Anda di halaman 1dari 8

BAB II

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang
dilakukan dalam satu waktu (Notoatmodjo, 2012).
Pemilihan metode deskriptif koleralif dalampenelitian ini didasarkan
dari penelitian yang ingin mengkaji dan melihat derajat Hubungan Tingkat
Pengetahuan Diabetes Mellitus Dengan Self Awareness Diabetes Mellitus
Tipe 2 Pada Mahasiswa Poltekkes Palangka Raya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poltekkes Palangka Raya
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bulan .................. 2019
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Poltekkes Palangka Raya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 80.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai subjek,
dalam penelitian ini sampel adalah sebagian dari populasi mahasiswa
Poltekkes Plangka Raya, dari 80 mahaiswa didapat sampel yang dihitung
dengan rumus :
N
n = 1+𝑁 (𝑑)²

Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat signifikansi (p=0,05)

80
n = 1+80 (0,05)²
80
n = 1+80 (0,0025)
80
n = 1,2

n = 66

Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel sebesar


66 sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, artinya populasi dipilih dianggap dapat mewakili
karakteristik populasi seluruhnya.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner data demografi
Kuesioner data demografi ini meliputi pertanyaan tentang: inisial
(nama), usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pengalaman pendidikann
kesehatan terkait DM, pertanyaan terkait kepemilikan resiko terkena DM,
dll. Kuesioner ini dibuat oleh peneliti berdasarkan kebutuhan data yang
sudah dilakukan uji validitas dan relibialitas oleh peneliti sebelumnya
Pradika (2017) yang melakukan penelitian berjudul Hubungan Tingkat
Pengetahuan Diabetes Melitus Dengan Self Awareness Diabetes Melitus
Tipe 2 Pada Residen Unires Putri UMY.
2. Kuesioner pengetahuan DM
Kuesioner pengetahuan DM adalah kuesioner yang digunakan untuk
menilai pengetahuan responden tentang penyakit DM, kuesioner dibuat
oleh peneliti sebelumnya yang sudah dilakukan uji validitas dan
relibialitas Pradika (2017) yang melakukan penelitian berjudul Hubungan
Tingkat Pengetahuan Diabetes Melitus Dengan Self Awareness Diabetes
Melitus Tipe 2 Pada Residen Unires Putri UMY, dari hasil literature
berdasarkan PERKENI dan American Diabetes Association (ADA). Jenis
kuesioner yang digunakan yakni multiple choice, yaitu pertanyaan yang
terdiri dari beberapa pilihan jawaban dari a sampai d. kuesioner ini terdiri
dari 27 pertanyaan dengan satu pilihan jawaban yang benar. Apabila
responden menjawab benar maka akan mendapat skor 1, apabila
responden menjawab salah maka akan mendapat skor 0 dengan skor
mkasimal 27. Hasil penelitian akan dikategorikan menjadi beberapa
bagian yaitu: baik (skor 21-27), cukup (skor 20-15), dan kurang (skor
kurang dari 15).
3. Kuesioner self awareness penyakit DM
Kuesioner penilaian self awareness digunakan untuk mengetahui
kesadaran responden terhadap penyakit DM, kuesioner ini dibuat oleh
peneliti sebelumnya dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas
Pradika (2017) yang melakukan penelitian berjudul Hubungan Tingkat
Pengetahuan Diabetes Melitus Dengan Self Awareness Diabetes Melitus
Tipe 2 Pada Residen Unires Putri UMY, yang diperoleh dari hasil studi
literature berdasarkan beberapa sumber. Kuesioner ini berbentuk
pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban yang menggunkan skala likert.
Responden menjawab dengan “sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat
tidak setuju” pada setiap pertanyaan. Skor minimal adalah 24 dan skor
maksimal adalah 96. Hasil dari penelitian akan dikategorikan menjadi tiga
bagian. Baik (skor 73-96), cukup (skor 54-72), dan kurang (skor kurang
dari 54).
E. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang berupa data
primer dengan menggunakan kuesioner. Peneliti menyajikan rangkaian
kegiatan selama proses penelitian yang dibagi menjadi beberapa tahapan guna
mempermudah proses penelitian, tahapannya sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti melakukan studi kasus pada mahasiswa di Poltekkes
Palangka Raya
b. Peneliti menyusun proposal penelitian
c. Peneliti menyusun instrument penelitian berupa kuesioner
d. Peneliti melakukan uji etik penelitian di Poltekkes Palangka Raya
e. Peneliti mengurus surat izin penelitian di jurusan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memilih responden berdasarkan sampel dengan cara purposive
sampling
b. Menjelaskan tujuan dari pengisian kuesioner
c. Responden mengisi lembar informed concent
d. Responden mengisi kuesioner pengetahuan DM dan self awareness
penyakit DM.
3. Tahap Akhir
a. Peneliti melakukan analisa data dengan analisa univariat dan bivariat
b. Peneliti membuat pembahasan hasil penelitian

