Anda di halaman 1dari 44

BAB III

HASIL PENGKAJIAN

A. INPUT
1. Profil RS PKU Muhammadiyah Sruweng
a. Sejarah berdirinya Rumah Sakit
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng merupakan Amal
Usaha Bidang Kesehatan yang bernaung di bawah Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Sruweng yang dapat berfungsi sebagaisubyek dan
obyek hukum. Oleh karena itu perlu diantisipasi dengan adanya
kejelasan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak yang
berkepentingan dalam Pimpinan Rumah Sakit, yang akan diatur
dalam Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws).
Rumah sakit yang tenaganya multi disiplin dan tidak menutup
kemungkinan adanya konflik antar pihak yang berkepentingan, baik
antara konsumen dengan pemberi pelayanan maupun antara pemilik
dengan Pimpinan atau Pimpinan dengan stafnya.
Peraturan Internal Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk
aturan tertulis yang berlaku khusus di suatu rumah sakit dengan
yujuan untuk memperjelas fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang
setiap stakeholder serta melindungi semua pihak yang terkait secara
baik dan benar berdasarkan rasa keadilan.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum
akhir-akhir ini, menyebabkan banyak tuntutan hukum terhadap
rumah sakit sehingga perlu ditetapkan adanya Peraturan Internal
Rumah Sakit sebagai aturan tertulis di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Sruweng yang akan menjadi acuan tertulis yang
sangat penting dan berfungsi sebagai dasar dalam menyusun
peraturan operasional sehari-hari.

1
2

Dalam rangka ikut membantu program pemerintah dalam


meningkatkan kesehatan masyarakat, sesuai dengan tujuan awal
berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah (QS Al Ma’un), Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Sruweng mendirikan sebuah Balai
Pengobatan di wilayah Kecamatan Sruweng.
Jika kita tengok ke belakang, dahulu RS PKU Muhammadiyah
Sruweng merupakan sebuah BPRB yang menempati tanah wakaf
Muhammadiyah dari Bapak H. Chamdani dan Bapak H. Muflich.
Pada awal berdiri, rumah sakit ini hanyalah berbentuk BPRB
yang dikelola oleh seorang perawat dan seorang bidan (Hj.
Nurhidayati). Dengan peralatan dan daya dukung yang masih sangat
sederhana, BPRB PKU Muhammadiyah Sruweng , terus
menunjukan komitmennya membantu dan melayani masyarakat.
Semangat dan kerja keras yang dilakukan seluruh tokoh
Muhammadiyah saat itu diantaranya H. Muflich, H. Wachidun, H.
Sumngani, H. Muhasim, H. Oemar Syahid, H. Dalidjo, serta aktifitis
Muhammadiyah saat itu H. Sunaryo, H. Haryono, Hj. Khayatun
Mas’udi, H. Mashudi BA semakin menuai keberhasilan. Hal ini
dibuktikan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat.
Dengan tenaga yang masih sangat terbatas dan peralatan yang
masih sangat sederhana Tanggal 5 Mei 1985, BPRB PKU
Muhammadiyah Sruweng diresmikan oleh Bupati H. MC. Tohir.
Momentum peresmian inilah yang selanjutnya memacu tokoh
Muhammadiyah Sruweng terus meningkatkan perannya. Saat dr. H.
Chairon menjabat sebagai Direktur mendapat izin resmi dari Bupati
berdasarkan SK No.503/530/006/RB/1993.
Perjalanan waktu kemudian pada 1997, diangkatlah dr. HM.
Chanifudin menjadi Direktur. Dibawah kepemimpinannya dengan
mengumpulkan infaq dan jariyah dari warga Muhammadiyah
Sruweng dan dimotori oleh tokoh Muhammadiyah Hj. Khayatun
Mas’udi, H. Mashudi BA, H. Haryono, H.Sunaryo, H. Masyhari,

STIKES Muhammadiyah Gombong


3

BA, mulai awal tahun 1998 berhasil membangun gedung perawatan


pasien berlantai 2 dengan kapasitas 10 kamar, dan kemudian pada
tahun 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa tengah No.
45/1406.09/2000/1.1 mendapat izin semntara Penyelenggaraan
Sarana Pelayanan Kesehatan kepada RSPKU MUHAMMADIYAH
SRUWENG dalam bentuk sarana kesehatan “Rumah Sakit Umum
Pratama”.
Berkembangnya zaman menuntut sebuah badan usaha untuk
berkembang, hal ini juga dialami oleh RS PKU
MUHAMMADIYAH SRUWENGyaitu dengan izin Uji Coba
Penyelenggaraan Rumah Sakit sebagai persyaratan persiapan izin
tetap Rumah sakit dari Depkes RI dengan nomor :
YM.02.04.3.5.300. yang merupakan syarat untuk mendapatkan ijin
tetap.
Setelah melalui usaha dan kerja keras dan disurvey Tim dari
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Alhamdulillah pada tanggal
12 Mei 2007 telah turun surat Pemberian Izin Penyelenggaraan
Rumah Sakit (Tetap) untuk jangka waktu 5 tahun dengan nomor :
YM.02.04.3.5.2816.
Tidak berpuas diri, RS PKU MUHAMMADIYAH
SRUWENG terus melangkah maju, untuk mempersiapkan diri agar
mendapatkan sertifikat akreditasi. Setelah dibentuk Tim Akreditasi
yang diketuai oleh dr. HM. Chanifudin, MH.Kes, dan melalui proses
yang panjang akhirnya berhasil mendapatkan sertifikat Akreditasi
Penuh Tingkat Dasar, dengan Nomor : YM.01.10./111/4048/2010
pada tanggal 30 Juli 2010.
Pada tahun 2012, Sertifikat Penetapan Kelas RS
Muhammadiyah Sruweng (Tipe C), Kemenkes No. HK.
03.05/I/559/12. Sertifikat Akreditasi 5 Pelayanan, berlaku 30 Juli
2010 – 30 Juli 2013, Kemenkes No. YM. 01.10/III/4048/10 (Penuh
Tingkat Dasar). Persiapan Akreditasi versi JCI.

