antiseptik
tangan (Hand Sanitizer) yang optimal dalam menghambat beberapa bakteri. Kulit limau kuit hasil ekstraksi
digunakan sebagai bahan aktif dalam sediaan hand sanitizer. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas
antibakteri sediaan pada bakteri Escherichia coli dan Staphylococcu aureus. Uji aktivitas antibakteri
dilakukan dengan metode replika dan metode difusi kertas cakram. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak
kulit limau kuit pada konsentrasi 100%, 75%, dan 50% dapat menghambat atau membunuh bakteri, namun
yang paling optimum menghambat bakteri adalah pada konsentrasi 100% yang menghasilkan zona hambat
sebesar 10,67 mm pada Escherichia coli dan 14 mm pada Staphylococcus aureus.

Kata kunci : Citrus Hystrix DC, Arial 11 Bold terdiri dari minimal 3 dan maksimal 5 kata kunci

ABSTRACT

Abstract Title written with Arial 11 Bold Center. The Abstract Content is written with Arial 11 Italic Justify.
Consists of a maximum of 200 words. It only consists of one paragraph and no special subtitles. The
content of the abstract is the Introduction cultivated in one paragraph. The method is brief. The results are
written in general and can contain numbers of research results. Conclusions are filled with brief conclusions
from the conclusions that have been made on the content. References are not allowed to be included in the
abstract or are not allowed to include citations.