F. Analisis Data
Penelitian ini menggunkan dua tahapan analisa data, yaitu:
a. Analisa Univariat
Analisa univariat dipergunakan untuk mengetahui distribusi setiap
variable penelitian, dan mengetahui distribusi frekuensi dan presentase
setiap variable (Notoatmodjo, 2010), dalam penelitian ini analisa univariat
meliputi data demografi (usia, jenis kelamin, tempat tinggal), pengetahuan
diabetes mellitus dan self awareness DM menggunakan analisis mean,
median, standar deviasi, frekuensi, dan presentase.
Data Jenis data Bentuk analisa
Usia Mean, median,
Numerik Sdt.deviasi, nilai
maksimum
Jurusan, jumlah uang Distribusi, frekuensi,
bulanan, tingkat presentase
pengetahuan DM, Kategorik
ingkat self awareness
DM

b. Analisa Bivariate
Penggunaan analisa bivariate digunkan untuk mengetahui korelasi antara
variable independent (pengetahuan diabetes mellitus) dan dependent (self
awarenessDM pada mahasiswa). Berdasarkan tabel uji statistic, apabila
skala yang digunakan dalam penelitian korelasi adalah skala ordinal,
maka teknik uji statistiknya adalah uji korelasi somer’d, dengan nilai p <
0,05
Varibel 1 Variable 2 Uji
Pengetahuan DM Self awareness DM Somer’d
(ordinal) (somerordinal)

G. Etika Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan belum diaujukan untuk permintaan surat izin
penelitian dari jurusan keperawatan.
1. Penelitian berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Diabetes Melitus
Dengan Self awareness Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Mahasiswa
Poltekkes Palangka Raya.
2. Penelitian tidak mengakibatkan penderitaan dan kerugian bagi responden,
informasi yang diberikan hanya digunakan untuk keperluan penelitian dan
tidak merugikan responden.
3. Responden berhak menentukan pilihan untuk ikut atau tidak ikut tanpa ada
sangsi apapun (respect human dignity).
4. Terdapat adapenjelasan secara rinci tentang penelitian yang dilakukan dan
peneliti akan bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang terjadi pada
responden (right to full disclosure).
5. Responden diberikan informed consent yang berisi bahwa data hanya
dipergunakan untuk keperluan penelitian.
6. Informasi yang diberikan oleh responden dirahasiakan dan dipergunakan
inisial (right to privacy).
Daftar Rujukan
Ambarwati, W,N. (2014). Konseling Pencegahan Dan Penatalaksanaan
Penderita Diabetes Mellitus. Diunduh Pada 14 November 2018.
Https://Publikasiilmiah.Ums.Ac.Id/.../4%20Winarsih%2...
Amos, S,E,C., Nova H,K & Budi T,R. (2014). Hubungan Antara Aktivitas
Fisik Dengan Kadar Adiponektin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Di Kota Manado. DiunduhPada 10 November 2018.
http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/JURNAL-
EUDIA-1.pdf
Buss, J, S & Labus, D. (2013). Buku Saku Patofisiologi Menjadi Sangat
Mudah Edisi 2. Jakarta : EGC.

Depkes. (2013). Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 Di Dunia:


Kemenkes Tawarkan Solusi Cerdik Melalui Posbind. Diunduh Pada
11 November 2018.
http://www.depkes.go.id/article/print/2383/diabetes-melitus-
penyebab-kematian-nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-
cerdik-melalui-posbindu.html

Dianeta. (2008). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap


Dengan Upaya Pencegahan Komplikasi Pada Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2 Di RSUP Dr. M.Djamil Padang. Diunduh pada 13
November 2018. http://repository.unand.ac.id/5652/.

Dirgahayu, N, Primivita. (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan


Dengan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Gonilan Kartasura Sukoharjo. Diunduh pada 13 November 2018.
http://eprints.ums.ac.id/39505/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Fatmawati, I. (2014). Tinjauan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku


Penggunaan Antibiotik Pada Mahasiswa Kesehatan Dan Non
Kesehatan Di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh
Pada 14 November 2018. http://eprints.ums.ac.id/31185/

Flurentin, E. (2014). Latihan Kesadaran Diri (Self awareness) Dan


Kaitannya Dengan Penumbuhan Karakter. Diunduh Pada 15
November 2018. http://www.e-jurnal.com/2015/09/latihan-
kesadaran-diri-self-awareness.html

Gonzalez, R. (2012). How to improve your health with self-awareness.


Diakses Pada 15 November 2018.
http://www.coachingpositiveperformance.com/improve-your-
health-self-awareness/

Pradika (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Diabetes Melitus Dengan


Self Awareness Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Residen Unires Putri
UMY. Diunduh pada 14 November 2018.
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15589

Anda mungkin juga menyukai