STEP 2
1. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi dari leher dalam?
2. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri tenggorok 3 hari yang lalu disertai nyeri saat
makan disebelah kanan?
3. Mengapa pasien 1 hari yang lalu sulit membuka mulut, keluar air ludah terus
menerus disertai bau mulut?
4. Mengapa pada pf ditemukan trismus 2 jari, drooling dan halitosis?
5. Mengapa nyeri menjalar ke telinga sehingga sulit makan & minum, sakit kepala, dan
badan lemas?
6. Bagaimana alur diagnosis dari skenario?
7. Apakah dd dan dx dari skenario?
8. Apa saja etiologi dari kasus di skenario?
9. Jelaskan interpretasi dari pemeriksaan di skenario!
10. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus di skenario?
11. Apakah komplikasi dari kasus di skenario?
STEP 3
1. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi dari leher dalam?
ANATOMI
Pharynx
Dibagi jadi 3:
-Nasofaring
Ada beberapa bangunan:
*Ostium tuba auditiva (menghubungkan telinga tengah & nasofaring)
*Tonsila pharyngeal (ada lagi tonsila lingual & tonsila palatina yang membentuk
cincin waldeyer sebagai kekebalan nonspesifik)
Inervasi: n. Maxillaris
Mukosa: epitel kolumner dengan sel goblet
Batas2nya:
-Superior: sinus sphenoid
-Inferior: palatum mole
-Anterior: rongga hidung
-posterior: vertebra cervical 1
-Orofaring
Jika diperiksa ada sebuah lengkungan yang disebut arcus palatoglossus
Terdapat tonsila palatina
Innervasi: n. Glossopharyngeus
Epitel squamous kompleks tidak bersilia
-Laryngopharynx
Dinding lateralnya dibentuk oleh cartilago tyroid & membran
Innervasi: r. Pharyngeus intrinsik n. Vagus
Vaskularisasi faring:
Cabang a. Carotis interna & externa
Cabang a. Palatina superior
a. Pharyngeus ascenden
Otot-otot faring:
-M. Constrictor faring superior, media dan inferior (sirkular), berbentuk spt kipas,
berada di depan otot2 yang bertemu dengan jaringn ikat, dinamakan raphe pharynx
berfungsi untuk mengecilkan lumen faring
-M. Salpyngofaring (longitudina, berfungsi untuk melebarkan & menarik laring)
-m. Palatopharynx ( longitudina , mempertemukan isthmus faring) innervasi n. vagus
-m. Stylo pharyngeus (innervasi n. IX)
Longitudinal: untuk menelan
Innervasi:
Motorik: plexus faring ekstensif, dibentuk dari cabang faring dari n, vagus, n.
Glossofaring, dan serabut simpatis
Sensorik
Larynx
Tersusun dari beberapa cartilago:
Cartilago larynx
Cartilago tyroidea
Cartilago cricoidea
Cartilago arytenoidea
Cartilago corniculata
Cartilago cuneiformis
Membran mukosa:
Tersusun atas epitel silindris pseudokompleks bersilia dengan sel goblet
Plica epitel squamuos kompleks
FISIOLOGI
Laryng:
-Untuk fonasi, syaratnya ada tekanan udara yang cukup dari paru (amplitudo),
tension aprocsymasi dan vibrasi plia vocalis/frekuensi, resonansi,
-Untuk respirasi: rima glotis menyempit suara stridor (jika ada gangguan seperti
obstruksi karena lendir, tumor, infeksi, abses, perdarahan karena trauma)
-Proteksi: untuk mencegah makanan & benda asing masuk ke trakea dg cara
menutup additus laryng & rima glotis secara bersamaan
-Fiksasi: penutupan rima glotis yang menyebabkan penambahan tenaga
-Untuk mengekspresikan emosi suara (keras/lembut)
Plica Vocalis: ketika berbicara, terjadi adduksi. Ketika bernapas, terjadi abduksi
Proses menelan
Mekanisme tersedak
Proses fonasi
Mekanisme bersin
Mekanisme batuk
Pharynx:
Pada nasopharynx terdapat cincin woldeyer: suatu jaringan limfoid yaitu:
Tonsila pharynx
Tonsila lingua
Tonsila palatina
Jika ada mikrobadibwa ke jaringan limfoid kemudian dibawa ke limfonodi
Tonsil mempunya komponen utama:
-Trabekula (mengandung pembuluh darah, saraf
-Folikel germinativum (tempat sel induk leukosit,, dan membentuk sel2 limfoid
muda)
-Jaringan interfolikuler (terdiri dari sel2 limfoid dengan berbagai stadium
perkembangannya)
2. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri tenggorok 3 hari yang lalu disertai nyeri saat
makan disebelah kanan?
-nyeri: terjadi inflamasi pada tonsila palatina (tonsilitis), uvula, orofaring
Dipersarafi oleh cabang n. Vagus , yaitu ramus laryngeus internus
-otot pada faring yang berfungsi untuk menelan (otot longitudinal) yang dipersarafi
oleh N. IX
3. Mengapa pasien 1 hari yang lalu sulit membuka mulut, keluar air ludah terus
menerus disertai bau mulut?
-bisa terjadi karena komplikasi tonsilitis akut, riwayat infeksi gigi bisa menjalar ke
kapsul tonsil nanah tertimbun di tonsil pus infiltrasi palatum molle
membengkak mendorong tonsil ke tengah, depan , bawah uvula terdorong ke
sisi yang sehat berlanjut infeksi ke m. Pterygoideus interna trismus sulit
menelan ludah & mengatur sekresi ludah drooling
-halitosis: infeksi bakteri yng mengeluarkan bau
Fungsi m. Pterygoideus interna: mengangkat rahang bawah (menutup)
5. Mengapa nyeri menjalar ke telinga sehingga sulit makan & minum, sakit kepala, dan
badan lemas?
-infeksi pembengkakkan tonsila palatina yang dekat dengan ostium tuba
eustachii tuba menutup nyeri pada telinga
-Badan lemas: asupan makanan menurun karena sulit menelan
-sakit kepala: bangunan peka nyeri di kepala pembuluh darah
PF:
-trismus 2 jari, drooling, T4 T2,
T1: masih kecil
T2-T4: sampai ke uvula
Komplikasi tonsilitis abses dapat mndorong uvula ke kontralateral
Px Penunjang:
-Kultur: untuk mengetahui jenis bakteri dan menentukan terapi
-Px darah: hitung leukosit
-Foto rontgen leher AP dan lateral (apa saja yang dicari?)
-CT Scan
DX:
Abses peritonsil