Anda di halaman 1dari 5

Nama : SRI PUTRI UTAMI

NIM : 1610201108

Kelas/kelompok : PSIK 5B / B3

Mata Kuliah : KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. 9 Langkah penimbangan

langkah 1
gantungkan dacin pada:
a. Dahan pohon
b. Palang rumah
c. Penyangga kaki tiga

Langkah 2
Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat. Tarik batang dacin ke bawah kuat-
kuat.

Langkah 3
Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka 0(nol). batang dacin dikaitkan
dangan tali pengaman.

Langakah 4
Pasanglah celana timbang, kotak timbang atau sarung timbang yang kosong pada
dacin. Ingat bandul geser pada angka 0(nol).

Langkah 5
Seimbangkan dacin yang sudah di bebani celana timbang, sarung timbang atau kotak
timbang dengan cara memasukkan pasir ke dalam kantong plastik.

Langkah 6
Anak ditimbang, dan seimbangkan dacin.

Langkah 7
Tentukan berat badan anak, dengan membaca angka di ujung bandul geser.

Langkah 8
Catat hasil penimbangan diatas dengan secarik kertas

Langkah 9
Geserlah bandul ke angka 0 (nol), letakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah
itu bayi atau anak dapat diturunkan.

2. Tugas 5 meja

Meja 1
Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui

Meja 2
Penimbangan balita

Meja 3
Pencatatan hasil penimbangan

Meja 4
Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Meja 5
Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit

3. Partisipasi
Jumlah posyandu pada tahun 2006 di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
berjumlah 5.572 posyandu, dengan presentase posyandu purnama dan mandiri sebesar
50,47%. Angka ini lebih besar dari target standar minimal yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 25% (DepKes DIY, 2007).
Pada data Susenas 2001 ditemukan bahwa 40% balita dilaporkan dibawa ke Posyandu
dalam saty tahun terakhir dan sekitar 28% balita tidak pernah dibawa mengunjungi ke
Posyandu sama sekali sedangkan 32% balita jarang untuk melakukan kunjungan ke
Posyandu, hanya beberapa kali saja dalam setahun mereka melakukan kunjungan ke
Posyandu. Fakta ini menunjukan bahwa malaupun lebih dari 90% desa telah memiliki
Posyandu yang telah tersebar namun hanya 40% balita yang memanfaatkan pelayanan
Posyandu secara rutin setiap bulannya (DepKes, 2007)

4. Fungsi KMS

Secara umum, fungsi KMS dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, antara lain
:

 Alat utnuk memantau pertumbuhan. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, bahwa


KMS memuat kurva pertumbuhan seorang anak berdasarkan jenis kelamin, umur
dan berat badan anak. Normal tidaknya pertumbuhan seorang anak dapat di ketahu
hanya melihat trend grafik/kurva yang terdapat pada KMS.
 Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Salah satu informai tambahan yang
bisa anda peroleh dari KMS adalah pelayanan kesehatan yang telah di peroleh si
anak, misalnya catatan imunisasi, pemberian Kapsul Vitamin A serta pemberian
ASI Eksklusif.
 Sebagai alat edukasi. Kader posyandu atau petugas kesehatan bisa langsung
memberikan edukasi kepada ibu, dengan melihat kurva pertumbuhan si anak
setelah dilakukan pengukuran berat badan.

5. Setelah anak ditimbang beratnya, dokter atau tenaga medis akan memberikan titik
sesuai bulan waktu anak diperiksa. Tugas Anda selanjutnya adalah memperhatikan
lokasi titik tersebut. Jika titik tersebut berada:
Grafik tumbuh kembang anak dalam KMS

 Dibawah garis merah menunjukkan anak Anda mengalami kurang gizi sedang
hingga berat. Jika anak Anda berada di zona ini, maka segera bawa anak Anda
ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
 Terletak di daerah dua pita warna kuning (di atas garis merah), hal ini
menunjukkan anak tersebut mengalami kurang gizi ringan. Anda tidak perlu
panik. Yang perlu Anda lakukan adalah mengevaluasi pemberian makanan pada
anak Anda.
 Dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita
kuning, menunjukkan anak Anda memiliki berat badan cukup atau status gizi
baik atau normal. Meski begitu, berat badan anak tetap perlu ditimbang dan
diawasi agar senantiasa sesuai dengan umurnya.
 Empat pita di atas pita warna hijau tua (2 pita warna hijau muda ditambah
2 pita warna kuning),menunjukkan anak Anda memiliki berat badan yang lebih
di atas normal. Jika anak Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan ke dokter
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih tepat. Perlu diingat, bahwa
anak yang kelebihan berat badan mudah terkena berbagai penyakit,
seperti obesitas atau serangan jantung.

Di samping itu, anda juga perlu melihat perkembangan titiknya setiap bulan, apakah
naik-turun, semakin menanjak, atau malah menurun. Masing-masing perkembangan
ini ada artinya.
 Bila titik pada grafik lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, tandanya berat
badan anak Anda naik.
 Bila titik pada grafik sejajar dengan bulan sebelumnya, maka berat badan anak
Anda sama dengan bulan sebelumnya. Anda harus meningkatkan pemberian
makan, baik mutu dan waktu pemberiannya.
 Bila titik pada grafik lebih rendah dari bulan sebelumnya, maka berat badan anak
Anda mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi terutama bila anak mulai
memasuki usia 6 bulan di mana gigi sudah mulai tumbuh. Biasanya bila gigi akan
tumbuh, anak akan mengalami demam ringan dan nafsu makan akan sedikit
menurun. Jika anak tidak mengalami sakit, tetapi berat badannya tetap berkurang,
maka ibu harus segera membawanya ke bidan atau dokter.
 Bila titik berat badan pada grafik KMS terputus-putus, ini artinya Anda kurang
rajin menimbang anak. Alangkah baiknya jika penimbangan dilakukan setiap
bulan.

Penjelasan istilah naik atau tidak naik pada berat badan anak dilambangkan dengan
huruf N untuk berat badan naik dan T untuk berat badan tidak naik. Berat badan naik
(N) artinya grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat
badan sama dengan kenaikan berat badan minimal (KBM) atau lebih. Berat badan
tidak naik (T) artinya grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis
pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari KBM.

Anda mungkin juga menyukai