Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ELEKTRONIKA DASAR

DIODA

DISUSUN OLEH

MALAHAYATI RAHAYU SULASTRI

E1Q 016 039

KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengingat bahwa semi konduktor sudah umum digunakan pada bahan komposisi
elektronika dan pengunaannya yang luas seperti pada IC, Transistor, Dioda, LED dan
sebagainya. Sehingga pada saat ini dibutuhkan tentang pengetahuan komposisi bahan dan
akibat dari komponen saat teraliri arus listrik dan tegangan. Para pembaca diharapkan
dapat mengerti tentang bahan penyusun semi konduktor sehingga tidak asing lagi tentang
percampuran bahan atau doping.
Pada makalah kali ini saya akan lebih terfokus untuk membahas tentang dioda.
Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan
searah (DC). Dioda menjadi sangat penting karena hampir semua peralatan elektronika
memerlukan sumber arus searah (DC).Dioda daya mempunyai spesifikasi yang sama
dengan dioda biasa pada umumnya, perbedaan yaitu dioda daya mempunyai kapasitas
daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun
kecepatan penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari semikonduktor ?
2. Apa saja bahan dari semikonduktor ?
3. Apa saja jenis-jenis dari konduktor ?
4. Apa saja prinsip dari semikonduktor ?
5. Apakah yang dimaksud dengan semikomduktor intrinsik dan ektrinsik ?
6. Bagaimana grafik hambatan dalam semikonduktor ?
7. Apakah pengertian dari dioda ?
8. Apa saja prinsip kerja dioda ?
9. Apa saja jenis-jenis dioda ?
10. Apa spesifikasi dioda ?

1
11. Apakah fungsi dari dioda ?
12. Apa karakteristik diode
13. Apa saja parameter-parameter dioda?
14. Bagaimana karekteristik arus dan tegangan dioda semikonduktor ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam tentang
semikonduktor dan dioda.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian semikonduktor

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada


di antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai
bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat
sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu,
namun pada temperatur, arus tertentu, tata cara tertentu dan persyaratan kerja
semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa
berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi
syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.

Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena


konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron).

2.2 Bahan semikonduktor


Bahan Semikonduktor (Semiconductor) adalah bahan penghantar listrik yang
tidak sebaik Konduktor (conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator (Isolator)
yang sama sekali tidak menghantarkan arus listrik. Pada dasarnya, kemampuan
menghantar listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan Insulator. Akan
tetapi, Semikonduktor berbeda dengan Resistor, karena Semikondukto dapat
menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai Konduktor jika diberikan arus listrik
tertentu, suhu tertentu dan juga tata cara atau persyaratan tertentu.

Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat


semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang
diperlukan. Proses produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal
3
dengan diameter antara empat hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan
sebagai silinder kemudian diiris menjadi wafer.

Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan


kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona.

Macam- macam Semi konduktor dan penggunannya.

Nama Semi konduktor Penggunaannya Barium

Titinate (Ba Ti) Thermistor (PTC)

Bismut Telurida (Bi2 Te3) Konvermasi thermoelektrik

Caldium Sulfida (Cds) Sel foto konduktif

Gallium Arsenida (Ga As) Dioda, Transistor, Laser,LED

Germaniun (Ge) Dioda, Transistor

Indium Antimonida (InSb) Magneto Resistor,Plezo Resitor

Indium Arsenida (In As ) Plezo Resistor

Silikon (Si) Dioda, Transistor,

IC Silikon Carbida (Si Cb ) Varistor

Germanium Silikon (Ge Si ) Pembangkitan Thermoelektrik

Selenium (Se) Rectifier

Aluminium Stibium(Al Sb) Dioda Penerangan

Gallium Phosphor (Ga P) Dioda Penerangan Indium

Phosphor (In P) Filter Infra Merah

Plumbun Suifur (Pb S) Foto Sel

Plumbun Selenium (Pb S ) Foto Sel

Indium Subium (In Sb ) Detektor Infra Merah, Filter Infra Merah

4
2.3 Jenis-jenis semikonduktor

Semikonduktor yang telah dilalui proses Doping yaitu Semikonduktor


yang Impurity (ketidakmurnian) atau Semikonduktor Ekstrinsik yang siap menjadi
Komponen Elektronika dapat dibedakan menjadi 2 Jenis yaitu :

1. N-type Semikonduktor

Dikatakan N-type karena Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya


(Charge Carrier) adalah terdiri dari Elektron. Elektron adalah bermuatan Negatif
sehingga disebut dengan Tipe Negatif atau N-type. Pada Semikonduktor yang
berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Arsenic atau
Antimony akan menjadikan Semikonduktor tersebut sebagai N-type
Semikonduktor. Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge Carrier dalam N-
type Semikonduktor yakni Elektron sebagai Majority Carrier dan Hole sebagai
Minority Carrier.

