PELAKSANAAN PROYEK
1. Lingkungan eksternal
Pada gambar 3.4 adalah pagar seng yang dipasang mengelilingi area
proyek pembangunan gedung Pringgading 24 dengan tujuan untuk
mengantisipasi adanya gangguan lingkungan dari luar lokasi proyek
agar aktifitas pada proyek tidak terganggu.
Pada gambar 3.10 terlihat bak cuci yang berada pada proyek
pembangunan gedung Pringgading 24. Bak cuci disediakan oleh
pihak kontraktor dengan tujuan kendaraan yang akan keluar dari
lokasi proyek untuk dicuci terlebih dahulu sebelum melewati
gerbang proyek.
b. Faktor Alam
Solusi mengatasi untuk hujan yang turun saat pengecoran,
kita ambil saat pengecoran plat lantai, cara mengatasinya adalah
dengan memasang tenda dari terpal dan kayu di atas lokasi yang akan
di cor.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman lapangan dalam masa
Praktik Kerja pada proyek pembangunan gedung Pringgading Semarang, dapat
didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat genangan air pada saat penggalian basement gedung yang
diakibatkan dari muka air tanah yang tinggi dan curah hujan yang
sangat tinggi yang mengakibatkan terganggunya pekerjaan proyek
dan terjadi keterlambatan pekerjaan, namun dengan penanganan
yang cepat dan tepat pekerjaan dapat berjalan dan dapat mengejar
keterlambatan pekerjaan.
2. Faktor alam sangat berpengaruh saat pekerjaan pengecoran
dilakukan pada proyek, namun dengan penanganan yang tepat dan
cepat pengecoran pada proyek dapat berlangsung meskipun pada
saat turun hujan.
3. Kurangnya antisipasi akan adanya kecelakaan yang diakibatkan
dari pekerjaan longsor pada sumur dewatering, namun penanganan
yang diberikan oleh pihak kontraktor sangat cepat dan tepat agar
pekerjaan dapat berjalan kembali dan tidak terjadi keterlambatan.
4. Kurangnya rambu – rambu yang menunjukkan adanya aktifitas
proyek di sekitar lokasi pringgading yang dapat berakibat
masyarakat tidak mengetahui adanya proyek di lokasi Pringgading
sehingga masyarakat kurang berhati – hati pada saat melintas di
lokasi Pringgading.
5. Pembakaran sampah dan sisa kayu di lokasi proyek yang dapat
berakibat terjadinya polusi udara dan terganggunya ekosistem alam.
4.2 Saran
Dalam praktik kerja pada proyek pebangunan gedung Pringgading
24, didapat saran atas beberapa hal yang telah diamati selama berada pada
proyek sebagai berikut :
1. Sebaiknya sumur dewatering dibuat lebih dari satu apabila lokasi
proyek berada pada muka air tanah yang tinggi dan begitu juga
wilayah proyek yang luas agar genangan muka air tanah tidak
mengganggu kinerja pekerja.
2. Sebaiknya sebelum pemesanan beton untuk pekerjaan pengecoran
pihak proyek memperhitungkan kondisi cuaca yang akan terjadi
apabila kondisi cuaca yang saat itu mendung sebaiknya pekerjaan
pengecoran diundur atau dapat diberikan antisipasi terlebih dahulu
sebelum dilaksanakannya pekerjaan pengecoran.
3. Diperlukannya kesadaran diri pekerja agar berhati – hati, sebaiknya
sumur dewatering ditentukan pada titik yang sekiranya tidak
mengganggu proses pekerjaan lain dan antisipasi adanya
kecelakaan yang tidak diinginkan contohnya longsornya dinding
sumur dewatering yang sebaiknya dinding sumur diberi penahan
tanah dari kayu maupun bambu agar dinding sumur tidak mudah
longsor.
4. Diperlukannya rambu – rambu yang memberitahukan adanya
aktifitas proyek pada lokasi pringgading agar masyarakat sekitar
berhati – hati dan waspada pada saat melintas lokasi Pringgading
karena adanya aktifitas keluar masuk kendaraan proyek.
5. Sebaiknya sampah dan sisa matrial pekerjaan tidak dibakar,
sebaiknya dari pihak kontraktor sampah dibuang pada tempat yang
seharusnya agar tidak mencemari lingkungan dan tidak
mengganggu ekosistem alam.