Anda di halaman 1dari 15

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
No.1102, 2014 KEPOLISIAN. Kepegawaian. Analis Beban Kerja.
Pedoman. Pencabutan.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 15 TAHUN 2014
TENTANG
ANALISIS BEBAN KERJA
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa analisis beban kerja diperlukan untuk


menetapkan jumlah personel guna memenuhi
kebutuhan struktur organisasi Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang ideal dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya;
b. bahwa pemenuhan kebutuhan jumlah personel yang
ideal disusun dengan menggunakan dasar perhitungan
rasional dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
Analisis Beban Kerja guna terwujudnya peningkatan
kinerja pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia baik dalam jabatan maupun unit kerja;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
tentang Analisis Beban Kerja di Lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara

www.peraturan.go.id
2014, No.1102 2

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168);
2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TENTANG ANALISIS BEBAN KERJA
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia selanjutnya disingkat Polri
adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2. Pegawai Negeri pada Polri adalah anggota Polri dan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di lingkungan Polri.
3. Analisis Beban Kerja yang selanjutnya disingkat ABK adalah suatu
teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk
menetapkan waktu bagi seorang pegawai negeri pada Polri dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan/tugas, program dan kegiatan yang
dilaksanakan baik dalam jabatan maupun oleh unit kerjanya masing
masing, guna memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja jabatan dan unit kerja yang ada berdasarkan objek dari
pada Analisis Beban Kerja.
4. Beban Kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil
pekerjaan yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu.
5. Unit Kerja adalah struktur organisasi rinci yang merupakan bagian
dalam sebuah organisasi Polri sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
6. Jam Kerja adalah jam kerja formal yang ditetapkan oleh Polri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Jam Kerja Efektif adalah jam kerja yang harus dipergunakan oleh
setiap unit kerja di lingkungan Polri dalam melaksanakan pekerjaan,
program dan kegiatan.

www.peraturan.go.id
3 2014, No.1102

8. Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang sesuai dengan Jam Kerja
Efektif dalam melaksanakan pekerjaan, program, dan kegiatan.
9. Norma Waktu adalah waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan
dengan kondisi normal baik pada setiap jabatan maupun unit kerja
di lingkungan Polri untuk menyelesaikan satu tahapan proses
penyelesaian pekerjaan atau kegiatan.
10. Hari Kerja Efektif adalah hari kerja yang benar-benar dilaksanakan
oleh setiap unit kerja di lingkungan Polri dalam melaksanakan suatu
pekerjaan, program dan kegiatan sesuai dengan jumlah hari dalam
kalender.
11. Waktu Luang adalah jam kerja yang diperkenankan untuk
dipergunakan secara tidak produktif oleh setiap Pejabat/Staf di
lingkungan Polri.
12. Pekerjaan Rutin adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilaksanakan
dalam setiap bulan.
13. Pekerjaan Insidentil adalah pekerjaan atau kegiatan yang tidak
dilaksanakan dalam setiap bulan.
Pasal 2
Tujuan dari Peraturan ini:
a. sebagai pedoman bagi pegawai negeri pada Polri dalam menghitung
beban kerja untuk meningkatkan kinerja, efektivitas dan efisiensi kerja
baik pada jabatan maupun unit kerja;
b. untuk mengetahui jumlah beban kerja, waktu kerja efektif, personel
yang dibutuhkan, efektivitas dan efesiensi kerja baik pada setiap
jabatan maupun unit kerja di lingkungan Polri; dan
c. terwujudnya jumlah personel ideal yang dibutuhkan dalam stuktur
organisasi, dan meningkatnya kinerja personel di lingkungan Polri.
Pasal 3
Prinsip-prinsip dalam Peraturan ini:
a. objektif, yaitu perhitungan ABK didasarkan atas fakta yang
dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal baik oleh setiap
pejabat maupun unit kerja di lingkungan Polri untuk menyelesaikan
satu pekerjaan/tugas, program dan kegiatan;
b. transparan, yaitu perhitungan ABK dilaksanakan secara terbuka
dengan mempertimbangkan saran masukan dan pendapat dari internal
maupun eksternal Polri;
c. proporsional, yaitu ABK didasarkan atas perhitungan beban tugas yang
menjadi tanggung jawabnya; dan
d. akuntabel, yaitu hasil perhitungan ABK dapat dipertanggungjawabkan.

www.peraturan.go.id
2014, No.1102 4

BAB II
ANALISIS BEBAN KERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
Analisis Beban Kerja dilaksanakan terhadap aspek-aspek, yaitu:
a. norma waktu (variabel tidak tetap);
b. beban kerja (variabel tidak tetap); dan
c. waktu kerja efektif (variabel tetap).
Pasal 5
Norma waktu (variabel tidak tetap) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a merupakan waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan
tugas/kegiatan.
Pasal 6
Beban kerja (variabel tidak tetap) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b diperoleh dari target pelaksanaan tugas untuk memperoleh hasil
kerja. Pasal 7
Waktu kerja efektif (variabel tetap) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf c merupakan alat ukur dalam melakukan Analisis Beban Kerja.
Pasal 8
(1) Analisis Beban Kerja menggunakan metode membandingkan beban
kerja dengan waktu kerja efektif selama 1 (satu) bulan.
(2) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan target
pekerjaan yang ditentukan waktu penyelesaiannya.
Pasal 9
Analisis Beban Kerja dilaksanakan pada setiap Jabatan atau unit kerja di
satuan fungsi secara berjenjang sesuai dengan struktur organisasi Polri
pada:
a. tingkat Mabes Polri;
b. tingkat Polda;
c. tingkat Polres; dan
d. tingkat Polsek.
Pasal 10
Analisis Beban Kerja dilaksanakan dalam periode waktu 1 (satu) bulan
dengan masa berlaku tidak terbatas, kecuali ada perubahan struktur
organisasi dan tata kerja di lingkungan Polri.

www.peraturan.go.id
5 2014, No.1102

Bagian Kedua
Mekanisme
Pasal 11
Analisis Beban Kerja dilaksanakan secara sistematis dengan mekanisme
sebagai berikut:
a. pengumpulan data;
b. pengolahan data;
c. penelaahan hasil pengolahan data; dan
d. penetapan hasil Analisis Beban Kerja.
Pasal 12
(1) Pengumpulan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a
dilakukan dengan mengisi data sesuai dengan format Analisis Beban
Kerja yang memuat:
a. uraian pekerjaan;
b. jumlah beban kerja; dan
c. waktu yang diperlukan.
(2) Uraian pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan rincian jenis pekerjaan yang berasal dari penjabaran tugas
dan fungsi pada setiap jabatan atau unit kerja pada Satuan fungsi
yang terdiri dari pekerjaan rutin dan insidentil dalam periode waktu
tertentu.
(3) Jumlah beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan target pekerjaan atau target hasil pekerjaan yang harus
dicapai pada setiap jabatan atau unit kerja di satuan fungsi.
(4) Waktu yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
merupakan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan beban kerja
yang dilaksanakan oleh setiap Pejabat atau unit kerja pada satuan
fungsi.
Pasal 13
Format Analisis Beban Kerja dan petunjuk pengisian data Analisis Beban
Kerja sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (1), tercantum dalam Lampiran
“A” yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 14
(1) Pengolahan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b
dilakukan dengan cara:
a. penghitungan jam kerja;

www.peraturan.go.id
2014, No.1102 6

b. penghitungan jumlah personel; dan


c. penghitungan efektivitas dan efisiensi kerja, meliputi:
1. penghitungan Efektivitas dan Efisiensi Jabatan (EEJ); dan
2. penghitungan Efektivitas dan Efisiensi Unit Kerja (EEU).
(2) Metode/rumus penghitungan jam kerja, jumlah personel, efektivitas
dan efisiensi kerja, yang meliputi efektivitas dan efisiensi Jabatan (EEJ)
dan Efektivitas dan Efisiensi Unit Kerja (EEU), serta jenjang kategori
penilaiannya, tercantum dalam lampiran “B” yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Pasal 15
Penelaahan hasil pengolahan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
huruf c dilakukan untuk memperoleh hasil Analisis Beban Kerja yang
akurat dan objektif serta sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Pasal 16
Penetapan hasil Analisis Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 huruf d oleh:
a. Kepala Satuan Fungsi, untuk satuan fungsi tingkat Mabes Polri;
b. Kepala Satuan Fungsi Polda, untuk satuan fungsi tingkat Polda;
c. Kepala Satuan Fungsi Polres, untuk tingkat Polres; dan
d. Kapolsek, untuk tingkat Polsek.
Pasal 17
Hasil Analisis Beban Kerja yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16, dilaporkan secara berjenjang kepada Asrena Kapolri, guna
dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan Kapolri.
Pasal 18
Contoh Format Analisis Beban Kerja Satuan Fungsi Mabes Polri dan
Satuan Fungsi Polda tercantum dalam Lampiran “C” yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.
BAB III
HASIL DAN MANFAAT ANALISIS BEBAN KERJA
Pasal 19
Analisis Beban Kerja menghasilkan data berupa:
a. efektivitas dan efisiensi jabatan serta efektivitas dan efisiensi kerja
Unit;
b. prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;

www.peraturan.go.id
7 2014, No.1102

c. jumlah kebutuhan personel pada tiap satuan fungsi maupun


keseluruhan;
d. jumlah beban kerja jabatan dan jumlah beban kerja unit; dan
e. waktu kerja yang efektif dan efisien.
Pasal 20
Analisis Beban Kerja dimanfaatkan untuk:
a. penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
b. penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
c. bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
d. sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
e. penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan
daftar susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan
struktural;
f. program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang
kekurangan;
g. program promosi pegawai;
h. reward and punishment terhadap unit atau pejabat;
i. bahan penyempurnaan program Diklat; dan
j. bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan dalam rangka peningkatan
pendayagunaan sumber daya manusia.
BAB IV
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 21
(1) Kegiatan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan oleh masing-
masing unsur pimpinan di lingkungan Polri.
(2) Unsur pimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. atasan langsung secara berjenjang;
b. Kepala Satuan Fungsi pada tingkat Mabes Polri; dan
c. Kepala Satuan Wilayah.

www.peraturan.go.id
2014, No.1102 8

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kapolri Nomor:
Kep/547/VIII/2010 tanggal 30 Agustus 2010 tentang Pedoman Analisis
Beban Kerja di Lingkungan Polri, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Kapolri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 07 Agustus 2014
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,

SUTARMAN

Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 11 Agustus 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

www.peraturan.go.id
9 2014, No.1102

LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2014
TENTANG
ANALISIS BEBAN KERJA
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
A. FORMAT ANALISIS BEBAN KERJA DAN PETUNJUK PENGISIAN DATA
ANALISIS BEBAN KERJA

1. FORMAT ANALISIS BEBAN KERJA

PENYUSUNAN ANALISIS BEBAN KERJA


SATFUNG/SATWIL: ……………………………..
UNIT/SUBUNIT : ……………/………………

JUMLAH WAKTU YANG


NO URAIAN PEKERJAAN BEBAN KERJA DIPERLUKAN KET
(DOK/GIAT) (JAM)
1 2 3 4 5
I. RUTIN

II. INSIDENTIL

JUMLAH

www.peraturan.go.id
2014, No.1102 10

2. PETUNJUK PENGISIAN DATA ANALISIS BEBAN KERJA

a. “Satfung/Satwil” diisi dengan nama Satfung atau nama


Satwil.

b. “Unit/Subunit” diisi dengan nama Unit/Subunit kerja.

c. Kolom No. 1 diisi nomor urut materi yang akan diuraikan


pada Kolom No. 2.

d. Kolom No. 2 “Uraian Pekerjaan” diisi dengan uraian


pekerjaan sebagai jabaran dari pertelahaan tugas masing-
masing jabatan maupun unit kerja.

e. Kolom No. 3 “Jumlah Beban Kerja (Dok/Giat)” diisi jumlah


hasil pekerjaan yang ditargetkan akan dicapai.

f. Kolom No. 4 “Waktu yang Diperlukan (Jam)” diisi dengan


norma waktu yang secara nyata dan fakta digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut.

g. Kolom No. 5 “Keterangan” diisi hal-hal yang perlu


ditambahkan.

