Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
A. LATAR BELAKANG
Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang menyerang
bronkus. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak yang lingkungannya banyak
polutan, misalnya orang tua yang merokok dirumah, asap kendaraan bermotor, asap
hasil pembakaran pada saat masak yang menggunakan bahan bakar kayu. Di Indonesia
masih banyak keluarga yang setiap hari menghirup polutan ini, kondisi ini
menyebabkan angka kejadian penyakit bronkhitis sangat tinggi (Rusdiantoro, 2017).
Bronkitis merupakan salah satu bagian dari penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) yang terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan dari keduanya
(PDPI, 2013).
Pada tahun 2007 di Negara berkembang seperti Indonesia infeksi saluran
pernafasan bawah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting.
Resiko penularan setiap tahun di Indonesia di anggap cukup tinggi. Di Indonesia yang
terinfeksi bronkhitis sekitar 1.6 juta orang. Bronkhitis adalah suatu peradangan pada
bronkus, bronkhiali, dan trakhea (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya
bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang
memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan
usia lanjut, bronkhitis bisa menjadi masalah serius (Arif, 2008).
Untuk Bronkitis, jumlah anak yang terdiagnosa Bronkitis pada tahun 2007 di
Amerika Serikat adalah 7,6 juta orang. Dampak yang timbul akibat menderita penyakit
bronkitis adalah infeksi saluran napas yang berat dan sering, penyempitan dan
penyumbatan bronchus, sulit bernapas, hingga kematian (Puspitasari, 2009)
Menurut American Academy of Family Physian lebih dari 90% pasien bronkitis
memiliki riwayat pernah menjadi perokok. Tetapi terdapat faktor lain yang sedikit
kontribusinya menyebabkan bronkitis yaitu infeksi virus atau bakteri, polusi udara
(ozon dan nitrogen dioksida/NO2), terpapar iritan di tempat kerja, dan lain-lain. Iritan-
iritan yang dapat menyebabkan penyakit ini diantaranya uap logam (fume) dari bahan-
bahan kimia seperti sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S), bromin (Br), amonia
(NH3), asam kuat, beberapa organic solvent, dan klorin (Cl). Debu juga dapat
menyebabkan bronkitis, seperti debu batu bara (Puspitasari, 2009)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUD Sleman tahun 2018
ditemukan jumlah kasus bronkitis pada anak sebanyak 143 kasus. (Rekam medik RSUD
Sleman, 2018).
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan di Poliklinik Anak , pasien dan pengunjung
diharapkan peserta lebih memahami dan lebih mengerti tentang penyakit
Bronchitis.
C. SASARAN
Sasaran pendidikan kesehatan ini adalah seluruh pasien dan pengunjung yang ada
pada Poliklinik Anak saat dilakukannya kegiatan.
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. METODE
Metode yang digunakan dalam penyajian materi pendidikan kesehatan ini
yaitu ceramah dan diskusi.
2. WAKTU DAN TEMPAT
Acara penyuluhan tentang bronchitis akan diselenggarakan pada hari
Selasa tanggal 15 Januari 2019 pukul 09.00 s.d 09.30 WIB di Poliklinik Anak.
3. SETTING TEMPAT
a. Posisi pemateri penyuluhan berhadapan dengan peserta.
b. Pemandu diskusi dan pembawa acara berada di samping pemateri.
c. Power Point hygiene sanitasi makanan di depan peserta.
4. Peserta Penyuluhan
4. MEDIA
a. Power Point tentang bronchitis
b. Leaflet tentang bronchitis
5. KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan leaflet Menerima leaflet 5 menit
2. Memberikan salam, Memperhatikan dan
memperkenalkan diri, menjawab salam
dan membuka
penyuluhan
3. Menjelaskan materi Memperhatikan
secara umum
4. Menjelaskan tentang Memperhatikan
Tujuan Instruksional
Umum (TIU) dan
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
Penyajian 1. Menyajikan materi Memperhatikan 20 menit
tentang:
a. Pengertian
Bronchitis
b. Etiologi Bronchitis
c. Patofisiologis
Bronchitis
d. Tanda dan Gejala
Bronchitis
e. Pengobatan
Bronchitis
f. Pencegahan
Bronchitis
g. Nutrisi untuk
penderita
Bronchitis
2. Menanyakan kepada Menjawab
peserta mengenai pertanyaan
materi yang telah
disampaikan.
