Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERSAMAAN

PERSEPSI MELALUI KEGIATAN MENEMPEL DI RUANG


APOKAT BALAI REHABILITASI MENTAL
BUDI MAKARTI BOYOLALI

Proposal inidisusununtukmemenuhisyarattugas

PraktikKeperawatanKlinikJiwa

DosenPembimbing :AgikPriyoNusantoro, S.Kep., Ns., M.Kep

DISUSUN OLEH:

1. Fransisca Julia Kristiani (P16186)


2. HidhayatiArifiyani (P16188)
3. Indah Yuliana (P16190)
4. NurulAzizah (P16201)
5. Mutiara Arum S (P16198)
6. PutmaNurHayyi A (P16203)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2018
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERSAMAAN
PERSEPSI MELALUI KEGIATAN MENEMPEL DI RUANG
APOKAT BALAI REHABILITASI MENTAL
BUDI MAKARTI BOYOLALI

A. TOPIK : Menyusun Bunga Dari Kertas Dan Menulis Ekspresi


Perasaan
Terapis : 1. Fransisca Julia Kristiani (P16186)
2. HidhayatiArifiyani (P16188)
3. Indah Yuliana (P16190)
4. NurulAzizah (P16201)
5. Mutiara Arum S (P16198)
6. PutmaNurHayyi A (P16203)
Sasaran : Klien Bangsal Apokat yang mengalami halusinasi

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi aktivitas kelompok atau simulasi terapi
aktivitas kelompok (TAK) klien dapat meningkatkan kemampuan dalam
mempersepsikan simulasi yang dilakukan sehingg adapat mengontrol
gangguan persepsi halusinasi.
b. Tujuan Khusus
1) Tujuan Jangka Pendek
a. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan yang sedang
dialami.
b. Klien dapat mengekspresikan perasaannya melalui kegiatan
merangkai kertas menjadi bentuk bunga, kemudian menuliskan
perasaannya.
c. klien dapat menyampaikan makna dari kegiatan dan perasaan
setelah melakukan kegiatan terapi kelompok.

2) Tujuan Jangka Panjang


a. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan kegiatan yang positif
b. Dapat mengisi kegiatan waktu luang klien
c. Mengubah pola piker klien yang maladaptif menjadi adaptif
d. Klien dapat memanfaatkan sesuatu yang tidakk berharga menjadi
berharga
C. KRITERIA KLIEN

e. Kriteriaklien
KlienHalusinasi
f. Prosesseleksi
1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok

D. URAIAN SRUKTUR KELOMPOK


a. Leader :HidhayatiArifiyani
b. Co Leader :Fransisca Julia Kristiani
c. Observer :Mutiara Arum Setyowati
Indah Yuliana
d. Fasilitator :NurulAzizah
e. Operator : PutmaNurHayyiAdia

E. METODE
a. KonsentrasiIndividu
b. Ketrampilanmenempel dan menulis
c. Mendeskripsikan hasil rangkaian bunga dan tulisan yang telah disusun

F. LANDASAN TEORI
1. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

Dalam terapi aktivitas kelompok initerdirdari 3sesi, yaitu:


a. Sesi I : Mengidentifikasihalpositifdaridirisendiri
b. Sesi II :Menghargai Hal Positif Orang Lain
c. Sesi III : MenetapkanTujuanHidup Yang Realistis
2. Pengertian
a. Halusinasi dengar merupakan persepsi sensoriyang salah terhadap stimulus
dengar eksternal yang tidak mampu di identifikasi (Beck dan Wiliam, 2003).
b. Halusinasi dengar merupakan adanya persepsi sensori pada pendengaran
individu tanpa adanya stimulus eksternal yang nyata (Stuart dan Sundeen,
2001).
c. Halusinasi adalah persepsi yang timbul tanpa stimulus eksternal serta tanpa
melibatkan sumber dari luar yang meliputi semua system panca indra.
Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang
tidak realita atau tidak ada (Sheila L Videbeck, 2000).
3. Tipe Halusinasi