STIKES Muhammadiyah Gombong


4

Izin Operasional Tetap tanggal 21 Mei 2017 – 20 Mei 2022,


Keputusan Bupati Kebumen No. 503/02/KEP/2017. Pada tanggal 23-
25 Januari 2017, dilakukan survey akreditasi Versi JCI 2012, dan
mendapatkan Sertifikat Akreditasi versi JCI, berlaku Januari 2017 –
Januari 2020, Komisi Akreditasi Rumah Sakit No. : KARS-
SERT/613/II/2017 (Lulus Paripurna).
b. Landasan Berdirinya Rumah Sakit
1) Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2) Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
631/MENKES/SK/IV/2005 tentang Hospital Bylaws SK PP
Muhammadiyah No. : 154/I.0/B/2005 tentang Pemberian Izin
Untuk Mentanfiz Pedoman Penyelelenggaraan Dan Pengelolaan
Amal Usaha Muhammadiyah / Aisyiyah Bidang Kesehatan.
4) SK Bupati Kebumen No. : 503/530/006/RB/1993 tetang Ijin
Resmi BP/RB PKU Muhammadiyah Sruweng.
5) SK Gubernur Jawa Tengah No. : 45/1406.09/2000/1.1 tentang
Ijin Sementara Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Pratama.
6) SK Ijin Depkes No. : YM.02.04.3.5.300 Tentang Ijin Uji Coba
Penyelenggaraan rumah Sakit.
7) SK Ijin Depkes No. : YM.02.04.3.5.2816 Tentang Ijin Tetap
Penyelenggaraan Rumah Sakit.
8) SK. Ijin Depkes No. : 503/438/KEP/2012 Tentang Pelenggaraan
Rumah Sakit
9) SK Depkes No. : HK.03.05/I/559/12 Tentang Penetapan Kelas
Tipe C Rumah Sakit
c. Identitas Perusahaan
Nama : RS PKU Muhammadiyah Sruweng

STIKES Muhammadiyah Gombong


5

Rumah Sakit Ini Berdiri : 5 Mei 1985


Tempat Kedudukan : Jalan Raya Sruweng No. 05
Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Kode Pos 54362.
d. Status Kepemilikan
Pemilik : Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Penyelenggara : Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Sruweng
No. Izin / Akreditasi : KARS-SERT/613/II/2017
LULUS TINGKAT PARIPURNA
Tipe RumahSakit : Rumah Sakit Madya ( Tipe C )
Nama Direktur : dr. H. Hasan Bayuni
No. NPWP : 01.875.095.0-523.000
Alamat : Jl. Raya Sruweng No.05
SruwengKebumen
e. Asas dan Keyakinan
Asas dan Keyakinan Rumah Sakit adalah :
Semangat fastabiqulkhairat ( berlomba-lombalah di dalam mencari
kebaikan ) dan berdasarkan : Ta’awanuu’ala al-birri wa at-taqwa” (
bertolong-tolonglah di dalam kebaikan dan taqwa ) serta peduli
terhadap kaum Dhuafa dalam bidang kesehatan.
f. Falsafah
Falsafah RS PKU Muhammadiyah Sruweng adalah:
1) Sarana dakwah Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah
2) Amal Usaha Muhammdiyah bidang kesehatan berbasis social
profit oriented
g. Visi
Rumah Sakit PKU Muhammdiyah Sruweng menjadi Rumah Sakit
Pilihan Utama di Kebumen yang memberikan pelayanan prima dan
Islami dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

STIKES Muhammadiyah Gombong


6

h. Misi
1) Mengembangkan pelayanan kesehatan yang komprehensif baik
fisik, jiwa, maupun spiritual untuk mewujudkan pelayanan
prima
2) Meningkatkan Sumber Daya Insani yang kompeten dan Islami
3) Mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan
i. Tujuan
Terwujudnya RS PKU Muhammadiyah Sruweng sebagai rumah
sakit pilihan utama di Kebumen melalui pelayanan kesehatan yang
komprehensif baik fisik, jiwa maupun spiritual, untuk mewujudkan
pelayanan prima sesuai kebutuhan pasien, yang didukung dengan
Sumber Daya Insani yang kompeten dan Islami guna terwujudnya
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
j. Motto
Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami
k. Lambang dan Logo
Lambang Amal Usaha Kesehatan menggunakan lambang
Muhammadiyah
Logo Amal Usaha Kesehatan mencerminkan identitas persyarikatan
dan nilai-nilai yang dikembangkan di Amal Usaha Kesehatan
Ketentuan sebagaimana pada ayat satu ( 1 ) dan ayat ( 2 ) diatur
dengan ketentuan majelis
Keterangan Lambang dan Logo:
1) Bentuk Lambang
Lambang RS PKU Muhammadiyah Sruweng berbentuk
matahari yang memancarkan dua belas sinar yang mengarah ke
segala penjuru dengan sinarnya yang kuning bercahaya. Di
tengah-tengah matahari terdapat tulisan dengan huruf Arab :
Muhammadiyah. Pada lingkaran yang mengelilingi tulisan huruf
Arab bertuliskan RS PKU Muhammadiyah pada lingkaran

STIKES Muhammadiyah Gombong


7

sebelah atas dan pada lingkaran bagian bawah tertulis Sruweng.


Seluruh Gambar matahari dengan atributnya berwarna kuning
dan terletak di atas warna biru. Lingkaran sebelah kanan
berwarna hijau dan sebelah kiri berwarna kuning.
2) Arti Lambang
a) Matahari dengan 12 sinar melambangkan symbol pemilik
yaitu Persyarikatan Muhammadiyah. RS PKU
Muhammadiyah Sruweng sebagai amal usaha
Muhammadiyah kesehatan yang diharapkan dapat menjadi
sarana dakwah Islam.
b) Bulan Sabit merupakan lambing kesehatan dari dunia Islam.
c) Ditengah matahari bersinar bertuliskan huruf Arab
Muhammadiyah yang merupakan nama pendiri rumah sakit.
d) Tulisan melingkar dilingkaran atas Bulan Sabit
menunjukkan nama rumah sakit dan nama kota tempat
berada.
e) Warna kuning melambangkan ketabahan dan keteguhan.
f) Warna biru yang menjadi warna dasar melambangkan
keagungan.
g) Warna hijau melambangkan kedamaian, keadilan dan
kejujuran.
l. Ruang Perawatan Pasien
NO NAMA RUANG KLASIFIKASI JUMLAH
PERAWATAN KELAS TT
1. AR. Fakhrudin VVIP, VIP, I 19

2. Aisyah II 12

3. Salamah II, III 8

4. Chamdani A II, III, khusus 24

6. Chamdani B III 20

STIKES Muhammadiyah Gombong


8

7. Ahmad Dahlan III 24

8. ICU Khusus 7

TOTAL 114

2. Profil Ruang Chamdani AR. B


Ruang Chamdani AR. B merupakan ruang rawat inap kelas 3, yang
dipimpin oleh satu Asisten Manajer (kepala ruang), 2 orang PPJA
(Perawat Penanggung Jawab Asuhan), dan 12PA (Perawat Associate).
Ruang Chamdani AR. Bterdiri dari 4 ruang pasien, dimana setiap ruang
diisi 5 tempat tidur, kapasitas total tempat tidur (TT) sebanyak 20 tempat
tidur. Selain itu ruang rawat Chamdani AR. B juga memiliki ruang nurse
station, 1 kamar mandi perawat, 1 ruang racik obat, 2 ruang gudang
dengan nomor ekstensi 166.

STIKES Muhammadiyah Gombong


9

Struktur Organisasi Ruang Chamdani AR. B

Direktur
dr. H. Hasan Bayuni

Wadir Pelayanan
dan Penunjang
Sutrisno, AMK

Manajer RI & RJ Manajer


Juliyanto, AMK Keperawatan

Asisten Manajer
Sutrisno, AMK

PPJA PPJA
Sutrisno, AMK Budi Setyowati, AMK

1. Ning Fajri, AMK 1. Catur Puspita, AMK


2. Priyo Sudarmaji, AMK 2. Rina Kurniyatun, S.Kep.Ns
3. Trialam Ningtyas, AMK 3. Ary Sulistiorini, AMK
B.
4. Subjek
Desi Studi Kasus
Nurhikmawati, AMK 4. Zuhrotun Maulida, AMK
5. Hanum, AMK 5. Siti Aminah, AMK
6. Eka Listina, S.Kep.Ns 6. Sisca Usdaeni, AMK

STIKES Muhammadiyah Gombong


10

3. Gambaran Sistem Manajemen di Ruang Chamdani AR. B


Pengkajian sistem manajemen di Ruang Chamdani AR. B
dilakukan dengan analisasituasi ruangan pada tanggal 12-16 November
2018 melalui metode :
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Asisten Manajer Ruang Chamdani
AR. B, 1 PPJA, CI ruangan dan beberapa perawat pelaksana.
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh kelompok manajemen pada shift pagi dan
sore yang meliputi observasi situasi dan kondisi ruangan, pelayanan
asuhan keperawatan, penyediaan sarana dan prasarana, sistem kerja,
dan komunikasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Setelah dilakukan wawancara dan observasi, data ditabulasi dan
dianalisa, dengan hasil sebagai berikut :
a. Sumber Daya Insani (Man)
1) Distribusi tenaga kerja
Tabel tenaga keperawatan di Ruang Chamdani B (lampiran 1)
a) Berdasarkan pendidikan

Pendidikan
13.3

86.7

D3 Ners

Pendidikan D3 masih mendominasi tenaga keperawatan di


Ruang Chamdani B yaitu 13 orang dengan prosentase
86,7%, sedangkan pendidikan Ners baru 2 orang dengan
prosentase 13,3%

STIKES Muhammadiyah Gombong


11

b) Berdasarkan status kepegawaian

Status Kepegawaian

26.7

73.3

Tetap Tidak Tetap

Tenaga keperawatan di Ruang Chamdani AR. B mayoritas


sudah status kepegawaian tetap yaitu 11 orang dengan
prosentase 73%. Pegawai tidak tetap sebanyak 4 orang
dengan prosentase 27%.
c) Berdasarkan usia

Jumlah

6
5
4
Axis Title

3
2
1
0
25-30 31-35 36-40
Jumlah 5 6 4

Tenaga keperawatan Ruang Chamdani AR. B masih dalam


usia produktif, dimana usia terbanyak rentang 31-35 tahun.

STIKES Muhammadiyah Gombong


12

d) Berdasarkan jenjang karir

Jenjang Karir

9.0
8.0
7.0
6.0

Axis Title
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
PK 1 PK II PK III
4.0 9 2.0

Dari data jengjang karir tenaga keperawatan, jumlah


terbanyak PK II yaitu 9 orang dengan prosentase 60%.
Jenjang PK III sebanyak 2 orang, dan PK I sebanyak 4
orang.
2) Jumlah tenaga keperawatan
Penghitungan tenaga keperawatan menggunakan rumus Gillies
tahun 2005 dengan BOR 72% :
A : jam ketergantungan pasien (3,4)
B : jumlah TT x BOR (20 x 70%)
C : jumlah cuti dan hari libur dalam setahun (70)
= A x B x 365 + 25%
(365-C) x jam kerja/hari
= 3,4 x (20x 72%) x 365 + 25%
(365-70) x 7
= 12,5
Jumlah kebutuhan tenaga di Ruang Chamdani AR. B = 13 + 1
Asisten Manajer = 14 perawat. Untuk antisipasi tenaga
keperawatan untuk cuti (melahirkan, sakit, dll) ditambah 1
orang, Jadi tenaga yang dibutuhkan di Ruang Chamdani AR. B
15 orang.

STIKES Muhammadiyah Gombong


13

3) Distribusi 10 besar penyakit


Distribusi Jumlah Pasien di Ruang Chamdani AR. B
Bulan Mei-Oktober 2018
No Diagnosa Kode Jumlah Prosentase
1 SNH I63.9 25 13,5%
2 Thypoid Fever A01.0 23 12,4%
3 Hypertensi I10 22 11,9%
4 Febris R50.9 22 11,9%
5 CHF I50.0 19 10,3%
6 Vertigo H81.3 16 8,6%
7 GEA A09.9 15 8,1%
8 CKR S06.0 15 8,1%
9 Dyspepsis K30 15 8,1%
10 HILD K40.9 13 7,0%
Total 185 100,0%

b. Metode
1) Metode asuhan keperawatan
Berdasarkan wawancara dengan asisten manajer Ruang
Chamdani AR. B, metode asuhan keperawatan yang
dipergunakan adalah metode perawatan moduler. Setiap perawat
penanggung jawab asuhan (PPJA) memiliki 6 orang
perawatahli/ perawat pelaksanadengan tanggung jawab 10 orang
pasien. PPJA terdiri dari 2 orang, sehingga memerlukan
penanggung jawab disetiap shiftnya.
2) Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan berisikan judul diagnosa
keperawatan, definisi, batasan karakteristik, faktor yang
berhubungan, NOC dan NIC sesuai dengan literatur NANDA-I
2018-2020, NOC, dan NIC.

