Anda di halaman 1dari 21

SATUAN PENYULUHAN ACARA (SAP)

PENDIDIKAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

OLEH :

NABILLAH ALIF ANDRIYANI

PSIK 5A1 (1610201013)

ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Keperawatan Komunitas

POKOK BAHASAN : Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

SASARAN : Masyarakat umum di Nogotirto

HARI/ TANGGAL : Ahad, 7 Oktober 2018

WAKTU : 08.00 – 10.00 WIB

TEMPAT PENYULUHAN : Balai RW Nogotirto

I. ANALISIS SITUASI

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan kunci kesehatan
setiap individu. Masalah kesehatan di masyarakat berkaitan erat dengan Pendidikan
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selama tahun 2017, Indonesia diwarnai dengan
berbagai permasalahn kesehatan dimulai dari kasus gizi buruk hingga kasus
penyakit menular difteri. Faktor yang mempengaruhi rendahnya PHBS yaitu
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan
sehat. Upaya untuk meningkatkan Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
yaitu dengan mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya
melalui program PHBS.

B. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Desa nogotirto merupakan daerah perkampungan padat penduduk.
Sebagian besar masyarakat (85%) kurang memperhatikan masalah kesehatan dan
kebersihan. Wabah diare terjadi di desa Nogotirto pada tahun 2012, sampai terjadi
kematian 2 orang balita. Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan kebersihan
sangat rendah, sehingga penyakit rentan untuk berkembang. Bersih desa sudah
pernah dilaksanakan, tetapi tidak berjalan lancar.
C. KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Ketidakefektifan pemeliharan kesehatan masyarakat di Dusun Nogotirto
perlu perhatian serius. Upaya penanganan diberikan melalui penyuluhan kesehatan
tentang Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan 1x45 menit, masyarakat umum
dapat menjelaskan tentang Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan
rumah tangga.

III. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, diharapkan
masyarakat dapat menjelaskan tentang :
a. Masyarakat dapat menjelaskan definisi Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) tatanan rumah tangga
b. Masyarakat dapat menjelaskan komponen Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) tatanan rumah tangga
c. Masyarakat dapat menjelaskan manfaat Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) tatanan rumah tangga
d. Masyarakat dapat menjelaskan upaya untuk mengatasi Pendidikan Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga

IV. MATERI PEMBELAJARAN


Materi penyuluhan meliputi :
1. Definisi Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga
2. Komponen Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga
3. Manfaat Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga
4. Upaya untuk mengatasi Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah
tangga
5. Tinjauan dalam Islam

V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemutaran video

VI. MEDIA
Media yang digunakan :
1. Leaflet
2. Video
3. Manekin

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pendahuluan/ 1. Salam Peserta mendengarkan
pembukaan 2. Perkenalan dan menjawab
3. Kontrak kegiatan : pertanyaan penyaji
a. Menjelaskan
tujuan
b. Menjelaskan
prosedur
kegiatan
4. Brainstroming/
Apersepsi materi
Isi Menjelaskan materi Peserta mendengarkan
penyuluhan meliputi : dan berpartisipasi aktif
1. Definisi PHBS selama kegiatan
tatanan rumah penyuluhan
tangga
2. Komponen PHBS
tatanan rumah
tangga
3. Manfaat PHBS
tatanan rumah
tangga
4. Upaya untuk
mengatasi PHBS
tatanan rumah
tangga
Praktik : meminta

Penutup 1. Menyimpulkan Peserta menjawab


kegiatan evaluasi dan
2. Melakukan evaluasi merencanakan tindak
penyuluhan lanjut
3. Menyusun rencana
tindak lanjut
4. Menyepakati
kontrak kegiatan
selanjutnya
5. Membagi leaflet
materi
6. Menutup kegiatan
penyuluhan
VIII. SUMBER BAHAN
1. https://www.academia.edu/31571984/PHBS_di_tatanan_rumah_tangga
2. https://www.academia.edu/11095428/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_PH
BS