2. P-Type Semikonduktor

Dikatakan P-type karena Semikonduktor jenis ini kekurangan Elektron


atau disebut dengan “Hole”. Ketika pembawa muatannya adalah Hole maka
Semikonduktor tersebut merupakan Semikonduktor bermuatan Positif.
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan
menambahkan Indium akan menjadikan Semikondukter tersebut sebagai P-type
Semikonduktor.
2 (dua) pembawa muatan yang terdapat dalam P-type Semikonduktor adalah Hole
sebagai Majority Carrier dan Elektron sebagai Minority Carrier).

Komponen-komponen Elektronika Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari


Semikonduktor diantaranya adalah :

 Integrated Circuit
 Transistor

5
 Dioda

Komponen-komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor


merupakan komponen Elektronika yang sangat sensitif dengan ESD (Electro
Static Discharge). Oleh karena itu, perlu penanganan khusus dalam produksi
terhadap Komponen-komponen tersebut.

2.4 Prinsip dasar semikonduktor

Kata “Semikonduktor” sangat identik dengan peralatan Elektronika yang


kita pakai saat ini. Hampir setiap peralatan Eletronika canggih seperti
Handphone, Komputer, Televisi, Kamera bahkan Lampu penerang LED juga
merupakan hasil dari Teknologi Semikonduktor. Komponen-komponen penting
yang membentuk sebuah Peralatan Elektronika seperti Transistor, Dioda dan
Integrated Circuit (IC) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat bahan
semikonduktor. Oleh karena itu, bahan Semikonduktor memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap perkembangan Teknologi Elektronika.

2.5 Semi Konduktor Intrinsik dan Ekstrinsik.

1. Semi Konduktor Intrinsik.

Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasai celah energi
dan hal ini menyebabkan terjadinya semi konduksi. Pada semi konduktor
intrinsik, konduksi tersebut oleh disebabkan oleh proses intrinsik dari bahan
adanya pengaruh tambahan. Kristal- kristal Si dan Ge murni adalah semi
konduktor instrinsik. Elektron-elektron yang dikeluarkan dari bagian teratas
bagian pita valensi ke bagian pita thermal adalah penyebab konduksi.
Banyaknya elektron yang terkuat untuk bergerak celah energi dapat dihitung
dengan distribusi kemungkinan Fermi-Dirac sebagai berikut: P (E) = 1 / (1 +
e) (E –EF)/ KT . . . . . . . . . . (11- 1) Dimana : Ef adalah tingkat Fermi K adalah
konstanta Boltzman sebesar 8, 64 .10-5 E- EF adalah sama dengan Eg/ 2 Eg
adalah besaran energi thermal KT pada suhu kamar (0, 026 e V) Karena nilai 1

6
pada penyebut dapat diabaikan. Karena perpindahan elektron- elektron dari
pita valensi, maka pada pita valensi terjadi lubang di setiap tempat yang
ditinggalkan elektron tersebut.Suatu semi konduktor intrinsik mempunyai pita
lubang yang sama dengan pita valensi dsan elektron pada pita konduksi. Pada
pemakaian, elektron yang lari ke pita valensi, misalnya karena panas dapat
dipercepat menggunakan keadaan kosong yang memungkinkan pada pita
konduksi. Pada waktu yang Sama lubang- lubang pada pita valensi juga
bergerak tetapi berlawanan arah dengan gerakan elektron. Konduktivitas dari
semi konduktor intrinsik tergantung konsentrasi muatan pembawa tersebut
yaitu ne dan NH.

