51 PDF
51 PDF
Masruchin 1, Widayanti2
1,2
Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto 1,
Yogyakarta, 55281.
Abstrak
Katakunci: Mikrokontroler , LM 35
Abstract
perkembangan teknologi dalam hal sistem kendali, MCS-51. AT89S51 mempunyai kemampuan serial
sehingga akan memberikan manfaat pada downloading atau lebih dikenal dengan istilah In
penggunanya. System Programming (ISP) sehingga
mikrokontroler langsung dapat diprogram pada
TEORI rangkaiannya tanpa harus mencabut IC untuk
diprogram, programmer ISP dapat dibuat
Dalam penelitian ini digunakan beberapa perangkat menggunakan beberapa resistor via paralel port
elektronik yang akan mendukung sistem ini bekerja, computer. [4-5].
diantaranya yaitu sensor suhu, ADC, Perangkat selanjutnya yaitu LCD, yang
Mikrokontroler dan LCD. Keempat komponen digunakan adalah LCD tipe M1632 yang
tersebut adalah kompoen inti dari sistem yang akan merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2
dibuat, disamping komponen-komponen pendukung baris dengan konsumsi daya rendah. Didalamnya
lainnya. terdapat beberapa komponen yang disusun menjadi
Sensor suhu adalah sensor yang satu. Pada penampil LCD ini digunakan dioda yang
digunakan untuk merubah besaran panas menjadi fungsinya untuk membatasi tegangan yang masuk
besaran listrik yang dapat di analisis besarannya. sehingga LCD yang digunakan tidak rusak. Untuk
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika menghubungkan modul ini dengan mikrokontroler,
yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu perlu diketahui fungsi dari masing-masing terminal
menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan, pada modul tersebut. Terminal 1 dihubungkan ke
dengan nilai besarnya pengubahan adalah 10mV GND, terminal 2 dihubungkan ke sumber tegangan,
untuk setiap 10Celcius [1]. LM35 memiliki dan terminal 3 dihubungkan ke pin tengah pada
keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika sebuah timer potensiometer yang dihubungkan
dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 sebagai pembagi tegangan ( pin masing-masing
juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dihubungkan dengan GND dan VCC ) [6].
dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan
mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali METODE
khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan Perancangan sistem merupakan langkah awal dalam
tetapi yang diberikan ke sensor adalah sebesar 5 pembuatan alat pengendali suhu ruang berbasis
volt [2]. mikrokontroler AT89S51 yang disertai penghangat.
Perangkat yang kedua yaitu ADC dimana Hal tersebut dimulai dari perancangan perangkat
ADC yang digunakan adalah ADC 0804 dimana keras yang ditunjukkan dengan blok diagram pada
ADC 0804 merupakan piranti untuk mengubah gambar 1.
tegangan analog ke data digital (analog to digital
LCD
converter). Komponen utama ADC ini adalah IC
0804 yang memang dirancang khusus untuk
keperluan ini. ADC 0804 ini memiliki 2 pin
masukan yaitu pin V input (+) untuk tegangan
polaritas positif dan V input (-) untuk tegangan SENSOR ADC MIKROKONT
polaritas negatif atau ground. ADC 0804 004 ROLER
AT89S51
memerlukan pin untuk tegangan referensi dimana
pada rancangan ini tegangan referensi diperoleh
dari komponen resistor pembagi tegangan (voltage DRIVER
divider) dengan sebuah penyangga (buffer) opamp BOHLAM
LM358. Keluaran ADC ini akan berbentuk data
digital 8 bit yaitu D0 sampai D7. ADC juga disebut
sebagai piranti masukan, artinya mikrokontroler RELAY
mendapatkan data dari ADC [3].
Selanjutnya yaitu Mikrokontroler , Yang
dimaksud dengan mikrokontroler adalah sebuah DRIVER
sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung KIPAS
didalam sebuah chip yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa
ditulis dan dihapus dengan cara yang khusus.
