Anda di halaman 1dari 6

Pembahasan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga

Puskesmas Ngaliyan
A. Pengertian UPGK
UPGK adalah singkatan dari Upaya Perbaikan Gizi Keluarga,
yakni kegiatan masyarakat yang berintikan penyuluhan gizi, melalui
peningkatan peran serta masyarakat dan didukung lintas sektoral.
Sedangkan pengertian UPGK itu adalah :
 UPGK merupakan usaha keluarga untuk memperbaiki gizi seluruh
keluarga
 UPGK dilaksanakan oelha keluarga bersama masyarakat dengan
bimbingan petugas terkait : Kesehatan, KB, Pertanian, Agama,
Bangdes, Tutor Dikbud, LSM, Tokoh Adat
 UPGK merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai
keluarga kecil, bahagia, sehat sejahtera.

B. Tujuan UPGK
UPGK yang bersifat promotif dan preventf pada hakekatnya dapat
Dilakukan sendiri oleha masyarakat. Kegiatan UPGK dikembangkan
sedemikian rupa menjadi milk masyarakat sendiri untuk mengatasi masaah
gizi serta meningkatkan status gizi. Dalam hal ini Puskesmas akan
memberikan bimbingan dan bantuan teknis dalam hal – hal yang tidak
dapat dilakukan masyarakat.
Tujuan UPGK secara umum adalah meningkatkan dan membina
kesehatan gizi seluruh anggota masyarakat. Sedangkan tujuan UPGK
secara khusus sebagai berikut :
 Perbaikan keadaan gizi keluarga
 Perilaku yang mendukung perbaikan gizi keluarga
 Partisipasi dan pemerataan kegiatan
C. Sasaran Utama UPGK
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga disamping mempunyai tujuan
tertentu sebagaimana tersebut diatas, UPGK juga mempunyai sasaran yang
akan dicapai. Secara umum Usaha Perbaiakn Gizi Keluarga yaitu seluruh
anggota masyarakat, sedangkan sasaran uatam UPGK adalah ;
 Wanita Usia Subur (WUS)
 Ibu hamil
 Ibu menyusui
 Bayi
 Ibu yang mempunyai balita
 Balita

D. Perencanaan (P1)
a) Man
Petugas Upaya Perbaikkan Gizi adalah ahli gizi lulusan
Diplomas 3 (D3), dengan deskripsi kerjanya adalah sebagai
penanggung jawab kegiatan gizi termausk Pemberian Makanan
Tambahan (PMT), koordinator pelaksanaan Posyandu, membina
wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan (6 kelurahan) dan membina
kader Posyandu.
Sasaran dari program perbaikan gizi di Puskesmas
Ngaliyan adalah ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, bayi, dan
balita.
b) Money
Pendanaan transportasi tenaga kesehatan berasal dari BOK
(Bantuan Operasional Kesehatan), sementara untuk PMT itu
sendiri pendanaannya berasal dari kader Posyandu.
c) Material
Pada program perbaikan gizi ini yang digunakan misalnya
tablet Fe, kapsul vitamin A.
d) Methode
Dilakukan dengan cara penyuluhan dan pendidikan gizi
masyarakat, pemantauan tumbuh kembang balita dan status gizi
buruk, perujukan pasien gizi buruk serta gizi lebih, dan
pemberdayaan masyarakat dengan cara pelatihan kader Posyandu
e) Machine
Kegiatan yang dilakukan dengan cara, pemanatuan hasil
penimbangan menggunakan SKDN, pemberian kapsul vitamin A
berwarna merah (dosis 200.000 SI) untuk anak usia 1 – 5 tahun,
pemberian kapsul vitamin A berwarna biru (dosis 100.000 SI),
pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, pemberian tablet Fe
pada ibu hamil, serta PMT.

