Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANAMIA GRAVIS ET CAUSA

THALASEMIA

Askep Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Ilmu Keperawatan Anak


Yang diampu oleh Dr. Twiena

Disusun Oleh :

1.    Desti Dwi Untari


2.    Imam Tantowi
3.    Wahyudin
4.    Yuliana Azizah

PROGRAM D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2013
I.     IDENTITAS PASIEN
A.    Pasien
Nama                            : An. M
Umur                            : 7 tahun
Jenis kelamin                : Laki-laki
Status perkawinan        : Belum kawin
Agama                          : Islam
Pekerjaanaan                : Pelajar
Alamat                          : Wonosobo
Tanggal masuk             : Minggu 14 april 2013
Diagnosa medis            : Anemia gravis et  causa thalasemia

B.     Penanggung jawab
Nama                            : Tn. Z
Umur                            : 28 tahun
Alamat                          : Wonosobo
Hubungan dg pasien    : Ayah

II.  RIWAYAT KESEHATAN

A.      Keluhan utama saat masuk rumah sakit


Klien tampak pucat, lemah, badan panas tapi kedua kaki dingin.
B.       Keluhan utama saat pengkajian
Pasien tampak pucat dan lemas, malas  beraktifitas / bermain bersama teman, badan terasa
nglemeng terus-menerus, pusing, dada berdebar-debar, perut terasa penuh dan membesar, nafsu
makan berkurang, berat badan tidak naik-naik, gampang sekali sakit.
C.       Riwayat penyakit sekarang
Dua hari sebelum masuk rumah sakit klien tampak pucat dan lemas, mudah letih. Dan ketika
masuk rumah sakit keluhan masih menetap, anak tampak pucat dan semakin lemas.
D.      Riwayat kesehatan dahulu
Dua bulan sebelum masuk rumah sakit anak pernah mondok tampak pucat, lemas,dan
demam.pasien dirawat selama tujuh hari dan memdapat transfuse darah 2 kantong.
E.       Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan klien.
F.        Riwayat  kesehatan lingkungan
Klien mengatakan rumah klien bersih, dan ventilasi cukup untuk masuknya udara dan cahaya.
G.      Riwayat psikososial dan kultur
Klien mengatakan tidak memiliki masalah psikososial.

III.   Pemeriksaaan fisik
Kesan umum               : Tampak pucat
Kesadaran                   : Composmentis
Keadaan umum           : Lemah
Vital sign                     :
RR       : 40x/menit, tidak dalam, teratur, tipe costoabdominal.
N         : 110x/menit,teratur.
S          : 38,20 C.
Status gizi                   :
BB       : 13 Kg                                    LK : 48 Cm
TB       95 Cm                                                LD : 49 Cm
Kesan                         : Gizi Kurang

Status generalis
Kulit                : turgor kulit baik, terlihat pucat.
Kepala             : Bentuk simetris, distribusi rambut merata
Wajah              : Bentuk simetris dan pucat.
Mata                : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada edema palpebra.
Hidung            : Tidak ada epistaksis, tidak ada bantuan nafas dengan cuping hidung.
Mulut              : tidak terdapat sianosis, mukosa bibir basah, ada kariess pada gigi.
Tenggorokan   : Tidak ada pembesaran tonsil dan hiperemis pada faring.
Telinga            : Tidak ada deformitas,secret, maupun perdarahan.
Leher               : Tidak ditemukan adanya pembesaran limfe nodi maupun kelenjar tiroid.
Ekstrimitas      : tidak ditemukan adanya luka, ujung jari tempak pucat,akral teraba dingin.

THORAKS
Inspeksi          : tidak tampak adanya kelainan.
Palpasi             : Ekspansi dada kanan kiri sama,tidak ada ketinggalan gerak, vocal fremitus sama
antara kanan dan kiri.
Perkusi            : Cor ẻ Pekak.
Pulmo ẻ Sonor.
Auskultasi       : Cor ẻ S1 tunggal, S2 split tak konstan, ditemukan adanya bising sistolik derajat
I-II / SIC III-IV LPS kiri.
Pulmo ẻ Vesikuler normal, tidak ada suara tambahan.
ABDOMEN
Inspeksi                       : dinding dada < dinding perut, tidak sikiatrik, buncit.
Auskultasi       : Bising usus 12x / menit.
Perkusi                        : timpani, redup kuadaran ata.
Palpasi             : Supel, hepar teraba membesar 2 cm bawah arcus costa dan 2 cm bawah
processus xipoideus, lien membesar (S1), tidak ada nyeri tekan.