Keywords : Arial 11 Bold consists of at least 3 and maximum 5 keywords

Kesehatan menjadi bagian yang benar-benar


PENDAHULUAN berharga bagi kehidupan, salah satu caranya
adalah menjaga kebersihan tangan untuk Ciprofloxacin, etanol 70%, carbopol 940, TEA
mencegah timbulnya penyakit. Akan tetapi, (Trietanolamin), etanol 96%, gliserin.
kesadaran masyarakat tentang pentingnya Cara Kerja
1. Pembuatan Simplisia
menjaga kebersihan tangan masih rendah
Kulit Limau Kuit dicuci bersih dan tiriskan lalu.
akibatnya akan timbul penyakit seperti diare. Kemudian keringkan dengan cara diangin-
Dengan mencuci tangan dapat menurunkan anginkan di udara dan tidak terkena sinar
angka kejadian diare sebesar 47% (Kemenkes, matahari langsung, pengeringan dilanjutkan
2011). Upaya pencegahannya dengan menjaga dengan oven selama 12 jam pada suhu <50°C.
kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer Setelah kering, kemudian dihaluskan dengan
(Pramita, 2013).Hand sanitizer (antiseptik tangan) blender.
2. Pembuatan ekstrak
merupakan sediaan antiseptik yang secara Sebanyak 1000 gram serbuk limau kuit di
instant dapat mematikan kuman tanpa ekstrak dalam 250 ml etanol teknis 96% digojok
menggunakan air, dapat digunakan kapan saja dan ditutup rapat. Setelah dimaserasi selama 24
dan dimana saja yang mampu menghambat jam, filtrat disaring dan residunya dimaserasi
pertumbuhan bakteri sampai membasmi bakteri kembali dengan etanol teknis 96% dengan cara
(Retnosari & Isadiartuti, 2006). yang sama. Maserasi diulang tiga kali dan
kemudian masing-masing filtrat pada setiap
Kulit limau kuit mengandung komponen utama ulangan dikumpulkan menjadi satu dalam
elenmeyer yang tertutup rapat. Ekstrak
beta pinen, sitronelal, limonen dan terpinen-4-ol
dikentalkan menggunakan water bath sampai
(Warsito, 2017). Senyawa beta pinen telah didapatkan ekstrak kental. Ekstrak tersebut
terbukti mempunyai efek antibakteri dengan cara kemudian di timbang menggunakan timbangan
menghambat sintesis DNA (Chanthaphonl., dkk, analitik dan disimpan di freezer hingga digunakan
2006). Menurut Orhan, dkk, (2012) sitronellol, (Setyawati, 2013).
stronella, isopulegol dan linolol memiliki aktivitas 3. Pembuatan media
antibakteri melawan E.coli, P. Aeruginosa, P. Menimbang serbuk nutrient agar 10 gram,
masukkan erlrnmeyer 1L kemudian ditambahkan
Mirrabilis, K. Peneumoniae, A. Baumanni, S.
aquadest sebanyak 500 ml, aduk dan dipanaskan
Aureus, E.Faecalis, B. Subtilis, C. Albicans, dan di atas hotplate, tunggu hingga mendidih,
C. Parapsilosis. Berdasarkan penelitian Yuliani, disterilisasi lalu tuang ke dalam tabung miring.
dkk (2011) minyak atsiri daun limau kuit 4. Uji aktivitas anti bakteri Metode Cakram
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. Kertas
aureus. Flavonoid kandungan utamanya yaitu Pada Cakram kertas digunakan suatu kertas
naringin yang terdapat pada bagian kulit dan cakram saring (paper disc) yang berfungsi
sebagai tempat menampung zat antimikroba.
buah serta mempunyai fungsi salah satu
Kertas saring yang mengandung zat antimikroba
antioksidan kuat (Devy, dkk, 2010). tersebut diletakkan pada lempeng agar yang telah
diinokulasi dengan mikroba uji kemudian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui diinkubasi pada waktu dan suhu tertentu, sesuai
efektivitas ekstrak etanol kulit limau kuit bila dengan kondisi optimum dari mikroba uji yaitu
diformulasikan ke dalam bentuk sediaan gel pada suhu 37ºC selama 18-24 jam. Ada 2 macam
antiseptik tangan dengan menggunakan metode zona hambat yang terbentuk dari cara kirby
cakram terhadap beberapa bakteri. bauer. Radical zone yaitu suatu daerah disekitar
disk dimana sama sekali tidak ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri diukur
METODE PENELITIAN
dengan mengukur diameter dari zona radikal.
Alat Irradical zone yaitu suatu daerah sekitar disk
Neraca analitik, kertas perkamen, sendok dimana pertumbuhan bakteri dihambat oleh
tanduk, batang pengaduk, alat gelas antibakteri, tetapi tidak dimatikan.
laboratorium, blender, oven, cawan petri, jarum
ose, water bath, cawan penguap, bunsen, HASIL DAN PEMBAHASAN
autoklaf, spatel, kertas cakram, pinset, gelas
beker, erlenmeyer bulat, cling wrap, dan Sub Bab 1
aluminium foil. Deskripsi Hasil dan pembahasan ditulis dalam
Bahan paragraf. Sub bab ditulis dalam arial 11. Jumlah
Kulit limau kuit, Escherichia coli, sub-bab tidak terbatas sesuai dengan konten dari
Staphylococcus aureus, Nutrien Agar, aquadest, artikel yang dibuat penulis.
Sub Bab 2 Selain itu harus diberi garis bingkai tipis. Untuk
Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak lebih jelas dapat dilihat pada contoh.
kulit limau kuit pada bakteri Staphylococcus
aureus dan bakteri Escherichia coli dengan
adanya diameter zona hambat di sekeliling kertas
cakram dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit


limau kuit (Citrus hystrix DC) Pada Bakteri
Escherichia coli
Diameter Rata-
No Konsentrasi P1 P2 P3 rat Kategori
(mm) (mm) (mm) (mm)
1 Kontrol positif Sangat
45 45 45 45
(Ciprofloxacin) Kuat
Konsentrasi
2 11 11 10 10,67 Kuat
100%
3 Konsentrasi 75% 10 10 7 9 Sedang
4 Konsentrasi 50% 7 7 7 7 Sedang
5 Konsentrasi 25% - - - - Tidak ada
Kontrol negatif
Gambar 1. Contoh penulisan gambar & grafik
6 - - - - Tidak ada
(Aquadest)
*Keterangan Hasil yang dibahas sesuai dengan hasil yang
Kontrol Positif : Ciprofloxacin
Kontrol Negatif : Aquadest didapatkan. Dapat juga mengatikan dengan
Ekstrak 25%-100% : Ekstrak Kulit limau kuit referensi terkait untuk menguatkan persepsi dari
Tidak Ada Efek Hambatan :
- Zona Hambat Lemah : < 5 mm
hasil yang diperoleh.
- Zona Hambat Sedang : 5-10 mm
- Zona Hambat Kuat : 10-20 mm
- Zona Hambat Sangat Kuat : > 20 mm
KESIMPULAN
Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit
limau kuit (Citrus hystrix DC) Pada Bakteri Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
Staphylococcus aureus disimpulkan bahwa pada uji aktivitas antibakteri
Diameter Rata- ekstrak etanol kulit limau kuit (Cytrus hystrix DC)
No Konsentrasi P1 P2 P3 rata Kategori pada bakteri Staphylococcus aureus dan
(mm)
(mm) (mm) (mm) Escherichia coli, yaitu ekstrak kulit limau kuit
1 Kontrol positif Sangat dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
30 27 28 28,3
(Ciprofloxacin) Kuat
Konsentrasi Semakin besar konsentrasi ekstrak maka
2 12 15 15 14 Kuat
100% semakin besar pula zona hambatnya.
Konsentrasi
3 11 12 10 10,7 Sedang
75%
4 Konsentrasi
9 10 10 9,6 Sedang
PENGHARGAAN
50%
5
Konsentrasi
- - - -
Tidak Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan
25% ada terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Kontrol negatif Tidak
6
(Aquadest)
- - - -
ada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
*Keterangan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI)
Kontrol Positif : Ciprofloxacin yang telah membiayai penelitian ini. Terima kasih
Kontrol Negatif : Aquadest
Ekstrak 25%-100% : Ekstrak Kulit limau kuit juga penulis ucapkan kepada dosen pengampu,
Tidak Ada Efek Hambatan : kepala laboratorium, dan laboran fakultas
- Zona Hambat Lemah : < 5 mm Farmasi Universitas Muhammadiyah yang telah
- Zona Hambat Sedang : 5-10 mm
- Zona Hambat Kuat : 10-20 mm memberikan fasilitas dan membantu penelitian
- Zona Hambat Sangat Kuat : > 20 mm serta pihak lain yang telah membantu dan tidak
bisa kami sebut satu per satu.
Sub Bab 3
Apabila terdapat grafik atau gambar dalam DAFTAR PUSTAKA
artikel maka judul gambar dalam arial 10 center.
Keterangan gambar dalam arial 8. Bentuk dan
1. Fah Chueahongthong1, dkk. 2011.
kelengkapat dari grafik tidak memiliki format
khusus. Hanya saja harus representatif dan Cytotoxic effects of crude kaffir lime (Citrus
mudah difahami, gambar jelas dan ukuran hystrix DC.) leaf fractional extracts on
menyesuaikan sehinggan mudah difahami oleh leukemic cell line.
pembaca dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2011, Situasi Diare di Indonesia,
Buletin Jendela Data dan Informasi ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.).
Kesehatan, ISSN 2088-270X. Majalah Farmasi Indonesia.
3. Pramita, F. Y. 2013. Formulasi Sediaan Gel 5. Yuliani R, P., dkk. 2011. Aktivitas Minyak
Antiseptik Ekstrak Metanol Daun Kesum Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix)
(Polygonum minus Huds). Naskah Publikasi Terhadap Staphylococcus aureus dan
Skripsi. Pontianak : Universitas Escherchiacoli. Jurnal Farmasi Indonesia.
Tanjungpura. Fakultas Farmasi, Universitas
4. Retnosari, Dewi Isadiartuti. 2006. Studi Muhammadiyah Surakarta.
efektivitas sediaan gel antiseptik tangan

Anda mungkin juga menyukai