Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PEPTIC ULCER

(ULKUS PEPTIKUM/TUKAK LAMBUNG)

KEPERAWATAN MEDIKAL

oleh
Sri Rahyuning Muthmainnah
NIM 162310101109

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PEPTIC ULCER
(ULKUS PEPTIKUM/TUKAK LAMBUNG)

KEPERAWATAN MEDIKAL
Diajukan untuk memenuhi tugas keperawatan medikal dengan dosen
pembimbing: Ns. Muhammad Zulfatul A’la, M. Kep.

oleh
Sri Rahyuning Muthmainnah
NIM 162310101109

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas mata kuliah Keperawatan Medikal membuat Asuhan Keperawatan klien


dengan Peptic Ulcer (Ulkus Peptikum/Tukak Lmabung)

disusun oleh:
Sri Rahyuning Muthmainnah NIM 16231010109
Kelompok 8/Kelas F-2016

Telah disetujui untuk diseminarkan dan dikumpulkan pada:


Hari/tanggal: 24 September 2018

Makalah ini disusun dengan pemikiran sendiri, bukan hasil jiplakan atau
reproduksi ullang makalah yang telah ada

Penulis,

Sri Rahyuning Muthmainnah


NIM 16231010109

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Ns. John Hafan S, M.Kep., Sp.Kep.MB Ns. Muhammad Zulfatul A’la, M. Kep
NIP. 198401022015041002 NIP. 198805102015041002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Peptic Ulcer (Ulkus
Peptikum/Tukak Lambung)” ini dengan baik. Tak lupa penulis berterima kasih
kepada Ns. John Hafan S, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Penanggung Jawab Mata
Kuliah Keperawatan Medikal dan kepada Ns. Muhammad Zulfatul A’la, M. Kep
selaku pembimbing yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan
makalah ini serta semua pihak yang secara tidak langsung ikut serta membantu
dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan yang diberikan kepada klien dengan peptic ulcer
(ulkus peptikum/tukak lambung). Penulis juga menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun saran dan usulan dalam
perbaikan makalah ini.

Jember, 21 September 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..............................................................................................ii


Halaman Pengesahan.....................................................................................iii
Kata Pengantar...............................................................................................iv
Daftar Isiv
Daftar Gambar................................................................................................vi
Daftar Tabel.....................................................................................................vi
Kasus................................................................................................................1
i. Identitas Klien..................................................................................2
ii. Riwayat Kesehatan Klien ................................................................2
iii. Pengkajian Keperawatan..................................................................4
iv. Pemeriksaan Fisik............................................................................8
v. Terapi................................................................................................11
vi. Pemeriksaan Penunjang Dan Laboratorium.....................................11
vii. Analisa Data.....................................................................................12
viii. Pathway Kasus.................................................................................17
ix. Diagnosa Keperawatan.....................................................................18
x. Intervensi Keperawatan....................................................................19
xi. Implementasi Keperawatan..............................................................33
xii. Evaluasi 37
Daftar Pustaka................................................................................................38

v
DAFTAR TABEL

Genogram.........................................................................................................3
Pathway Kasus ................................................................................................17

DAFTAR GAMBAR

C.1 Aktivitas Harian (Activity Daily Living) ...................................................6


Pemeriksaan Penunjang Dan Laboratorium.....................................................11
Analisa Data .....................................................................................................12
Intervensi Keperawatan....................................................................................19
Implementasi Keperawatan .............................................................................33
Evaluasi ............................................................................................................37

vi
Kasus diambil dari kakak profesi:
Nama Mahasiswa : Yosyita Rahmah
NIM : 102311101004
Tempat pengkajian : R. Adenium
Tanggal : 10 Agustus 2015

KASUS PEPTIC ULCER (ULKUS PEPTIKUM/TUKAK LAMBUNG)


Ny. M, 76 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan muntah darah,
berwarna hitam kemerahan. Ny. M mengatakan,”dari awal MRS hampir setiap
hari muntah darah, yang paling banyak (sampai 3 baskom air) itu kemarin, hari ini
lumayan nak, padahal hanya minum susu satu gelas langsung muntah darah,
apalagi makan, perut rasanya sakit, seperti ada yang mengganjal dibagian tengah”.
Keluarga mengatakan,”sebenarnya ibu saya tidak pernah sakit sampai MRS, ini
juga tiba-tiba, untuk masalah perut, ibu memang punya magh tapi ya tidak pernah
periksa cuman sakit perut karena telat makan dan sehabis makan, tapi kalau linu
dan pegal dikaki sudah lama, asam uratnya tinggi”. Keluarga mengatakan “ibu
saya ini kebiasaan minum jamu untuk mengurangi nyeri dan pegel linu, dari muda
sampai kemarin masih minum jamu dan jamunya bubuk beli itu”. Klien
mengatakan,”saya sebenarnya tidak pernah sakit parah, cuman sakit itu ya pegel
linu beli obat/pil diwarung dan beli jamu langsung rasanya enak dan segar lagi
badannya”. Klien dan keluarga mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah ada
keluarga yang mengalami penyakit serupa. Klien mengatakan pada malam hari
kadang masih nyeri perut tapi menghilang.
Hasil pengkajian fisik GCS E4M6V4, tanda-tanda vital TD: 130/80 mm/Hg,
N: 92x/menit, RR: 24x/menit, suhu: 36,7 oC, Hb MRS 3,0 g/dl, Hb Pengkajian 5,8
g/dl. Terpasang infus ditangan sebelah kiri, klien tampak lemah, konjungtiva
anemis, lidah kotor dan pucat, turgor kulit kering, akral dingin. produksi NGT:
cairan lambung dengan darah kecoklatan +/- 250 CC, bibir kering dan pucat, nyeri
tekan pada abdomen: regio epigastrium skala nyeri 7, klien tampak meringis
menahan nyeri. Bising Usus 3x/menit. Keluarga klien mengatakan klien lebih
kurus dari sebelum sakit. Klien puasa, hanya minum obat menggunakan air putih
melalui NGT. Terpasang DC (Dower Cateter). Terakhir BAB 3 hari yang lalu,

1
konsistensi lembek, warna hitam pekat, bau khas feses dengan amis darah. Klien
terpasang O2 3 Lpm dengan nasal canul.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan:
Hemoglobin : 12,0-16,0 gr/dL
Lekosit : 4,5-11,0 109/L
Hematokrit : 36-46 %
Trombosit : 150-450 109/L
Klien terbantu dalam melakukan aktivitas baik dengan bantuan alat
maupun petugas, mobilitas terbatas. Klien mengatakan saat malam hari kadang
masih merasa nyeri perut tapi menghilang. Klien mengatakan,”selama sakit
biasanya dirumah mesti didapur dan menjaga cicit sekarang malah saya yang
dijaga anak, tidak bisa apa-apa”.

I. Identitas klien
Nama : Ny. M No. RM : 88041
Umur : 76 Tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis kelamin: Perempuan Status : Menikah
Agama : Islam Tgl MRS : 5 Agt 2015
Pendidikan : SD Tgl Pengkajian: 10 Agt 2015
Alamat : Wirolengi-Jember Sumber info : Klien & keluarga

II. Riwayat kesehatan


1. Diagnosa Medik:
Ulkus Peptikum
2. Keluhan Utama:
Klien mengeluhkan muntah darah, berwarna hitam kemerahan
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Klien mengatakan, “ Dari awal MRS hampir setiap hari muntah darah, yang
paling banyak (sampai 3 baskom air) itu kemarin, hari ini lumayan nak,
padahal hanya minum susu satu gelas langsung muntah darah, apalagi makan,
perut rasanya sakit, seperti ada yang ngganjel gitu disini tengah, jadi saya takut
makan”. Produksi NGT: 300 CC, warna merah kehitaman, cair, pekat, skala

2
nyeri 7, nyeri tekan didaerah epigastrium, tidak ada nafsu makan, dari MRI
sudah transfusi 4X kantung darah, Hb MRS 3,0 g/dl
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Keluarga klien mengatakan,”Sebenarnya ibu saya tidak pernah sakit sampai
MRS, ini juga tiba-tiba, untuk masalah perut, ibu memang punya magh tapi ya
tidak pernah diperiksa cuman sakit perut ketika telat makan dan sehabis makan,
tapi kalau linu dan pegal dikaki sudah lama, asam uratnya tinggi.”
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Keluarga klien mengatakan, “ibu saya tidak ada alergi apapun, makan tidak ada
pantangan, obatpun juga tidak ada alergi, debu udara juga kuat.”
c. Imunisasi:
Klien tidak mengingat apapun waktu kecil apalagi tentang imunisasi
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Keluarga klien mengatakan,”ibu saya ini kebiasaan minum jamu untuk
mengurangi nyeri dan pegel linu, dari muda sampai kemarin masih minum
jamu dan jamunya bubuk beli itu.”
e. Obat-obatan yanng digunakan:
Klien dan keluarga mengatakan bahwa sering menggunakan obat asam urat
berupa pil yang di jual bebas ditoko
5. Riwayat Penyakit Keluarga:
Klien dan keluarga mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah ada keluarga
yang mengalami penyakit yang sama
Genogram:

3
III. Pengkajian keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan,”saya sebenarnya tidak pernah sakit parah, cuman sakit itu
ya pegel linu beli obat/pil diwarung dan beli jamu langsung enak dan segar lagi
badannya.”
Keluarga mengatakan,”ibu memang paling tidak mau dibawa ke PKM atau RS,
lebih milih minum obat warung dan jamu, kalau sudah tau sakit parah gini ya
terpaksa, mungkin karena kebanyakan pengobatan sendiri itu.”
Interpretasi: persepsi kesehatan dan upaya kesehatan klien belum baik, masih
menggampang ketika sehat
2. Pola nutrisi/metabolik (ABCD)
- Antropometri
BB : - kg
TB : - cm
Lingkar lengan tengan : 25,3 cm
Interpretasi: klien bedrest total, terpasang DC, NGT, O2
- Biomedical sign
Tanggal 5 Agustus 2015
SGOT : 17 (10-31 U/L)
BPT : 18 (9-36 U/L)
Albumin: 2,8 (3,4-4,8 gr/dl)
Kreatinin serum: 0,9 (0,5-1,1 Mg/dl)
BUN : 36 (6-20 mg/dl)
Urea : 17 (26-43 gr)
Hb : 5,8 g/dl
Interpretasi : klien mengalami kekurangan hemoglobin, sehingga terjadi
resiko kekurangan nutrisi akibat tidak ada pengikat nutrisi dan O2

- Clinical sign

4
Klien lemah, terpasang NGT, konjungtiva anemis, lidah kotor, produksi NGT:
cairan lambung dengan darah kecoklatan +/- 250 CC, bibir kering, nyeri
tekan pada abdomen: regio epigastrium, keluarga klien mengatakan lebih
kurus dari sebelum sakit
Interpretasi: klien beresiko mengalami kekurangann nutrisi
- Diet pattern (intake makanan dan cairan):
MRS: Klien puasa, hanya minum obat menggunakan air putih melalui NGT
Sebelum MRS: makan biasa 1 porsi, sayur, lauk jarang
Interpretasi: Klien beresiko kekurangan kutrisi
3. Pola eliminasi
BAK
- Frekuensi : 500 CC/2 jam
- Jumlah :-
- Warna : Kuning
- Bau : khas urine
- Karakter : tidak ada endapan, tidak ada darah
- BJ :-
- Alat bantu : Dower kateter
- Kemandirian : mandiri/ dibantu
- Lain :-
BAK
- Frekuensi : terakhir BAB 3 hari yang lalu
- Jumlah :-
- Konsistensi : Lembek
- Warna : hitam, pekat
- Bau : khas feses dengan amis darah
- Karakter :-
- BJ :-
- Alat bantu :-
- Kemandirian : mandiri/dibantu
- Lain :-
Interpretasi:

5
Balance cairan
BL=input- output
= 500-1500+(60x10%)+250
= -256 defisit
4. Pola aktivitas & latihan
Sebelum sakit klien mengatakan semua kegiatan dan aktivitas harian dilakukan
secara mandiri, sebagai ibu rumah tangga meskipun sudah tua masih memegang
perananan didapur dan membersihkan rumah, makan minum sendiri, toileting
mandiri, semua mandiri
c.1 Aktivitas harian (Activity Daily Living)