IV.   PEMERIKSAAN PENUNJANG
Angka Leukosit          6,6
Agka eritrosit              2,17
Hemoglobin                4,7
Hematokrit                  14,7
MCV                           67,6
MCHC                                    31,7
Angka trombosit         166
Gambaran darah terapi
Eritrosit           : Mikrositik hipokromik, anisopoikilositosis, ditemukan sel target,fragmentosit.
Leukosit          : Kesan jumlah dan morfologi dalam batas normal
Trombosit        : kesan jumlah dan morfologi dalam batas normal
Kesan             : ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROMIK

Analisa Hb (HPLC)
JENIS HASIL NILAI RUJUKAN KETERANGAN
HbA2 >13,0 + HbE 2,1-3,1 Usia 5-6 tahun Beta
thalassemia short program
HbF 15,0 Tidak terdeteksi Usia > 2 tahun –usia dewasa
Fraksi Lain - - -
Kadar Ferritin 2,730 7-140

Kesimpulan    :
Dari indeks dan morfologi eritrosit HPLC (beta thalassemia short program Hbh inklus dan
feritinin didapatkan kesan hasil analisa haemoglobin mengarah kepada pembawa sifat
thalassemia beta / HbE.
Diagnosis kerja
Anemia gravis et causa thalassemia

Penatalaksanaan
Diit                              : tinggi kalori dan tingggi protein
Infus D5% 10 tpm
Medikamentosa           : Paracetamol : 3x1 cth
Transfusi PRC 150 cc
Observasi TTV, tanda-tanda reaksi transfuse
V.  Analisa Data
No Hr/Tgl Data Problem Etiologi Ttd
1 Senin 15 DS : Perut terasa penuh. Nutrisi Ketidakmampuan
april Nafsu makan kurang. kurang dari mencerna dan
2013 Makan dan minum sulit. kebutuhan mengabsorbsi
tubuh makanan
DO : Tampak pucat
Lemas, perut
membesar(buncit), berat badan
tidak naik-naik.
Hemoglobin 4,7 mg%
2 Senin 15 DS : klien mudah letih, badan Gangguan Kurangnya suplai
april anak terasa nglemeng, dada perfusi oksigen ke jaringan
2013 berdebar-debar, pusing. jaringan

DO : Tampak pucat,konjuctiva


anemis.
RR : 40 x/menit.
Akral dingin.
Ujung jari pucat.
Hemoglobin 4,7 mg%
3 Senin 15 DS : klien mengatakan malas Intoleransi Ketidakseimbangan
april untuk beraktivitas, mudah aktifitas antara suplai dan
2013 letih. kebutuhan oksigen

DO : tampak lemas, terlihat


kurang bergairah.
RR : 40 x/menit

VI.   ASUHAN KEPERAWATAN

A. INTERVENSI
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mapuan untuk mencerna dan
mengabsorbsi nutrisi
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  3X24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan kriteria hasil
a.       Pasien tidak pucat
b.      Berat badan meningkat
c.       Tidak lemah
Intervensi:
a.       Berikan makanan sedikit tapi sering
Ras:Memberikan asupan makanan
b.      Timbang berat badan bila perlu
Ras:Memberikan informasikan tentang berat badan dan mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
c.       Berikan oral hygien
Ras:Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan
d.      Berikan makanan selagi hangat dan menarik,serta makanan kesukaan.
Ras:Meningkatkan nafsu makan
e.       Ciptakan suasana makan yang menyenangkan , beri pengharum ruangan.
Ras:Meningkatkan nafsu makan .
f.       Kolaborasi dengan ahli gizi
Ras:Untuk memberikan nutrisi yang tepat pada anemia.
2. Gangguan perfusi jaringan b.d kurangnya suplai oksigen ke jaringan
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan gangguaan perfusi
jaringan dapat teratasi dengan KH:
a.       Menunjukan perfusi adekuat
b.      TTV stabil
c.       Pengisian kapiler baik
Intervensi :
a.       Pantau TTV
Ras: memberikan informasi tentang keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan 
kebutuhan intervensi
b.      Tinggikan  kepala tempat tidur sesuai toleransi
Ras: Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler.
c.       Kaji keluhan nyeri dada
Ras: Iskemia mempengaruhi jaringaan miokardial atau potensial resiko infark
d.      Catat rasa dingin,pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi.
e.       Kolaborasi untuk pemeriksaan Hb/Ht

3. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakaan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan intoleransi aktifitas
dapat teratasi dengan K.H:
a.    Pasien dapat beraktifitas dengan mandiri
b.    Pasien tidak merasa lemas
Intervensi:
a.    Pantau TTV
Ras:Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen
adekuat kejaringan.
b.      Ajarkan cara efektif untuk menghemat energi
Ras:untuk pengaturan keluaran energi dan pemanfaatan energi
c.       Ajarkan klien sedikit demi sedikit untuk beraktifitas ringan
Ras: Mengurangi dekubitus akibat tiduran
d.      Libatkan keluarga dalam perawatan
Ras: klien akan merasa senang jika dibantu keluarga sehingga dapat mempercepat proses
penyembuhan .
e.       Berikan lingkungan yang tenang untuk istirahat yang cukup
Ras: Meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan
reganggan jantung dan paru.

B.     IMPELENTASI
Tgl/ No.Dx Implementasi Respon klien Tanda
jam tangan
15 1 a.    Memberikan Oral hygiene. a.    Klien mau menggosok
april b.    Memberikan makan sedikit gigi
2013 tapi sering b.    Klien mau untuk makan
Jam c.    Memberikan terapi sedikit-sedikit
10.00 2 paracetamol 1 cth c.    Klien mengatakan tidak
3 d.   Mengkaji apakah ada keluhan ada keluhan nyeri dada
nyeri dada d.   RR : 30 x/menit
e.    Memantau TTV N : 90 x/menit
f.     Melibatkan keluarga dalam S : 37,80 C
perawatan e.    Keluarga klien
kooperatif
16 1 a.       Menimbang berat badan. a.       Klien mau ditimbang
april b.      Memberikan makanan selagi BB : 13,5 Kg
2013 hangat. b.      Klien mau makan
Jam c.       Meninggikan kepala tempat c.       Klien kooperatif
14.00 2 tidur sesuai indikasi d.      Klien mau untuk minum
d.      Memberikan terapi obat
paracetamol 1 cth e.       Klien mengerti apa yang
e.       Mengajarkan cara efektif telah diajarkan
menghemat energy. f.       Kliean menerima
3 f.       Transfusi PRC 150 cc transfusi PRC

17 1 a.       Memberikan makanan selagia.    Klien mau makan


april hangat dengan lahap
2013 b.      Memberikan terapib.    Klien mau minum obat
Jam paracetamol 1 cth c.    Keluarga bersedia untuk
07.00 c.       Menciptakan suasana makan menciptakan suasana
yang menyenangkan yang nyaman saat klien
d.      Mengambil specimen darah makan
untuk mengecek Hb/Ht d.   Klien mau diambil
e.       Mengkaji apakah pasien darahnya untuk di cek
merasa dingin e.    Klien berkata tidak
f.       Mengajarkan klien untuk merasa dingin
beraktifitas sedikit-sedikit. f.     Klien mau diajarkan dan
g.      Memantau TTV mulai beraktifitas.
g.    RR : 24x /menit
N : 90x /menit
S : 370 C

C.    EVALUASI
Hari / Tgl No. Dx Catatan perkembangan (SOAP) Ttd
Kamis 18 1 S : Klien berkata nafsu makan sudah meningkat
april 2013 O : Klien mau makan sedikit-sedikit tapi sering.
Klien terlihat tidak lemas lagi.
Klien masih terlihat pucat.
BB klien naik dari 13 ke 13,5 kg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kamis 18 2 S : klien mengatakan dada sudah tidak berdebar-debar dan
april 2013 pusing.
O : RR : 24 x/menit.
N : 90x/ menit
S : 370 C
Klien masih tampak pucat.
Akral hangat.
Konjunctiva sudah tidak anemis.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kamis 18 3 S : Klien mengatakan sudah tidak lemas lagi.
april 2013 Klien mengatakan sudah tidak mudah letih.
O : Klien tampak tidak lemah
RR : 24x /menit
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai