Anda di halaman 1dari 28

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

Nama Sekolah : SMAN 1 LANGKE REMBONG


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/ Semester : XI / II
Materi Pokok : Elastisitas Bahan
Sub Materi : Hukum Hooke
Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan ( 30 menit )

A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
( gotong royong, kerjasama, toleran, damai ), santun responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan perada banter kait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektifitas, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati – hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan
peduli lingkungan ) dalam aktifitas sehari hari sebagai wujud implementasi sika
dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktiviftas sehari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
3.6. Menganalisa sifat elatisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
4.6. Mengolah dan menganalisa hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan

C. Indikator
Afektik
1.1.1. Menyadari dan mengagumi kebesaran Tuhan yang mengatur
karakteristik fenomena elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan secara aktif, jujur, ingin tahu, teliti, hati-hati, dan
bertanggung jawab
2.1.2. Menunjukkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah pada LKS dalam kegiatan
diskusi dan praktikum
2.2.1. Menunjukkan sikap saling menghargai, kooperatif, komunikatif, dan sikap peduli
dalam memecahkan masalah baik individu maupun kelompok dalam kegiatan
diskusi dan praktikum
Kognitif
3.6.1 Menjelaskan Besaran di dalam Hukum Hooke dan Elastisitas Bahan melalui hasil
diskusi dan praktikum
3.6.2. Menjelaskan hubungan gaya dengan perubahan panjang pada pegas dan Hukum
Hooke
3.6.3. Menjelaskan susunan pegas baik itu seri maupun paralel.
3.6.4. Menganalisa pemanfaatan hukum hooke dan elastisitas benda dalam kehidupan
sehari hari
Psikomotor
4.1.1. Menggunakan alat dan bahan pecobaan dengan tepat dan benar.
4.6.1. Merancang / merangkai alat percobaan tentang hukum hooke.
4.6.2. Melakukan percobaan tentang hukum hooke dengan sungguh-sungguh

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan,
peserta didik dapat:
Afektik
1.1.1.1. Siswa mampu menyadari dan mengagumi kebesaran Tuhan yang mengatur
karakteristik fenomena elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan secara aktif, jujur, ingin tahu, teliti, hati-hati,
dan bertanggung jawab
2.1.1.2. Menunjukkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah pada LKS dalam
kegiatan diskusi dan praktikum
2.2.1.1. Menunjukkan sikap saling menghargai, kooperatif, komunikatif, dan sikap peduli
dalam memecahkan masalah baik individu maupun kelompok dalam kegiatan
diskusi dan praktikum
Kognitif
3.6.1.1. Menjelaskan Besaran di dalam Hukum Hooke dan Elastisitas Bahan melalui hasil
diskusi dan praktikum
3.6.2.2. Menjelaskan hubungan gaya dengan perubahan panjang pada pegas dan Hukum
Hooke
3.6.3.3. Menjelaskan susunan pegas baik itu seri maupun paralel.
3.6.4.4. Menganalisa pemanfaatan hukum hooke dan elastisitas benda dalam kehidupan
sehari hari
Psikomotor
4.1.1.1. Menggunakan alat dan bahan pecobaan dengan tepat dan benar.
4.6.1.1. Merancang / merangkai alat percobaan tentang hukum hooke.
4.6.2.2. Melakukan percobaan tentang hukum hooke dengan sungguh-sungguh
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Hukum Hooke
Hukum hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh robert hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas / benda elastis
lainnya agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas
elastisitasnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum hooke mengkaji
jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis
(seringnya pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis
benda tersebut.

2. Bunyi Hukum Hooke


Bunyi hukum hooke ialah “jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas
tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus / sebanding dengan gaya tariknya”.
Jika gaya yang diberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak dapat
kembali ke bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya terus
bertambah maka benda dapat rusak. Dengan kata lain, hukum hooke
hanya berlaku hingga batas elastisitas.
Dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep hukum hooke ini
menjelaskan mengenai hubungan antara gaya yang diberikan pada sebuah pegas
ditinjau dari pertambahan panjang yang dialami oleh pegas tersebut. Besarnya
perbandingan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas adalah konstan.
Fenomena ini dapat lebih mudah dipahami dengan memperhatikan gambar grafik
berikut ini.
Gambar 1. Jika Pegas ditarik ke kanan maka pegas akan merenggang dan
bertambah panjang. Jika gaya tarik yang diberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka
pertambahan panjang pegas sebanding dengan besarnya gaya tarik. Dengan kata lain,
semakin besar gaya tarik, semakin besar pertambahan panjang pegas
Gambar 2. Digambarkan bahwa kemiringan grafik sama besar yang
menunjukkan perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas
bernilai konstan. Hal ini menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang
dikenal sebagai ketetapan pegas. Secara matematis hukum hooke dapat dituliskan
sebagai berikut.

Keterangan:
F = gaya luar yang diberikan (n)
K = konstanta pegas (n/m)
Δx = pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
3. Besaran dan rumus dalam hukum hooke dan elastisitas
a. Tegangan
Tegangan merupakan keadaan dimana sebuah benda mengalami
pertambahan panjang ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya
sedangkan ujung lainnya ditahan. Contohnya, misal seutas kawat dengan luas
penampang x m2, dengan panjang mula-mula x meter ditarik dengan gaya sebesar
n pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung yang lain ditahan maka kawat
akan mengalami pertambahan panjang sebesar x meter. Fenomena ini
mengambarkan suatu tegangan yang mana dalam fisika disimbolkan
dengan σ dan secara matematis dapat ditulis seperti berikut ini.

Keterangan:
F = gaya (n)
A = luas penampang (m2)
Σ = tegangan (n/ m2 atau pa)

b. Regangan
Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang
kawat dalam x meter dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan
dapat terjadi dikarenakan gaya yang diberikan pada benda ataupun kawat tersebut
dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk awal. Hubungan ini secara
matematis dapat dituliskan seperti dibawah ini.

Keterangan:
E = regangan
Δl = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)

Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak memiliki satuan


dikarenakan pertambahan panjang (δl) dan panjang awal (lo) adalah besaran
dengan satuan yang sama
c. Modulus elastisitas (modulus young)
Dalam fisika, modulus elastisitas disimbolkan dengan e. Modulus
elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan yang
dialami bahan. Dengan kata lain, modulus elastis sebanding dengan tegangan dan
berbanding terbalik regangan.

Keterangan:
E = modulus elastisitas (n/m)
E = regangan
Σ = tegangan (n/ m2 atau pa)

d. Mampatan
Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan
regangan. Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda setelah
diberi gaya. Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda akan terdorong
keluar setelah diberi gaya. Pada mampatan, setelah diberi gaya, molekul benda
akan terdorong ke dalam (memampat).
e. Hubungan Antara Gaya Tarik Dan Modulus Elastisitas
Jika ditulis secara matematis, hubungan antara gaya tarik dan modulus
elastisitas meliputi:

Keterangan:
F = gaya (n)
E = modulus elastisitas (n/m)
E = regangan
Σ = tegangan (n/ m2 atau pa)
A = luas penampang (m2)
E = modulus elastisitas (n/m)
Δl = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)

4. Hukum hooke untuk susunan pegas


a. Susunan seri
Apabila dua buah pegas yang memiliki tetapan pegas yang sama
dirangkaikan secara seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Oleh karena itu,
persamaan pegasnya yaitu:

Keterangan:
Ks = persamaan pegas
K = konstanta pegas (n/m)

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan disusun seri


ditulis seperti berikut ini.
Keterangan:
N = jumlah pegas

b. Susunan paralel
Apabila pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan tetap seperti
semula, sedangkan luas penampangnya menjadi lebih 2x dari semula jika pegas
disusun 2 buah. Adapun persamaan pegas untuk dua pegas yang disusun secara
paralel, yaitu:

Keterangan:
Kp = persamaan pegas susunan paralel
K = konstanta pegas (n/m)

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya sama dan disusun


secara paralel, akan dihasilkan pegas yang lebih kuat karena tetapan pegasnya
menjadi lebih besar. Persamaan pegasnya dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:
N = jumlah pegas

5. Aplikasi hukum hooke


Dalam pengaplikasian hukum hooke sangat berkaitan
erat dengan benda benda yang prinsip kerjanya menggunakan pegas dan yang
bersifat elastis. Prinsip hukum hooke telah diterapkan pada beberapa benda-benda
berikut ini.
 Mikroskop yang berfungsi untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil yang
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
 Teleskop yang berfungsi untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh agar
tampak dekat, seperti benda luar angkasa
 Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
 Jam yang menggunakan peer sebagaipengatur waktu
 Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau
kedudukan kapal yang berada di laut
 Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun
mobil
 Ayunan pegas

Fakta : Hukum Hooke


Konsep : 1. Pengertian Hukum Hooke
2. Bunyi Hukum Hooke dan Rumusnya
3. Besaran dalam Hukum Hooke
4. Hukum Hooke dalam Susunan Pegas
5. Aplikasi Hukum Hooke
Prosedur : Percobaan Hukum Hooke

F. Metode Pembelajaran
Model : Problem Basad Learning
Metode : eksperimen, diskusi kelompok, tanya jawab

G. Media, Alat dan Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Papan tulis, spidol, penghapus, dan power point, internet
2. Alat dan Bahan :
No Alat dan bahan Jumlah

1 Statif 3 buah

2 Pengunci 3 buah

3 Massa 50 gram 3 buah

4 Massa 100 gram 3 buah

4 Massa 150 gram 3 buah

5 Pegas 3 buah

6 Penggaris atau Mistar 3 buah


3. Sumber Belajar :
 Subagya. Hari, Buku Guru Fisika SMA / MA Kelas X, Jakarta : PT Bumi Aksara,
2014.
 Sumarsono Joko, Fisika Untuk SMA/MA, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009.
 Lembar Kerja Siswa (LKS)
H. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi


waktu
Guru Siswa

Mengajukan Masalah
Kegiatan awal:
Pendahuluan
Pra pendahuluan

- Memberikan salam - Menjawab salam dari Guru

- Berdoa - Berdoa

- Presensi (absen kelas) - Melakukan absen

Pendahuluan

- Memberikan apersepsi mengenai - Menjawab apersepsi dari


hokum hooke “Apa yang terjadi jika guru“pertambahan panjanng bu” 5’
ibu menarik karet gelang yang ibu
pegang ini?

- Menyampaikan tujuan pembelajaran. - Mendengar penjelasan dari guru

- Menjelaskan percobaan yang akan - Memperhatikan penjelasan guru


dilakukan dan alat- alat percobaan yang
digunakan.

Kegiatan inti Pengorganisasian siswa dalam


kelompok

- Membagi siswa menjadi 5 kelompok - Berkumpul dengan anggota


yang terdiri dari 4-5 orang. kelompok
10’
- Membagikan LKS (terlampir) pada
siswa, setiap kelompok menerima 1
- Menerima LKS yang diberikan
LKS
oleh guru
- Menjelaskan percobaan yang akan
dilakukan dan alat – alat yang
dipergunakan untuk menemukan - Memperhatikan penjelasan guru
konstanta pegas
- Meminta siswa menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam
- Menyiapkan alat dan bahan
percobaan
Membimbing penyelidikan atau
investigasi secara individu maupun
kelompok
- Membimbing siswa melaksanakan - Melaksanakan percobaan
percobaan
- Membimbing siswa melakukan diskusi- 30’
Mengerjakan lembar kerja siswa
kelompok untuk mengerjakan lembar
kerja siswa.

Presentase hasil
- Meminta salah satu kelompok - Melakukan presentasi
20’
mempresentasikan hasil penecahan
masalah
- Membimbing siswa menuliskan hasil - Menuliskan hasil percobaan atau
percobaan atau diskusi kelompok hasil diskusi kelompok
- Meminta tanggapan kelompok lain - Kelompok lain memberikan
berdasarkan hasil solusi kelompok yang tanggapan berkaitan dengan hasil
melakukan presentasi pemecahan masalah kelompok
yang melakukan presentasi
- Melakukan penilaian terhadap - Menulis hasil diskusi berupa
keefektifan siswa dalam diskusi laporan
kelompok dan kelas.
Menganalisis dan mengevaluasi
proses dan hasil pemecahan masalah
- Membimbing dan mengkaji ulang - Memperhatikan penjelasan guru
pemecahan masalah sesuai dengan 15’
konsep fisika
- Guru membimbing siswa untuk - Siswa menyimpulkan pelajaran
menyimpulkan hasil diskusi. sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Memperhatikan penjelasan guru
- Memberikan penguatan - Mengajukan pertanyaan
- Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya - Mengerjakan soal yang berkaitan
- Memberikan latihan soal dengan Hukum hooke
tentangHukum hooke
Penutup - Memimpin doa sesudah pembelajaran- Berdoa
usai
5’
- Mengakhiri pembelajaran dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam

I. Penilaian
1. Instrumen Penilaian Sikap
2. Instrumen Penilaian Psikomotor
3. Instrumen Penilaian Kognitif

Malang, 20 mei 2018


Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

………………………… Dalma Delfira Hamul


Lampiran I : Instrumen Penilaian Sikap
1. Lembar Pengamatan Sikap

No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1. Jujur dalam menjawab pertanyaan


2. Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
3. Berpikir kritis dalam mengeluarkan pendapat
4. Menghargai pendapat orang lain

2. Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Skor Rubrik

1 Jujur dalam menjawab 3 Membuat jawaban dalam kelompok sendiri dan


pertanyaan. menggabungkan ide tersebut dengan konsep fisika
yang relevan.
2 Membuat jawaban dalam kelompok sendiri dan
menggabungkan ide tersebut dengan konsep fisika
yang tidak relevan.
1 Bertanya kepada kelompok lain dalam membuat
jawaban dan tidak menggabungkan ide tersebut
dengan konsep fisika yang relevan.
2 Ketekunan dan 3 Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
belajar dan bekerja baik 2 Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
secara individu maupun namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
berkelompok 1 Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
3 Berpikir kritis dalam 3 Menjelaskan gagasan atau ide, memberikan
mengeluarkan pendapat contoh, dan memberikan kesimpulan.
2 Mengemukaan dan menjelaskan gagasan atau
ide, memberikan contoh tetapi tidak memberikan
kesimpulan.
1 Tidak mengemukaan dan menjelaskan gagasan
atau ide, tidak memberikan contoh dan tidak
memberikan kesimpulan.
4 Menghargai pendapat 3 Menghargai pendapat orang lain.
orang lain 2 Kurang menghargai pendapat orang lain.
1 Tidak menghargai pendapat orang lain.
Lampiran II : Instrumen Penilaian Psikomotor
1. Lembar Pengamatan Psikomotor
Penilaian
No Aspek Yang Diamati
1 2 3 4

1. Siswa mampu merancang alat dan bahan percobaan untuk


memecahkan masalah yang terdapat pada LKS melalui
kegiatan diskusi
2. Siswa mampu menggunakan alat dan bahan yang sudah
disediakan sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada LKS
melalui kegiatan diskusi
3. Siswa mampu mengisi LKS melalui kegiatan diskusi dan
percobaan

2. Rubrik Pengamatan Psikomotor

No Aspek Yang Diamati Rubrik

1. Siswa mampu merancang alat dan bahan 4: Merancang alat dan bahan
percobaan Hukum Hooke untuk
percobaan untuk memecahkan masalah
memecahkan masalah yang terdapat
dengan benar, rapi, dan dengan
pada LKS melalui kegiatan diskusi
kreativitas yang mereka miliki.

3: Merancang alat dan bahan

percobaan untuk memecahkan masalah


dengan benar dan dengan kreativitas
yang mereka miliki.

2: Merancang alat dan bahan

percobaan untuk memecahkan masalah


dengan benar dan rapi, tetapi tidak
dengan kreativitas yang mereka miliki.
1: Tidak merancang alat dan bahan
percobaan untuk memecahkan masalah.

2. Siswa mampu menggunakan alat dan 4: Menggunakan alat dan bahan


bahan yang sudah disediakan sesuai
percobaan dengan baik dan benar,
dengan petunjuk yang terdapat pada
tidak merusak alat-alat laboratorium,
LKS melalui kegiatan diskusi
dan sesuai dengan langkah-langkah
percobaan pada LKS.

3: Menggunakan alat dan bahan

percobaan dengan baik dan benar,


tidak merusak alat-alat laboratorium,
namun kurang sesuai dengan langkah-
langkah percobaan pada LKS.

2: Menggunakan alat dan bahan

percobaan dengan baik dan benar,


namun sedikit merusak alat-alat
laboratorium, dan tidak sesuai dengan
langkah-langkah percobaan pada LKS.

1: Tidak menggunakan alat dan bahan


percobaan dengan baik dan benar,
merusak alat-alat laboratorium, dan
tidak sesuai dengan langkah-langkah
percobaan pada LKS.

3. Siswa mampu mengisi LKS melalui 4: Mengisi permasalahan yang


kegiatan diskusi dan percobaan
terdapat pada LKS melalui diskusi dan
percobaan yang dilakukan
menggunakan bahasa yang baik, benar,
dan tidak memanipulasi data hasil
pengamatan dan dapat merealisasikan
data dengan sumber yang relevan.

3: Mengisi permasalahan yang

terdapat pada LKS melalui diskusi dan


percobaan yang dilakukan
menggunakan bahasa yang baik, benar,
dan tidak memanipulasi data hasil
pengamatan namun tidak dapat
merealisasikan data dengan sumber
yang relevan.

2: Mengisi permasalahan yang

terdapat pada LKS melalui diskusi dan


percobaan yang dilakukan
menggunakan bahasa yang baik, benar,
namun memanipulasi data hasil
pengamatan dan tidak merealisasikan
data dengan sumber yang relevan.

1: Tidak mengisi permasalahan yang


terdapat pada LKS melalui diskusi dan
percobaan yang dilakukan.
Lampiran III : Instrumen Penilaian Kognitif
Indikator Soal Pembahasan
3.6.1. Menjelaskan Besaran 1. Sobat punya sebuah kawat Jawaban :
di dalam Hukum dengan luas penampang 2 Jawab
Hooke dan Elastisitas mm2, kemudian diregang Diketahui
Bahan melalui hasil kan oleh gaya sebesar 5,4 A = 2 mm2 = 2.10-6 m
diskusi dan praktikum N sehingga bertambah F = 5,4 N
pan- jang sebesar 5 cm. Δl = 5 cm = 5.10-2 m
Bila panjang kawat mula- lo = 30 cm = 3.10-1 m
mula adalah 30 cm,
berpakah modulus E = 𝐹 . 𝐼𝑂
𝐴 . ∆𝐿
elastisitas dari kawat
E = [5,4 x 3.10-1]/[2.10-6 x 5.10-2] E =
tersebut?
1,62.107 N/m2
2. Sebuah kawat luas penam- Jawaban :
pangnya 4 mm2, kemudian A = 4 mm2 = 4.10-6 m2
diregangkan oleh gaya se- F = 8 N
besar 8 N sehingga Δl = 0,08 cm
bertambah panjang 0,08 lo = 60 cm
cm. Bila panjang kawat
mula-mula adalah 60 cm, 𝜎= F/A
berapa- kah tegangan dan 𝜎 = 8/4.10-6
regangan kawat tersebut? 𝜎 = 2.106 N/m2

