Bleaching Treatment in Young Permanent Teeth
Bleaching Treatment in Young Permanent Teeth
The image cannot be displayed. Your computer may not have en ough memory to open
the image, or the image may have been corrupted. Restart you r computer, and then
open the file again. If the red x still appears, you may hav e to delete the image and
then insert it again.
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………... 2
BAB II : ETIOLOGI PERUBAHAN WARNA GIGI ……………………….. 3
BAB III : BAHAN-BAHAN DAN MEKANISME BLEACHING ………..... 6
BAB IV : TEKNIK BLEACHING (PEMUTIHAN) GIGI…………............... 8
BAB V : KESIMPULAN ………………………………………..................... 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan warna sebagai akibat prosedur perawatan gigi atau dapat disebabkan
oleh berbagai bahan kimia dan bahan yang dipakai di bidang kedokteran gigi.
Perubahan warna gigi akibat perawatan endodontik dapat disebabkan oleh
beberapa hal tersebut dibawah ini (Walton & Torabinejab, 1996) :
1. Bahan obturasi
Bahan obturasi yang dapat menyebabkan perubahan warna gigi adalah semen
Saluran akar dari jenis seng oksida eugenol atau semen saluran akar dengan
komponen logam.
2. Sisa-sisa jaringan pulpa
Fragmen jaringan pulpa yang tertinggal di dalam mahkota, biasanya dalam
Tanduk pulpa, dapat mengakibatkan perubahan warna secara perlahan.
3. Obat-obatan intra kanal
Kebanyakan obat-obatan dapat menyebabkan perubahan warna gigi, misalnya
Obat intrakanal golongan fenol berkontak langsung dengan dentin, dalam
waktu yang lamamemungkinkan obat berpenetrasi ke dalam dentin sehingga
akan menyebabkan perubahan warna gigi.
Restorasi yang dipakai biasanya ada dua tipe, yaitu (Walton & Torabinejab,1996):
1. Restorasi logam
Amalgam merupakan penyebab paling hebat karena elemen warna gelap dapat
mengubah warna dentin menjadi abu-abu gelap.
2. Restorasi komposit
Kebocoran mikro tumpatan komposit dapat menyebabkan perubahan warna gigi.
Tepi tumpatan yang terbuka merupakan tempat masuknya bahan kimia yang
mewarnai dentin.
BAB III
BAHAN-BAHAN DAN MEKANISME BLEACHING
Mekanisme Bleaching
Hidrogen peroksida merupakan suatu zat yang mempunyai kemampuan untuk
Menembu email mencapai email dan dentin yang terkena pewarnaan.Penembusan
ini terjadi karena berat molekul hidrogen peroksida yang rendah dan mempunyai
kemampuan denaturasi protein sehingga dapat meningkatkan gerakan ion-ion
melalui gigi.Menurut beberapa peneliti, terjadinya pemutihan gigi ini disebabkan
oleh adanya reaksi oksidasi. Noda-noda yang ada di email dan dentin akan
dioksidasi oleh hidrogen peroksida yang bersifat sebagai oksidator kuat. Bahan
oksidator ini mempunyai kemampuan untuk merusak molekul-molekul zat warna,
melalui reaksinya dengan oksigen bebas yang dilepaskan, sehingga warna menjadi
netral dan menyebabkan terjadinya efek pemutihan.
Hidrogen peroksida merupakan suatu bahan yang dapat menghasilkan radikal
bebas, HO2* + O* yang sangat reaktif. Pada proses pemutihan gigi, hidrogen
peroksida berdifusi melalui matriks organik email dan dentin. Radikal bebas
bermuatan merupaka radikal yang tidak stabil dan akan bereaksi dengan molekul
organik atau radikal bebas lainnya terutama molekul-molekul zat warna di dalam
gigi setelah zat warna dirusak sehingga terjadi efek pemutihan (Feinman, 1987;
Goldstein and Garber, 1995).
BAB IV
TEHNIK BLEACHING (PEMUTIHAN) GIGI
Bleaching (pemutihan gigi) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu bleaching
secara eksternal yang dilakukan pada gigi vital yang mengalami perubahan warna
dan bleaching secara internal, dilakukan pada gigi non vital yang telah dirawat
saluran akar dengan baik.
Tehnik Bleaching secara Eksternal
Pewarnaan pada gigi vital biasanya disebabkan oleh karena pewarnaan tetrasiklin
dan faktor ekstrinsik, misalnya karena fluorosis atau defek superfisial.