STIKES Muhammadiyah Gombong


14

Daftar SAK RS PKU Muhammadiyah Sruweng :


No Judul Nomor Tanggal
Terbit
1 Nyeri akut 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
/2018
2 Ketidakefektifan pola nafas 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
/2018
3 Ansietas 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
/2018
4 Hipertermi 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
/2018
5 Risiko Infeksi 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
/2018
6 Ketidakefektifan bersihan jalan 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
nafas /2018
7 Mual 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
/2018
8 Intoleransi aktifitas 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
/2018
9 Ketidakseimbangan nutrisi : 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
kurang dari kebutuhan tubuh /2018
10 Ketidakefektifan perfusi jaringan 001/SAK/ KEP /X 03-10-2018
perifer /2018

3) Standar prosedur operasional (SPO) Keperawatan


Pada area keperawatan, terdapat 110 SPO yang diterbitkan pada
25 Juni 2015, kemudian pada Bulan Desember 2015
ditambahkan SPO keperawatan (daftar SPO terlampir). SPO
yang berlaku saat ini sedang dalam proses revisi disesuaikan
dengan standar yang terbaru.

STIKES Muhammadiyah Gombong


15

c. Material
Pengadaan barang logistik di ruang Chamdani AR. B
ditanggungjawabi oleh 1 orang perawat. Barang logistik yang
termasuk barang rutin (misalnya : blangko RM, ATK) akan
disampaikan kepada asisten manajer, kemudian diajukan kepada
bagian logistik. Jika persediaan habis, maka penanggung jawab
peralatan akan mendaftarkannya dan melaporkan kepada asisten
manajer. Untuk barang yang tidak termasuk pengeluaran rutin,
dibuat pengajuan barang khusus (misal : tensimeter, timbangan).
Selain bertanggung jawab pada pengadaan barang logistik,
perawat juga bertanggung jawab untuk melakukan inventarisasi
peralatan yang ada di ruangan tersebut. Setiap bulan Tim
Inventarisasi akan mengecek keberadaan barang di masing-masing
ruang. Pengadaan peralatan didasarkan pada Permenkes No. 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perjinan Rumah Sakit (Tipe C).
Berikut ini daftar peralatan yang ada di Ruang Chamdni AR. B :
No Nama Alat Jumlah

1 Tensimeter 3

2 Stetoskop 3

3 Set irrigator 1

4 Sterilisator -

5 Oksigen kecil 1

6 Slym zuiker (suction) 1

7 Pispot 6

8 Urinal 6

9 Termometer 2

10 Standar infuse 20

STIKES Muhammadiyah Gombong


16

11 Timbangan BB 1

12 Bak instrumen 3

13 Nebulizer 1

14 Ambubag 1

15 Troli emergency 1

16 Box spil kit 1

17 EKG 1

Daftar alat tenun Ruang Chamdani AR. B


No Nama barang Jumlah

1 Sprei 50

2 Baju operasi pasien 5

3 Selimut biasa 50

4 Sarung bantal
50
5 Steek laken
50
6 Perlak
50
7 Penutup jenazah
1

STIKES Muhammadiyah Gombong


17

B. PROSES
1. Berdasarkan uraian tugas
a. Asisten Manajer
Tugas Asisten Manajer dalam Sistem Asuhan Keperawatan
Ruang Chmdani AR. B

No Tugas Asisten Manajer Keperawatan Pelaksanaan


Merencanakan jumlah dan kategori tenaga 1
1
perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan
Merencanakan jumlah, jenis peralatan 1
2
keperawatan yang di perlukan sesuai kebutuhan
Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga 1
3 perawatan dan tenaga lain, sesuai kebutuhan
dan ketentuan / peraturan yang berlaku
Mengadakan. pertemuan berkala (1 bulan 1
sekali) atau sewaktu-waktu jika diperlukan
4
dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain
yang berada di wilayah tanggung jawabnya
Memberi pengarahan dan motivasi kepada 1
tenaga keperawatan untuk melaksanakan
5
Asuhan Keperawatan sesuai dengan ketentuan /
standar
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan 0
6
inventarisasi peralatan
Menciptakan suasana kerja yang menunjang 1
7
hubungan interpersonal
Melakukan koordinasi pelaksanaan tugas staf 1
sehingga dapat menghasilkan pelayanan
8
keperawatan sesuai standar untuk mencapai
tujuan yang diharapkan
Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil 0
9 kerja satuan tugas keperawatan termasuk
didalamnya melakukan koreksi lapangan
Jumlah 8
Prosentase 80%
Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan

STIKES Muhammadiyah Gombong


18

Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :


76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan tugas Asisten
Manajer Ruang Chamdani B selama pengkajian didapatkan hasil
presentase 80%, termasuk kategori baik.
b. Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA)
Pelaksanaan Tugas PPJA (Ketua TIM)
Ruang Chamdani B
TIM I
No Evaluasi yang Dinilai Pelaksanaan
13 14 15
1. Bertugas pada pagi hari 1 1 1
Bersama PP (Perawat Pelaksana) menerima 1 1 1
operan tugas jaga dari PJTJ (Perawat
2.
Penanggungjawab Tugas Jaga) yang tugas
malam
Bersama PP melakukan doa bersama sebagai 1 1 1
3. awal dan akhir tugas dilakukan setelah selesai
operan tugas jaga malam
Melakukan pre conference dengan semua PP 1 0 1
4.
yang ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada PP sesuai 0 0 0
5.
kemampuan dan beban kerja
6. Memonitor dan membimbing tugas PP 1 0 1
Membantu tugas PP untuk kelancaran 1 1 1
7.
pelaksanaan asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan 0 0 0
8. asuhan keperawatan yang dilakukan oleh PP
yang ada dibawah tanggung jawabnya
9. Melaksanakan post conference pada setiap akhir 0 1 0
dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari
PP untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
10. Bersama PP melakukan operan tugas jaga 1 1 1
kepada PJTJ yang tugas jaga berikutnya
Jumlah 7 6 7
Prosentase 70% 60% 70%