Gambar 1. Blok Diagram Proses
Mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S51
yaitu mikrokontroler buatan ATMEL yang mudah
ditemui di pasaran di Indonesia, yaitu dari keluarga
Setelah perancangan perangkat keras, dilanjutkan ditampilkan melalui diagram alir pada gambar 2.
dengan perancangan perangkat lunak yang
Mulai
Inisialisasi awal
Apakah suhu
terpantau <
suhu referensi?
Apakah suhu
terpantau >
suhu referensi?
Matikan kipas
hidupkan kipas
ya
tidak
20
1
6 11 21 39
VC C
7 VIN (+) DB7 12 22 P2.0/A8 P0.0/AD0 38
8 VIN (-) DB6 P2.1/A9 P0.1/AD1
LM 35
2 13 23 37
AGND DB5 14 24 P2.2/A10 P0.2/AD2 36
DB4 P2.3/A11 P0.3/AD3
3
15 25 35
1K 2 - DB3 16 26 P2.4/A12 P0.4/AD4 34 XTAL 12MHz
82 1 9 DB2 17 27 P2.5/A13 P0.5/AD5 33
3
4 WR 5 13 P3.2/INTO P1.2 4
GND
CLK IN INTR 14 P3.3/INT1 P1.3 5
2K 15 P3.4/TO P1.4 6
16 P3.5/T1 P1.5 7 2 X C 30 pF
P3.6/WR P1.6
10
150pF 17 8
P3.7/RD P1.7
29 19 +5V
PSEN XTAL1 18
30 XTAL2 9
ALE/PROG RST 10uF
31
EA/VPP
10K
VCC +12V
BRIDGE 1A
1 7812 3 1 7805 3 +12V
VCC +5V
1
PLN
1 T3 5
2
5 4001 +5V
AC 220V
2 - + 4 3
220V AC 4
- 4 8 1
1
2 R 1K
TR TIP32 2
3
RELAY 12V DC
3
GND
2
ke AC ke AC
3
Sedangkan data hasil pengamatan sebagai berikut Pada saat saklar dinyalakan, komponen-komponen
pada implementasi sistem penghangat pada kendali
Tabel 1. Data hasil pengamatan suhu ruangan dengan sensor LM35 berbasis
mikrokontroler AT89S51 akan aktif secara hardware
Suhu Kipas Lampu Suhu Suhu maupun secara software. Rangkaian osilator akan
( 0C ) LCD Termometer memberikan pulsa yang akan mengaktifkan
( 0C ) ( 0C ) mikrokontroler AT89S51 dan reset secara otomatis
21 Mati Nyala 21 22 akan memulai pengeksekusian program dalam flash
22 Mati Nyala 22 23 memory AT89S51. Pertama program akan memulai
23 Mati Nyala 23 24 proses inisialisasi dan mengirimkan data harga awal
24 Mati Nyala 24 25 dari suhu yang ada dalam ruangan, suhu ambang
25 Mati Nyala 25 26 yang diinginkan melalui port 3 dan port 0 AT89S51
26 Mati Nyala 26 27 ke pin DB0-DB7 LCD untuk ditampilkan
27 Mati Nyala 27 28 selanjutnya. Sensor suhu LM35 akan mengindra
28 Mati Nyala 28 29 suhu ruangan secara terus menerus ( real-time ).
29 Mati Nyala 29 30 Data hasil pengindraan yang berupa tegangan ( data
30 Mati Nyala 30 31 analog ), dimana untuk setiap kenaikan suhu 10C
manghasilkan kenaikan tegangan sebesar 10 mVolt
dikirimkan ke ADC 0804 untuk dikonversikan Tugas Akhir, ITS, Surabaya , (2006) hal 22.
menjadi data digital. Karena resolusi setiap bit pada 5 .AGFIANTO E. P.,Belajar Mikrokontroler
ADC 0804 bernilai 0,098 volt ( 10 mvolt ) maka AT89C51/52/55, Penerbit Gava Media,
didapat persamaan Yogyakarta (2006).
6. JUMARI, dkk., Rancang Bangun Pengatur Catu
Daya Tegangan Tinggi DC berbasis
Mikrokontroler AT89S52, Skripsi S1 ( Seminar
Nasional III SDM Tekhnologi Nuklir Batan,
Yogyakarta ),( (2007), hal 204.
KESIMPULAN.
DAFTAR PUSTAKA