Jtptunimus GDL Uswatunhas 7422 3 Babii PDF
Jtptunimus GDL Uswatunhas 7422 3 Babii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Nifas
2009)
hari namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa
nifas atau post partum disebut juga peurperium yang berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous”
berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena
yang tertahan tidak bisa keluar dari rahim dikarenakan hamil. Maka
9
Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita umumnya
akan tetapi darah tidak berhenti-henti atau tetap keluar darah, maka
darah haid akan tetapi jika darah keluar terus menerus dan tidak pada
masa-masa haidh dan darah uterus dan tidak berhenti mengalir, perlu
10
mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi
nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga
a. Uterus
11
otot vagina kembali dan celah vagina tidak lagi lebar dan tidak lagi
d. Payudara
apakah payudara terisi oleh air susu dan adanya sumbatan duktus,
dengan hadirnya bayi yang baru lahir, dorongan serta perhatian anggota
a. Fase taking in
12
6) Pada fase ini perlu diperhatikan pemberian ekstra makanan untuk
proses pemulihannya.
c. Fase letting go
ketergantungan bayinya
a. Mobilisasi
13
b. Diet
dan buah-buahan.
c. Miksi
ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musculus spinchter
d. Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi buang air
besar keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rectal.
susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui
14
f. Laktasi
dikeluarkan oleh hipofise. Produksi air susu ibu (ASI) akan lebih
baru boleh keluar rumah setelah selesai nifas, yaitu 40 hari. Bagi
sebagainya.
15
3. Payudara : ASI, putting susu
mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi
sehat.
d. Memberikan pelayanan KB
(Sulistyawati A, 2009) :
16
Dengan diberikannya asuhan, ibu akan mendapatkan fasilitas dan
sebagai ibu (pada kasus ibu dengan kelahiran anak pertama) dan
dengan kelahiran anak berikutnya. Jika ibu dapat melewati masa ini
dengan baik maka kesejahteraan fisik dan psikologis bayi pun akan
meningkat.
17
pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga. Hal tersebut sangat
bahwa jika bayi telah lahir dengan selamat, serta secara fisik ibu dan
pendampingan bagi ibu. Padahal bagi para ibu (terutama ibu baru),
pola hubungan psikologis yang baik antara ibu, anak, dan keluarga
18
6. Peran dan Tanggung jawab Bidan pada masa nifas (Ester M, 2009)
b. Ramah dan relevan untuk membantu agar ibu dapat pulih dari
merawat bayinya
2009) :
a. Peurperium dini
b. Peurperium intermedial
19
c. Remote peurperium
tahunan.
(Saleha S,2009) :
perdarahan berlanjut
abnormal
20
3) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan ,dan istirahat
tanda-tanda penyulit
abnormal
tanda-tanda penyulit
atau bayinya
21
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kunjungan ulang nifas
yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2012 ).
kelamin dan susunan. Faktor ini bersifat dari dalam diri individu
tersebut.
22
1) Pengetahuan
a) Awarenes (kesadaran)
c) Evaluation (menimbang-nimbang)
bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi
23
d) Trial
e) Adoption
2) Keyakinan
jangkauannya.
24
3) Nilai
4) Sikap
sebagainya.
1) Sarana
organisasi kerja.
2) Prasarana
dalam layanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia
25
maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai
3) Fasilitas
4) Kebijakan Pemerintah
1) Sikap
26
bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk
kelompok.
2) Tokoh masyarakat
3) Petugas kesehatan
B. Dukungan Suami
27
Suami adalah pria yang menjadi pasangan resmi seorang
memelihara, rasa kasih sayang, rasa cinta kepada bayinya. Sikap ayah
bagi ibu pasca persalinan. Dukungan emosi dari lingkungan dan juga
ibu terlihat sedih. Suami dan anggota keluarga yang lain harus
28
Dukungan sosial adalah derajat dukungan yang diberikan
tua, anak, sanak keluarga, teman, tim kesehatan, atasan, dan konselor.
saling menolong dan mendukung satu sama lain agar dapat menjalani
29
a. Dukungan Instrumental
Adalah dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi dan
kelelahan.
b. Dukungan informasional
30
dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang
c. Dukungan Emosional
31
Dukungan emosional adalah tingkah laku yang berhubungan
Nursalam (2009)
32
Selain keluarga lingkungan juga mempunyai peran yang besar
1) Dukungan Psikologi
2) Dukungan Sosial
3) Dukungan informasi
(Arief, 2008)
4) Dukungan Lingkungan
33
turut menjaga kesehatan kejiwaan istrinya agar tetap stabil,
keluarga
34
kandung, mertua, dukungan dari anak. Sedangkan dukungan eksternal
lebih mudah sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi
L Jensen, 2004)
35
1) Budaya
2) Pendapatan
3) Tingkat Pendidikan
36
a) Suami memainkan peranan yang sangat penting terutama dalam
pasangannya.
pasangannya
individu.
37
kepercayaan, mendengarkan dan didengarkan, serta membantu
nifas akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap
38
suatu posisi khusus seperti seorang istri, suami ,anak, Guru, Hakim,
terutama dukungan sosial dari keluarga terdekat terutama suami. Hal ini
39
4.Kerangka Teori
sebagai berikut:
1. Faktor predisposisi
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan
d. Nilai-nilai
e. keyakinan
2. Faktor pemungkin
Enabling factors :
3 . Faktor penguat
Reinforcing Factors :
a. Keluarga (Suami)
b. Teman Sebaya
c. Petugas kesehatan
40
D. Kerangka Konsep
E. Hipotesis penelitian
Ha : Ada hubungan yang bermakna antara dukungan Suami dengan
41