e = Δl / lo
e = 0,08/60
e = 1,333x 10-3
3. Sebuah batan besi yang Jawaban :
panjangnya 2 m, penam- Diketahui
pangnya berukuran 4 mm lo = 2 m = 2.103 mm
x 2 mm. Modulus A = 8 mm2
elastisitas besi tersebut σ = 105 N/mm2
adalah 105 N/mm2. Jika F = 40 N
pada ujung batang ditarik
dengan gaya 40 N. Berapa Δl = [F.lo]/[A.E]
pertambahan panjang besi Δl = [40.2.103]/[ 8.105]
tersebut? Δl = 0,1 mm
3.6.2. Menjelaskan hubungan 4. Bagaiman bunyi hukum Jawaban :
gaya dengan perubahan Hooke ? Bunyi hukum Hooke yaitu “ jika
panjang pada pegas gaya tarik tidak melampaui batas
dan Hukum Hooke elastis pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus
(sebanding) dengan gaya
tariknya”
5. Sebuah pegas yang Jawaban :
memiliki konstanta pegas Diketahui :
40 N/m ditekan sehingga k = 40 N/m
pegas yang panjang 5 cm x1 = 5 cm = 0,05 m
menjadi 2 cm. Berapa x2 = 2 cm = 0,02 m
besar gaya pegas? Δx = 0,02 m - 0,05 m = -
0,03m
Ditanyakan :
F = .....?
Penyelesaian :
F = -k . Δx
F = (- 40 N/m).(-0,03m) = 1,2 N
6. Sebuah pegas mula-mula Jawaban :
panjangnya 20,0 cm, F = 2,1 N
ditarik dengan gaya 2,1 N x1 = 20 cm = 0,2 m
panjangnya menjadi 23,0 x2 = 23 cm = 0,23 m
cm. Berapa besar Δx = 0,23 m - 0,20 m = 0,03
konstanta pegas? m
Ditanyakan :
k = .....?
Penyelesaian :
F = -k . Δx
21 = k .(0,03m)
K = 700 N/m
7. Sebuah pegas mula-mula Jawaban :
panjangnya 50,0 cm, F =5N
ditarik dengan gaya 5 N x1 = 50 cm = 0,5 m
panjangnya menjadi 52,0 x2 = 52 cm = 0,52 m
cm. Berapa besar Δx = 0,52 m - 0,50 m = 0,02
konstanta pegas? m
Ditanyakan :
k = .....?
Penyelesaian :
F = -k . Δx
5 = k .(0,02m)
K = 250 N/m
3.6.3. Menjelaskan susunan 8. 2 buah pegas disusun Jawab :
pegas baik itu seri secara paralel memiliki Diketahui :
maupun paralel. konstanta pegas 40 N/m k1 = 40 N/m
dan 20 N/m ditarik k2 = 20 N/m
sehingga pegas yang x1 = 2 cm = 0,02 m
panjang 2 cm menjadi 8 x2 = 8 cm = 0,08 m
cm. Berapa besar gaya Δx = 0,08 m - 0,02 m = 0,06
pegas? m
Ditanyakan :
F = .....?
Penyelesaian :
Kp = k1 +k2
Kp = 40 +20
Kp = 60 N/m

F = - kP total . Δx
F = (- 60 N/m).(-0,06m) = 1000 N
9. Tiga buah pegas masing - Jawaban :
masing memiliki konstanta Diketahui :
pegas 100 N/m, 200 N/m, k1 = 100 N/m;
dan 400 N/m. Jika ketiga k2 = 200 N/m;
pegas tersebut dirangkai k3 = 400 N/m
secara seri, maka Ditanya
tentukanlah konstanta K seri Total : ..............?
pegas penggantinya. 1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3
⇒ 1/ks = 1/100 + 1/200 + 1/400
⇒ 1/ks = (4 + 2 + 1) / 400
⇒ 1/ks = 7/400
⇒ ks = 400/7
⇒ ks = 57,1 N/m
3.6.4. Menganalisa 10. Sebutkan aplikasi dari Jawaban :
pemanfaatan hukum hukum hooke! 1. Neraca
hooke dan elastisitas Neraca yang dalam bahasa
benda dalam sehari – hari disebut timbangan
kehidupan sehari hari . Neraca terdiri dari beberapa
jenis, salah satunya adalah
neraca pegas yang
memanfaatkan teori hukum
Hooke dalam aplikasinya.
Neraca pegas digunakan untuk
mengetahui massa tubuh
seseorang.
2. Dinamometer
Dinamometer merupakan alat
ukur gaya. Di dalam
dinamometer terdapat pegas.
Pegas akan bertambaha
panjang ketika dinamometer
diberi gaya. Hal ini sesuai
dengan teori hukum Hooke.
3. Ketapel
Ketapel biasa digunakan anak –
anak untuk membidik buah
ataupun burung yang ada di
atas. Cara penggunaan ketapel
ialah batu yang akan digunakan
untuk membidik diletakkan di
ujung karet kemudian karet
ditarik sehingga keret
bertambah panjang. Setelah
gaya tarik dihilangkan batu
akan terlempar dan ketapel aka
kembali pada panjang awal.
Hal ini sesuai dengan konsep
hukum Hooke.
4. Kasur Pegas
Ketika tiduran di atas kasur
pegas ada gaya berat yang
diberikan ubuh pada kasur.
Akibat gaya berat tersebut
pegas pada kasur akan
termampatkan. Karena ada
gaya emulih pada pegas maka
pegas akan meregang kembali.
Karena ada gesek anara pegas
dan bagian dalam kasur maka
peas akan berhenti bergerak.
Sebagai akibat dari gaya yang
diberikan pegas kita akan
merasa empuk saat tiduran di
atas kasur pegas.

Penilaian Kognitif :
Skor = Soal yang Benar x 10
Lampiran IV : Lembar Kerja Siswa (LKS)

HUKUM HOOKE

KELOMPOK:

KELAS :

Hukum Hooke menyatakan bahwa besar berat beban atau gaya


berbanding lurus dengan penambahan gaya pegas. Secara matematis,
hukum hooke memiliki hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan
pertambahan panjang pegas. Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada
juga yang disusun secara pararel. Untuk pegas yang disusun seri,
pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing masing
pertambahan panjang pegas.

A. Tujuan
Memahami Konsep Hukm Hooke
B. Dasar Teori

1. Pengertian Hukum Hooke


Hukum hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh robert hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas / benda elastis
lainnya agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas
elastisitasnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum hooke mengkaji
jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis
(seringnya pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis
benda tersebut.

2. Konsep Hukum Hooke


Bunyi hukum hooke ialah “jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas
tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus / sebanding dengan gaya tariknya”.
Jika gaya yang diberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak dapat
kembali ke bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya terus
bertambah maka benda dapat rusak. Dengan kata lain, hukum hooke
hanya berlaku hingga batas elastisitas.
Dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep hukum hooke ini
menjelaskan mengenai hubungan antara gaya yang diberikan pada sebuah pegas
ditinjau dari pertambahan panjang yang dialami oleh pegas tersebut. Besarnya
perbandingan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas adalah konstan.
Fenomena ini dapat lebih mudah dipahami dengan memperhatikan gambar grafik
berikut ini.

Gambar 1. Jika Pegas ditarik ke kanan maka pegas akan merenggang dan
bertambah panjang. Jika gaya tarik yang diberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka
pertambahan panjang pegas sebanding dengan besarnya gaya tarik. Dengan kata lain,
semakin besar gaya tarik, semakin besar pertambahan panjang pegas
Gambar 2. Digambarkan bahwa kemiringan grafik sama besar yang
menunjukkan perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas
bernilai konstan. Hal ini menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang
dikenal sebagai ketetapan pegas. Secara matematis hukum hooke dapat dituliskan
sebagai berikut.

Keterangan:
F = gaya luar yang diberikan (n)
K = konstanta pegas (n/m)
Δx = pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
C. Alat dan Bahan
No Alat dan bahan Jumlah

1 Statif 3 buah

2 Pengunci 3 buah

3 Massa 50 gram 3 buah

4 Massa 100 gram 3 buah

4 Massa 150 gram 3 buah

5 Pegas 3 buah

6 Penggaris atau Mistar 3 buah

D. Langkah Kerja
1. Gantunglah sebuah pegas pada statif, seperti pada gambar.

2. Ukurlah panjang pegas sebelum diberi beban sebagai panjang mula-mula (Lo).
3. Gantungkan anak timbangan 50 gram. Kemudian, ukurlah panjang pegas ketika beban
masih tergantung (L1) dan beban tidak bergerak lagi.
4. Ukurlah pertambahan panjang pegas (ΔX = L1 – Lo).
5. Ulangilah langkah 3 dan 4 dengan mengganti anak timbangan menjadi 100 gram, dan
150 gram.
6. Masukkan data hasil percobaan kalian ke dalam tabel berikut.

E. Tabel Data Pengamatan

Massa Pertambahan panjang pegas


Berat beban (N)
No beban
(F = m . g) Lo L1 (ΔX = L1-Lo) K = (N/m)
(kg) ( cm ) (cm) (m)
1
2
3

D. Analisis
1. Apa yang terjadi jika pegas diberi beban?
Jawab:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Mengapa pegas dapat bertambah panjang?
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Bagaimanakah hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan
panjang pegas?
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini!
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

................. Selamat bekerja ......................

Anda mungkin juga menyukai