RPP Dalma Delfira Hamul
RPP Dalma Delfira Hamul
( RPP )
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
( gotong royong, kerjasama, toleran, damai ), santun responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan perada banter kait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektifitas, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati – hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan
peduli lingkungan ) dalam aktifitas sehari hari sebagai wujud implementasi sika
dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktiviftas sehari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
3.6. Menganalisa sifat elatisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
4.6. Mengolah dan menganalisa hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan
C. Indikator
Afektik
1.1.1. Menyadari dan mengagumi kebesaran Tuhan yang mengatur
karakteristik fenomena elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan secara aktif, jujur, ingin tahu, teliti, hati-hati, dan
bertanggung jawab
2.1.2. Menunjukkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah pada LKS dalam kegiatan
diskusi dan praktikum
2.2.1. Menunjukkan sikap saling menghargai, kooperatif, komunikatif, dan sikap peduli
dalam memecahkan masalah baik individu maupun kelompok dalam kegiatan
diskusi dan praktikum
Kognitif
3.6.1 Menjelaskan Besaran di dalam Hukum Hooke dan Elastisitas Bahan melalui hasil
diskusi dan praktikum
3.6.2. Menjelaskan hubungan gaya dengan perubahan panjang pada pegas dan Hukum
Hooke
3.6.3. Menjelaskan susunan pegas baik itu seri maupun paralel.
3.6.4. Menganalisa pemanfaatan hukum hooke dan elastisitas benda dalam kehidupan
sehari hari
Psikomotor
4.1.1. Menggunakan alat dan bahan pecobaan dengan tepat dan benar.
4.6.1. Merancang / merangkai alat percobaan tentang hukum hooke.
4.6.2. Melakukan percobaan tentang hukum hooke dengan sungguh-sungguh
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan,
peserta didik dapat:
Afektik
1.1.1.1. Siswa mampu menyadari dan mengagumi kebesaran Tuhan yang mengatur
karakteristik fenomena elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan secara aktif, jujur, ingin tahu, teliti, hati-hati,
dan bertanggung jawab
2.1.1.2. Menunjukkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah pada LKS dalam
kegiatan diskusi dan praktikum
2.2.1.1. Menunjukkan sikap saling menghargai, kooperatif, komunikatif, dan sikap peduli
dalam memecahkan masalah baik individu maupun kelompok dalam kegiatan
diskusi dan praktikum
Kognitif
3.6.1.1. Menjelaskan Besaran di dalam Hukum Hooke dan Elastisitas Bahan melalui hasil
diskusi dan praktikum
3.6.2.2. Menjelaskan hubungan gaya dengan perubahan panjang pada pegas dan Hukum
Hooke
3.6.3.3. Menjelaskan susunan pegas baik itu seri maupun paralel.
3.6.4.4. Menganalisa pemanfaatan hukum hooke dan elastisitas benda dalam kehidupan
sehari hari
Psikomotor
4.1.1.1. Menggunakan alat dan bahan pecobaan dengan tepat dan benar.
4.6.1.1. Merancang / merangkai alat percobaan tentang hukum hooke.
4.6.2.2. Melakukan percobaan tentang hukum hooke dengan sungguh-sungguh
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Hukum Hooke
Hukum hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh robert hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas / benda elastis
lainnya agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas
elastisitasnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum hooke mengkaji
jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis
(seringnya pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis
benda tersebut.
Keterangan:
F = gaya luar yang diberikan (n)
K = konstanta pegas (n/m)
Δx = pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
3. Besaran dan rumus dalam hukum hooke dan elastisitas
a. Tegangan
Tegangan merupakan keadaan dimana sebuah benda mengalami
pertambahan panjang ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya
sedangkan ujung lainnya ditahan. Contohnya, misal seutas kawat dengan luas
penampang x m2, dengan panjang mula-mula x meter ditarik dengan gaya sebesar
n pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung yang lain ditahan maka kawat
akan mengalami pertambahan panjang sebesar x meter. Fenomena ini
mengambarkan suatu tegangan yang mana dalam fisika disimbolkan
dengan σ dan secara matematis dapat ditulis seperti berikut ini.
