1. PENDAHULUAN
1 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
2 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
2. ZONA INTERTIDAL
3 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
2. Pantai Berpasir
Pantai berpasir kelihatannya tidak dihuni oleh kehidupan makroskopik.
Karena faktor–faktor lingkungan yang beraksi di pantai ini membentuk kondisi
dimana seluruh organisme mengubur dirinya dalam substrat. Di pantai ini tidak
ada tumbuhan makroskopik yang tumbuh karena tidak ada tempat yang cocok
untuk menancapkan akarnya.
3. Pantai Berlumpur
Berbeda dengan pantai berpasir, pantai berlumpur sering menghasilkan
pertumbuhan yang besar dari berbagai tumbuhan. Tumbuhan yang paling
berlimpah adalah diatom. Selain itu, terdapat makro alga seperti spesies
Gracilaria, Ulva dan Enteromorpha.
2.4 Metodologi
10
K 7
E
Transek
L 6
O X X
M
5 X
P
O X X
K 2
3 1M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Stasiun Pengambilan
Darat Sampel Laut
4 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Bahan
Tali rafia 25 m (sudah di beri tanda tiap 5 m)
Kertas label
Selotip
Karet gelang
Plastik bening
Kantong plastik besar
5 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
3. ESTUARIA
6 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
semakin besar. Proses percampuran dari kedua massa air tersebut akan
menghasilkan suatu batas yang bentuknya vertikal antara air tawar dan air laut.
(d) Tipe D
Estuaria tipe D memiliki aliran pasang surut yang besar, sehingga air
tawar dan air laut dapat bercampur secara sempurna (tidak terstratifikasi).
Estuaria tipe ini biasanya dangkal dan memungkinkan proses pengadukan
berlangsung secara intensif, sehingga akan menciptakan kondisi salinitas yang
homogen.
7 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
atas 5‰. Selain itu juga terdapat binatang peralihan yang hanya menghabiskan
sebagian daur hidupnya di estuaria. Sebagaimana dikemukakan oleh Barnes
(1974) dalam Nybakken (1988), pada umumnya jumlah spesies organisme di
estuaria jauh lebih sedikit daripada habitat air tawar atau air laut. Hal ini
disebabkan karena ketidakmampuan organisme air tawar mentolerir kenaikan
salinitas dan organisme air laut mentolerir penurunan salinitas estuaria.
b. Vegetasi Estuaria
Hampir semua estuaria yang terus-menerus terendam terdiri dari substrat
lumpur dan tidak cocok melekatnya makroalga, lapisan bawah estuaria
seringkali tanpa tumbuhan hidup. Dataran lumpur estuaria sering kali banyak
mengandung flora diatom, genera yang umum meliputi Ulva, Enteromorpha,
Chaetomorpha, dan Cladophora. Perairan estuaria yang sangat keruh, vegetasi
yang dominan adalah tumbuhan emerjen (mencuat), genera yang dominan
adalah Spartina dan Salicornia. Komponen terakhir, yaitu baik air maupun
lumpur estuaria sangat kaya akan bakteri, karena banyaknya bahan organik
yang harus diuraikan.
8 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
3.2 Metodologi
1. Diamati kualitas airnya dengan mengukur di bagian :
a. Permukaan
Suhu
DO
pH
Salinitas
b. Tengah
DO
Kecerahan
c. Dasar
DO
2. Dibuat profil zona Estuaria
Digambar dari arah laut ke darat / di foto dengan menggunakan kamera
digital
3. Diamati jenis substrat (sedimentasi)
9 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Corong
Water sampler
Refraktometer
Thermometer Hg
Kotak standar pH
Washing bottle
Secchi disk
Tongkat berskala
Bahan
Air estuary
NaOH + KI
MnSO4
H2SO4 pekat
Amylum
Na2S2O3 (Na-thiosulfat)
pH paper
Aquadest
Tissue
10 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
4. ZONASI MANGROVE
11 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Keterangan:
(Ra) Rhizophora apiculata
(Rm) Rhizophora mucronata
(Rs) Rhizophora stylosa
12 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
4.1 Metodologi
Pengamatan biota laut di daerah mangrove dilakukan dengan transek
belt, sebagaimana pada Gambar. 2
2,5 m 1 2 3 4 5
30 m
2,5m 6 7 8 9 10
5m 1m
13 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Kepadatan =
Dominasi = 100%
Bahan
Plastik
Tali raffia
Karet gelang
Kantong plastik besar
Kertas label
14 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
5. IDENTIFIKASI MANGROVE
15 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Teknik Penggambaran
Teknik penggambaran flora dan fauna dilakukan secara keseluruhan
yang meliputi bentuk, susunan, ukuran dan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh
flora dan fauna tersebut.