E. Penggerakkan Pelaksanaan (P2)


Pada program perbaikan gizi di Puskesmas Ngaliyan terdiri dari
beberapa program diantaranya :
a) Pemantauan Balita dan Ibu hamil
Program ini bertujuan untuk memantau perkembangan balita
dan ibu hamil di wilayah kerja dari Puskesmas Ngaliyan.
Program tersebut diantaranya, pemantauan hasil penimbangan
dengan SKDN, jumlah balita yang naik berat badannya, jumalh
balita Bawah Garis Merah (BGM), jumlah balita yang tidak
naik berat badannya, jumlah balita gizi lebih, jumlah balita gizi
buruk, jumlah ibu hamil yang Kekurangan Energi Kronis
(KEK), pengukuran kadar Hb pada ibu hamil, serta pengukuran
ibu hamil dengan LILA.
b) Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi terdiri dari beberapa program diantaranya,
pemberian kapsul vitamin A berwarna merah (dosis 200.000
SI) pada anak usia 1 – 5 tahun, pemberian kapsul vitamin A
berwarna biru (dosis 100.000 SI) pada usia 6 – 11 bulan,
pemberian tablet Fe pada ibu hamil, pemeriksaan akadar Hb
pada ibu hamil, pemberian Makanan Pendaming Air Susu Ibu
(MPASI) pada bayi yang memiliki berat badan Bawah Garis
Merah (BGM), perawatan gizi buruk, serta menangani ibu
hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
c) ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu
(ASI) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa
jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih
sampai bayi berumur 6 bulan. Di Puskesmas Ngaliyan
memiliki program promosi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif.
d) Mutu Pelayanan Gizi
Mutu pelayanan gizi di Puskesmas Ngaliyan terdiri dari
kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pelayanan Gizi Buruk dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Promosi Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif.

F. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)


Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) yaitu dilakukan
pembuatan laporan pertanggung jawaban dan evaluasi kegiatan berjalan
oleh penanggung jawab program gizi serat evaluasi kepala Puskesmas.
Pada program perbaikan gizi di Puskesmas Ngaliyan terdiri dari
beberapa program yaitu :
a) Pemantauan Balita dan Ibu Hamil
Program ini bertujuan untuk memantau bagaimana
perkembangan balita dan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Ngaliyan.
b) Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi terdiri dari beberapa program, yaitu pemberian
kapsul vitamin A berwarna merah (dosis 200.000 SI) untuk
usia 1 – 5 tahun sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun pada
bulan Februari dan Agustus, pemberian kapsul vitamin A
berwarna biru (dosis 100.000 SI) untuk usia 6 – 11 bulan
sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun pada bulan Februari dan
Agustus, pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas,
pemberian tablet Fe pada ibu hamil, pemeriksaan kadar Hb
pada ibu hamil, pemberian Makanan Pendamping ASI
(MPASI) pada bayi yang mempunyai berat badan Bawah Garis
Merah (BGM), pemantauan dan perawatan gizi buru, serta
penanganan ibu hami Kekurangan Energi Kronis (KEK).
c) ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu
(ASI) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa
jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih
sampai bayi berumur 6 bulan. Di Puskesmas Ngaliyan
memiliki program promosi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif,
dimana berfungsi sebagai peningkatan pemberian ASI
Eksklusif.
d) Mutu Pelayanan Gizi
Untuk mutu pelayanan gizi di Puskesmas Ngaliyan memiliki
Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu SOP Pelayanan Gizi
Buruk dan SOP Promosi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif.

G. Faktor – Faktor Umum yang Mempengaruhi UPGK


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi UPGK. Salah satu faktor
yang sering mempengaruhi UPGk adalah kurangnya pengertian masuarkat
itu sendiri. Kurangnya pengertian masyarakat akan pentingnya UPGK,
sehingga peran serta masyarakat masih sulit diwujudkan. Disamping itu
pembinaan dari pemerintah daerah maupun pemuka masyarakat juga
kurang terlihat nyata. Daerah sebagaian besar masih bergantung dengan
kebijakan pada tingkat pusat, terutama dalam hal pendanaan. Oleh karena
itu untuk dapat menciptakan UPGK yang mandiri masih perlu dicarikan
upaya terobosan lain, walaupun ada beberapa daerah yang biasa
melaksanakan kegiatan UPGK secara mandiri. (Benny Kodyat, 1992)

Anda mungkin juga menyukai