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3

Makan/minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
Ket: 0: tergantung total, 1:dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:
dibantu alat, 4:mandiri
Status oksigenasi:
Klien terpasang O2 3 Lpm dengan nasal canul, posisi semi fowler 45o, nafas
spontan, retraksi dada minimal
Fungsi kardiovaskuler:
TTV (TB, N, S, RR) dalam batas normal pada saat istirahat dan aktivitas
(minimal)
Terapi oksigen:
O2 3 Lpm nasal canul
5. Pola tidur dan istirahat
Durasi: malam (7-8 jam) siang (1-2jam)
Gangguan tidur : kadang masih nyeri perut tapi menghilang
Keadaan bangun tidur : kurang fit, masih lemes dan lemah

6
Lain-lain :-
Interpretasi: klien beresiko kelelahan dan kelemahan karena ada gangguan
tidur
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi kognitif dan memori:
klien masih mampu mengingat memori jangka panjang terkait silsilah keluarga
dan riwayat penyakit dahulu, memori jangka pendek mengingat menu makan
yang diberikan
fungsi dan keadaan indera:
klien tidak memounyai gangguan fungsi indera, masih mampu melihat
mendengar, meraba, mengecap, membau dengan normal tanpa alat bantu
apapun
Interpretasi: tidak ada gangguan kognitis perceptual akibat penyakit namun
ada penurunan akibat faktor usia
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri:
Klien mengatakan,”namanya sudah tua mungkin sudah waktunya sakit, ya
namanya orang tua, waktunya istirahatnya.”
Identitas diri:
Klien mengatakan,”saya sudah menjadi buyut, anak, cucu 4, dan buyut 2,
sehari-hari ya merawat cicit dan cucu.”
Harga diri:
Klien mengatakan,”meskipun sudah tua dan waktunya sakit tapi ya harus
telaten dijalani.”
Ideal diri:
Klien mengatakan,”ini saya sudah berusaha sabar dan mengikuti apa kata
dokter supaya bisa cepat sembuh.”
Peran diri:
Klien mengatakan,”selama sakit biasanya dirumah mesti didapur dan menjaga
cicit sekarang malah saya yang dijaga anak, tidak bisa apa-apa
Interpretasi: klien memahami penyakitnya dan merasa ketiakberdayaan
8. Pola seksualitas & reproduksi

7
Pola seksualitas:
Klien mengatakan,”sudah tua dan menopouse, tapi masih mesrah sama bapak.’
Fungsi reproduksi:
Klien mengatakan,” sudah lama mengalami menopouse, mempunyai 2 anak
dan mengaku tidak pernah ada penyakit didaerah/yang berhubungan dengan
reproduksi.”
Interpretasi: klien sudah menopouse dan menerima serta menjaga
keharmonisan
9. Pola peran & hubungan
Klien mengatakan,”tidak ada gangguan apapun, semua keluarga tidak ada
masalah, semua mendukung saya buat sembuh, setiap hari gantiang yang
menjaga saya, dari anak saya sampai cucu saya.”
Interpretasi: klien dan keluarga merasa tidak ada gangguan apapun
10. Pola manajemen koping-stress
Klien mengatakan,”yah sakit ini masalah keluarga juga, ya padahal sebelumnya
tidak pernah sakit, tapi adanya sakit dibuat cobaan biar sabar, mau gimana lagi
harus diusahain.”
Interpretasi: klien mempunyai koping yang bagus
11. System nilai dan keyakinan
Klien mengatakan,”saya beragama islam, kalau dibilang taat ya belum, tapi
berusaha, insyaallah sholat rutin, selama sakit ini belum pernah sholat, cuman
bias istighfar dan dzikir saja.”
Interpretasi: klien masih taat melakukan ibadah walaupun minimal
IV. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: GCS E4M6V4


tanda vital:
- Tekanan darah : 130/80 mm/Hg
- Nadi : 92 x/menit
- RR : 24 x/menit
- Suhu : 36,7 oC
Interpretasi: tanda-tanda vital dalam batas normal

8
Pengkajian fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Inspeksi: bentuk kepala normal, tidak ada kelainan bentu/kecacatan, tidak
ada lesi, rambut kuat, bersih, kurang rapi karena panjang
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya edema/malia
2. Mata
Inspeksi: bentuk mata normal, bersih, tidak ada lesi, konjungtiva anemis,
sklera putih, respon terhadap cahaya
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya malia/edema palpebra,
mampu melihat tanpa alat bantu melihat
3. Telinga
Inspeksi: bentuk telinga ormal, simetris ka/ki, tidak ada gangguan
konginetal, bersih tidak menggunakan alat bantu dengar
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ditemukan adanya pembengkakan,
edema, pembesaran organ
4. Hidung
Inspeksi: bentuk hidung normal, simetris, tidak ada lesi, bersih, tidak
mengalami masalah sensori, terpasang NGT
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, lubang hidung paten terasa hembusan nafas,
tidak ada edema/malia/pembesaran sinus
5. Mulut
Inspeksi: bentuk mulut normal simetris, warna bibir pucat, kering, tidak
ada lesi, gigi bagian atas hilang, lidah pucat, tidak terlihat ada sariawan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan cuman merasa tidak enak
6. Leher
Inspeksi: simetris, tidak terlihat ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada
kelainan bentuk
Palpasi: tidak ada nyeri tekan , teraba nadi caratis, tidak ada pembesaran
kelenjar
7. Dada
Inspeksi: dada simetris, bentuk dada normal, retraksi dada minimal, ictus
cardis tidak terlihat, tidak ada lesi