2. Semikonduktor Ektrinsik

Pada semi konduktor ekstrinsik, konduksi dapat dilakukan setelah


adanya penyuntikan bahan penambahan atau pengotoran dari luar. Proses
penyuntikan bahan tersebut disebut dengan doping. Penambahan bahan
tersebut kepada semi konduktor murni akan meningkatkan konduktivitas semi
konduktor. Hal ini membawa akibat konstanta dielektrik dari Kristal dari
perhitungan orbital dan radius orbit elektron menjadi sangat besar kira –kira 80
A0 dibandingkan 0, 5 A0 dari orbit hydrogen. Ini dapat diartikan bahwa
elektron ke- 5 tersebut bebas dari tingkat energinya berdekatan dengan pita
konduksi lebih cepat terlaksan dari pada pita eksistansi.

Dari pita valensi kristal Si.Atom P dinamakan mendonorkan


elektronnya pada semi konduktor. Tingkat energy dari elektron ke- 5
dinamakan tingkat donor. Semi konduktor yang didonorkan dari elemen-
elemen pada nomor kolom 4 (mendonorkan muatan negatif) disebut semi
konduktor tipe n.

7
2.6 Grafik Hambatan Semikonduktor

Sumber : Google.com

2.7 Pengertian dioda

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata


dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda adalah piranti
elektronik yang hanya dapat melewatkan arus atau tegangan dalam satu arah saja,
dimana dioda merupakan jenis vacuum tube yang memiliki dua buah elektroda
(terminal). Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik,
yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC)
menjadi arus atau tegangan searah (DC). Dioda jenis vacuum tube pertama kali
diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming
(1849-1945) pada tahun 1904.

Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang


digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah
gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan
elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole.
Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada
dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
8
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah
mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P
dihubungkan dengan negatif baterai atau sumber, maka elektron akan berpindah
ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan
electron.
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah
mengalir dari sisi P ke sisi N.

2.8 Prinsip kerja dioda


Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut
agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja,
yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah atau bias maju (forward bias). Karena
di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p
dan semi konduktor type-n bertemu. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka
yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC.
Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja
antara lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier),
penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper),
rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron
melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron
menjangkau plate.
9
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus
listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus
listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai
penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak
digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

2.9 Jenis-Jenis Dioda

Jenis-Jenis Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari Light


Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya) yang biasa disingkat LED, Diode Photo
(Dioda Cahaya), Diode Varactor (Dioda Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda
Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode Zener yang biasa disebut juga sebagai
Voltage Regulation Diode. Semua jenis dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-
beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri. Dioda disempurnakan oleh
William Henry Eccles pada tahun 1919 dan mulai memperkenalkan istilah diode
yang artinya dua jalur tersebut, walaupun sebelumnya sudah ada dioda kristal
(semikonduktor) yang dikembangkan oleh peneliti asal Jerman yaitu Karl
Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda termionik pada tahun 1873 yang
dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic Gutherie.

1. Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya)

Dioda yang sering disingkat LED ini merupakan salah satu piranti
elektronik yang menggabungkan dua unsur yaitu optik dan elektronik yang disebut
juga sebagai Opteolotronic.dengan masing-masing elektrodanya berupa anoda (+)
dan katroda (-), dioda jenis ini dikategorikan berdasarkan arah bias dan diameter
cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.

10
2. Diode Photo (Dioda Cahaya)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang bekerja
pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang
dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar
silikon dan geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm, pita
data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux
Meter).

3. Diode Varactor (Dioda Kapasitas)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki
kapasitas yang dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang
diberikan kepada dioda ini, contohnya jika tegangan yang diberikan besar, maka
kapasitasnya akan menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang
rendah akan semakin besar kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse.
Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan
pesawat penerima radio.

4. Diode Rectifier (Dioda Penyearah)

Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang
diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga
menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan kapasitas tegangan yang dimiliki.

5. Diode Zener

Dioda jenis ini merupakan dioda yang memiliki kegunaan sebagai


penyelaras tegangan baik yang diterima maupun yang dikeluarkan, sesuai dengan
kapasitas dari dioda tersebut, contohnya jika dioda tersebut memiliki kapasitas 5,1
V, maka jika tegangan yang diterima lebih besar dari kapasitasnya, maka tegangan
yang dihasilkan akan tetap 5,1 tetapi jika tegangan yang diterima lebih kecil dari
kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini tetap mengeluarkan tegangan sesuai dengan
inputnya.