B. METODE/RUMUS PENGHITUNGAN JAM KERJA, JUMLAH PERSONEL,


EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA, DAN JENJANG KATEGORI
PENILAIAN.
1. METODE/RUMUS PENGHITUNGAN JAM KERJA
a. Hari Kerja:
1) Hari kerja, sebanyak 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu (yaitu hari: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan
Jumat);
2) Hari kerja efektif dalam satu tahun didapat dari:
Jumlah hari kerja dengan lima hari kerja
Jumlah hari pertahun .......................... = 365 hari
Libur Sabtu-Minggu ....... = 104 hari
Libur resmi .................... = 14 hari
Cuti ............................... = 12 hari +
130 hari
Jumlah lima hari kerja/tahun = 235 hari

(Selisih antara jumlah hari pertahun dan libur/cuti)

www.peraturan.go.id
11 2014, No.1102

b. Jam Kerja:
1) Jam Kerja Formal per minggu:
Senin S.d. Kamis 07.00-15.00 (8 jam x 4 hari = 32 jam
Jumat 07.00-15.30 = 8 jam
30 menit
Jam kerja formal per minggu= 32 jam + 8 jam 30 menit
= 40 jam 30 menit
= 2.430 menit

2) Jam Kerja Efektif per hari:


= Jam kerja formal per minggu dibagi hari kerja:
= 2.430 menit/5 hari = 486 menit
Waktu Luang 30%
Jam Kerja Efektif per hari:
70
x 486 menit = 340,20 menit = 5 jam 40 menit
100
(dibulatkan menjadi 6 jam)

3) Jam Kerja Efektif per minggu:


= 5 hari x (Jam Kerja Efektif per hari)
= 5 hari x 6 jam = 30 jam

4) Jam Kerja Efektif per bulan:


= 4 minggu x (Jam Kerja Efektif per minggu)
= 4 minggu x 30 jam = 120 jam

5) Jam Kerja Efektif per tahun:


= 12 bulan x (Jam Kerja Efektif per bulan)
= 12 bulan x 120 jam = 1.440 jam

2. METODE/RUMUS PENGHITUNGAN JUMLAH PERSONEL

Jumlah Waktu yang Diperlukan


Jumlah Personel =
Jumlah Waktu Kerja Efektif

www.peraturan.go.id
2014, No.1102 12

3. METODE/RUMUS PENGHITUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI


KERJA

a. Efektivitas dan Efisiensi Jabatan (EEJ)

Jumlah Beban Kerja


EEJ =
Jumlah Waktu Kerja Efektif

b. Efektivitas dan Efisiensi Unit (EEU)

Jumlah Beban Kerja


EEU =
Jumlah Personel Unit x Jumlah Waktu Kerja Efektif

4. JENJANG KATEGORI PENILAIAN ANALISIS BEBAN KERJA

kategori Penilaian Efektivitas dan Efisiensi Jabatan (EEJ) atau


Efektivitas dan Efisiensi Unit (EEU) dilakukan dengan pedoman
sebagai berikut:
a. EEJ atau EEU di atas 1,00 = A (sangat baik);
b. EEJ atau EEU antara 0,90 - 1,00 = B (baik);
c. EEJ atau EEU antara 0,70 - 0,89 = C (cukup);
d. EEJ atau EEU antara 0,50 - 0,69 = D (sedang); dan
e. EEJ atau EEU di bawah 0,50 = E (kurang).

C. CONTOH FORMAT DAN PENGHITUNGAN JUMLAH PERSONEL,


EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANALISIS BEBAN KERJA SATUAN FUNGSI
MABES POLRI DAN SATUAN FUNGSI POLDA.
1. ANALISIS BEBAN KERJA SATUAN FUNGSI MABES POLRI

PENYUSUNAN ANALISIS BEBAN KERJA


SATFUNG/SATWIL: SRENA POLRI
UNIT/SUBUNIT : BAGTALA/SUBBAGSISMET
JUMLAH WAKTU YANG
NO URAIAN PEKERJAAN BEBAN KERJA DIPERLUKAN KET
(DOK/GIAT) (JAM)
1 2 3 4 5
I. RUTIN
Mengkaji piranti lunak di tingkat Mabes
1.
Polri dan Kewilayahan.
a. Membuat surat permintaan data piranti
2 Dokumen 2 Jam
lunak.
b. Menghimpun laporan. 56 Dokumen 14 Jam

www.peraturan.go.id
13 2014, No.1102

c. Hasil kajian piranti lunak tingkat Mabes


2 Dokumen 18 Jam
Polri dan Kewilayahan.
Pengkajian Analisis Beban Kerja dari
2. masing-masing Satfung Mabes Polri dan
Kewilayahan.
a. Membuat surat permintaan data Analisis
2 Dokumen 2 Jam
Beban Kerja.
b. Menghimpun data Analisis Beban Kerja. 56 Dokumen 14 Jam
c. Hasil kajian Analisis Beban Kerja. 2 Dokumen 18 Jam
Menyiapkan saran dan masukan yang
3. 2 Dokumen 2 Jam
berkaitan dengan pembahasan Perkap.
Hasil kajian sistem dan metode baik
4. 2 Dokumen 18 Jam
di bidang operasional maupun pembinaan.
Mengikuti rapat staf di lingkungan
5. 4 Kegiatan 8 Jam
Rolemtala/Bag.
II. INSIDENTIL
Menyusun Naskah awal yang sesuai dengan
1.
Rengiat tahun anggaran berjalan.
a. Membuat surat permintaan data yang
1 Dokumen 1 Jam
berkaitan dengan Rengiat.
b. Menghimpun laporan data Revisi yang
1 Dokumen 3 Jam
masuk berkaitan dengan Rengiat.
c. Menyusun Naskah awal sesuai dengan
1 Dokumen 18 Jam
Rengiat.
d. Melaksanakan rapat Pokja sesuai
2 Kegiatan 10 Jam
Rengiat.
e. Penyempurnaan Naskah Hasil Tim Pokja. 1 Dokumen 2 Jam
Memberikan asistensi kepada Satfung dan
2. Satwil yang memerlukan penjelasan tentang 10 Kegiatan 5 Jam
penyusunan Analisis Beban Kerja.
Mengajar/memberikan materi Tata Laksana
3. 1 Kegiatan 4 Jam
pada Susfungren.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi
4. 1 Kegiatan 2 Jam
terkait.
EEJ
JUMLAH 146 Dok/Giat 141 Jam
= 1,22

PENGHITUNGAN JUMLAH PERSONEL

Jumlah Waktu yang Diperlukan


Jumlah Personel =
Jumlah Waktu Kerja Efektif

141 Jam
= = 1,18 (dibulatkan = 1)
120 Jam

Jumlah Personel yang dibutuhkan = 1 Personel

www.peraturan.go.id
2014, No.1102 14

PENGHITUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI JABATAN

Jumlah Beban Kerja


EEJ =
Jumlah Waktu Kerja Efektif

146
EEJ = = 1,22
120 Jam

2. ANALISIS BEBAN KERJA SATUAN FUNGSI POLDA

PENYUSUNAN ANALISIS BEBAN KERJA


SATFUNG/SATWIL: POLDA
UNIT/SUBUNIT : DITLANTAS/SUBDITGAKKUM
JUMLAH WAKTU YANG
NO URAIAN PEKERJAAN BEBAN KERJA DIPERLUKAN KET
(DOK/GIAT) (JAM)
1 2 3 4 5
I. RUTIN
Memantau keselamatan lalu lintas angkutan
1. 60 Kegiatan 120 Jam
jalan.
Menerapkan disiplin tata tertib dan
2. 60 Kegiatan 60 Jam
kesadaran hukum di jalan raya.
Menyelenggarakan kegiatan operasional
3. 60 Kegiatan 120 Jam
pengaturan di jalan raya.
4. Menyusun laporan hasil patroli. 20 Dokumen 10 Jam
II. INSIDENTIL
Menyelenggarakan Pengawalan/Pengamanan
1. 40 Kegiatan 40 Jam
VVIP/VIP.
Menyelenggarakan pelayanan umum dalam
2. 60 Kegiatan 60 Jam
menangani TPTKP kecelakaan lalu lintas.
3. Menangani gangguan yang timbul di jalan. 24 Kegiatan 8 Jam
EEU
JUMLAH 324 Dok/Giat 418 Jam
= 0,90

PENGHITUNGAN JUMLAH PERSONEL

Jumlah Waktu yang Diperlukan


Jumlah Personel =
Jumlah Waktu Kerja Efektif

418 Jam
= = 3,48 (dibulatkan = 3)
120 Jam
Jumlah Personel yang dibutuhkan = 3 Personel

www.peraturan.go.id
15 2014, No.1102

PENGHITUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI UNIT

Jumlah Beban Kerja


EEU =
Jumlah Personel Unit x Jumlah Waktu Kerja Efektif

324
EEU = = 0,90
3 Personel x 120 Jam

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA


REPUBLIK INDONESIA,

SUTARMAN

www.peraturan.go.id

Anda mungkin juga menyukai