9
Palpasi: tidak nyeri tekan, vokal premitus simetri, ictus cardis teraba
Perkusi: batal jantung ICS 3-5, pekak pada paru
Auskultasi: S1 S2 normal, vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
8. Abdomen
Inspeksi: bentuk datar, simetris dengan umbilikus, tidak ada lesi, tidak ada
spider navi, tidak ada benjolan, kulit sama dengan yang lain, tidak ada
distensi
Palpasi: nyeri tekan pada epigastrium, turgor kulit kering, tidak teraba acites,
tidak teraba massa
Auskultasi: Bising Usus 3x/menit
Perkusi: timpani diseluruh lapang abdomen
9. Urogenital
Inspeksi: terpasang DC, fiksasi dipaha kanan, bersih, tidak ada kelainan
bentuk
10. Ekstremitas
Inspeksi: bentuk normal simetris, dapat digerakkan (ROM) terbatas diatas
tempat tidur, tidak ada deformitas, infus ditangan kiri
Palpasi: kekuatan otot 4 4 , nyeri pada persendian pada ekstremitas
bawah 4 4
11. Kulit dan kuku
Inspeksi: kuning langsat, beberapa bagian mulai keriput, warna kulit rata,
kuku pendek bersih
Palpasi: turgor kulit berkurang wlastisitasnya, mukosa kering, tidak
berkeringat, akral dingin
12. Keadaan lokal
-

V. Terapi (jenis terapi, dosis, rute, indikasi, KI, implikasi keperawatan)


Infus: NaCl 20 tpm
Injeksi :

10
Ceftazidine 1x1
Antrain 3x1
Omeprazole 2x1
Sotatic 3x1
Kalnex 3x500 mg
p/o : sucralfat 3xCI
(oral): Dexanta 4x11 C

VI. Pemeriksaan penunjang & laboratorium (bisa dikembangkan)


Jenis Nilai normal Hasil
No
pemeriksaan (rujukan) (hari/tanggal)
hematologi nilai satuan 7/8/2015 10/8/2015 12/8/2015
1 Hemoglobin 12,0-16,0 gr/dL 58 8,2 11,3
2 lekosit 4,5-11,0 109/L 7,0 - 7,9
3 hematokrit 36-46 % 17,6 25,8 34,4
4 trombosit 150-450 109/L 182 137 167

Pemeriksaan
USG (11 Agustus 2015) -> Hematomegali

11
VII.Analisa data

No Data subjektif/objektif Etiologi Masalah


1 Ds : Infeksi bakteri Hellicobacter Domain 3. Eliminasi dan
- Klien mengatakan” dari awal MRS hampir setiap hari muntah Pylori di lambung pertukaran:
darah, paling banyak sampai 3 baskom air itu kemarin, hari ini
00196 Disfungsi motilitas
lumayan nak, padahal hanya minum susu 1 gelas langsung
kerusakan jaringan peptik gastrointestinal
muntah”.
- Keluarga pasien mengatakan,”Sebenarnya ibu saya tidak
pernah sakit sampai MRS, ini juga tiba-tiba, untuk masalah erosi vena/arteri
perut, ibu memang punya magh tapi ya tidak pernah diperiksa
cuman sakit perut ketika telat makan dan sehabis makan, tapi
kalau linu dan pegal dikaki sudah lama, asam uratnya tinggi.” Hematemesis (Perdarahan dari
Do : duodenum)
- KU klien lemah
- Terpasang NGT
Disfungsi motilitas
- Produksi NGT 300 CC darah kecoklatan
gastrointestinal
- Hb pada tanggal (7/08/2015) 5,8 gr/dl

12
- Bising Usus 3x/menit
- Konjungtiva anemis
- Terakhir BAB 3 hari yang lalu warna hitam pekat, konsistensi
lembek
- Riwayat gastritis
2 Ds : Infeksi bakteri Hellicobacter Domain 12.
- Klien mengatakan,”apalagi saat makan, perut rasanya sakit, Pylori di lambung Kenyamanan:
seperti ada yang mengganjal dibagian tengah”.
00132 Nyeri Akut
Do :
Kerusakan jaringan peptik
- Terdapat nyeri tekan di bagian epigastrium
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Skala nyeri 7 Perlukaan (iritasi) dinding
mukosa lambung

Melepas mediator nyeri


(histamin, bradikinin,
prostaglandin, dll)

13
Merangsang reseptor nyeri

Nyeri akut
3. Ds: Erosi venal arteri
- Klien mengatakan,”hanya minum 1 gelas susu langsung
muntah darah, jadi saya takut makan”.
- Klien mengatakan,”apalagi makan, perut rasanya sakit (nyeri). Hematemesis (Perdarahan dari

- Keluarga klien mengatakan klien lebih kurus dari sebelum duodenum)

sakit
Do:
Anoreksia Nervosa (penolakan
- Albumin 2,8 gr/dl (3,4 - 4,8) Domain 2. Nutrisi:
untuk mempertahankan berat
- Hb 5,8 gr/dl
badan yang sehat) 00002 Ketidakseimbangan
- Klien tampak lemah
nutrisi: kurang dari
- Konjungtiva anemis
kebutuhan tubuh
- Bibir kering
Intake cairan nutrisi kurang
- Turgor kulit berkurang elastisitasnya
- Mukosa kering
- Akral dingin Ketidakseimbangan nutrisi:

14
- Klien puasa, hanya minum obat menggunakan air putih melalui kurang dari kebutuhan
NGT tubuh
- Tidak ada nafsu makan

4. Ds: Infeksi bakteri Hellicobacter


- Klien mengatakan,”saya sebenarnya tidak pernah sakit parah, Pylori di lambung
cuman sakit itu ya pegel linu beli obat/pil diwarung dan beli
jamu langsung enak dan segar lagi badannya”.
Kerusakan jaringan peptik

Domain 5.
Persepsi/kognisi:
Sakit perut (maagh)
00126 Defisien
pengetahuan
Minum jamu dan beli obat
diwarung

Defisiensi pengetahuan
5. Do: Domain 4.
- Klien terpasang DC (Dower Cateter)

15
- Klien terbantu dalam melakukan aktivitas baik dengan bantuan Infeksi bakteri Hellicobacter
alat maupun petugas, mobilitas terbatas Pylori di lambung

Perlukaan (iritasi) dinding


mukosa lambung

Melepas mediator nyeri


Aktivitas/istirahat:
(histamin, bradikinin,
prostaglandin, dll) Hambatan mobilitas fisik

Merangsang reseptor nyeri

Aktivitas terganggu

Hambatan mobilitas fisik

16
VIII. PATHWAY Minum jamu
Infeksi Minum jamu
Infeksi dan beli obat
bakteri dan beli obat
bakteri diwarung
Hellicobacter diwarung
Hellicobacter
Pylori
Pylori Sakit perut
Sakit perut
Perlukaan
Kerusakan Perlukaan Defisien
Kerusakan (iritasi) dinding Defisien
jaringan (iritasi) dinding pengetahuan
jaringan
peptik mukosa pengetahuan
peptik mukosa
lambung
lambung
Erosi
Erosi
vena/arteri Melepas
Intake vena/arteri Melepas
Intake Anoreksia mediator
nutrisi Anoreksia mediator
nutrisi Nervosa nyeri
kurang Nervosa nyeri
kurang
Hematemesi
Hematemesi Merangsan Aktivitas Hambatan
s Hambatan
s g Merangsan
reseptor Aktivitas
terganggu mobilitas fisik
Ketidakseimbangan gnyeri
reseptor terganggu mobilitas fisik
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari nyeri
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh Disfungsi
kebutuhan tubuh Disfungsimotilitas
motilitas
gastrointestinal
gastrointestinal
Nyeri
Nyeriakut
akut

17
IX. Diagnosa keperawatan
1. Disfungsi motilitas gastroistestinal b.d perubahan kebiasaan makan d.d
DS: klien mengatakan, “dari awal MRS hampir setiap hari muntah darah,
paling banyak sampai 3 baskom air itu kemarin, hari ini lumayan nak,
padahal hanya minum susu 1 gelas langsung muntah”. Keluarga pasien
mengatakan,”Sebenarnya ibu saya tidak pernah sakit sampai MRS, ini
juga tiba-tiba, untuk masalah perut, ibu memang punya magh tapi ya
tidak pernah diperiksa cuman sakit perut ketika telat makan dan sehabis
makan, tapi kalau linu dan pegal dikaki sudah lama, asam uratnya
tinggi.”. DO: KU klien lemah, Terpasang NGT, Produksi NGT 300 CC
darah kecoklatan, Hb pada tanggal (7/08/2015) 5,8 gr/dl, Bising Usus
3x/menit, Konjungtiva anemis, Terakhir BAB 3 hari yang lalu warna
hitam pekat, konsistensi lembek, Riwayat gastritis
2. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (bakteri Hellicobacter Pylori) d.d DS:
Klien mengatakan,”apalagi saat makan, perut rasanya sakit, seperti ada yang
mengganjal dibagian tengah”. DO: Terdapat nyeri tekan di bagian epigastrium,
Klien tampak meringis menahan nyeri, Skala nyeri 7
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet
kurang d.d DS: Klien mengatakan,”hanya minum 1 gelas susu langsung
muntah darah, jadi saya takut makan”, Klien mengatakan,”apalagi makan,
perut rasanya sakit (nyeri), Keluarga klien mengatakan klien lebih kurus dari
sebelum sakit. DO: Albumin 2,8 gr/dl (3,4 - 4,8), Hb 5,8 gr/dl, Klien tampak
lemah, Konjungtiva anemis, Bibir kering, Turgor kulit berkurang elastisitasnya,
Mukosa kering , Akral dingin, Klien puasa, hanya minum obat menggunakan
air putih melalui NGT, Tidak ada nafsu makan
4. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri d.d DS: Klien terpasang DC (Dower
Cateter), Klien terbantu dalam melakukan aktivitas baik dengan bantuan alat
maupun petugas, mobilitas terbatas
5. Defisien pengetahuan b.d kurang informasi mengenai penyakit d.d DS: Klien
mengatakan,”saya sebenarnya tidak pernah sakit parah, cuman sakit itu ya
pegel linu beli obat/pil diwarung dan beli jamu langsung enak dan segar lagi
badannya”

18
X. Intervensi keperawatan

Hari/ Diagnosa keperawatan Nama


Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional lengkap
Tanggal (Tujuan, kriteria hasil) dan TTD
Selasa Disfungsi motilitas Setelah diberikan asuhan 2300 Pemberian obat
11/08/2015 gastroistestinal b.d keperawatan selama 3x24
1. Mengikuti prosedur lima
benar dalam pemberian
1. Agar tidak salah $
perubahan kebiasaan jam fungsi motilitas memberikan obat Ns. Sri RM
obat
makan d.d DS: klien gastrointestinal baik, dengan
2. Mencatat alergi yang
mengatakan, “dari awal kriteria hasil: 2. Mengetahui riwayat
dialami klien sebelum
2107 Keparahan mual dan
MRS hampir setiap hari klien
pemberian obat dan
muntah
muntah darah, paling
1. Darah dalam muntahan tahan obat-obatan jika
banyak sampai 3 baskom
berkurang (ringan) diperlukan
air itu kemarin, hari ini 1608 Kontrol gejala 3. Memberitahu klien 3. Agar klien mengerti
2. Klien sering melakukan mengenai, jenis obat,
lumayan nak, padahal mengenai jenis obat,
tindakan untuk alasan pemberian,
hanya minum susu 1 alasan pemberian obat,
mengurangi gejala hasil yang diharapkan
gelas langsung muntah”. hasil yang diharapkan
Penuaan fisik
Keluarga pasien 3. Kardiak output deviasi dan efek lanjutan yang dan terjadi efek
mengatakan,”Sebenarny sedang dari kisaran akan terjadi sebelum lanjutan
a ibu saya tidak pernah normal pemberian obat
4. Kontrol buang air besar 1570 Manajemen muntah