a. Halusinasi Pendengaran
Paling sering dijumpai dapat berupa bunyi mendenging atau suara
bising yang tidak mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebuah
kata atau kalimat yang bermakna. Suara tersebut dapat dirasakan
berasal dari jauh atau dekat, suara biasanya menyenangkan, menyuruh
berbuat baik, tetapi dapat pula ancaman, mengejek, memaki.
b. Halusinasi Penglihatan
Lebih sering terjadi pada keadaan delirium (penyakitorganik)
biasanya sering muncul bersamaan dengan penurunan kesadaran,
menimbulkan rasa takut akibat gambaran-gambaran yang mengerikan.
c. Halusinasi Penciuman
Halusinasi ini biasanya berupa mencium bau sesuatu bau tertentu
dan dirasakan tidak enak, melambangkan rasa bersalah pada penderita.
Bau dilambangkan sebagai pengalaman yang dianggap penderita
sebagai suatu kombinasi moral.
d. Halusinasi Pengecapan
Walaupun jarang terjadi, biasanya bersamaan dengan halusinasi
penghidung, penderita merasa mengecap sesuatu.
e. Halusinasi Perabaan
Merasa diraba, disentuh, ditiup atau seperti ada ulat yang bergerak
dibawah kulit terutama pada keadaan delirium toksis dan skizofrenia.
f. Halusinasi Gerak
Halusinasi yang seolah-olah merasa badannya bergerak di sebuah
ruang tertentu dan merasa anggota badannya bergerak dengan
sendirinya.
g. Halusinasi Viseral
Halusinasi alat tubuh bagian dalam seolah-olah ada perasaan tertentu
yang timbul di tubuh bagian dalam (missal : Lambung seperti ditusuk-
tusuk jarum)
h. Halusinasi Hipnagonik
Persepsi sensori bekerja yang salah yang terdapat pada orang
normal, terjadi sebelum tidur.
i. Halusinasi Hipnopompik
Persepsi sensori bekerja yang salah yang terdapat pada orang
normal, terjadi sebelum bangun tidur.
j. Halusinasi Histerik
Halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik
emosional.
G. ANTISIPASI MASALAH

a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas


1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1) Panggil nama klien
2) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
c. Bila klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
2) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh
klien tersebut
3) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini

H. KRITERIA EVALUASI
a. EvaluasiStruktur

1) Kondisilingkungantenang, dilakukanditempattertutup dan


memungkinkanklienuntukberkonsentrasiterhadapkegiatan
2) Posisitempatdilantaimenggunakantikar
3) Pesertasepakatuntukmengikutikegiatan
4) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
5) Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperansebagaimanamestinya.
b. Evaluasi Proses
1) Leader dapatmengkoordinasiseluruhkegiatandariawalhinggaakhir.
2) Leader mampumemimpinacara.
3) Co-leader membantumengkoordinasiseluruhkegiatan.
4) Fasilitatormampumemotivasipesertadalamkegiatan.
5) Fasilitatormembantu leader melaksanakankegiatan dan
bertanggungjawabdalamantisipasimasalah.
6) Observersebagaipengamatmelaporkanhasilpengamatankepadakelompok
yang berfungsisebagaievaluatorkelompok
7) Pesertamengikutikegiatan yang dilakukandariawalhinggaakhir
c. EvaluasiHasil
Diharapkan 75% darikelompokmampu:
1) Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
2) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

I. PROSES EVALUASI
a. Mengobservasijumlahpeminatanberapabanyak
b. Kreatifitasnyamunculatautidak
c. Perawatikutadilatautidak
d. Klienaktif / mengikutisampaiselesaiacara

J. SETTING TEMPAT
Keterangan:

: Klien : Leader : Co Leader

: Observer : Fasilitator : Operator

1. Metode yang digunakan, antara lain:


- Dinamikakelompok
2. Media
- Kertaslipatberwarna yang sudah dipotong-potong membentuk
mahkota bunga dan bagian tengah bunga.
- Lem
- Bolpoin/Alat tulis
K. MEDIA/ALAT

1. Kertaslipatberwarna
2. Kertas HVS kosong
3. Lem
4. Bolpoin/Alat tulis

L. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN


1) Hari/tanggal :Minggu, 16 Desember 2018
2) TempatPertemuanKegiatan :RuangApokat
3) Waktu : 15.00 – selesai
4) Langkah-langkahkegiatan :
4.1. Persiapan

a. Memilihkliensesuaidenganindikasi, yaitukliendenganhalusinasi
b. Membuatkontrakdenganklien
c. Mempersiapkanalatdantempatpertemuan
4.2. Orientasi

a. Salam terapeutik
1. Salam dariterapispadaklien
2. Perkenalkannamadanpanggilanterapis (pakaipapannama)
3. Menanyakannamadanpanggilansemuaklien (beripapannama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakanperasaankliensaatini
c. Kontrak
1. Terapismenjelaskantujuankegiatan yang akandilaksanakan,
yaitumembentuk kertas menjadi bunga
2. Terapismenjelaskanaturan main berikut
 Jikaadaklien yang ingginmeninggalkankelompok,
harusmintaizinkepadaterapis
 Lama kegiatan 45menit
 Setiapklienmengikutikegiatandariawalsampaiselesai
4.3. TahapKerja

a. Terapismenjelaskankegiatan yang akandilakukan, yaitumenyusun


kertas lipat berwarna yang telah dipotong-potong menjadi bentuk
bunga.
b. Terapis
membagikankertaslipatkemudianmengajarkancaramembentuk
bunga.
c. Terapismemintaklienmenceritakanmenggabungkan kelopak bunga
yang sudah ada dari yang besar kemudian yang kecilyang sudah
dipotong, kemudian klien diminta untuk menuliskan perasaan yang
sedang dirasakan sekarang dan harapannya untuk hidup ke depan,
secara bersamaan dengan waktu 30 menit.
d. Sementaraklienmenggabungkankelopakbunga,
terapisberkelilingdanmemberipenguatankepadaklienuntukterus
menggabungkan kelopak bunga. Beripujianpadaklien yang
melakukannyadenganbaik
e. Setelahsemuaselesai menempel, terapismemintamasing-
masingklienmemperlihatkandanmenceritakanbentukbunga dan
tulisan yang telahdisusun. Yang harusdiceritakanadalahbunga apadan
perasaan klien sekarang setelah mengikuti kegiatan aktivitas
kelompok. Kegiatandilakukansampaisemuaklienmendapatgiliran

f. Setiap kali klienselesaimenceritakanhasilkaryanya,


terapismengajakklienbertepuktangandenganmenggunakantepukpand
upositifsambilmengatakan“ …memanghebat”.
Selaintepukpandupositif, setiappeserta yang
selesaimenceritakanhasilkaryanyadiberipermensebagaireward.

4.4. TahapTerminasi
a. Evaluasi
1. Terapismenanyakanperasaankliensetelahmengikuti
TAK
2. Terapismemberikanpujianataskeberhasilankelompok
b. RencanaTindakLanjut
Terapismemintaklienmelaporkanisi, waktu, situasi, danperasaan.
c. Kontrak yang akandatang
-

DAFTAR PUSTAKA
Arif, I. S. (2008). Skizofrenia :Memahamidinamikakeluargapasien. Bandung:
RefikaAditama.

Hartono. 2015.
Pengaruhterpaiaktivitaskelompokterhadappeningkatanketrampilansosiald
asarpadapasienskizofrenia di RSJD Dr. RM. SoejarwadiProsvinsiJawa
Tengah.
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/download/3208/181
2

Keliat, Budi A., Arkemat. (2011).Keperawatanjiwa:


terapiaktivitaskelompok. Jakarta: EGC

Maramis, W. &. (2009). Ilmukedokteranjiwa. Surabaya: Airlangga

Sunberg, N. D. (2009). Psikologiklinis: Perkembangan, teori, danpraktek.


Yogyakarta: PustakaPelajar.

Yosep, I. (2009). KeperawatanJiwa. Bandung: RefikaAditama.

Anda mungkin juga menyukai