Teknik penggambaran Flora dan Fauna meliputi :
A. Penggambaran sketsa atau kasar
B. Penggambaran penjiplakkan
C. Penggambaran editing dan finishing
Mengawetkan Spesimen
Koleksi memerlukan perawatan yang baik dan dalam keadaan darurat
harus dapat diamankan dengan mudah. Mengawetkan spesimen fauna
umumnya menggunakan formalin 4-5 % dan untuk fauna yang lebih besar dari
50 cm, sebelum diawetkan di dalam formalin terlebih dahulu sisi perut bagian
kanan diiris dengan pisau agar bahan pengawet dapat masuk ke dalam rongga
perut. Hal tersebut tidak mempengaruhi identifikasi karena untuk identifikasi
diperlukan sisi sebelah kiri (Saanin, 1968).
Sedangkan menurut Tjitrosoepomo, 1998 pengawetan untuk flora dapat
bermacam-macam, yang pada dasarnya dibedakan dua macam, yaitu :
A. Pemprosesan untuk menjadikan bahan yang dikoleksi itu menjadi
spesimen kering yang dikenal sebagai herbarium kering dengan cara :
1) Pengkoleksian spesimen
2) Proses pengeringan selalu disertai dengan pengepresan
3) Penempelan (“mounting”) herbarium
16 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Bahan
Kertas gambar
Biota
17 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
6. KUALITAS AIR
Kualitas air yang baik dapat dilihat dari beberapa parameter yaitu
parameter fisika maupun parameter kimia.
◘ Kecerahan
kecerahan air merupakan ukuran kejernihan suatu perairan, semakin
tinggi suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus ke dalam
air. Kecerahan air menentukan ketebalan lapisan produktif. Berkurangnya
kecerahan air akan mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan air, selain
itu dapat pula mempengaruhi kegiatan fisiologi biota air, dalam hal ini bahan-
bahan ke dalam suatu perairan terutama yang berupa suspensi dapat
mengurangi kecerahan air. Kecerahan air tergantung pada warna dan
kekeruhan. Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang
ditentukan secara visual dengan menggunakansecchi disk yang dikembangkan
oleh Profesor Secchi pada abad ke-19. Nilai kecerahan dinyatakan dalam
satuan meter. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu
pengukuran, padatan tersuspensi dan kekeruhan serta ketelitian orang yang
melakukan pengukuran. Tingkat kecerahan air dinyatakan dalam suatu nilai
yang dikenal dengan kecerahan secchi disk.
◘ Cahaya
Dilihat dari sudut biologi, cahaya merupakan faktor ekologi yang
terpenting. Tanpa adanya cahaya proses fotosintesis tidak akan berlangsung
dan tidak akan didapatkan bentuk-bentuk kehidupan. Sumber cahaya utama
adalah cahaya matahari.
Berdasarkan intensitas cahayanya, perairan bahari secara vertikal dibagi
menjadi 3 wilayah antara lain:
a. zone eufotik
b. zone disfotik
c. zone afotik
18 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
◘ Suhu
Suhu di laut merupakan faktor yang amat penting bagi kehidupan
organisme di lautan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas organisme
maupun perkembangan organisme tersebut.
Kisaran suhu yang masih dapat ditoleransi oleh jasad-jasad laut tidak
begitu luas. Bahkan cukup banyak jasad laut yang mempunyai toleransi kisaran
suhu yang sempit.
Organisme laut berdasarkan toleransi suhu dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
a. organisme eurythermal
b. organisme stenothermal
Penyebaran suhu secara vertical:
a. Homogeneus layer
b. Thermocline layer
c. Deep layer
d. Bottom Layer
◘ Salinitas
Salinitas merupakan jumlah garam-garam yang larut dalam satuan
volume air yang dinyatakan dalam ‰ atau jumlah seluruh zat yang laut dalam 1
kg air laut. Salinitas rata-rata air laut adalah lebih kurang 35‰. Perbedaan
salinitas disebabkan karena adanya penguapan.
◘ pH
pH merupakan negatif logaritma dari konsentrasi H+ yang dikandung
dalam perairan. pH air laut sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan apakah
tercemar atau tidak serta kandungan garam-garam dan gas terlarut didalam air
laut.
◘ DO (oksigen terlarut)
Gas oksigen banyak dijumpai dilapisan permukaan. Oksigen berasal dari
udara didekatnya dapat secara langsung larut atau berdifusi kedalam air laut.
19 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Selain itu, adanya fitoplankton juga menambah kadar oksigen terlarut pada
lapisan permukaan saat siang hari.
6.3 METODOLOGI
◘ Suhu
Thermometer dimasukkan kedalam perairan sekitar 10 cm, ditunggu
sampai beberapa saat sampai air raksa dalam thermometer menunjuk atau
berhenti pada skala tertentu. Kemudian dicatat dalam skala °C. Pembacaan
thermometer dilakukan pada saat thermometer masih dalam air, jangan sampai
tangan menyentuh thermometer.
◘ Salinitas
Refraktometer dibersihkan dengan tisu pada bagian optiknya, kemudian
diambil air sampel dengan pipet tetes dan teteskan pada optik refraktometer
sebanyak 1 tetes. Setelah itu tentukan salinitas perairan dengan melihat skala
yang ditunjuk.
◘ pH
pH paper dimasukkan kedalam perairan sekitar 10 cm, ditunggu sampai
beberapa saatl. Setelah itu pH paper dikibaskan sampai setengah kering
kemudian dicocokkan pada kotak standart pH dan didapatkan nilai pH perairan.
Selain menggunakan pH paper digunakan pula pH meter sebagai pembanding.
◘ DO (oksigen terlarut)
Ukur dan catat volume botol DO yang akan digunakan, kemudian
masukkan botol DO kedalam perairan yang akan di ukur oksigennya secara
perlahan-lahan dengan posisi miring dan usahakan jangan sampai terjadi
gelembung udara kemudian ditutup. Lalu bukalah tutup botol yang berisi
sampel, tambahkan 2 ml MnSO4 dan 2 ml NaOH + KI, lalu dibolak balik biarkan
± 30 menit sampai terjadi endapan coklat. Setelah terbentuk endapan buang air
yang bening diatas endapan kemudian endapan yang tersissa diberi 2 ml H 2SO4
pekat dan kocok sampai endapan larut. Beri 3-4 tetes Amylum, dititrasi dengan
Na-thiosulfat 0,025 N sampai jernih (hingga tidak berwarna untuk pertama kali).
20 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
Perhitungan:
N = Normalitas Na-thiosulfat
V = Volume Botol
Selain itu kita juga menggunakan DO meter untuk membandingkan hasil
perhitungan secara manual dengan menggunakan alat.
6.4 ALAT DAN BAHAN
Alat
Refraktometer
Kotak standar pH
Botol DO
Buret
Statif
Pipet tetes
Corong
pH meter
DO meter
Bahan
Air sampel
H2SO4 pekat
MnSO4
NaOH + KI
Amylum
Na2S2O3 (Na-thiosulfat)
21 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
DAFTAR PUSTAKA
Backer, C.A. dan van Den Brink, R.C.B. 1968. Flora ossf Java. III. Wolters
Noordhof NV. Groningen
22 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
LAMPIRAN
23 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
16
14
Jumlah individu
12
10 Scylla serrata
8 Turbo petholatus
6 Cypraea moneta
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Stasiun (transek)
16
14
Jumlah individu
12
10 Rhizophora mucronata
8 Ceriops tagal
6 Ceriops decandra
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Stasiun (transek)
10 m
Ta li rafia
Tong kat b erskala
Panta i
24 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
25 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
26 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Zonasi
2.1.1 Intertidal
a Pengertian Zona Intertidal
b Faktor-faktor di zona Intertidal
c Biota pada Zona Intertidal
2.1.2 Mangrove
a Pengertian Zona Mangrove
b Biota pada Zona Mangrove
c Susunan Tanaman dari Perairan kedaratan di Mangrove
d Manfaat Ekosistem Mangrove
e Kebijakan Hutan Mangrove di Indonesia
f Rantai Makanan di Mangrove
2.1.3 Estuaria
a Pengertian Zona Estuaria
b Biota pada Zona Estuaria
2.2 Faktor–faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Organisme dan
Keanekaragaman Populasi
2.2.1 Intertidal
2.2.2 Mangrove
27 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
2.2.3 Estuaria
2.3 Kualitas Air
2.3.1 pH
2.3.2 Suhu
2.3.3 Salinitas
2.3.4 DO
2.3.5 Kecerahan
3. METODOLOGI
3.1 Fungsi Alat dan Bahan
3.1.1 Fungsi Alat
3.1.2 Fungsi Bahan
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Zona Intertidal
a. Pengambilan dan Identifikasi Biota dengan Metode Transek
Kuadrat
b. Pengukuran Kelandaian Pantai
c. Pengukuran Kecepatan Arus
3.2.2 Zona Mangrove
Pengambilan dan Identifikasi Biota dengan Metode Belt Transek
3.2.3 Zona Estuari
Pengukuran Kualitas Air
a. pH
b. Suhu
c. Oksigen Terlarut
d. Salinitas
e. Kecerahan
28 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
29 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
30 Pendahuluan
Panduan Praktikum Biologi laut 2015
31 Pendahuluan