Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

PIDATO HARI KARTINI

Disusun Oleh :

NAMA : RINA M. ATAKARI


KELAS : IX C
MAPEL : BAHASA INDONESIA

SMP NEGERI MORU


2018
Assalamualaikum Wr.Wb.

Kepada yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMAN 22 Kota Maya,


Yang terhormat Bapak Wakil kepala sekolah,
yang terhormat Bapak dan Ibu guru beserta seluruh Staf karyawan SMAN 22,
Dan teman-teman yang saya cintai.

Sebelum memulai pidato ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT,
yang tak henti-hentinya melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayahnya kepada kita semua
sehingga kita bisa berkumpul di dalam ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat dan tanpa
halangan sedikitpun. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya. Semoga kita diberikan
syafatnya di yaumil akhir kelak aminn. Pada kesempataan yang berbahagia ini, saya akan
menyampaikan sebuah pidato yang berjudul marlilah kita meneladani sikap dan semangat Ibu r.a
kartini dalam kehidupan saat ini.

Hadirin yang berbahagia,


Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Ibu Raden Ajeng Kartini. Dia adalah salah
satu pahlawan nasional Negara kita. Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah,
pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Jawa Tengah,tanggal 17 September 1904
pada umur 25 tahun. Raden Ajeng Kartini dikenal juga sebagai pelopor kebangkitan kaum wanita
di Indonesia.

Kita sebagai wanita Indonesia harus bersyukur karena memiliki seorang pahlawan yang
memperjuangakan nasib kita, kaum wanita Indonesia agar diperlakukan sama dengan kaum laki-
laki dan mengangkat kaum kita dari jurang kenistaan.

Pada zaman dahulu, derajat kaum wanita dipandang sebgai kelas yang rendah di masyarakat.
Mereka adalah kelas kedua di bandingkan dengan kaum lelaki. Pada waktu itu kaum wanita di
larang menuntut ilmu, tidak boleh bekerja, apalagi menjadi pemimpin. Mereka hanya boleh di
dapur dan harus menikah jika sudah memasuki umur. Raden Ajeng Kartini yang berasal dari
kaum bangsawan merasa prihatin dengan apa yang dialami oleh wanita-wanita di Indonesia. Dia
merasakan perbedaan yang sangat besar dengan apa yang dialami oleh kaum wanita di Indonesia
dengan kaum wanita di Eropa. Dia pun berfikir untuk mengeluarkan kaum wanita Indonesia dari
jurang kenistaan itu. Kemudian dia bersama teman-temannya berjuang dengan membangun
sekolah pertama untuk wanita di Indonesia. Disana dia mengajarkan membaca dan menulis
kepada para wanita Indonesia agar bisa memiliki ilmu dan keterampilan seperti para kaum laki-
laki.
Berkat perjuangan Raden Ajeng Kartini dan teman-temannyalah, kini wanita Indonesia telah
memperoleh hak-haknya yang sama dengan kaum laki-laki dan juga memperoleh kebebasan.
Kini, wanita tidak bisa lagi dipandang sebelah mata oleh mereka. Wanita tidak lagi identik
dengan dapur dan menikah di usia muda. Kita semua bebas memilih untuk berkarier di bidang
apapun dan bisa mendapatkan pekerjaan yang sama seperti kaum laki-laki. Bahkan wanita bisa
menjadi seorang pemimpin suatu negara seperti mantan presiden kita yaitu Ibu Megawati
Soekarno Putri.

Hasil-hasil pemikiran brilian Raden Ajeng kartini yang telah memperjuangkan nasib kaum wanita
telah dibuatkan menjadi sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini
berisi tentang perjuangan-perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan kaumnya
selama dia hidup. Kepeloporan Raden Ajeng Kartini inilah yang wajib kita tiru dan kita amalkan
dalam kehidupan saat ini.

Hadirin yang berbahagia,


Namun, perjuangan Raden Ajeng Kartini belum sepenuhnya usai. Masih banyak wanita-wanita
Indonesia yang perlu diperjuangkan nasibnya. Saat ini masih banyak kaum wanita yang
membutuhkan uluran tangan kita. Mereka itulah yang sekarang menjadi tanggung jawab kita
bersama sebagi laskar Kartini. Oleh sebab itu marilah kita meneladani pemikiran Ibu Raden
Ajeng kartini dalam memeperjuangkan nasib kaum kita di era modern ini dengan meningkatkan
pengawasan terhadap kaum wanita Indonesia dan ikut berpartisipasi terhadap gelora
pembangunan sekarang ini sehingga cita-cita Kartini segera dapat terwujud.

Hadirin yang berbahagia


Itu saja yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang telah saya
sampaikan ini bisa berguna bagi kita semua. Jika ada kekurangan dalam penyamapaian saya
minta maaf. Semoga kita semua bisa meneladani dan mengambil hikmah dari perjuangan Ibu kita
Raden Ajeng Kartini. Atas waktu dan perhatiannya saya ucapkan terimakasih
“Jayalah Wanita Indonesia”

Wabilahitaufik walhidayah, Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai