Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Konsep Dasar Keperawatan Komunitas”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas

Dosen pembimbing : Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :

NENENG SEPTIANI (P07220116107)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR TAHUN AJARAN

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis dapat

menyusun makalah yang berjudul “Konsep Dasar Keperawatan Komunitas” dimana

makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan

Komunitas.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini

banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan yang ada. Dengan adanya kendala

dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk

menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Sebagai penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

dan pendengar pada umumnya, Aamiin.

Balikpapan, 11 Januari 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

BAB I .......................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ...................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang.................................................. Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ............................................ Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan ............................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II ......................................................................... Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN ......................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Pengertian Keperawatan Komunitas ................ Error! Bookmark not defined.

B. Tujuan Keperawatan Komunitas ...................... Error! Bookmark not defined.

C. Ruang Lingkup/Sasaran Keperawatan Komunitas ............................................. 7

D. Prinsip-prinsip Keperawatan Komunitas .......... Error! Bookmark not defined.

E. Peran dan Fungsi Keperawatan Komunitas ........................................................ 9

F. Tingkat Pencegahan Pada Praktik Keperawatan KomunitasError! Bookmark not


defined.

G. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas .... Error! Bookmark not defined.

H. Asumsi Dasar dan Keyakinan Dalam Keperawatan KomunitasError! Bookmark


not defined.

BAB III ....................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENUTUP .................................................................. Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ....................................................... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ................................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ................................................ Error! Bookmark not defined.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan

sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap

orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal

bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari

keperawatan, khususnya keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli,

2009).

Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai

persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus

dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah

melembaga (Sumijatun dkk, 2006).

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar

keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam

mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-

hari (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).

Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak

melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang

menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal

3
dkk, 2011). Dari penjelasan diatas maka kelompok tertarik membahas mengenai

konsep dasar keperawatan komunitas.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari keperawatan komunitas?

2. Apa saja tujuan dari keperawatan komunitas?

3. Apa saja ruang lingkup/sasaran dari keperawatan komunitas?

4. Apa saja prinsip-prinsip keperawatan komunitas?

5. Apa saja peran dan fungsi keperawatan komunitas?

6. Apa saja tingkat pencegahan pada praktik keperawatan komunitas?

7. Bagaimana intervensi keperawatan komunitas?

8. Apa saja asumsi dasar dan keyakinan dalam keperawatan komunitas?

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengerti dan memahami pengertian dari keperawatan

komunitas?

2. Agar mahasiswa mengerti apa saja tujuan dari keperawatan komunitas?

3. Agar mahasiswa memahami apa saja ruang lingkup/sasaran dari keperawatan

komunitas?

4. Agar mahasiswa mengerti apa saja prinsip-prinsip keperawatan komunitas?

5. Agar mahasiswa mengerti dan memahami apa saja peran dan fungsi

keperawatan komunitas?

6. Agar mahasiswa mengerti apa saja tingkat pencegahan pada praktik keperawatan

komunitas?

7. Agar mahasiswa memahami bagaimana intervensi keperawatan komunitas?

4
8. Agar mahasiswa mengerti apa saja asumsi dasar dan keyakinan dalam

keperawatan komunitas?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Komunitas

Komunitas

a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu

kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan

dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota

masyarakat yang satu dan yang lainnya.

b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan

orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.

c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community)

adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values),

perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas

geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga.

Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral

pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual secara

komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun

sakit mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)

B. Pengertian Keperawatan Komunitas

5
a. Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup

perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah

kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum

mereka meminta bantuan kepada orang lain (WHO,1947 dalam Harmawati 2013).

b. Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan

sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi,

pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan

keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh

terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster, 2010).

c. Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan

dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu

keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada

tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane,

2011).

C. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan

peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu, keluarga,

dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.

b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general

community ) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

6
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

1. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami

2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut

3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan

4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi

D. Ruang lingkup atau sasaran keperawatan komunitas

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok

khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan

atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:

1. Individu

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek

biologi, psikologi, social dan spritual.

2. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus

menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara

bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara

keseluruhan.

3. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan

terhadap masalah kesehatan.

Termasuk diantaranya adalah:

7
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan

pertumbuhannya, seperti;

1. Ibu hamil

2. Bayi baru lahir

3. Balita

4. Anak usia sekolah

5. Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan

serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1. Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin

lainnya.

2. Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,

jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1. Panti wredha

2. Panti asuhan

3. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

4. Penitipan balita.

E. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS

8
Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip,

yaitu :

1. Kemanfaatan

Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat

yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus

memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan

antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2009).

2. Kerjasama

Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan

serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)

3. Secara langsung

Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien

dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai

tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).

4. Keadilan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari

komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai

dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).

5. Otonomi Klien

Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau

melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan

yang ada (Mubarak, 2009).

9
F. Peran dan fungsi keperawatan komunitas

Peran Keperawatan Komunitas

1. Memberikan Pelayanan Kesehatan

Memberikan pelayanan secara langsung dan tidak langsung kepada klien

dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan terhadap individu, keluarga

dan masyarakat.

2. Pendidik

Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko

tinggi, kader kesehatan dan lain-lain.

3. Pengelolah

Mengelola (merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan dan

mengevaluasi) pelayanan keperawatan baik secara langsung maupun tidak langsung

dan menggunakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan keperawatan

komunitas.

4. Konselor

Memberikan konseling/bimbingan kepada kader kesehatan, keluarga dan

masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas sesuai prioritas

5. Pembelaan Klien

Melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan

keperawatan komunitas

6. Peneliti

Melakukan penelitian untuk mengembangkan keperawatan komunitas

Fungsi Keperawatan Komunitas

10
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan

masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan

keperawatan.

2. Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya

di bidang kesehatan.

3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,

komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.

4. Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan permasalahan

atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat

dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,2006).

G. Tingkat pencegahan keperawatan komunitas

Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan

komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu

(Mubarak, 2009) :

1. Pencegahan primer

Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit

sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat

kesehatan secara umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara

umum mencakup pendidikan kesehatan baik pada individu maupun kelompok.

Pencegahan primer juga mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu

melawan agen-agen spesifik misalnya tindakan perlindungan yang paling umum

yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi

bayi dan balita.

2. Pencegahan sekunder

11
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal

dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko

dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk

melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan

puskesmas.

3. Pencegahan tertier

Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan

stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat

secara optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan

latihan fisik pada penderita patah tulang.

H. Strategi Intervensi keperawatan komunitas

Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi

keperawatan komunitas antara lain :

1. Proses kelompok (group process)

Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar

dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu,

media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan

sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar

masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan

sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang

mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual

tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka

12
telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses

kelompok.

2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,

dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari

seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,

perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok

atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut

Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu

”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara

ekonomi maupun secara sosial.

3. Kerjasama (Partnership)

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika

tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat

luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan

asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam

lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

I. Asumsi dasar, keyakinan dan falsafah keperawatan komunitas

Asumsi Dasar

Menurut American Nurses Association (ANA, 1980) asumsi dasar keperawatan

komunitas didasarkan asumsi berikut :

a. Sistem kesehatan bersifat kompleks

b. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen sistem

pelayanan kesehatan

13
c. Keperawatan merupakan subsistem pelayanan kesehatan, dimana hasil

pendidikan dan penelitian melandasi praktek

d. Fokus utama adalah keperawatan primer,sehingga keperawatan komunitas

perlu dikembangkan ditatanan pelayanan kesehatan utama.

Dengan demikian perawatan komunitas dikembangkan ditatanan pelayanan

kesehatan yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan

keperawatan komunitas.

Keyakinan

Beberapa keyakinan yang mendasari praktek keperawatan komunitas, yaitu :

a. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat terjangkau dan dapat

diterima oleh semua orang.

b. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, dalam

hal ini komunitas.

c. Perawatan sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan

perlu terjalin kerjasama yang baik

d. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik bersifat

mendukung maupun menghambat, untuk itu harus diantisipasi.

e. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.

f. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang

Dari asumsi dan keyainan yang mendasar tersebut dikembangkan falsafah

keperawatan komunitas yang akan menjadi landasan keperawatan komunitas.

Falsafah Keperawatan Komunitas

14
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan

terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap

kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit

dan peningkatan pencegahan.

Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma

keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral

setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak

dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang

terdiri dari 4 komponen dasar, Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan

masing-masing unsur sebagai berikut :

1. Manusia

Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada

pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan

dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk

mencapai tujuan.

2. Kesehatan.

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan

kebutuhan dasar klien / komunitas.

Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari

keberhasilan mengatasi stressor.

3. Lingkungan.

Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang

bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.

4. Keperawatan.

15
Intervensi atau tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor,

melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier. (Efendi Ferry dan Makhfudli,

2009).

Berdasarkan falsafah tersebut diatas dikembangkan pengertian, tujuan,

sasaran dan strategi intervensi keperawatan komunitas.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan teori

kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi

melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag

mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas. Tujuan proses keperawatan

dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Keperawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip,

yaitu kemanfaatan, keerjasama, secara langsung, keadilan dan otonomi klien. Sasaran

dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus,

komunitas baik yang sehat maupun sakit. Keperawatan komunitas merupakan

pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-

sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada

strategi pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan.

Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan

komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu

16
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Intervensi keperawatan komunitas dapat

dilakukan dengan proses kelompok (group process), pendidikan kesehatan (health

promotion) dan kerjasama (partnership).

B. Saran

Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa

keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins (Online)

https://rizkiperawatmuda.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-

komunitas.html Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik

dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. (Online)

https://rizkiperawatmuda.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-

komunitas.html Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam

(Online) https://rizkiperawatmuda.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar

keperawatan-komunitas.html Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

17
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika

: Jakarta. (Online) https://rizkiperawatmuda.blogspot.com/2017/10/konsep-

dasar-keperawatan-komunitas.html Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Jakarta

: CV. Sagung Seto (Online)

https://rizkiperawatmuda.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-

komunitas.html Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

Riyadi. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika (Online)

http://nhainkz.blogspot.com/2013/07/konsep-dasar-keperawatankomunitas.html.

Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed. St. Louis,

Missouri: Mosby (Online)

https://rizkiperawatmuda.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-

komunitas.html Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC (Online)

https://dokumen.tips/documents/konsep-dasar-keperawatan-komunitas

568932283edb5.html. Diunduh pada tanggal 11 Januari 2019

18
19

Anda mungkin juga menyukai