19
sakit sampai MRS, ini deviasi sedang dari 4. Mengkaji emesis terkait
juga tiba-tiba, untuk kisaran normal dengan warna, 4. Mengetahui
5. Tingkat metabolisme
masalah perut, ibu konsistensi, akan adanya karakteristik dari
basal deviasi sedang dari
memang punya magh darah, waktu, dan sejauh feses klien
kisaran normal
tapi ya tidak pernah mana kekuatan emesis
5. Mengidentifikasi faktor-
diperiksa cuman sakit
faktor yang dapat
perut ketika telat makan 5. Mengetahui faktor
menyebabkan atau
dan sehabis makan, tapi penyebab muntah
berkontribusi terhadap
kalau linu dan pegal
muntah (misalnya, obat-
dikaki sudah lama, asam
obatan dan prosedur)
uratnya tinggi.”. DO: KU
6. Mengajarkan teknik
klien lemah, Terpasang
nonfarmakologi untuk
NGT, Produksi NGT 300 6. Mengurangi nyeri
mengelola munah
CC darah kecoklatan, Hb pada klien
(misalnya, biofeedback,
pada tanggal (7/08/2015)
hipnosis, relaksasi,
5,8 gr/dl, Bising Usus
imajinasi terbimbing,
3x/menit, Konjungtiva
terapi musik, distraksi,
anemis, Terakhir BAB 3
akupressur
hari yang lalu warna 7. Memonitor efek

20
hitam pekat, konsistensi mnajemen muntah
lembek, Riwayat gastritis secara menyeluruh 7. Mengetahui
0450 Manajemen
perkembangan
konstipasi/impaksi
muntah pada klien
8. Memonitor tanda dan
gejala konstipasi

9. Memonitor (hasil
8. Mengetahui
produksi) pergerakan
perkembangan tanda
usus (feses), meliputi
dan gejala konstipasi
frekuensi, konsistensi,
9. Mengidentifikasi
bentuk, volume, dan
masalah pencernaan
warna, dengan cara yang
tepat
10. Mengevaluasi
jenis pengobatan yang
memiliki efek samping
pada gastrointestinal
11. Mengajak 10. Mengetahui jenis
pasien dan keluarga obat yang memiliki
mengenal proses efek samping pada

21
pencernaan normal gastrointestinal
11. Agar klien dan
keluarga
mengetahui proses
pencernaan normal
Selasa Nyeri akut b.d agen cidera Setelah diberikan asuhan 1380 Aplikasi 1380 Aplikasi
11/08/2015 biologis (bakteri keperawatan selama 3x24 panas/dingin
1. Menjelaskan penggunaan
panas/dingin $
Hellicobacter Pylori) d.d jam nyeri berkurang, dengan 1. Agar klien Ns. Sri RM
(aplikasi) panas dingin,
DS: Klien kriteria hasil: mengetahui tujuan
1605 Kontrol nyeri alasan perawatan dan
mengatakan,”apalagi saat dari aplikasi
1. Menggunakan tindakan
bagaimana hal tersebut
makan, perut rasanya sakit, panas/dingin
pengurangan (nyeri)
akan mempengaruhi
seperti ada yang
tanpa analgesik
gejala klien
mengganjal dibagian 2. Melaporkan nyeri yang
2. Memeriksa suhu aplikasi,
tengah”. DO: Terdapat dapat terkontrol
terutama ketika
1843 Pengetahuan:
nyeri tekan di bagian 2. Mencegah terjadinya
menggunakan aplikasi
manajemen nyeri
epigastrium, Klien tampak kerusakan integritas
3. Mengenali faktor panas
meringis menahan nyeri, 3. Memeriksa tempat kulit
penyebab nyeri dan
Skala nyeri 7 aplikasi dengan hati-hati
faktor yang berkontribusi
untuk (mengetahui 3. Mengetahui adanya
2102 Tingkat nyeri

22
4. Mengurangi ekspresi adanya) tanda iritasi kulit tanda iritasi kulit atau
nyeri pada klien atau kerusakan jaringan kerusakan jaringan
5. Intoleransi makanan pada
secara keseluruhan pada
klien ringan
kulit 5 menit pertama dan
kemudian dengan
frekuensi yang sering
selama perawatan
4. Mengevaluasi kondisi
umum, keamanan dan
4. Mngetahui
kenyamanan seluruh
perkembangan klien
perawatan
setelah dilakukan
5. Mengganti tempat terapi panas/dingin
penggunaan panas atau
dingin atau alihkan 5. Agar klien merasa
stimulasi jika nyaman
kenyamanan tidak
didapatkan
4400 Terapi musik
6. Mengidentifikasi musik
yang disukai klien

23
7. Menginformasikan
6. Agar klien lebih
kepada klien mengenai
berminat untuk
tujuan ( terkait dengan)
mengikuti terapi
pengalaman (yang akan
musik
dirasakan) terhadap
7. Agar klien
musik
mengetahui efek dari
8. Memilih musik-musik
terapi musik
tertentu yang mewakili
musik yang disukai klien
9. Membantu klien untuk
menentukan posisi yang
nyaman
10. Membatasi
8. Agar klien lebih
stimuli eksternal
berminat untuk
(misalnya, cahaya, suara,
mengikuti terapii
pengunjung, panggilan
musik
telepon) selama
9. Agar klien nyaman
pengalaman
mendengarkan musik
0840 Pengaturan posisi

24
11. Mendorong klien untuk 10. Agar kegiatan terapi
terlibat dalam musik dapat berjalan
perubahan posisi dengan baik
12. Memonitor status
oksigenasi (klien
sebelum dan setelah
perubahan posisi)
13. Tidak menempatkan
klien pada posisi yang
11. Agar perawat
dapat meningkatkan
mengetahui posisi
nyeri
14. Menempatkan lampu yang diinginkan
pemanggil dalam klien
jangkauan (klien) 12. Mengetahui
perubahan status
oksigenasi