STIKES Muhammadiyah Gombong


19

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan tugas PPJA Ruang
Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil rata-rata
presentase 66,7%, termasuk kategori cukup.
c. Perawat Pelaksana
Pelaksanaan Tugas Perawat Pelaksana pada saat Shift Pagi
Ruang Chamdani B

Pelaksanaan
No Tugas Perawat Pelaksana 13 14 15
1 2 1 2 1 2
Melakasanakan operan tugas setiap awal dan 1 1 1 1 1 0
1.
akhir jaga
Melakukan konfirmasi atau supervise tentang 1 1 1 0 0 1
2. kondisi pasien segera setelah selesai operan
jaga
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir 1 1 0 1 1 1
3. tugas yang dilakukan setelah selesai serah
terima operan tugas jaga
Mengikuti pre conference yang dilakukan 1 0 1 1 1 1
4.
PPJA setiap awal tugas
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada 1 1 1 1 1 1
5. pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan
ada bukti di rekam medis
Melakukan monitoring respon pasien dan ada 1 1 1 0 1 0
6.
bukti di rekam keperawatan
Menerima keluhan pasien/keluarga dan 1 1 1 1 1 1
7. berusaha untuk mengatasinya
Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada 1 1 1 1 1 1
8.
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya

STIKES Muhammadiyah Gombong


20

Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada 1 1 1 1 1 1


9. semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
10 Mengikuti post conference yang diadakan oleh 1 1 1 1 1 1
PPJA pada setiap akhir tugas dan melaporkan
kondisi dan perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada PPJA
Jumlah 9 9 9 8 9 8

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan tugas PP Ruang
Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil rata-rata
presentase 87%, termasuk kategori baik.
2. Berdasarkan sistem manajemen keperawatan
a. Operan jaga
Evaluasi Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (operan)

No Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan

13 14 15

1. Menyampaikan Identitas pasien 1 1 1

2. Menyampaikan diagnosa medis 1 1 1

3. Menyampaikan diagnosa keperawatan 1 1 1

4. Menyampaikan tindakan keperawatan yang telah 1 1 1


dilakukan beserta waktu pelaksanaanya

5. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta 1 0 1


waktunya yang dilakukan selama sift

STIKES Muhammadiyah Gombong


21

6. Menginformasikan pendidikan kesehatan yang 0 1 0


telah dilakukan (bila ada)

7. Menyampaikan evaluasi hasil tindakan yang 1 1 1


telah dilakukan

8. Menyebutkan perkembangan yang ada selama 1 1 1


sift

9. Menginformasikan jenis dan waktu rencana 1 1 1


tindakan keperawatan yang belum dilakukan

10. Menyebutkan rencana tindakan medis dan 1 1 1


keperawatan

11. Saling memberikan reinforcement positive 0 0 1

12. Mengakhiri operan jaga dengan baik 1 1 1

13. Pemberi operan mendokumentasikan dalam 1 1 1


lembar Catatan PasienTerintegrasi (CPPT)
menggunakan format Subjetive, Objective,
Assesment, Planing (SOAP) dan
menandatangani

14. Penerima operan melakukan konfirmasi 0 1 1


dokumentasi dan menandatangani dilembar yang
sama

15. Pemberi dan penerima operan melakukan 1 1 1


konfirmasi dan kunjungan kepasien.

Jumlah 12 13 14

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan

STIKES Muhammadiyah Gombong


22

Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan operan jaga di Ruang
Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil rata-rata
presentase 87%, termasuk kategori baik.

b. Meeting morning
Evaluasi Pelaksanaan Meeting Morning
Ruang Chamdani B
No Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan

1. Asisten manajer menyiapkan tempat untuk melakukan 1


meeting morning

2. Asisten Manajer memberikan arahan kepada staf dengan 1


materi yang telah disiapkan sebelumnya

3. Asisten Manajer melakukan klarifikasi apa yang telah 1


disampaikan kepada staf

4. Memberikan kesempatan staf untuk mengungkapkan 1


permasalahan yang muncul diruangan

5. Bersama sama staf mendiskusikan permecahan masalah 1


yang dapat ditempuh

6. Asisten Manajer memberi motivasi dan reinforcement 0

7. Meeting morning dilakukan oleh seluruh staf 1

Jumlah 6

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan

STIKES Muhammadiyah Gombong


23

Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan meeting morning di
Ruang Chamdani B selama pengkajian didapatkan hasil presentase
86%, termasuk kategori baik.
c. Pre Conference
Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference
Ruang Chamdani B
No Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan

13 14 15

1. Pre confrence menjadi satu rangkaian dengan 1 1 1


operan tugas jaga untuk setiap pasien yang
dioperkan sebelum proses konfirmasi dan
kunjungan pasien

2. PPJA)/Ketua Tim (KaTim) memandu 1 1 1


pelaksanaan pre conference

3. Ketua Tim/PPJA membagi tugaskepada 1 1 1


perawat pelaksana (PP) sesuai kemampuan
dengan memperhatikan keseimbangan kerja

4. Ketua Tim/PPJA menjelaskan masalah 1 1 1


keperawatan pasien dan rencana keperawatan

5. Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan 1 1 1


asuhan pasien/tindakan

6. Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan 0 1 0


penyelesaian maslah yang sedang didiskusikan

7. Mengklarifikasi kesiapan PP untuk 1 1 1


melaksanakan asuhan keperawatan

8. Memberikan reinforcement positif kepada PP 0 0 0

9. Menyimpulkan hasil pre confrence 1 1 1


(dilanjutkan kunjungan pasien sesuai langkah
operan)

10. Mendokumentasikan kegiatan pre conference 1 1 1

Jumlah 8 9 8

Keterangan 1: Dilaksanakan

STIKES Muhammadiyah Gombong


24

0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pre conference di
Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil
presentase 83%, termasuk kategori baik.
d. Post Conference
Evaluasi Pelaksanaan Post Conference
Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Menyiapkan ruangan / tempat 1 1 1

2. Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi 1 1 1


tanggung jawabnya

3. Menjelaskan tujuan dilakukanya post conference 1 1 1

4. Menerima penjelasan dari PP tentang hasil tindakan/ 1 1 1


hasil asuhan keperawatan yang telah dilakuakan PP

5. Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam 0 1 0


memberikan ASKEP pada pasien dan mencari upaya
pada PP
6. Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam 0 0 0
memberikan ASKEP pada pasien dan mencari upaya
penyelesaian masalah
7. Memberi reinforcement pada PP 0 0 0

8. Menyimpulkan hasil post conference 1 1 1

9. Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan operan 1 1 1


tugas jaga shif jaga berikutnya (melakukan ronde
keperawatan)
Jumlah 6 7 6

STIKES Muhammadiyah Gombong


25

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan post conference di
Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil
presentase 70%, termasuk kategori cukup.
3. Sasaran Keselamatan Pasien
a. Identifikasi Pasien
Evaluasi Pelaksanaan Identifikasi Pasien Sebelum Melakukan
Tindakan/Pengobatan ke Pasien
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan verifikasi program 1 1 1

2. Siapkan alat 1 1 1

3. Lakukan Kebersihan tangan 1 1 1

4. Ucapkan salam 1 1 1
“ Assalamu’allaikum Wr. Wb, Bapak/ Ibu” dan
perkenalkan diri : "Saya.......(nama), jelaskan profesi /
unit kerja
5. Pastikan identitas pasien dengan benar sebelum 0 1 1
dilakukan
tindakan dengan cara :
a. Pertemuan Pertama
Minta pasien untuk menyebutkan nama lengkap
dan tanggal lahirnya
“Mohon sebutkan nama lengkap dan tanggal
lahir Bapak/Ibu?”
Bandingkan nama dan tanggal lahir yang
disebutkan pasien dengan yang tercantum pada
gelang pengenal yang digunakan pasien
Bandingkan identitas pasien yang ada pada
gelang pengenal dengan identitas yang ada pada

STIKES Muhammadiyah Gombong


26

berkas rekam medis pasien (nama, tanggal lahir,


No RM)
b. Pertemuan kedua dan berikutnya
Identifikasi visual dengan melihat gelang
identitas pasien
Bandingkan identitas pasien yang ada pada
gelang identitas dengan identitas yang ada pada
berkas rekam medis pasien (nama, tanggal lahir,
nomor rekam medis)
6. Informasikan pada pasien tentang pemberian 1 1 0
pengobatan/ tindakan/prosedur yang akan
dilakukan :
“Bapak/Ibu, sesuai pesan dr. …………. (sebut nama
DPJP yangmemberi Instruksi) bahwa bapak/ibu akan
dilakukan pemberian pengobatan dan
tindakan/prosedur ….. (sebutkan jenisnya), sebelum
dilakukan tindakan (sebut jenisnya) saya akan
memastikan identitas Bapak/Ibu (lihat gelang
identitas pasien)”
7. Jika sudah selesai dilakukan konfirmasi ulang 1 1 1
identitas dan data identitas sudah cocok, lakukan
pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur (sesuai
SPO tentang pemberian pengobatan dan
tindakan/prosedur tersebut).
Jumlah 6 7 6

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan identifikasi pasien
sebelum melakukan tindakan/pengobatan di Ruang Chamdani B
selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil presentase 90%, termasuk
kategori baik.

STIKES Muhammadiyah Gombong


27

c. Risiko Jatuh
Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh dengan Kriteria
Rendah (A) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien 1 1 1

2. Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda 1 1 1


terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur terpasang
dengan baik
3. Ruangan rapi 1 1 1

4. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan 1 0 1


(telepon genggam, Bel panggilan, air minum,
kacamata)
5. Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan 0 1 1
kebutuhan pasien)
6. Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat 1 1 0
penopang)
7. Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu 0 1 1
dengar (pastikan bersih dan berfungsi)
8 Pantau efek obat-obatan 1 1 1

9 Sediakan dukungan emosional dan psikologis 0 0 0

10 Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien 1 1 1


dan keluarga
11 Lakukan pengkajian risiko jatuh rendah (<24) : 1x72 1 1 1
jam (3hari)
Jumlah 8 9 8

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :

STIKES Muhammadiyah Gombong


28

Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pencegahan risiko


jatuh kategori A di Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian
didapatkan hasil presentase 86%, termasuk kategori baik.
Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh dengan Kriteria
Sedang (B) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan semua pencegahan umum (A) 1 1 1

2. Beri penanda berupa Pin berwarna kuning pada 1 1 1


gelang identitas pasien
3. Beri tanda segitiga warna kuning pada bed/tempat 1 0 1
tidur
4. Tawarkan bantuan untuk ambulasi 1 1 1

5. Lakukan pengkajian ulang risiko jatuh sedang (25- 1 1 1


45) : 1x24 jam
Jumlah 5 4 5

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pencegahan risiko
jatuh kategori B di Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian
didapatkan hasil presentase 93%, termasuk kategori baik.

STIKES Muhammadiyah Gombong


29

Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh dengan Kriteria


Tinggi (C) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan tindakan pencegahan umum (A) dan (B) 1 1 1

2. Sendal anti licin 1 1 1

3. Tawarkan bantuan ke kamar mandi/ penggunaan 1 1 1


pispot setiap shift
4. Kunjungi dan amati pasien setiap shift oleh petugas 1 1 1
medis
5. Nilai kebutuhan akan : 1 1 1
a. Fisioterapi dan terapi okupasi
b. Alarm tempat tidur
c. Tempat tidur rendah (khusus)
d. Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan
pos perawat (nurse station)
6 Edukasi keluarga pasien agar pasien tidak di 1 0 1
tinggalkan sendirian
7 Lakukan pengkajian ulang risiko jatuh tinggi (>45) : 1 1 1
Setiap Shift
Jumlah 7 6 7

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pencegahan risiko
jatuh kategori B di Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian
didapatkan hasil presentase 95%, termasuk kategori baik.
d. Cuci tangan

STIKES Muhammadiyah Gombong


30

4. Pendokumentasian
Evaluasi Pelaksanaan Pendokumentasian RM 33 (Perencanaan
Keperawatan) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Nomor (diisi sesuai nomor urut) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

2. Tanggal dan Jam (diisi sesuai tanggal 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1


dan jam
3. Diagnosa Keperawatan [Problem b.d 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
etiologi (kode diagnosa), tujuan (label
dan kode, indikator dan skala)]
4. Rencana keperawatan [intervensi 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
sesuai NIC = label (kode label) +
aktivitas]
5. Nama dan Tanda tangan (ditulis 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
dengan jelas)
Jumlah 4 3 4 4 5 5 5 3 4 4

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pendokumentasi RM 33
(Perencanaan Keperawatan) di Ruang Chamdani B dengan menggunakan
10 RM selama pengkajian didapatkan hasil presentase 82%, termasuk
kategori baik.