IX. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Kehadiran peserta 80 %
Kesiapan penyuluhan 100 %
2. Evaluasi proses
a. Ketercapaian materi : 100 %
b. Keaktifan peserta : 85 %
c. Penanganan hambatan : 90 %
3. Evaluasi hasil
Peningkatan nilai pre test dan post test : 75 %
4. Evaluasi hasil dilakukan dengan memberikan pertanyaan tertulis
Terlampir
MATERI PENDIDIKAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

 Definisi Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga
dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktifdalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri
dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku sehat dan
lingkungan sehat.
Pelaku PHBS di rumah tangga yaitu petugas kesehatan, petugas lintas sektor,
tokoh masyarakat dan kader kesehatan. Sasaran PHBS di rumah tangga yaitu seluruh
anggota keluarga (Ibu, bapak, anak, nenek, dll).

 Komponen Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga

1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan


Mengapa harus tenaga kesehatan? karena tenaga kesehatan merupakan
orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan
bayi lebih terjamin.Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau Rumah Sakit.Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan
yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
bahaya kesehatan lainnya.

2. Memberi Bayi ASI Ekslusif


ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang
dengan baik. Air susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan
(kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap
penyakit.Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih
sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan,
mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya,
mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih
mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan.

3. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan


Penimbangan bayi dan balita anda dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat
perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak.Manfaatnya, anda dapat
mengetahui apakah balita anda tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan
pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare),
jika berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat
badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat
dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk
mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
4. Menggunakan Air Bersih
Anda dan rumah tangga anda dikatakan sehat jika di rumah tangga anda
menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air
kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung dan penampungan air hujan dan
memenuhi syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.
Manfaat anda menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari
gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit
mata, penyakit kulit atau keracunan.Dan dengan menggunakan air bersih setiap
anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun


Kapan saja harus mencuci tangan?Sebelum makan dan makan, sesudah
buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum
menyiapkan makanan tentunya menggunakan air bersih mengalir dan
sabun.Manfaat mencuci tangan adalah agar tangan menjadi bersih dan dapat
membunuh kuman yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti diare,
kolera, dysentri, kecacingan, penyakit kulit, infeksi daluran pernafasan akut
(ISPA), bahkan flu burung dan lainnya.

6. Menggunakan Jamban Sehat


Jamban yang digunakan minimal jamban leher angsa, atau jamban duduk
yang banyak di jual di toko bangunan, tentunya dengan tangki septic atau lubang
penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara kebersihannya.
Untuk daerah yang sulit air (kalau ada) dapat menggunakan jamban cemplung
atau jamban plengsengan. Tujuannya dimaksudkan agar tidak mengundang
datangnya lalat atau serangga lain yang dapat menjadi penular penyakit.

7. Memberantas Jentik di Rumah


Lakukan pemberantasan jentik nyamuk didalam dan atau diluar rumah
seminggu sekali dengan 3M plus abatisasi/ikanisasi.Pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) merupakan kegiatan pemberantasan telur, jentik, kepompong
nyamuk penular penyakit seperti demam berdarah dengue, chikungunya, malaria,
filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. PSN dapat
dilakukan dengan cara3M plus yaitu menguras bak air, menutup tempat
penampungan air dan mengubur benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
plus menghindari gigitan nyamuk.

8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari


Sederhana, murah dan banyak manfaatnya. Biasakan anda dan anggota
keluarga anda mengkonsumsi minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau
sebaliknya setiap hari, tidak harus mahal, yang penting memiliki kecukupan gizi.
Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang berwarna
(hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk, kacang panjang,
selada hijau atau daun singkong.Begitu pula dengan buah, semua bagus untuk
dimakan, terutama yang berwarna (merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk,
jambu biji atau apel lebih banyak mengandung vitamin dan mineral serta seratnya.

9. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari


Minimal 30 menit setiap hari.Lakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa
kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, bekerja ditaman, mencuci
pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa
belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga yaitu push up, lari ringan,
bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.

10. Tidak Merokok di Dalam Rumah


Terakhir, anda perokok atau memiliki anggota keluarga yang merokok?Jika
anda bukan perokok, acungan jempol buat anda dan jangan pernah terpengaruh
dengan yang namanya rokok.Tapi jika anda perokok atau memiliki anggota
keluarga yang merokok, itu hak anda, namun kami anjurkan untuk berpikir bahaya
merokok dan berusaha berhenti untuk merokok.Bagi perokok, jangan merokok di
dalah rumah atau ketika berada bersama orang lain yang bukan perokok.

 Manfaat Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga :
1. Setiap anggota rumah tangga meningkatkan kesejahteraannya dan tidak mudah
sakit karena faktor perilaku mempunyai andil dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (30-35%).
2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah
tangga.
3. Meningkatnya kesehatan rumah tangga, biaya yang tadinya dialokasikan untuk
kesehatan dapat ialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha
lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga.
4. PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah daerah
kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu pencapaian 65% rumah tangga sehat
pada tahun 2010 (sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang kewenangan wajib standar Pelayanan Minimal
(KW SPM) bidang kesehatan).
5. Meningkatkan citra puskesmas dalam bidang kesehatan.

 Upaya untuk mengatasi Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan
rumah tangga :
Sebagaimana yang tercakupdalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM), ada 5 pilar ber-PHBS di Rumah Tangga pada umumnya, yaitu:
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)
Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang
dan berinduknya bibit penyakit menular (misal kuman/bakteri, virus dan cacing).
Apabila tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, misal kebun, kolam, sungai,
dll maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya
akan masuk dalam tubuh manusia, dan beresiko menimbulakan penyakit pada
seseorang dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.

 STOP BABS akan memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut:


a. Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau.
b. Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air
minumatau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll.
c. Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat
menyebarluaskanbibit penyakit, sehingga dapat emncegah penyakit
menular.
 Kemana tinja harus dibuang
Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan
membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang
dengan baik dan benar.Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau
sebut saja “jamban keluarga”.Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam
bentuk jamban yang paling sederhana, dan murah, misal jamban CEMPLUNG,
atau jamban yang lebih baik, dan lebih mahal misal jamban leher angsa dari
tanah liat, atau bahkan leher angsa dari bahan keramik.
Prinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah atau tempat
yang mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut tidak mencemari air
terutama air untuk sumber air minum dan tidak mencemari tanah.
 Apa peran kader masyarakat
Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesadaran dan
berkepentingan untuk memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan
mempunyaiperan yang sangat penting dalam promosi perilaku stop buang air
besar sembarangan, yaitu antara lain:
a. Memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya perilaku buang air besar yang benar dan
sehat
b. Melakukan pendataan rumah tangga yang anggota keluarganya masih
BAB sembarangan, mendata rumah tangga yang sudah memiliki jamban.
c. Mengadakan kegiatan yang sifatnya memicu, mendampingi, dan
memonitor perilaku masyarakat dalam menghentikan kebiasaan buang air
besar sembarangan, sehingga dalam tatanan dusun/desa terwujud kondisi
terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan
d. Menggalang daya (bisa tenaga ataupun dana) antar sesama warga untuk
memberi bantuan dalam pembangunan jamban bagi warga yang lain
e. Menjadi resource-lingker (penghubung) antar warga masyarakat dengan
berbagai pihak terkait yang berkepentingan dalam mewujudkan jamban
yang sehat (improved jamban).

CATATAN PENTING :
Kader kesehatan juga harus mengetahui ciriutama dari pendekatan yang dianut dalam
STBM untuk merubah perilaku masyarakat dalam menuju buangan air besar yang benar dan
sehat secara totalitas dan keseluruhan dalam desa/dusun tersebut. Adapun prinsip dan ciri penting
STBM adalah sebagai berikut:
a. Tanpa subsidi kepada masyarakat
b. Tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak mempromosikan jamban
c. Masyarakat sebagai pemimpin
d. Totalitas; seluruh komponen masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan - perencanaan
– pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan.
Ciri-ciri penting dalam STBM adalah :
a. Inisiatif masyarakat
b. Total atau keseluruhan, keputusan masyarakat dan pelaksanaan secara kolektif adalah kunci
utama.
c. Solidaritas masyarakat, laki dan perempuan, kaya dan miskin, semua akansangat terlibat
dalam pendekatan ini.

0. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)


Perilaku cuci tangan pakai sabun harus dilakukan antara lain karena
mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapatmenyebabkan
ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya.
 Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan,
yaitu saat-saat sebagai berikut:
a. Sebelum makan
b. Sebelum menyiapkan makanan
c. Setelah buang air besar
d. Setelah menceboki bayi/anak
e. Setelah memegang unggas/hewan
 Selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberapa waktu lain yang juga penting dan
harus dilakukancuci tangan, yaitu:
a. Sebelum menyusui bayi
b. Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung
c. Setelah membersihkan sampah
d. Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)
 Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukancuci
tangan pakai sabun, yaitu antara lain:
a. membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi,
typhus, dll
c. tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

 Bagaimana mencuci tangan yang benar?


a. cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
seperlunya
b. bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan
punggung tangan
c. bersihkan tangan pakai lap bersih.
 Apa peran kader masyarakat
Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesdaran untuk
memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyai peran yang
sangat penting dalam promosi perilaku cuci tangan pakai sabun, diantaranya
adalah:
a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya perilaku CTPS
b. mengadakan kegiatan yang sifatnya “suatu gerakan” cuci tangan pakai
sabun sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, seperti pada hari
besar kesehatan, pesta desa, dll

1. Pengamanan Air Minum Rumah Tangga


Air merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk
minum, mandi, cuci, dan keperluan lainnya.Bila kita tidak menggunakan air yang
bersih.Air banyak dijumpai di alam, dan merupakan benda sosial yang melimpah
ruah seperti kita lihat di laut, sungai, danau dan lain-lain. Namun demikian air
yang bersih yang sehat merupakan benda ekonomi, yang kini susah untuk
diperoleh bagi masyarakat.
Air merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam aspek kesehatan
masyarakat, dimana air dapat menjadi sumber dan tempat perindukan dan media
kehidupan bibit penyakit.Banyak penyakit yang terkait dengan air, baik air kotor
dan bahkan juga air yang bersih secara fisik, seperti diare, demam berdarah,
dll.Air dialam akan digunakan sebagai sumber air baku air minum bagi
masyarakat. Air yang tercemar akan menyebabkan susah dalam pengolahannya,
memerlukan teknologi yang kadang-kadang canggih. Untuk itu air dialam harus
dipelihara, dan dicegah dari pencemaran.
Air bersih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, baik syarat
fisik, biologi maupun kimiawi. Syarat fisik dapat dibedakan melalui inder kita,
seperti dapat dilihat, dirasa, dicium, diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat
sbb:
a. air tidak berwarna, bening/jernih
b. air tidak keruh, bebas dari lumpur, sampah, busa, dll
c. air tidak berasa, tidak rasa asin, tidak rasa asam, tidak payau
d. air tidak berbau, tidak bau amis, anyir, busuk, tidak bau belerang, dll
Air yang bersih dan sehat, akan memberi manfaat bagi kesehatan
masyarakat,seperti terhindar dari gangguan penyakit diare, cholera, disentri,
thypus, penyakit kulit, dll.Disamping dari aspek penyakit, air juga sangat penting
untuk aspek kebersihan diri, atau hygiene perorangan.
Air bersih untuk kebutuhan dapat diperoleh dari berbagai sumber.Namun
seringkali sumber air bersih jauh dari lokasi tempat tinggal suatu kelompok
masyarakat, sehingga sulit dan membutuhkan tenaga dan biaya untuk
mendapatkannya.Sumber-sumber air tersebut adalah:
a. mata air
b. air sumur (bias sumur dalam atau sumur dangkal)
c. air ledeng atau perusaahan air minum
d. air hujan
e. air dalam kemasan