11
2.10 Spesifikasi Dioda

Agar dapat memilih dioda sesuai dengan keperluan, orang harus tahu
spesifikasi yang diberikan oleh pabrik dalam lembar data. Beberapa spesifikasi
yang penting antara lain : tegangan puncak, arus maju rata- rata, arus sentakan
maju, tegangan maju maksimum, tegangan maju, arus balik, disipasi daya dan
waktu pulih balik. Disamping itu dioda harus dicek apakah rusak atau tidak. Cara
pengecekan dapat dengan menggunakan multitester yang selektornya diletakkan
pada posisi ohm meter. Maka pada arah maju (prasikap maju) tahanannya akan
kecil, pada umumnya < 100Ω. Sedang pada arah balik (prasikap balik) tahanannya
> 5000Ω. Perlu diingat bahwa colok + pada multitester justru terhubung dengan
kutub – baterei, sedang colok – pada multitester justru terhubung dengan kutub +
baterei. Jika hasil pengukuran menunjukkan :

1. Kedua tahanannya (tahanan maju dan balik) sangat besar, maka dioda telah
putus.

2. Kedua tahanannya sangat kecil, maka dioda terhubung singkat.

3. Pada satu arah (forward bias) tahanannya kecil dan pada arah yang lain
(reverse biased) tahanannya besar, maka dioda baik.

2.11 Fungsi Dioda

Fungsi Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika. Karena dioda


adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N. Selain itu,
masih banyak lagi fungsi diodalainnya, sebagai berikut :

1. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.


2. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
3. Sebagai pengaman atau sekering.

Telah kita ketahui bersama bahwa pada dioda terdapat dua kutub, yaitu anoda
yang bermuatan positif dan katoda yang bermuatan negatif. Pada pembahasan ini
saya akan menggunakan aliran listrik sebagai bahan peninjauan. Aliran listrik
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif, sedangkan aliran elektron mengalir
12
dari kutub negatif ke kutub positif. Jika ujung anoda kita hubungkan pada bagian
positif power supply dan ujung katoda kita hubungkan ke bagian negatif power
supply maka sesuai hukumnya, jika dua muatan yang sama bertemu maka akan
saling tolak menolak. Demikian juga yang terjadi pada muatan-muatan pada
dioda. Muatan positif pada dioda saling menolak dengan muatan positif dari
baterai. Namun karena muatan positif baterai lebih besar maka muatan positif
anoda akan terdorong dan akan menembus lapisan deplation layer sehingga
melewati katoda. Akhirnya listrik pun mengalir melewati dioda. Kondisi dimana
bagian anoda terhubung dengan kutub positif dan katoda dihubungkan dengan
kutub negatif disebut Forward Bias.

Sekarang jika kondisi di atas kita balik, yaitu anoda kita hubungkan dengan
kutub negatif power supply dan katoda kita hubungkan dengan kutub positif
power supply apa yang akan terjadi ? Jika dua muatan yang berbeda kutubnya
bertemu maka keduanya akan tarik menarik. Hal inilah yang terjadi pada dioda.
Ketika anoda yang bermuatan positif bertemu dengan kutub negatif power supply
maka keduanya akan tarik menarik sehingga lapisan deplation layer dioda menjadi
lebih besar. Karena besarnya lapisan ini maka arus listrik dari kutub positif power
supply tidak bisa mengalir melalui dioda. Kondisi dimana anoda terhubung
dengan kutub negatif dan katoda terhubung dengan kutub positif power supply
disebut Reverse Bias.

Demikianlah alasan mengapa dioda sering disebut sebagai penyearah arus. Dia
hanya akan melalukan arus pada satu arah, yaitu dari anoda ke katoda. Jika arus
dialirkan pada arah yang berlawanan maka arus tersebut akan tertahan.

2.12 Karakteristik dioda

Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh hubungan antara arus yang


lewat dengan beda potensian ujung-ujungnya. Karakteristik dioda pada umumnya
diberikan oleh pabrik, tetapi dapat juga diselidiki sendiri dengan rangkaian seperti
gambar IV-6. Gambar IV-6 Rangkaian untuk menyelidiki karakteristik dioda
13
Dengan memvariasi potensio P dan mencatat V dan I kemudian menggambarkan
dalam grafik, maka diperoleh kurve karakteristik dioda (karakteristik statis). Pada
umumnya hasilnya adalah seperti pada gambar IV-7. Tegangan ini sesuai dengan
tegangan penghalang pada sambungan P-N, dan disebut tegangan patah atau
tegangan lutut (cut in voltage atau knee voltage).

Sumber : Google.com

Gambar grafik karakteristik dioda

14
Sumber : Google.com

2. 13 Parameter-parameter dioda

Beberapa parameter dioda yang penting antara lain :

1) Tahanan Bulk (TB) Adalah jumlah tahanan bahan semikonduktor tipe P dan N
yang digunakan untuk membuat dioda TB = TP + TN IV.

2) Tahanan Sambungan Harganya untuk sambungan dengan prasikap maju


tergantung pada arus DC maju. rJ = F I 25mV untuk Ge IV.3 = F I 50mV untuk Si
IV.4

3) Tahanan Dinamik atau AC rac = rd = rB + rj IV.5 untuk IF >> maka rj dapat


diabaikan sehingga rac = rB. Sebaliknya untuk IF << maka rB dapat diabaikan
terhadap rj sehingga Rac = rj

4) Penurunan Tegangan Maju Diberikan dengan hubungan : Penurunan tegangan


maju = arus dc maju disipasi daya IV.6

15
5) Arus Jenuh Balik (IO) Telah dibicarakan dimuka.

6) Tegangan Dadal Balik (VBR) Telah dibicarakan dimuka.

7) Tahanan DC balik (RR) RR = arus balik tegangan balik.

2. 14 Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Semikonduktor

Kalau anoda (bahan jenis p) dari diode dihubungkan dengan kutub positif
baterai, sedangkan katodanya (bahan n) dihubungkan dengan kutub negative
baterai maka arus listrik mengalir lewat dioda; arus dari kutub (+) baterai lewta
anoda, lewat katoda dan kembali ke kutub negatif baterai. Sebaliknya jika anoda
dihubumgkan dengan kutub negatif baterai dan katoda dihubungkan dengan kutub
positif baterai maka tidak akan ada arus yang mengalir.

Sumber : Google.com

Gambar Karakteristik arus – tegangan sebuah dioda silikon

16
Sumber : Google.com

Gambar Hubungan arus – tegangan sebuah dioda dengan sebagian skala


diperbesar dan sebagian lainnya diperkecil.

Gambar Pengaruh suhu pada karakteristik arus – tegangan pada dioda di daerah
forward bias.
17
Gambar Karakteristik i – v dioda pada daerah breakdown.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada


diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah (mendekati 00 K), namun pada temperatur ruangan
(sekitar 300 K ) besifat sebagai konduktor

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Dioda


adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan
kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga
membentuk Hole. Hole inilah yang berfungsi menghntar muatan.Cara kerja dioda
dapat kita lihat dari simbolnya. Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai
anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).

3.2 Saran
18
Kegunaan bahan semikonduktor dan doping sangatlah penting dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dalam dunia medis saja yang membutuhkan
bahan semikonduktor, akan tetapi sanggatlah penting juga dalam elektronika,
karena bahan semikonduktor (misalnya silikon dan germanium), hanya
memerlukan sedikit saja bahan doping atau campuran untuk mengubah bahan
semikonduktor agar dapat dipergunakan begitupun juga dengan bahan doping
sangat digunakan dalam sehari-hari. Oleh karena itu, mari kita sebagai mahasiswa
kejuruan fisika mempelajari kehebatan-kehebatan bahan semikonduktor dan bahan
doping, mungkin kita nanti bisa menciptakan alat dari bahan tersebut dan berguna
dalam elektronika.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/7570664/SEMIKONDUKTOR

https://id.wikipwdia.org/wiki/Semikonduktor

https://www.eldas/makalah -semikonduktor_8.html

19

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Eldas
    Makalah Eldas
    Dokumen22 halaman
    Makalah Eldas
    Malahayati Rahayu Sulastri
    Belum ada peringkat
  • Acara V
    Acara V
    Dokumen13 halaman
    Acara V
    Malahayati Rahayu Sulastri
    Belum ada peringkat
  • Acara V
    Acara V
    Dokumen8 halaman
    Acara V
    Malahayati Rahayu Sulastri
    Belum ada peringkat
  • Acara V
    Acara V
    Dokumen8 halaman
    Acara V
    Malahayati Rahayu Sulastri
    Belum ada peringkat
  • Acara V
    Acara V
    Dokumen8 halaman
    Acara V
    Malahayati Rahayu Sulastri
    Belum ada peringkat