Audit Gusdeeeeeeee Ooooo
Audit Gusdeeeeeeee Ooooo
Pemanfaatan teknologi informasi (IT) dalam audit semakin luas dan semakin banyak
perkatoran akuntan public yang menggunakan generalized audit sorftware karena semakin
meningkat produktivitas dalam menjalankan perkerjaan audit dengan electronic working papers,
sementara di pihak lain, system informasi yang diterapkan klien dengan basis komputer yang
memungkinkan perkerjaan audit dilaksanakan secara online, akibatnya maanfaat audit yang
diperoleh semakin cepat bagi orang yang membutuhkan informasi. Untuk itu para auditor dalam
memberikan advis kepada klien di area informasi ini diharapkan memiliki kemampuan :
Auditing, suatu disiplin ilmu yang terkait tetapi terpisah dari akuntansi. Auditing adalah
suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk
memberikan suatu pendapat atau opini, yang masuk akal tapi tidak dijamin sepenuhnya
mengenai kewajaran dan kesesuiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Berdasarkan pernyataan mengenaidefinisi auditing, dapat kita hubungkan antara akuntansi dan
auditing. Dua ilmu ini saling terkait satu sama lain, Secara umum hubungan antara auditing dan
accounting dapat dijelaskan sebagai berikut, Accounting adalah suatu proses menghasilkan data
dan informasi dalam bentuk Financial Statement. Sedangkan Auditing adalah suatu proses
mengevaluasi informasi dan menghasilkan kesimpulan (opini / rekomendasi) yang
membandingkan antara fakta dan kriteria. Tahapan dalam audit terjadi setelah tahapan akuntansi
selesai dilaksanakan, karena dalam melakukan audit di perlukan Laporan Keuangan yang
merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Proses Akuntansi bersifat konstruktif, diawali
dengan mengumpulkan bukti pembukuan (bukti – bukti transaksi), bukti pembukuan dicatat
dalam bentuk Special Journal (Jurnal Penjualan, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, dan
Jurnal Pengeluaran Kas).
Setelah semua transaksi dicatat pada masing – masing kolom Special Journal, Tiap – tiap
jurnal dicatat dalam General Ledger, dan dilakukan penyesuaian pada transaksi yang
memerlukan penyesuaian. Melalui transaksi yang telah disesuaikan dapat diperoleh Trial
Balance yang terdiri atas Aktiva dan Passiva dari suatu perusahaan. Tahap selanjutnya adalah
pembuatan Worksheet, kemudian diperoleh Financial Statement (Laporan Keuangan) yang akan
menjadi bahan bukti untuk melakukan audit. Financial Statement yang dihasilkan dari proses
akuntansi, akan mengalami tahap audit. Audit terhadap Laporan Keuangan diperlukan karena,
(1) Ada potensi konflik antara penyediain formasi dengan pengguna informasi, (2) Informasi
mempunyai konsekuensi ekonomi yang sangat penting bagi business maker, (3) Keahlian sering
menghendaki informasi disajikan dan diverifikasi, (4) User sering tercegah mempunyai
hubungan langsung dengan informasi. Dalam melakukan audit harus sesuai dengan Standar
Auditing yang telah ditetapkan seperti standar umum, kerja lapangan dan standar pelaporan.
PERKEMBANGAN AUDIT
Sejarah Pengauditan
Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke XV. Diketahui bahwa pada sekitar awal
abad ke XV jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir
sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad ini.
Perkembangan Di Abad XX
Profesi Auditorsi di Indonesia masih tergolong baru. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah
perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga Auditorsi dengan sendirinya hampir
tidak dikenal. Perusahaan-perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu
itu, mengikuti model pembukuan seperti yang berlaku di negaranya. Situasi seperti itu
berlangsung hingga Indonesia merdeka. Auditorsi baru mulai dikenal di Indonesia setelah tahun
1950-an, yaitu ketika semakin banyak perusahaan didirikan dan Auditorsi sistem Amerika mulai
dikenal, terutama melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Perkembangan Auditorsi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Auditor
Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Auditorsi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan
Auditor (NPA). Selain itu perkembangan yang terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun 1988
semakin menuntut dilakukannya audit atas laporan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang
akan mengajukan permohonan kredit ke bank. Pada tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan
Terbatas yang mewajibkan suatu perseroan terbatas menyusun laporan keuangan dan jika
perseroan merupakan perusahaan publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh Auditor
publik. Pada tahun yang sama Undang – Undang Pasar modal pun lahir juga.
Seperti terjadi di Amerika Serikat seratus tahun lalu, fungsi pengauditan di Indonesia
memasuki abad ke-21 ini masih belum dipahami masyarakat. Banyak kesalahpahaman yang
terjadi atas laporan auditor, karena fungsi audit tidak dipahami dengan benar. Maka dari itu
Pemerintah mulai memperkenalakan Auditorsi mulai dari SMA dan pengenalan Audit dilakukan
di Perguruan Tinggi.