Keterangan:
F = gaya (n)
A = luas penampang (m2)
Σ = tegangan (n/ m2 atau pa)
b. Regangan
Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang
kawat dalam x meter dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan
dapat terjadi dikarenakan gaya yang diberikan pada benda ataupun kawat tersebut
dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk awal. Hubungan ini secara
matematis dapat dituliskan seperti dibawah ini.
Keterangan:
E = regangan
Δl = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
Keterangan:
E = modulus elastisitas (n/m)
E = regangan
Σ = tegangan (n/ m2 atau pa)
d. Mampatan
Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan
regangan. Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda setelah
diberi gaya. Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda akan terdorong
keluar setelah diberi gaya. Pada mampatan, setelah diberi gaya, molekul benda
akan terdorong ke dalam (memampat).
e. Hubungan Antara Gaya Tarik Dan Modulus Elastisitas
Jika ditulis secara matematis, hubungan antara gaya tarik dan modulus
elastisitas meliputi:
Keterangan:
F = gaya (n)
E = modulus elastisitas (n/m)
E = regangan
Σ = tegangan (n/ m2 atau pa)
A = luas penampang (m2)
E = modulus elastisitas (n/m)
Δl = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
Keterangan:
Ks = persamaan pegas
K = konstanta pegas (n/m)
b. Susunan paralel
Apabila pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan tetap seperti
semula, sedangkan luas penampangnya menjadi lebih 2x dari semula jika pegas
disusun 2 buah. Adapun persamaan pegas untuk dua pegas yang disusun secara
paralel, yaitu:
Keterangan:
Kp = persamaan pegas susunan paralel
K = konstanta pegas (n/m)
Keterangan:
N = jumlah pegas
F. Metode Pembelajaran
Model : Problem Basad Learning
Metode : eksperimen, diskusi kelompok, tanya jawab
1 Statif 3 buah
2 Pengunci 3 buah
5 Pegas 3 buah
Mengajukan Masalah
Kegiatan awal:
Pendahuluan
Pra pendahuluan
- Berdoa - Berdoa
Pendahuluan
Presentase hasil
- Meminta salah satu kelompok - Melakukan presentasi
20’
mempresentasikan hasil penecahan
masalah
- Membimbing siswa menuliskan hasil - Menuliskan hasil percobaan atau
percobaan atau diskusi kelompok hasil diskusi kelompok
- Meminta tanggapan kelompok lain - Kelompok lain memberikan
berdasarkan hasil solusi kelompok yang tanggapan berkaitan dengan hasil
melakukan presentasi pemecahan masalah kelompok
yang melakukan presentasi
- Melakukan penilaian terhadap - Menulis hasil diskusi berupa
keefektifan siswa dalam diskusi laporan
kelompok dan kelas.
Menganalisis dan mengevaluasi
proses dan hasil pemecahan masalah
- Membimbing dan mengkaji ulang - Memperhatikan penjelasan guru
pemecahan masalah sesuai dengan 15’
konsep fisika
- Guru membimbing siswa untuk - Siswa menyimpulkan pelajaran
menyimpulkan hasil diskusi. sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Memperhatikan penjelasan guru
- Memberikan penguatan - Mengajukan pertanyaan
- Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya - Mengerjakan soal yang berkaitan
- Memberikan latihan soal dengan Hukum hooke
tentangHukum hooke
Penutup - Memimpin doa sesudah pembelajaran- Berdoa
usai
5’
- Mengakhiri pembelajaran dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam
I. Penilaian
1. Instrumen Penilaian Sikap
2. Instrumen Penilaian Psikomotor
3. Instrumen Penilaian Kognitif
1. Siswa mampu merancang alat dan bahan 4: Merancang alat dan bahan
percobaan Hukum Hooke untuk
percobaan untuk memecahkan masalah
memecahkan masalah yang terdapat
dengan benar, rapi, dan dengan
pada LKS melalui kegiatan diskusi
kreativitas yang mereka miliki.
