Anda di halaman 1dari 4

PERAN PEMUDA MILENIAL DALAM MEWUJUDKAN SDGS TAHUN 2030

SUB TEMA : LINGKUNGAN

http://www.tribunnews.com/tribunners/2016/05/15/teknologi-membuat-manusia-
merusak-alam

https://moechah.wordpress.com/2008/09/28/sampah-elektronik-berbahaya-bagi-
kesehatan-dan-lingkungan/

https://www.researchgate.net/publication/325311962_PENGENDALIAN_PENCE
MARAN_AIR_SUNGAI_TERHADAP_SUSTAINABLE_DEVELOPMENT

https://jurnal.ugm.ac.id/jmh/article/viewFile/16254/10800

http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/734/651

http://journal.bio.unsoed.ac.id/index.php/biosfera/article/viewFile/707/pdf
Lingkungan dan kehidupan adalah dua hal yang saling berkesinambungan.
Lingkungan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dimana segala
sesuatu yang ada di alam terdapat di lingkungan. Alam dengan mudahnya
memberikan tumbuhan yang dapat kita makan dan air untuk kita minum yang
semuanya berasal dari lingkungan. Tak hanya manusia semua makhluk hidup
yang bernafas membutuhkan lingkungan sebagai tempat mereka bertahan hidup.
Sama halnya dengan tumbuhan, tumbuhan membutuhkan lingkungan untuk
mendapatkan cahaya matahari sehingga mereka dapat memproduksi makanannya
sendiri. Begitu pula dengan hewan, mereka membutuhkan lingkungan sebagai
sumber kehidupannya.
Definisi lingkungan menurut UU No.32 Tahun 2009 tentang Pengolaan
dan Perlndungan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan terbagi menjadi 3, yaitu
lingkuangan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan buatan. Ketiga jenis
lingkungan ini sangat berhubungan erat dengan manusia. Lingkungan alam
merupakan lingkungan sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, flora,
fauna dan sumber daya alam. Berbeda dengan lingkungan buatan yang merupakan
lingkungan yang sengaja diciptakan manusia untuk keperluan dan tujuan tertentu.
Sedangkan lingkungan sosial merupakan tempat terjadinya interaksi antara
manusia, norma, termasuk lingkungan alam dan lingkungan buatan yang ada di
dalamnya.
Di zaman modern saat ini kebutuhan manusia dapat dengan mudahnya
terpenuhi dengan menggunakan teknologi yang semakin hari semakin canggih.
Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi berdampak besar bagi kehidupan manusia
entah itu baik ataupun buruk. Namun melihat kenyataanya saat ini, teknologi
membuat manusia jarang berinteraksi bahkan memiliki rasa empati sedikitpun
terhadap lingkungan hidup yang ada disekitarnya. Kebanyakan manusia tak sadar,
bahwa mereka telah membunuh sumber kehidupannya sendiri.
Salah satu contoh penggunaan teknologi yang dapat mengakibatkan
kerusakan adalah barang elektronik yang sudah tak terpakai lagi seperti
Handphone, Laptop, Televisi dan lainnya. Sampah elektronik tersebut tidak dapat
diuraikan dengan mudah pada lingkungan karena sampah tersebut dapat
menyebabkan lindi hitam. Lindi hitam memiliki kandungan yang sangat
berbahaya yaitu logam berat terutama merkuri, timbal, kromiun, kadmium, dan
senyawa berbahaya seperti polybrominated diphennylethers (PBDE). Salah satu
dampak yang terjadi dari bahan berbahaya tersebut adalah dapat terakumulasi di
lingkungan dan dapat meracuni tanaman, hewan, dan mikroorganisme.
Sama halnya dengan sampah elektronik yang tergolong ke dalam sampah
anorganik, maupun sampah plastik yang kita gunakan memiliki dampak
berbahaya terhadap lingkungan. berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi
Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah
plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun. Seperti yang kita ketahui sampah
anorganik merupakan sampah yang sangat sulit untuk terurai dan memerlukan
beberapa proses dalam penangannya. Dari total sampah yang ada di Indonesia
tersebut yang sangat disayangkan lagi adalah 3,2 juta ton merupakan sampah
plastik yang dibuang ke laut.
Laut diartikan sebagai sistem perairan samudra berair asin yang saling
terhubung di Bumi yang dianggap sebagai satu samudra global atau sebagai
beberapa samudra utama. Sehingga laut sangat mempengaruhi iklim Bumi dan
memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.
Lantas, melihat kejadian yang ada saat ini laut yang telah diciptakan Tuhan untuk
dimanfaatkan manusia tersebut tercemari oleh ulah manusia sendiri dengan
membuang sampah sembarangan.
Soerjani (1997:3) mengatakan bahwa ekologi terapan atau yang dikenal
dengan ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia harus
menempatkan dirinya dalam ekosistem atau dalam lingkungan hidupnya dengan
kata lain bagaimana menerapkan prinsip dan ketentuan ekologi itu dalam
kehidupan manusia.
Manusia merupakan satu-satunya makhluk Tuhan yang paling berakal di
muka bumi ini, oleh karena itu jika bukan manusia maka siapa lagi yang akan
menjaga lingkungan hidup agar tidak terjadi kerusakan terutama pada lingkungan
alam.

Anda mungkin juga menyukai