Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR NASIONAL VI

SDM TEKNOLOGI NUKLIR


YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

SISTEM KENDALI SUHU RUANG


BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Masruchin 1, Widayanti2
1,2
Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto 1,
Yogyakarta, 55281.

Abstrak

SISTEM KENDALI SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Telah dibuat


dan dirancang sistem penghangat ruangan pada sistem kendali suhu ruang berbasis Mikrokontroler
AT89S51 di Laboratorium Elektronika Laboratorium Terpadu UIN Sunan Kalijaga. Sistem kendali ini
merupakan suatu sistem pengontrol untuk mengendalikan suhu yang ada dalam ruangan dengan
menggunakan mikrokontroler AT89S51 dengan pengindra sensor suhu LM35 serta tampilan informasi suhu
akan ditampilkan oleh LCD. Program yang digunakan dalam sistem ini menggunakan bahasa program
assembly. Sistem ini dapat mengendalikan suhu antara 24 ˚C- 28 ˚C sesuai dengan yang diprogramkan.

Katakunci: Mikrokontroler , LM 35

Abstract

ROOM TEMPERATURE CONTROLL SYSTEM BASED ON MICROCONTROLLER AT89S51.


The heated temperature control system AT89S5 1based of microcontroller has been created and designed at
the Electronics Laboratory of UIN Sunan Kalijaga Integrated Laboratory. This system controlling the
temperature in the room using a microcontroller AT89S51and temperature sensor LM35. Temperature
information is displayed by LCD. The assembller language program is used in this system. This system can
controll the temperature between 24˚C-28˚C according to the programmed.

Keywords: Microcontroller, LM35

PENDAHULUAN antara 24 ˚C- 28 ˚C yaitu suhu normal yang


dibutuhkan dalam tubuh kita agar tubuh kita selalu
Setiap hari manusia memerlukan udara segar untuk merasa nyaman.
dapat hidup, namun semakin hari udara yang Beberapa penelitian telah membuat sistem
dihirup semakin berkurang akibat pemanasan kendali suhu, salah satunya adalah sistem kendali
global, tak pelak temperature udara yang ada suhu ruang berbasis mikrokontroler AT 89S51 yang
disekitar kita berubah-ubah sesuai dengan padatnya pernah dilakukan di laboratorium Elektronika
dan beroperasinya pabrik-pabrik ataupun kendaraan Laboratorium Terpadu UIN Sunan Kalijaga
yang ada. Kondisi suhu udara yang tidak stabil Yogyakarta. Akan tetapi masih terdapat kekurangan
ataupun berubah-ubah menjadikan kurang nyaman yaitu tidak adanya sistem penghangat yang dapat
berada dimana-mana. Kenyamanan dalam ruangan menghangatkan ruangan ketika suhu sudah dingin.
yang ber AC memang sangat diinginkan oleh orang- Sehingga masih perlu adanya penyempurnaan yaitu
orang yang hidup pada zaman sekarang. Akan tetapi menambah sistem penghangat dan penampil
pernahkah kita berfikir bahwa dingin pun ternyata informasi suhu.
tidak cukup untuk kebutuhan didalam tubuh Penelitian yang meliputi perencanaan dan
manusia, karena perlu adanya keseimbangan antara pembuatan rancang bangun sistem kendali suhu ini
suhu dingin dan suhu panas atau suhu yang berkisar perlu dikembangkan untuk menunjang