Tehnik Bleaching pada Gigi Vital yang Berubah Warna karena Tetrasiklin
Bleaching secara eksternal dilakukan pada gigi vital yang berubah warna karena
tetrasillin yang belum parah yaitu gigi berwarna kuning.
Tehnik Bleaching pada Gigi Vital yang Berubah Warng karena Fluorosis
Untuk memperbaiki pewarnaan karena fluorosis ini, cara yang lebih efektif adalah
tehnik asam hidroklorik-pumis yang terkontrol atau disebut tehnik pumis asam.
Sebetulnya cara ini bukan cara pemutihan gigi murni (oksidasi), melainkan suatu
tehnik dekalsifikasi dan pembuangan selapis tipis email yang berubah warna
(Walton &Torabinejab, 1996)
Tehnik Bleaching secara Internal (Intrakoronal)
Pemutihan gigi secara intrakoronal dilakukan pada gigi yang telah dirawat
Endodontik dengan baik. Metode bleaching yang umum dilakukan untuk gigi ini
adalah tehnik walking bleach, termokatalitik dan kombinasi.
Tehnik Walking Bleach
Tehnik ini memakai campuaran superoxol dan natrium perborat, prosedurnya
adalah sebagai berikut (Grossman, 1998; Walton & Torabinejab, 1996) :
1. Jaringan sekitar gigi yang akan dirawat dilindungi dengan vaselin.
2. Isolasi gigi dengan karet isolator (rubberdam).
3. Kamar pulpa dan tanduk pulpa dibersihkan, kemudian dentin bagian
labial dalam kamar pulpa dikurangi 0,5 mm dengan bor kecepatan
rendah.
4. Kurangi gutaperca dengan plugger panas sebanyak 2 mm ke arah apikal.
5. Daerah orifis ditutup dengan semen seng oksida eugenol setebal 1 mm.
6. Bersihkan kamar pulpa dengan xylene atau isopropil alkohol 70 %,
Kemudian keringkan dengan aliran udara. Menurut Hyess (1986) dapat
juga dipakai asam fosfat 37 % yang dioleskan dalam kamar pulpa
selama 1 menit, kemudian bilas dengan air dan keringkan.
7. Letakkan pasta campuran natrium perborat dengan superoxol di dalam
kamar pulpa, tekan dengan kapas ke arah dinding labial kemudian tutup
dengan tumpatan sementara seng oksida eugenol.
8. Kujungan berikutnya dilakukan 3-7 hari kemudian. Bila pemutihan gigi
Belum berhasil, ulangi prosedur di atas, tetapi bila sudah berhasil,
bersihkan gigi kemudianlakukan tumpatan tetap dengan resin komposit.
Tehnik Kombinasi
Tehnik kombinasi ialah cara bleaching yang menggabungkan tehnik walking
bleach dengan tehnik termokatalitik secara bergantian, sehingga hasilnya lebih
cepat dan memuaskan.Prosedur tehnik kombinasi adalah langkah pertama sama
dengan tehnik termokatalitik, setelah dilakukan pemanasan, kapas yang telah
dibasahi hidrogen peroksida dalam kamar pulpa dikeluarkan lalu gigi dikeringkan.
Kemudian pasta hasil pencampuran superoxol dengan bubuk natrium perborat
diletakkan dalam kamar pulpa.
Proses bleaching (pemutihan) gigi, merupakan suatu tindakan yang cukup efektif
dan sederhana dalam menanggulangi perubahan warna gigi, baik pada gigi vital
maupun pada gigi non vital yang telah dirawat endodontik.
Sebaiknya dokter gigi mempertimbangkan cara bleaching yang mana yang akan
dikerjakan untuk memutihkan gigi sesuai dengan indikasinya sehingga akan
memberikan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Feinman R.A. et all. 1987. Bleaching Teeth. Chicago, London, Berlin, Tokyo, Sao
paulo,Hongkong : Quintessence Publishing Co., Inc.
Goldstein, R.E. and Garber D.A 1995. Complete Dental Bleaching. Chicago,
Berlin,London, Sao Paulo, Moscow, Prague, Warsaw : Quintessence Publishing
Co.,Inc.
Grossman, L.I. et all, 1998. Endodontic Practice. Eleventh Edition. Philadelphia,
Pennsylvania, U.S.A : Lea & Febiger.