e = Δl / lo
e = 0,08/60
e = 1,333x 10-3
3. Sebuah batan besi yang Jawaban :
panjangnya 2 m, penam- Diketahui
pangnya berukuran 4 mm lo = 2 m = 2.103 mm
x 2 mm. Modulus A = 8 mm2
elastisitas besi tersebut σ = 105 N/mm2
adalah 105 N/mm2. Jika F = 40 N
pada ujung batang ditarik
dengan gaya 40 N. Berapa Δl = [F.lo]/[A.E]
pertambahan panjang besi Δl = [40.2.103]/[ 8.105]
tersebut? Δl = 0,1 mm
3.6.2. Menjelaskan hubungan 4. Bagaiman bunyi hukum Jawaban :
gaya dengan perubahan Hooke ? Bunyi hukum Hooke yaitu “ jika
panjang pada pegas gaya tarik tidak melampaui batas
dan Hukum Hooke elastis pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus
(sebanding) dengan gaya
tariknya”
5. Sebuah pegas yang Jawaban :
memiliki konstanta pegas Diketahui :
40 N/m ditekan sehingga k = 40 N/m
pegas yang panjang 5 cm x1 = 5 cm = 0,05 m
menjadi 2 cm. Berapa x2 = 2 cm = 0,02 m
besar gaya pegas? Δx = 0,02 m - 0,05 m = -
0,03m
Ditanyakan :
F = .....?
Penyelesaian :
F = -k . Δx
F = (- 40 N/m).(-0,03m) = 1,2 N
6. Sebuah pegas mula-mula Jawaban :
panjangnya 20,0 cm, F = 2,1 N
ditarik dengan gaya 2,1 N x1 = 20 cm = 0,2 m
panjangnya menjadi 23,0 x2 = 23 cm = 0,23 m
cm. Berapa besar Δx = 0,23 m - 0,20 m = 0,03
konstanta pegas? m
Ditanyakan :
k = .....?
Penyelesaian :
F = -k . Δx
21 = k .(0,03m)
K = 700 N/m
7. Sebuah pegas mula-mula Jawaban :
panjangnya 50,0 cm, F =5N
ditarik dengan gaya 5 N x1 = 50 cm = 0,5 m
panjangnya menjadi 52,0 x2 = 52 cm = 0,52 m
cm. Berapa besar Δx = 0,52 m - 0,50 m = 0,02
konstanta pegas? m
Ditanyakan :
k = .....?
Penyelesaian :
F = -k . Δx
5 = k .(0,02m)
K = 250 N/m
3.6.3. Menjelaskan susunan 8. 2 buah pegas disusun Jawab :
pegas baik itu seri secara paralel memiliki Diketahui :
maupun paralel. konstanta pegas 40 N/m k1 = 40 N/m
dan 20 N/m ditarik k2 = 20 N/m
sehingga pegas yang x1 = 2 cm = 0,02 m
panjang 2 cm menjadi 8 x2 = 8 cm = 0,08 m
cm. Berapa besar gaya Δx = 0,08 m - 0,02 m = 0,06
pegas? m
Ditanyakan :
F = .....?
Penyelesaian :
Kp = k1 +k2
Kp = 40 +20
Kp = 60 N/m
F = - kP total . Δx
F = (- 60 N/m).(-0,06m) = 1000 N
9. Tiga buah pegas masing - Jawaban :
masing memiliki konstanta Diketahui :
pegas 100 N/m, 200 N/m, k1 = 100 N/m;
dan 400 N/m. Jika ketiga k2 = 200 N/m;
pegas tersebut dirangkai k3 = 400 N/m
secara seri, maka Ditanya
tentukanlah konstanta K seri Total : ..............?
pegas penggantinya. 1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3
⇒ 1/ks = 1/100 + 1/200 + 1/400
⇒ 1/ks = (4 + 2 + 1) / 400
⇒ 1/ks = 7/400
⇒ ks = 400/7
⇒ ks = 57,1 N/m
3.6.4. Menganalisa 10. Sebutkan aplikasi dari Jawaban :
pemanfaatan hukum hukum hooke! 1. Neraca
hooke dan elastisitas Neraca yang dalam bahasa
benda dalam sehari – hari disebut timbangan
kehidupan sehari hari . Neraca terdiri dari beberapa
jenis, salah satunya adalah
neraca pegas yang
memanfaatkan teori hukum
Hooke dalam aplikasinya.
Neraca pegas digunakan untuk
mengetahui massa tubuh
seseorang.
2. Dinamometer
Dinamometer merupakan alat
ukur gaya. Di dalam
dinamometer terdapat pegas.
Pegas akan bertambaha
panjang ketika dinamometer
diberi gaya. Hal ini sesuai
dengan teori hukum Hooke.
3. Ketapel
Ketapel biasa digunakan anak –
anak untuk membidik buah
ataupun burung yang ada di
atas. Cara penggunaan ketapel
ialah batu yang akan digunakan
untuk membidik diletakkan di
ujung karet kemudian karet
ditarik sehingga keret
bertambah panjang. Setelah
gaya tarik dihilangkan batu
akan terlempar dan ketapel aka
kembali pada panjang awal.
Hal ini sesuai dengan konsep
hukum Hooke.
4. Kasur Pegas
Ketika tiduran di atas kasur
pegas ada gaya berat yang
diberikan ubuh pada kasur.
Akibat gaya berat tersebut
pegas pada kasur akan
termampatkan. Karena ada
gaya emulih pada pegas maka
pegas akan meregang kembali.
Karena ada gesek anara pegas
dan bagian dalam kasur maka
peas akan berhenti bergerak.
Sebagai akibat dari gaya yang
diberikan pegas kita akan
merasa empuk saat tiduran di
atas kasur pegas.
Penilaian Kognitif :
Skor = Soal yang Benar x 10
Lampiran IV : Lembar Kerja Siswa (LKS)
HUKUM HOOKE
KELOMPOK:
KELAS :
A. Tujuan
Memahami Konsep Hukm Hooke
B. Dasar Teori
Gambar 1. Jika Pegas ditarik ke kanan maka pegas akan merenggang dan
bertambah panjang. Jika gaya tarik yang diberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka
pertambahan panjang pegas sebanding dengan besarnya gaya tarik. Dengan kata lain,
semakin besar gaya tarik, semakin besar pertambahan panjang pegas
Gambar 2. Digambarkan bahwa kemiringan grafik sama besar yang
menunjukkan perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas
bernilai konstan. Hal ini menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang
dikenal sebagai ketetapan pegas. Secara matematis hukum hooke dapat dituliskan
sebagai berikut.
Keterangan:
F = gaya luar yang diberikan (n)
K = konstanta pegas (n/m)
Δx = pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
C. Alat dan Bahan
No Alat dan bahan Jumlah
1 Statif 3 buah
2 Pengunci 3 buah
5 Pegas 3 buah
D. Langkah Kerja
1. Gantunglah sebuah pegas pada statif, seperti pada gambar.
2. Ukurlah panjang pegas sebelum diberi beban sebagai panjang mula-mula (Lo).
3. Gantungkan anak timbangan 50 gram. Kemudian, ukurlah panjang pegas ketika beban
masih tergantung (L1) dan beban tidak bergerak lagi.
4. Ukurlah pertambahan panjang pegas (ΔX = L1 – Lo).
5. Ulangilah langkah 3 dan 4 dengan mengganti anak timbangan menjadi 100 gram, dan
150 gram.
6. Masukkan data hasil percobaan kalian ke dalam tabel berikut.
D. Analisis
1. Apa yang terjadi jika pegas diberi beban?
Jawab:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Mengapa pegas dapat bertambah panjang?
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Bagaimanakah hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan
panjang pegas?
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini!
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................