13. Agar klien nyaman

25
14. Agar memudahkan
klien untuk
memanggil bantuan
Selasa Ketidakseimbangan Setelah diberikan asuhan 5246 Konseling nutrisi
11/08/2015 nutrisi: kurang dari keperawatan selama 3x24
1. Membina hubungan
terapeutik berdasarkan
1. Memudahkan perawat
menggali informasi
$
kebutuhan tubuh b.d jam kebutuhan nutrisi tubuh dari klien Ns. Sri RM
rasa percaya dan saling
asupan diet kurang d.d tepenuhi dengan baik,
menghormati
DS: Klien dengan kriteria hasil: 2. Mengetahui pola
2. Mengkaji asupan
1009 Status nutrisi:
mengatakan,”hanya minum makan klien untuk
makanan dan kebiasaan
Asupan Nutrisi perencanaan kedepan
1 gelas susu langsung
1. Asupan serat sebagian makan klien
muntah darah, jadi saya 3. Mengkaji ulang 3. Mengetahui
besar adekuat
takut makan”, Klien 1014 Nafsu makan pengukuran intake san perubahan intake dan
2. Hasrat/keinginan untuk output cairan klien
mengatakan,”apalagi output, cairan klien, nilai
makan sedikit terganggu
makan, perut rasanya sakit Hb, tekanan darah, atau
3. Intake nutrisi pada klien
(nyeri), Keluarga klien penambahan dan
sedikit terganggu
mengatakan klien lebih 2102 Tingkat nyeri penurunan berat badan,
4. Klien tidak lagi 4. Mengetahui
kurus dari sebelum sakit. sesuai kebutuhan
kehilangan nafsu makan 4. Mengevaluasi kemajuan perkembangan klien
DO: Albumin 2,8 gr/dl (3,4
2107 Keparahan mual dan
tujuan modifikasi diet
- 4,8), Hb 5,8 gr/dl, Klien
muntah
dalam interval yang

26
tampak lemah, 5. Darah dalam muntahan teratur
1160 Monitor nutrisi
Konjungtiva anemis, Bibir sedikit (ringan) 5. Mengetahui kondisi
5. Memonitor turgor kulit
kering, Turgor kulit kulit klien
dan mobilitas
berkurang elastisitasnya, 6. Memonitor adanya mual 6. Mengetahui adanya
Mukosa kering , Akral dan muntah ketidaknormalan
dingin, Klien puasa, hanya terhadap mual dan
minum obat menggunakan 7. Mengidentifikasi muntah
air putih melalui NGT, perubahan nafsu makan 7. Mengetahui
Tidak ada nafsu makan dan aktivitas akhir-akhir perubahan nafsu
ini makan klien
6680 Monitor tanda-tanda
vital
8. Memonitor warna kulit,
suhu, kelembaban
1050 Pemberian makan
9. Mengidentifikasi diet
8. Mengetahui kondisi
yang disarankan
kulit klien
10. Catat asupan, dengan
tepat 9. Mengetahui klien
melakukan dengan

27
baik atau tidak
10. Mengetahui asupan
nutrisi klien terpenuhi
atau tidak
Selasa Hambatan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan 0740 Perawatan tirah
11/08/2015 b.d nyeri d.d DS: Klien keperawatan selama 3x24 baring
1. Menjaga kalin linen
$
terpasang DC (Dower jam kemampuan mobilitas 1. Agar tidak Ns. Sri RM
kasus tetap bersih, kering
Cateter), Klien terbantu fisik klien meningkat, terkontaminasi bakteri
dan bebas kerutan
dalam melakukan aktivitas dengan kriteria hasil:
2. Meletakkan lampu
0208 Pergerakan
baik dengan bantuan alat
1. Kinerja pengaturan tubuh panggilan berada dalam 2. Memudahkan klien
maupun petugas, mobilitas memanggil bantuan
pada klien jangkauan (klien)
terbatas 0210 Kemampuan 3. Meletakkan meja
berpindah disamping tempat tidur 3. Memudahkan klien
2. Perpindahan klien sari
berada dalam jangkauan menjangkau benda
satu tempat ke tempat
klien
yang lain sambil 4. Membalikkan klien yang
berbaring sedikit tidak dapat mobilisasi 4. Menghindari
terganggu paling tidak setiap 2 jam, terjadinya penekanan

sesuai dengan jadwal yang berlebih oleh

yang spesifik kulit

28
5. Mengajarkan latihan
ditempat tidur, dengan
cara yang tepat 5. Agar klien tidak
6. Memonitor komplikasi merasa bosan
dari tirah baring
( misalnya, kehilangan 6. Mengetahui adanya
tonus otot, nyeri kelainan
punggung, konstipasi,
peningkatan stres,
depresi, kebingungan,
perubahan siklus tidur,
infeksi saluran kemih, 7. Memudahkan perawat
kesulitan dalam dalam pengaturan
berekemih, pneumonia) posisi yang tepat
0840 Pengaturan posisi
7. Mendorong klien untuk 8. Agar klien merasa
terlibat dalam perubahan nyaman

posisi
8. Jangan menempatkan
klien pada posisi yang 9. Mencegah

29
bisa meningkatkan nyeri kemungkinan klien
6490 Pencegahan jatuh
jatuh
9. Mengidentifikasi
kekurangan baik kogitif
atau fisik dari klien yang
mungkin meningkatkan
10. Memudahkan klien
potensi jatuh pada
menjangkau benda
lingkungan tertentu
10. Meletakkan benda-
benda dalam jangkauan
yang mudah bagi klien
Selasa Defisien pengetahuan b.d Setelah diberikan asuhan 5510 Pendidikan
11/08/2015 kurang informasi mengenai keperawatan selama 3x24 kesehatan
1. Menentukan
$
penyakit d.d DS: Klien jam klien mampu menerima 1. Mengetahui Ns. Sri RM
pengetahuan kesehatan dan
mengatakan,”saya informasi mengenai pembahasan yang
gaya hidup perilaku saat ini
sebenarnya tidak pernah penyakitnya, dengan kriteria akan diberikan kepada
pasa klien, keluarga, tau
sakit parah, cuman sakit itu hasil: klien dan keluarga
1843 Pengetahuan kelompok saran
ya pegel linu beli obat/pil
manajemen nyeri
diwarung dan beli jamu 2. Membantu klien, 2. Agar keyakinan klien
1. Klien mempunyai
langsung enak dan segar keluarga, masyarakat untuk dapat meningkat
pengetahuan banyak

30
lagi badannya” mengenai strategi untuk memperjelas keyakinan dan
mengontrol nyeri nilai-nilai keyakinan
1623 Perilaku patuh:
Pengobatan yang
disarankan
2. Klien sering
menginformasikan
kepada profesional
kesehatan mengenai
semua obat yang sudah
dikonsumsi
3. Klien sering berhati-hati
terkait obat-obatan
4. Klien secara konsisten
melaporkan respon terapi
kepada profesional
kesehatan
0904 Komunikasi:
Penerimaan
5. Kemampuan klien dalam
mengenali pesan yang

