Rabies
RABIES DAN EBOLA Definisi Penyebab
- Siti Alwanah
Rabies Rabies
STRUKTUR VIRUS RABIES Gejala Gejala infeksi
Virus rabies berbentuk bulat Gejala infeksi virus rabies pada Inkubasi
panjang dengan ukuran sekitar Prodrom
manusia terdiri dari 5 tahap yaitu :
60nm X 180nm gangguan neurologi akut
Inkubasi
terdiri dari ribonukleokaspid yang koma
prodrom
melindungi asam nukleat yang Kematian
terdiri dari RNA untai tunggal gangguan neurologi akut Masa inkubasi umumnya berkisar antara 30-
degan berat molekul 3.5 X 106 koma 90 hari, tetapi dapat bervariasi antara 5 hari
sampai 2 tahun setelah gigitan pertama
memiliki selubung luar yang terdiri kematian
dari dua lapisan lipid dan tonjolan-
tonjolan glikoprotein seperti paku
yang panjangnyya 10nm
1
12/01/2018
Rabies
PEMERIKSAAN FISIK
GEJALA KLINIK
Periode Neurologis
Gejala klinik mulai muncul selama periode
Pada furious rabies, pasien datang dengan delirium episodik, psikosis,
prodromal, yang seringkali gejalanya tidak
spesifik misalnya gelisah, meronta-ronta, fasikulasi otot, kejang, dan afasia.
Rabies Rabies
DIAGNOSIS LABORATORIUM PENGAWASAN DAN PENCEGAHAN
Kultur virus dan Polymerase Chain Reaction (PCR) Assay
Binatang peliharaan yang rentan terhadap penyebaran virus rabies terutama
Saliva: hasil kultur saliva untuk virus rabies positif dengan kadar
kucing dan anjing harus divaksinasi
yang rendah dalam waktu 2 minggu dari onset penyakit.
Pengobatan yang dapat di berikan setelah terpapar dengan virus rabies adalah
Cairan serebrospinal: setelah minggu pertama sakit, 80% mencuci bersih dengan larutan antiseptik luka gigitan dan pemberian human
monositosis dapat diamati; tes glukosa protein dan hasil normal. rabies immune globulin (HRIG) dan vaksin rabies
Jaringan otak: postmortem, pewarnaan secara imunohistokimia atau Vaksinasi dengan vaksin rabies dapat diberikan pada orang yang beresiko tinggi
pewarnaan antibodi fluoresens bersifat definitif. terhadap paparan virus rabies
Analisis Gas Darah Bagi para pekerja yang beresiko tinggi harus selalu diperiksan kadar antibodi
Alkalosis respiratorik akibat hiperventilasi muncul di fase prodromal terhadap virus rabies dan jika diperlukna dilakukan vaksinasi ulang.
dan awal fase neurologis akut rabies.
2
12/01/2018
Rabies Rabies
PENGOBATAN
PENULARAN
Ribavirin
Rabies ditularkan lewat saliv enerita yang mengandung virus, dan terjadi
karena gigitan
Interferon
Luka terbuka di kulit atau mukosa menjadi pintu masuk penularan virus Vaksin human rabies immune globulin (HRIG) atau
virus dapat pula menulari lewat mukosa pernafasan atau mata bila udara antibodi monoklonal.
mengandung virus.
Perawatan secara intensif
Ebola Ebola
DEFINISI STRUKTUR VIRUS
Ebola virus disease (EVD) juga dikenal dengan istilah Ebola Berbentuk tubular berfilamen, Genom virus ebola terdiri dari
hemorrhagic fever atau demam berdarah Ebola.Virus ebola namun bisa ditemukan juga RNA untai tunggal berpolaritas
dalam bentuk sirkuler atau negatif dengan panjang 18.959 –
merupakan virus penyebab demam berdarah ebola (DBE)
bercabang. 18.961 pasang basa. Genom viral
yang menyebabkan pendarahan internal masif dan
Virion berdiameter 80 nm dan mengkode 7 protein struktural
mematikan. Virus ini diduga berasal dari Afrika yang dan 1 protein nonstruktural
memiliki panjang bervariasi
ditularkan dari binatang primate ke manusia. antara 800 – 1000 nm.
3
12/01/2018
Ebola Ebola
PENULARAN
Ebola Ebola
PATOGENESIS VIRUS GEJALA KLINIK
Tahapan :
Virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau sekret • Influenza like syndrome. Terjadi gejala atau tanda
nonspesifik seperti panas tinggi, sakit kepala,
pasien terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi. Fase A artralgia, mialgia, nyeri tenggorokan, lemah
badan, dan malaise.
Sekitar 1 minggu setelah infeksi, virus mulai melakukan replikasi pada sel – sel • Bersifat akut (hari ke 1-6). Terjadi demam
target utama, yaitu sel endotel, fagosit mononuklear, dan hepatosit. persisten yang tidak berespon terhadap obat anti
Fase B malaria atau antibiotik, sakit kepala, lemah badan
yang terus menerus, dan diikuti oleh diare, nyeri
perut, anoreksia, dan muntah.
Virus kemudian mengambil alih sistem kekebalan dan sintesis protein dari sel yang
terinfeksi. • Pseudo-remisi (hari ke 7-8). Selama periode ini
penderita merasa sehat dengan konsumsi makanan
Fase C yang baik. Sebagian penderita dapat sembuh dalam
Kehadiran partikel virus dan kerusakan sel yang dihasilkan menyebabkan pelepasan periode ini dan selamat dari penyakit.
sitokin, yang berhubungan dengan demam dan peradangan.
4
12/01/2018
Ebola Ebola
DIAGNOSIS LABORATORIUM PENCEGAHAN
mengisolasi virus Teknik ELISA, juga digunakan Isolasi pasien infeksi Ebola dari pasien lainnya
untuk mendeteksi keberadaan
mendeteksi genom atau protein virus
antibodi terhadap virus ebola dalam Mengurangi penyebaran penyakit dari kera dan babi yang
mendeteksi keberadaan antibodi darah penderita pada tahap infeksi terinfeksi ke manusia.
spesifik dalam darah penderita. lanjut dan tahap pemulihan.
Menggunakan sarung tangan dan perlengkapan pelindung diri
Isolasi virus dapat dilakukan dengan sampel :
cara kultur sel, dan cara mendeteksi - darah yang lengkap, dalam hal ini standard precautions
RNA viral dapat dilakukan dengan - bilasan tenggorokan, Pemeriksaan virus harus dilakukan oleh tenaga yang dilatih
teknik polymerase chain reaction - urin,
khusus dan harus dilakukan dilaboratorium yang memiliki
(PCR). - semen, air mata,
peralatan yang memadai yaitu biosafety level 4.
- dan cairan tubuh lainnya serta kulit.
Ebola
PENGOBATAN DAFTAR PUSTAKA
Perawatan intensif di ruang isolasi khusus perlu Jayanegara, Andi Putra. 2016. Ebola Virus Disease –
dilakukan untuk penderita demam berdarah ebola. Sampai Masalah Diagnosis dan Tatalaksana. CDK- 243/vol.
saat ini belum ada terapi spesifik yang terbukti efektif, 43, no. 8.
sehingga prinsip penatalaksanaannya berupa terapi suportif. Rampengan, Novie. 2014. Infeksi Virus Ebola. Jurnal
Biomedik (JBM) – 138/vol. 6, no. 3.