Masruchin, dkk 433 STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA


SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

perkembangan teknologi dalam hal sistem kendali, MCS-51. AT89S51 mempunyai kemampuan serial
sehingga akan memberikan manfaat pada downloading atau lebih dikenal dengan istilah In
penggunanya. System Programming (ISP) sehingga
mikrokontroler langsung dapat diprogram pada
TEORI rangkaiannya tanpa harus mencabut IC untuk
diprogram, programmer ISP dapat dibuat
Dalam penelitian ini digunakan beberapa perangkat menggunakan beberapa resistor via paralel port
elektronik yang akan mendukung sistem ini bekerja, computer. [4-5].
diantaranya yaitu sensor suhu, ADC, Perangkat selanjutnya yaitu LCD, yang
Mikrokontroler dan LCD. Keempat komponen digunakan adalah LCD tipe M1632 yang
tersebut adalah kompoen inti dari sistem yang akan merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2
dibuat, disamping komponen-komponen pendukung baris dengan konsumsi daya rendah. Didalamnya
lainnya. terdapat beberapa komponen yang disusun menjadi
Sensor suhu adalah sensor yang satu. Pada penampil LCD ini digunakan dioda yang
digunakan untuk merubah besaran panas menjadi fungsinya untuk membatasi tegangan yang masuk
besaran listrik yang dapat di analisis besarannya. sehingga LCD yang digunakan tidak rusak. Untuk
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika menghubungkan modul ini dengan mikrokontroler,
yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu perlu diketahui fungsi dari masing-masing terminal
menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan, pada modul tersebut. Terminal 1 dihubungkan ke
dengan nilai besarnya pengubahan adalah 10mV GND, terminal 2 dihubungkan ke sumber tegangan,
untuk setiap 10Celcius [1]. LM35 memiliki dan terminal 3 dihubungkan ke pin tengah pada
keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika sebuah timer potensiometer yang dihubungkan
dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 sebagai pembagi tegangan ( pin masing-masing
juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dihubungkan dengan GND dan VCC ) [6].
dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan
mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali METODE
khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan Perancangan sistem merupakan langkah awal dalam
tetapi yang diberikan ke sensor adalah sebesar 5 pembuatan alat pengendali suhu ruang berbasis
volt [2]. mikrokontroler AT89S51 yang disertai penghangat.
Perangkat yang kedua yaitu ADC dimana Hal tersebut dimulai dari perancangan perangkat
ADC yang digunakan adalah ADC 0804 dimana keras yang ditunjukkan dengan blok diagram pada
ADC 0804 merupakan piranti untuk mengubah gambar 1.
tegangan analog ke data digital (analog to digital
LCD
converter). Komponen utama ADC ini adalah IC
0804 yang memang dirancang khusus untuk
keperluan ini. ADC 0804 ini memiliki 2 pin
masukan yaitu pin V input (+) untuk tegangan
polaritas positif dan V input (-) untuk tegangan SENSOR ADC MIKROKONT
polaritas negatif atau ground. ADC 0804 004 ROLER
AT89S51
memerlukan pin untuk tegangan referensi dimana
pada rancangan ini tegangan referensi diperoleh
dari komponen resistor pembagi tegangan (voltage DRIVER
divider) dengan sebuah penyangga (buffer) opamp BOHLAM
LM358. Keluaran ADC ini akan berbentuk data
digital 8 bit yaitu D0 sampai D7. ADC juga disebut
sebagai piranti masukan, artinya mikrokontroler RELAY
mendapatkan data dari ADC [3].
Selanjutnya yaitu Mikrokontroler , Yang
dimaksud dengan mikrokontroler adalah sebuah DRIVER
sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung KIPAS
didalam sebuah chip yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa
ditulis dan dihapus dengan cara yang khusus.
Gambar 1. Blok Diagram Proses
Mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S51
yaitu mikrokontroler buatan ATMEL yang mudah
ditemui di pasaran di Indonesia, yaitu dari keluarga

STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA 434 Masruchin, dkk


SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

Setelah perancangan perangkat keras, dilanjutkan ditampilkan melalui diagram alir pada gambar 2.
dengan perancangan perangkat lunak yang

Mulai

Inisialisasi awal

Baca besar suhu


terpantau

Tampilkan besarnya suhu


dalam LCD

Bandingkan dengan suhu


referensi

Apakah suhu
terpantau <
suhu referensi?

Apakah suhu
terpantau >
suhu referensi?

Matikan kipas

Hidupkan bola Matikan bola


lampu lamp

hidupkan kipas
ya
tidak

Gambar 2. Flowchart perangkat lunak

Masruchin, dkk 435 STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA


SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

Setelah perancangan perangkat keras dan perangkat HASIL DAN PEMBAHASAN


lunak dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah
pengujian alat tersebut apakah dapat bekerja dengan Rangkaian lengkap sistem pengendali suhu ini
baik atau tidak. adalah sebagai berikut

+5V +5V +5V +5V

16K ADC0804 AT89S51

20
1

6 11 21 39

VC C
7 VIN (+) DB7 12 22 P2.0/A8 P0.0/AD0 38
8 VIN (-) DB6 P2.1/A9 P0.1/AD1
LM 35

2 13 23 37
AGND DB5 14 24 P2.2/A10 P0.2/AD2 36
DB4 P2.3/A11 P0.3/AD3
3

15 25 35
1K 2 - DB3 16 26 P2.4/A12 P0.4/AD4 34 XTAL 12MHz
82 1 9 DB2 17 27 P2.5/A13 P0.5/AD5 33
3

2 3 + VREF DB1 18 28 P2.6/A14 P0.6/AD6 32


DB0 P2.7/A15 P0.7/AD7
19 1 10 1
LM358 CLKR CS 2 11 P3.0/RXD P1.0 2
1uF 10K RD 3 12 P3.1/TXD P1.1 3
1

4 WR 5 13 P3.2/INTO P1.2 4
GND
CLK IN INTR 14 P3.3/INT1 P1.3 5
2K 15 P3.4/TO P1.4 6
16 P3.5/T1 P1.5 7 2 X C 30 pF
P3.6/WR P1.6
10

150pF 17 8
P3.7/RD P1.7
29 19 +5V
PSEN XTAL1 18
30 XTAL2 9
ALE/PROG RST 10uF
31
EA/VPP

10K

VCC +12V
BRIDGE 1A
1 7812 3 1 7805 3 +12V
VCC +5V
1

PLN
1 T3 5
2

5 4001 +5V
AC 220V
2 - + 4 3
220V AC 4
- 4 8 1

1
2 R 1K
TR TIP32 2
3

RELAY 12V DC
3

GND
2
ke AC ke AC
3

C 2200uF/25V C 1000uF/25V C 100uF/10V TR TIP31 R1K


1

Gambar 3. Rangkaian Kendali Suhu Ruangan

Sedangkan data hasil pengamatan sebagai berikut Pada saat saklar dinyalakan, komponen-komponen
pada implementasi sistem penghangat pada kendali
Tabel 1. Data hasil pengamatan suhu ruangan dengan sensor LM35 berbasis
mikrokontroler AT89S51 akan aktif secara hardware
Suhu Kipas Lampu Suhu Suhu maupun secara software. Rangkaian osilator akan
( 0C ) LCD Termometer memberikan pulsa yang akan mengaktifkan
( 0C ) ( 0C ) mikrokontroler AT89S51 dan reset secara otomatis
21 Mati Nyala 21 22 akan memulai pengeksekusian program dalam flash
22 Mati Nyala 22 23 memory AT89S51. Pertama program akan memulai
23 Mati Nyala 23 24 proses inisialisasi dan mengirimkan data harga awal
24 Mati Nyala 24 25 dari suhu yang ada dalam ruangan, suhu ambang
25 Mati Nyala 25 26 yang diinginkan melalui port 3 dan port 0 AT89S51
26 Mati Nyala 26 27 ke pin DB0-DB7 LCD untuk ditampilkan
27 Mati Nyala 27 28 selanjutnya. Sensor suhu LM35 akan mengindra
28 Mati Nyala 28 29 suhu ruangan secara terus menerus ( real-time ).
29 Mati Nyala 29 30 Data hasil pengindraan yang berupa tegangan ( data
30 Mati Nyala 30 31 analog ), dimana untuk setiap kenaikan suhu 10C
manghasilkan kenaikan tegangan sebesar 10 mVolt

STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA 436 Masruchin, dkk


SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

dikirimkan ke ADC 0804 untuk dikonversikan Tugas Akhir, ITS, Surabaya , (2006) hal 22.
menjadi data digital. Karena resolusi setiap bit pada 5 .AGFIANTO E. P.,Belajar Mikrokontroler
ADC 0804 bernilai 0,098 volt ( 10 mvolt ) maka AT89C51/52/55, Penerbit Gava Media,
didapat persamaan Yogyakarta (2006).
6. JUMARI, dkk., Rancang Bangun Pengatur Catu
Daya Tegangan Tinggi DC berbasis
Mikrokontroler AT89S52, Skripsi S1 ( Seminar
Nasional III SDM Tekhnologi Nuklir Batan,
Yogyakarta ),( (2007), hal 204.

Kedua persamaan di atas, menyatakan Tanya-Jawab


bahwa setiap bit nilai digital hasil konversi adalah Pertanyaan:
nilai dari suhu ruangan. Nilai suhu yang telah 1. Kenapa pake AT8951, apa bahasa program
berupa data digital tersebut kemudian dikirimkan yang digunakan dan apa software
melalui pin DB0-DB7 ADC ke pin-pin port 2 pembanding. (Didik wahyudi)
AT89S51. Bila terjadi perubahan suhu ( penurunan
maupun peningkatan suhu ), tampilan suhu ruangan Jawaban :
pada LCD akan selalu diperbarui. Saat suhu 1. Lebih murah dari mikro-nya ada, memori
ruangan lebih kecil dari batas suhu minimal bola lebih besar dari jenis lain, bahasa yang
lampu pada P0.1 akan menyala. Bila suhu ruangan digunakan menggunakan assembly, beberapa
diantara batas ambang maka kipas dan bola lampu software pembanding C+,C++, program java.
mati. Pada P0.0 dan P0.1 akan diberikan logika 0
sehingga kedua beban akan mati. Sedangkan bila
suhu ruangan berada diatas suhu batas maksimal
maka P0.0 akan diberikan logika 1 sehingga kipas
akan menyala. Implementasi sitem penghangat pada
sistem kendali suhu ruang berbasis mikrokontroler
AT89S51 menggunakan sensor LM35 ini akan
bekerja terus-menerus dalam mengontrol suhu
ruangan mulai saat saklar dinyalakan sampai saat
saklar dimatikan.

KESIMPULAN.

Sistem kendali suhu ruang berbasis mikrokontroler


AT89S51 yang telah dibuat dapat mengendalikan
suhu ruang pada kondisi ideal (24-28°C). Jika suhu
ruang >28°C, maka sistem akan menghidupkan
kipas dan mematikan lampu. Jika suhu ruangan
<24°C, maka sistem kendali akan mematikan kipas
dan menghidupkan lampu

DAFTAR PUSTAKA

1. IRWAN, dkk, Sistem Pengendalian Suhu


Menggunakan AT89S51 dengan Tampilan di
PC, Skripsi S1 Teknik Elektro UGM,
Yogyakarta, ( 2006).
2. .AGUNG F. R. dkk, 2009 Sistem Kendali Suhu
Ruangan Berbasi Mikrokontroler AT8951
,(Jurnal Kaunia Fak.Sains dan Teknologi, 2009),
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009)
3. SULHAN S., Mudah danMmenyenangkan
Belajar Mikrokontroler, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta, (2006).
4. RATNS P.W, Rancang Bangun Sistem Kontrol
dan Monitoring Suhu Ruangan Via Telefon,

Masruchin, dkk 437 STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA


SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA 438 Masruchin, dkk

Anda mungkin juga menyukai