Anda di halaman 1dari 2

Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal dan/atau global,

munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala
antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo),
mungkin perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dll. Didefinisikan sebagai stroke jika
pernah didiagnosis menderita penyakit stroke oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan).
Pada grafik 6 terlihat bahwa prevalensi stroke terus mengalami kenaikan pada tiap
pertambahan umur. Nilai prevalensi nasional pada tahun 2013 adalah 7,00%, naik sebesar
16,67% jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 6,00%.

Pada tahun 2014 Litbang Depkes melakukan penelitian terbaru yang dinamakan Sistem
Registrasi Sampel (SRS). SRS ini merupakan sistem pencatatan yang dilakukan untuk
memperoleh data berupa indikator, yang terdiri dari angka kelahiran kasar, angka fertilitas,
angka kematian bayi, angka kematian ibu, pola dasar penyebab kematian dan jumlah penyakit
terbanyak setiap tahunnya di tingkat nasional. Data dikumpulkan sejak Januari s.d. Desember
2014 dengan total kematian yang diteliti sebanyak 41.590 kasus di Indonesia. Hasil penelitian
didapatkan penyebab kematian tertinggi di Indonesia yaitu berturut-turut cerebrovascular
diseases, ischaemic heart disease, diabetes mellitus with complication, respiratory tuberculosis
dan hypertensive disease with complication dengan total persentase untuk kelima penyakit ini
sebesar 51,70% dan sisanya disebabkan oleh penyakit lainnya.

Litbang Depkes juga mengadakan penelitian yang bersifat kohort, dengan memantau
sekelompok masyarakat secara terus menerus dan direncanakan berlangsung lebih dari 10
tahun_. Penelitian dilakukan di Bogor dengan data pengamatan awal sampai akhir tahun 2014
sebanyak 5.290 orang. Hasil penelitian yang sudah dipublikasikan yaitu incident rate untuk
penyakit stroke, diabetes mellitus, dan penyakit jantung koroner. Urutan kecepatan munculnya
penyakit pertama dari ketiga penyakit tersebut berturut-turut adalah diabetes mellitus, penyakit
jantung koroner, dan stroke. Beberapa faktor utama penyebab ketiga penyakit ini adalah
hipertensi, umur, dan jenis kelamin.

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa tersedia cukup banyak data yang dapat dimanfaatkan
oleh pelaku product development Asuransi Jiwa dan Asuransi Umum di Indonesia. Tugas
selanjutnya, bagaimana mengolah data-data tersebut menjadi analisa-analisa yang diperlukan
dalam pengembangan ataupun pembuatan produk asuransi kesehatan yang sejalan dengan
tujuan perusahaan dan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.

(M. Hatta Rafsanjani, Reinfokus I, 2015)

penpen
Jumlah
stroke deridiyaki
berda
Indonesiaten
diag
kesehatan
sarka nosiag
seb
(Nakes) or
1.23
(any
,0‰), 6.82 an
diag Nakesd
7sedangkan
perki
nosiseb 2.13
/gejal i
orang
rakaany7.94
Berdasar
(12,1 diag
Na kanma diagnosi
gej
ke ProupuJanosiBa
me esti
ala vin w raju p
derita
milima ml e
23 or (,4 d
terbanyak
53
8.0 or an (1
7‰ ‰as
dan
3.8 an 6,),Ba
Pro Pa e
me
gkaju vinpen
purap
ing
miliml sedikit
derial
or
yaitu(,6 dsebanyak
n2. or
(an
,3 3‰a 95an
5‰

Sumber: Diolah berdasarkan Data Riset

Kesehatan RI dan Data Penduduk

Ingat pencegahan Stroke mungkin tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dicegah yaitu dengan
menjalani pola hidup sehat dan rajin melakukan kontrol kesehatan (tekanan darah, kolesterol)
secara teratur, mengatur diet dan pengobatan. Selain itu juga perlu memahami gejala-gejala awal
agar dapat dilakukan tindakan pendahuluan. Untuk meminimalkan risiko terkena stroke di usia
muda, maka diperlukan pengendalian faktor risiko stroke sebanyak mungkin, seperti menghindari
kebiasaan merokok, mengurangi garam dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol
jahat, mengatur pola makan dengan kalori seimbang, serta berolahraga secara teratur. Tak hanya
kesehatan jasmani, stroke juga dapat dicegah dengan mengembangkan pikiran yang positif serta
menghindari stres.

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub

Anda mungkin juga menyukai