3. Mendiskusikan Memperhatikan dan
bersama jawaban yang memberi komentar
diberikan
Penutup 1. Mendiskusikan Memberi komentar 5 menit
bersama jawaban dari dan menjawab
pertanyaan yang telah pertanyaan bersama
diberikan
2. Menutup pertemuan Memperhatikan
dengan memberi
kesimpulan dari materi
yang disampaikan.
3. Menutup pertemuan Memperhatikan dan
dan memberikan membalas salam
salam.
6. KRITERIA EVALUASI
1. Persiapan (Struktur)
1) Telah melakukan konsultasi kepada Pembimbing mengenai materi
pendidikan kesehatan yaitu bronchitis
2) Perlengkapan yang diperlukan untuk pendidikan kesehatan telah
tersedia dan siap digunakan maksimal sehari sebelum pelaksanaan.
2. Proses
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar, pengunjung dan pasien
yang mengikuti penyuluhan mampu secara aktif terlibat dalam kegiatan
tanya jawab.
3. Hasil
Pengunjung dan pasien di Poliklinik Anak mampu menjelaskan
kembali tentang:
a. Pengertian Bronchitis
b. Etiologi Bronchitis
c. Patofisiologis Bronchitis
d. Tanda dan Gejala Bronchitis
e. Pengobatan Bronchitis
f. Pencegahan Bronchitis
g. Nutrisi untuk penderita Bronchitis
7. SUSUNAN ACARA
MATERI BRONCHITIS
A. Bronchitis
1. Pengertian Bronchitis
Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang
menyerang bronkus. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak yang lingkungannya
banyak polutan, misalnya orang tua yang merokok dirumah, asap kendaraan
bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang menggunakan bahan bakar
kayu. Di Indonesia masih banyak keluarga yang setiap hari menghirup polutan ini,
kondisiini menyebabkan angka kejadian penyakit bronkhitis sangat tinggi
(Rusdiantoro, 2017)
Bronkitis adalah suatu infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan
inflamasi yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanifestasi
sebagai batuk, dan biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. Bronkitis
umumnya disebabkan oleh virus seperti Rhinovirus, RSV, virus influenza, virus
parainfluenza, Adenovirus, virus rubeola, dan Paramixovirus dan bronkitis karena
bakteri biasanya dikaitkan dengan Mycoplasma pneumonia, Bordetella pertussis,
atau Corynebacterium diphtheria (Rahajoe, 2012).
Bronkitis dibagi menjadi dua:
1. Bronkitis akut
Merupakan infeksi saluran pernapasan akut bawah. Ditandai dengan awitan
gejala yang mendadak dan berlangsung lebih singkat. Pada bronkitis jenis ini,
inflamasi (peradangan bronkus biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau
bakteri, dan kondisinya diperparah oleh pemaparan terhadap iritan, seperti asap
rokok, udara kotor, debu, asap kimiawi, dll. Menurut Arif (2008) menyatakan
bahwa bronkitis akut biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3
minggu saja, kebanyakan penderita bronkitis akut akan sembuh total tanpa
masalah lain.
2. Bronkitis kronis
Ditandai dengan gejala yang berlangsung lama (3 bulan dalam setahun selama 2
tahun berturut-turut). Pada bronkitis kronik peradangan bronkus tetap berlanjut
selama beberapa waktu dan terjadi obstruksi/hambatan pada aliran udara yang
normal didalam bronkus. Menurut Arif (2008) menyatakan bahwa bronkitis
kronis biasanya datang secara berulang-ulang dalam waktu yang lama, terutama
pada perokok, bronkitis kronis ini juga berarti menderita batuk yang dengan
disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan hingga tahunan.
Berikut ini perbedaan antara bronkhus normal dengan bronkhus yang meradang
(Gambar 2.1).
Gambar 2. 1
Perbedaan dari normal bronki versus bronkitis(Widiyanti,2011).
reaksi antibody
peradangan bronkus
Hipoksia
peningkatan kecepatan
pernafasan
kurang informasi
Kurang Pengetahuan
Cemas
(Ngastiyah: 1997)
Pertanyaan 2
Jawaban :
Pertanyaan 3
Jawaban :
Kesimpulan :
Saran :
DAFTAR PUSTAKA