 Cara menjaga sumber air bersih
1. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar, baik cemaran
fisik, cemaran biologi maupun cemaran kimiawi
2. Sumur gali, sumur pompa, kran-kran umum dan juga mata air harus
dijagabangunannya agar tidak rusak, seperti lantai sumur tidak boleh
retak, tidakrusak, bibir sumur diplester, dll
3. Lingkungan sumber air harus dijaga kebersihannya, seprti tidak boleh
untuktempat pembuangan sampah, tidak ada genangan air, dll
4. Gayung, timba, dan ember pengambil air harus dijaga tetap bersih,
tidakdiletakan di lantai.
5. Arah sumber air (missal sumur) tidak boleh berdekatan dengan
tangkijamban keluarga, tidak boleh ada berdekatan dengan kandang
ternak.
 Bagaimana menjaga air minum yang ada di rumah supaya sehat
Meskipun air terlihat bersih, namun air tersebut belum tentu bebas dari
kumanpenyakit. Untuk itu air harus direbus dulu sampai mendidih, karena
kuman akan mati pada suhu 100oC (saat air ,mendidih). Disamping cara
tersebut diatas, ada beberapa cara untuk membunuh kuman dalam air, misal
dengan memberi bahan-bahan kimia terbatas yang sudah dinyatakan aman
bagi kesehatan.
 Apa peran kader
a. Melakukan pendataan rumah tangga mana yang sudah dan yang belum
memiliki ketersedian air bersih/air minum di rumahnya
b. Bersama dengan tokoh masyarakat/pemerintah desa, berusaha
untukmencari sumber air, berupaya mencari jalan kemudahan bagi
masyarakatuntuk mendapatkan air bersih bagi lingkungannya
c. Membentuk kelompok pemakai air (pokmair misalnya) untuk
mengawasisumber air, memelihara saluran air dan memperbaiki kerusakan
bilamanaterjadi
d. Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan
dalampenyedian air bersih dan air minum
e. Memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberi penyuluhan
kepadamasyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang air yang sehat
bagimasyarakat, dll.
2. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Sampah adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bias
membusuk(organic) dan tidak membusuk (anorganik) yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
masyarakat. Namun demikian anggapan bahwa sampah itu tidak berguna kini
mulai memudar, karena ternyata kini sampah justru mempunyai nilai ekonomi
yang cukup tinggi sehingga “sampah” bisa menjadi barang rebutan, untuk diolah
atau digunakan kembali, dan kemudian dijual sebagai bahan komoditas yang
sangat menggiurkan.
Sampah yang dihasilkan di pedesaan relative sedikit dibandingkan dengan
lahan di desa tersebut. Jenis sampah pada umumnya berupa bahan-bahan organik
yang mudah hancur secara alami oleh alam-lingkungan
Sampah harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan
dapatmenjadi tempat perindukan vector bibit penyakit. Sampah akan menarik
binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan
penyakit, seperti misal lalat, kecoa, tikus, dan anjing.
Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola
dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain
Sampah digolongkan menjadi dua jenis yaitu sampah basah (organik) dan
sampah kering (non-organik).Sampah basah biasanya akan mudah mengalami
pembusukan, seperti sisa makanan, sisa sayuran, buah-buahan, daun, dan lain-
lain. Sampah kering relative sukar dan bahkan tidak dapat membusuk, separti
misal kayu, sisa kertas, botol, plastik, sisa-sisa bangunan ( pecahan batu, batu
bata), seng,logam, kaca, dan lain-lain.
 Untuk pedesaan, pada umumnya sampah biasanya ditangani dengan beberapa
cara, yaitu :
a. Dibakar
b. Dibuang ke lubang galian
c. Dibuat kompos
 Apa peran kader
a. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah
denganbenar, dan bila mungkin dapat mendatangan keuntungan secara
financial
b. Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan
dalampengelolaan sampah
c. Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan
kepadamasyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang persampahan
terkaitmasalah kesehatan masyarakat

3. Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga


Limbah cair rumah tangga merupakan limbah yang berbentuk cair yang
merupakan timbulan dari kegiatan rumah tangga.Limbah cair ini dapat berasal
dari kamar mandi, peturasan, cucian barang/bahan dari dapur.Dalam pengertian
ini limbah cair ini tidak termasuk limbah cair yang berasal dari WC/jamban
keluarga.Limbah cair dari kegiatan rumah tangga volumenya relative sedikit
disbanding dengan luas lahan yang ada di desa tersebut. Namun demikian limbah
cair tersebut tetap harus dikelola, karena kalau dibuang sembarangan akan
membuat lingkungan kotor, berbau, dan mengurangi estetika dan kebersihan
lingkungan.
Limbah cair harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan
dapat menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit. Limbah cair akan menarik
binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan
penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus. Penyakit-penyakit yang berkaitan erat
dengan sampah yang tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah,
disentri, thypus, dan lain-lain
Limbah cair harus dibuang pada Sarana Pengolahan Air Limbah (SPAL)
yang dapat dibuat oleh masing-masing rumah tangga. Bentuk SPAL dapat berupa
sumuran ataupun saluran dengan ukuran tertentu.Sumuran atau saluran tersebut
diberi bahan-bahan yang dapat berfungsi untuk menyaring unsur yang terkandung
dalam limbah cair.
 Bahan tersebut disusundengan formasi urutan sebagai berikut:
1. Batu belah ukuran diameter 5-10 cm
2. Ijuk
3. Batu belah diameter 10-15 cm
 Apa peran kader
a. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola limbah
cairdengan benar, dan bila mungkin dapat dijadikan media yang
dapatdimanfaatkan secara ekonomi.
b. Menghubungi unit/instansi terkait untuk memberikan bimbingan teknis
dalampembangunan sarana (SPAL).
c. Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk memberi penyuluhan
kepada masyarakat tentang hidup bersih dan sehat, menjaga lingkunganyang
bersih aman dan nyaman
 Tinjauan dalam Islam
Di antara faktor yang mengantarkan kita menjadi manusia mulia adalah
kemampuan mendapatkan al-thayyibât (hal-hal yang baik-baik). Al-Thayyibât
mengandung makna halal, bersih dan sehat. Dalam al-Quran kata-kata al-thayyibât
sering digunakan untuk menunjuk pada makanan (Q.S. al-Mâidah/5: 4-5, al-
Mu'minûn/23: 51) dan rizki pada umumnya baik yang bersifat material, intelektual,
maupun spiritual (Q.S. al-Anfâl/8: 26, Yûnus/10: 93, al-Nahl/16: 72). Kita akan
menjadi mulia kalau mampu memadukan secara imbang pola hidup bersih dan sehat
baik secara intelektual, spiritual, maupun material. Rasulullah SW bersabda:
Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai
kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan,
maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang
Yahudi.” (H.R. al-Tirmidzi.)
 Pertanyaan Evaluasi
No PERTANYAAN BENAR SALAH
1. Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penting
untuk diterapkan dalam kehidupan
2. Memberi ASI esklusif dan menimbang bayi setiap
bulan tidak termasuk dalam komponen Pendidikan
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah
tangga
3 Peran kader kesehatan yaitu melakukan pendataan
rumah tangga mana yang sudah dan yang belum
memiliki ketersedian air bersih/air minum di
rumahnya
4 Rumah tangga sehat dapat meningkatkan
produktifitas kerja anggota rumah tangga,
merupakan manfaat dari Pendidikan Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)

5 Memberantas jentik dirumah merupakan komponen


dari Pendidikan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/31571984/PHBS_di_tatanan_rumah_tangga Diakses
pada hari senin 17 Desember 2018 pukul 19.35 WIB
2. https://www.academia.edu/11095428/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_PH
BS Diakses pada hari rabu 19 Desember 2018 pukul 20.46 WIB
3. http://tabligh.muhammadiyah.or.id/berita-91-detail-pola-hidup-bersih-dan-
sehat.html Diakses pada hari selasa 8 Januari 2019 pukul 11.05 WIB

Anda mungkin juga menyukai