31
diterima tidak terganggu

32
XI. Implementasi Keperawatan

Hari/ Tanggal/ Nama


No Dx
No. Implementasi Evaluasi formatif/ Respon lengkap
Kep jam dan TTD
1. 1 Selasa
11/08/2015 $
Ns. Sri RM
08.00-08.15 Mengkaji emesis terkait dengan warna, Klien mampu bekerja sama dengan
baik dan kooperatif
konsistensi, akan adanya darah, waktu,
dan sejauh mana kekuatan emesis
08.15-08.25 Mengidentifikasi faktor-faktor yang
Klien mampu bekerja sama dengan
dapat menyebabkan atau berkontribusi baik
terhadap muntah
08.25-08.45 Mengajarkan teknik relaksasi Klien mampu bekerja sama dengan
baik

Klien mampu bekerja sama dengan


08.45-09.00 Mengajak pasien dan keluarga
baik dan mampu menerima
mengenal proses pencernaan normal informasi
09.00-10.00 Mengevaluasi jenis pengobatan yang Klien mampu bekerja sama dengan
memiliki efek samping pada baik
gastrointestinal

33
2. 2 Selasa
11/08/2015 $
10.10-10.20 Memberikan terapi panas/dingin Klien mampu bekerja sama dengan Ns. Sri RM
baik
10.20-10.50 Menjelaskan penggunaan aplikasi Klien mampu menerima informasi
panas/dingin
10.50-11.05
Memeriksa suhu aplikasi panas/dingin
11.05-11.20 Klien mampu bekerja sama dengan
baik
Memeriksa tempat aplikasi dengan hati-
11.20-11.30 Klien mampu bekerja sama dengan
hati
baik
Mengevaluasi kondisi umum dari klien Klien mampu bekerja sama dengan
11.30-11.45
baik
3. 3 Selasa
11/08/2015 $
11.45-12.00 Mengkaji asupan makanan dan Klien mampu bekerja sama dengan Ns. Sri RM
baik
kebiasaan makan klien
12.00-12.30
Memonitor turgor kulit dan mobilitas Klien mampu bekerja sama dengan
baik
12.30-12.45 Mengidentifikasi perubahan nafsu Klien mampu bekerja sama dengan
makan dan aktivitas akhir-akhir ini baik dan menjawab dengan baik

34
12.45-13.00 Mengidentifikasi diet yang disarankan Klien mampu bekerja sama dengan
baik
Mencatat asupan, dengan tepat
4. 4 Selasa
11/08/2015 $
13.00-13.05 Membersihkan tempat tidur klien Klien mampu bekerja sama dengan Ns. Sri RM
(mengganti linen) baik
13.05-13.10 Membalikkan posisi klien Klien mampu bekerja sama dengan
baik dan kooperatif
Mengajarkan latihan ditempat tidur Klien mampu bekerja sama dengan
13.10-13.15
baik dan mendengarkan dengan
baik
13.15-13.30 Mengidentifikasi kognitif dan fisik klien Klien mampu bekerja sama dengan
baik dan kooperatif

13.30-14.00 Meletakkan benda-benda dalam Klien kooperatif


jangkauan klien
5. 5 Selasa
11/08/2015 $
14.00-14.15 Memberikan pendidikan kesehatan Klien mampu bekerja sama dengan Ns. Sri RM
mengenai pola hidup sehat baik, kooperatif, dan mampu
menerima informasi dengan baik
Klien kooperatif

35
14.15-14.20 Memberi kesempatan klien bertanya

Klien mampu bekerja sama dengan


14.20-14.35 Memberikan pendidikan kesehatan baik, kooperatif, dan mampu
mengenai asupan makanan yang menerima informasi dengan baik
seharusnya dikonsumsi Klien kooperatif

14.35-14.50 Memberi kesempatan klien bertanya Klien mampu bekerja sama dengan
baik dan kooperatif
14.50-15.00 Klien bertistirahat

XII. Evaluasi
HARI/TGL/ Nama lengkap
NO NO. Dx KEP EVALUASI SUMATIF (SOAP)
JAM dan TTD
S: klien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang
O: keluarga membantu memberikan teknik relaksasi ketika nyeri klien
1.
Selasa
11/08/2015
I kambuh $
A: masalah teratasi sebagian Ns. Sri RM
P: mengulang intervensi 4,5,6,7,8,9,10
S: klien mengatakan,”nyeri agak sedikit menghilang”

2.
Selasa
11/08/2015
II
O: klien tidak menunjukkan ekspresi wajah meringis
A: masalah teratasi sebagian
$
Ns. Sri RM
P: melanjutkan intervensi 3,4,5

36
S: klien mengatakan,”nafsu makannya sedikit kembali normal”

3.
Selasa
11/08/2015
III
O: klien tampak menghabiskan makanan yang diberikan oleh perawat
A: masalah teratasi sebagian
$
Ns. Sri RM
P: melanjutkan intervensi 2,3,4,7,8,9,10
S: -

4.
Selasa
11/08/2015
IV
O: klien tampak dapat membalikkan posisinya sendiri secara perlahan
A: masalah teratasi sebagian
$
Ns. Sri RM
P: lanjutkan intevensi 5,6,9
S: klien mengatakan mengerti mengenai menejemen nyeri menggunakan
terapi panas/dingin

5.
Selasa
11/08/2015
V
O: keluarga tampak memberikan terapi panas/dingin ketika klien
mengeluh nyeri
$
Ns. Sri RM
A: masalah teratasi
P: mengulang intervensii 1 dan 2

37
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, M. Gloria, dkk. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC), 6th


edition. Singapore: Elsevier.

Heather, T. Herdman. 2018. Nanda International Inc. Diagnosis keperawatan:


definisi & klasifikasi 2018-2020 edisi 11. Jakarta: EGC.

Moorhead, Sue. 2016. Nursing Outcomes Classifikation (NOC), 5th edition.


Singapore: Elsevier.

38

Anda mungkin juga menyukai