STIKES Muhammadiyah Gombong


31

C. OUTPUT
1. Mutu Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan professional merupakan dasar bagi
terselenggaranya pelayanan prima. Asuhan keperawatan tersebut
diberikan oleh tenaga keperawatan yang memiliki kewenangan dan
kompetensi yang telah ditetapkan oleh profesi. Ciri mutu asuhan
keperawatan menurut Depkes RI tahun 2008 adalah:
a. Memenuhi standart profesi
b. Sumber daya dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif
c. Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan
d. Memuaskan pasien dan tenaga keperawatan
e. Aspek sosial, ekonomi, budaya, etika dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati oleh karena hal tersebut pemberian asuhan
keperawatan yang professional dan sesuai standar diharapkan mampu
menjawab kompetisi di era global, sehingga pasien dapat
mendapatkan kepuasan dalam pelayanan keperawatan.
Mutu asuhan keperawatan yang prima akan terwujud apabila :
a. Asuhan keperawatan diberikan berdasarkan standar dan kode etik
profesi keperawatan
b. Dilakukan evaluasi secara periodik dan terus menerus
c. Ada upaya tindak lanjut untuk perbaikan
d. Didukung pimpinan dan organisasi yang kuat
e. Komitmen yang tinggi dari seluruh staf keperawatan.
Standar penilaian yang digunakan untuk menilai mutu asuhan
keperawatan adalah dengan menggunakan instrumen A, B dan C.
Adapun rentang nilai untuk instrumen ABC adalah :
a. Kriteria baik (76-100%)
b. Kriteria cukup (56-75%)
c. Kriteria kurang (40-55%)
d. Kriteria tidak baik (kurang dari 40%)

STIKES Muhammadiyah Gombong


32

Adapun instrumen A, B, C meliputi:


a. Instrument A
Dokumentasi keperawatan adalah sistem pencatatan kegiatan
sekaligus pelaporan semua kegiatan asuhan keperawatan sehingga
terwujud data yang lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tingkat
kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis, kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
Dokumentasi keperawatan suatu yang mutlak harus ada untuk
perkembangan keperawatan, khususnya proses profesionalisasi
keperawatan serta upaya untuk membina dan mempertahankan
akontabilitas perawat dan keperawatan. Dalam membuat dokumentasi
harus memperhatikan aspek-aspek :
1) Keakuratan data
2) Breavity (ringkas)
3) Legibility
Komponen dokumentasi keperawatan:
1) Pengkajian
Asuhan keperawatan paripurna memerlukan data yang lengkap
dan dikumpulkan secara terus-menerus tentang keadaan pasien
untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. Data harus
bermanfaat bagi semua anggota tim kesehatan. Komponen
pengkajian meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data.
Pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik dan penunjang.
2) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan menggambarkan masalah pasien baik
aktual maupun potensial berdasarkan hasil pengkajian data.
Diagnosa dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien,
dianalisa, dibandingkan dengan fungsi normal kehidupan pasien.
Kriteria diagnosa dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan

STIKES Muhammadiyah Gombong


33

pemenuhan kebutuhan pasien, dibuat sesuai dengan wewenang


perawat, dengan komponen yang terdiri atas masalah, penyebab
dan tanda gejala (PES) atau terdiri dari masalah dan penyebab
(PE) yang bersifat aktual apabila masalah kesehatan sudah nyata
terjadi dan bersifat potensial kemungkinan besar akan terjadi dan
dapat ditangani oleh perawat.
3) Rencana keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan. Komponen rencana keperawatan meliputi
penentuan prioritas, tujuan, kemungkinan pemecahan, metode
pendekatan pemecahan masalah prioritas masalah ditentukan
dengan memberi prioritas utama masalah yang mengancam
kehidupan dan prioritas selanjutnya adalah masalah yang
mengancam kesehatan pasien. Prioritas ketiga adalah masalah
yang mempengaruhi perilaku.
4) Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana tindakan yang
ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi yang
mencakup aspek peningkatan, pencegahan, pemeliharaan, serta
pemulihan kesehatan dengan mengikutsertakan pasien dan
keluarga, tindakan keperawatan, dan aktivitas keperawatan.
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk memeriksa kembali hasil pengkajian
awal dan intervensi awal untuk mengidentifikasi masalah dan
rencana asuhan kepearawatan pasien termasuk strategi
keperawatan masalah pasien.
6) Catatan asuhan keperawatan
Pencatatan merupakan data tertulis tentang kesehatan pasien dan
perkembangan pasein selama dalam pemberian asuhan
keperawatan. Syarat penilaian observasi studi dokumentasi

STIKES Muhammadiyah Gombong


34

menurut Depkes, 2008 pada status pasien yang dirawat minimal 3


hari atau dari status pasien yang sudah pulang.
b. Instrumen B
Instrumen B berisikan survey kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan, yang meliputi :
1) Indentifikasi pasien
2) Perkenalan diri perawat ke pasien dan keluarga
3) Edukasi
4) Respon perawat terhadap keluhan pasien
5) Ekspresi perawat dalam memberikan pelayanan ke pasien
6) Caring perawat terhadap keluhan pasien
c. Instrumen C
Instrumen C berisikan evaluasi tindakan keperawatan sesuai dengan
stanpar prosedur operasional (SPO) yang berlaku di rumah sakit.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrument A, B, dan C yang
dilakukan pada tanggal 12-16 November 2018 di Ruang Chamdani B
dengan kriteria pasien dengan lama perawatan minimal 3 hari. Dari hasil
pengkajian tersebut didapatkan hasil seperti pada table berikut:

STIKES Muhammadiyah Gombong


Hasil Evaluasi Pendokumentasian Keperawatan dengan Instrumen A
di Ruang Chamdani B RSPKU Muhammadiyah Sruweng
PENGKAJIAN
No KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN
Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Data dikelompokan (Bio-psiko-sosio-spiritual) 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
3 Data yang dikaji lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
5 Pengkajian yang dilakukan, disertai nama dan tanda tangan perawat yang mengkaji 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
TOTAL 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5
PROSENTASE 80 80 100 80 100 100 100 80 60 100
RATA-RATA 88

DIAGNOSA

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Diagnosa Keperawatan ditulis sesuai prioritas masalah pasien 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
2 Diagnosa keperawatan dirumuskan dengan benar (P/E/S) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Merumuskan diagnosa keperawatan aktual/resiko/potensial 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2
PROSENTASE 100 67 67 100 100 100 67 67 100 67
RATA-RATA 83,5

35
36

RENCANA TINDAKAN

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rencana askep berdasarkan diagnosa keperawatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
2 Rencana askep disusun oleh perawat yang bertanggung jawab 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Rumusan tujuan mengandung komponen SMART 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
4 Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
5 Rencana tindakan mencakup tindakan observasi keperawatan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
6 Rencana tindakan mencakup tindakan terapi keperawatan 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1
7 Rencana tindakan mencakup tindakan pendidikan kesehatan 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
8 Rencana tindakan mencakup tindakan kolaborasi 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
9 Rencana tindakan mencakup tindakan yang menggambarkan keterlibatan klien/keluarga 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
TOTAL 5 7 6 7 6 7 4 5 6 5
PROSENTASE 55 78 67 78 67 78 44 55 67 55
RATA-RATA 64,4
TINDAKAN / IMPLEMENTASI
KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN
No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tindakan observasi keperawatan yang dilakukan didokumentsikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Tindakan terapi keperawatan yang dilakukan didokumentasikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
3 Tindakan pendidikan kesehatan yang dilakukan didokumentasikan 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
4 Tindakan kolaborasi yang dilakukan didokumentasikan 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
5 Tindakan yang dilakukan dengan melibatkan klien /keluarga didokumentasikan 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
6 Respon klien terhadap tindakan keperawatan didokumentasikan 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
SUB TOTAL 3 5 3 5 3 4 4 5 4 4
PROSENTASE 50 83 50 83 50 67 67 83 33 33
RATA-RATA 59,9
EVALUASI

STIKES Muhammadiyah Gombong


37

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Diagnosa keperawatan dievaluasi setiap hari sesuai SOAP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Diagnosa keperawatan yang sudah teratasi terlihat dalam dokumentasi 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
TOTAL 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
PROSENTASE 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100

RATA-RATA 70

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Menulis pada format yang baku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilakukan 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
3 Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah yang baku dan benar 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
4 Setiap melakukan tindakan atau kegiatan perawat mencantumkan paraf atau nama 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
jelas jam dan tanggal dilakukan tindakan
5 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
PROSENTASE 80 80 60 60 100 80 60 60 80 80

RATA-RATA 74

STIKES Muhammadiyah Gombong


Rekap Evaluasi Pendokumentasian (A) Di Ruang Chamdani B
RS PKU Muhammadiyah Sruweng
(n=10)
No Aspek yang dinilai Nilai
A Pengkajian 88

B Diagnosa 85,5

C Rencana 64,4

D Implementasi 59,9

E Evaluasi 70

F Dokumentasi 74

Total 74

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pendokumentasi
dengan penilaian instrumen A di Ruang Chamdani B dengan
menggunakan 10 RM selama pengkajian didapatkan hasil presentase
74%, termasuk kategori cukup.

1
KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN PERAWAT

Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan (Instrumen B)


Tanggal 8-10 Agustus 2018

No Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri? 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
2 Apakah perawat selalu mananyakan nama pasien? 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana nafsu makan pasien? 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
4 Apakah perawat pernah menanyakan adanya makanan pantangan 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1
dalam keluarga?
5 Apakah perawat memperhatikan jumlah diet yang dimakan oleh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pasien?
6 Bila pasien tidak mampu makan sendiri, apakah perawat membantu 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
menyuapi?
7 Pada saat pasien dipasang infus, apakah perawat selalu memeriksa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
cairan/tetesannya dan area sekitar pemasangan infus?
8 Bila pasien mengalami kesulitan buang air besar, apakah perawat 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
menganjurkan makan buah, sayur, minum yang cukup dan banyak
bergerak?

1
2

9 Pada saat perawat membantu pasien BAB/BAK, apakah perawat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


memasang sampiran/selimut, menutup pintu/jendela, mempersilakan
pengunjung keluar ruangan?
10 Apakah ruangan tidur pasien selalu dijaga kebersihannya? 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
11 Apakah lantai kamar mandi/WC selalu: bersih, tidak licin, tidak 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
berbau, cukup terang?
12 Selama pasien belum mampu mandi, apakah dimandikan oleh perawat? 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
13 Apakah pasien dibantu oleh perawat, bila tidak mampu: menggosok 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
gigi, membersihkan mulut atau mengganti pakaian atau menyisir
rambut
14 Apakah alat-alat tenun seperti seprei, selimut,dll diganti setiap kotor? 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 Apakah perawat pernah memberikan penjelasan akibat dari: kurang 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
bergerak, berbaring terlalu lama?
16 Pada saat pasien masuk ruangan, apakah perawat memberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
penjelasan tentang fasilitas yang tersedia dan cara penggunaannya,
peraturan/tata tertib yang berlaku di RS?
17 Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat memanggil nama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pasien dengan benar?
18 Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat mengawasi keadaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pasien secara teratur pada pagi, sore maupun malam hari?

STIKES Muhammadiyah Gombong


3

19 Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat segera memberi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


bantuan bila diperlukan?
20 Apakah perawat bersikap sopan dan ramah? 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
21 Apakah pasien/keluarga mengetahui perawat yang bertanggungjawab 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
setiap kali pergantian dinas?
22 Apakah perawat selalu memberikan penjelasan sebelum melakukan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tindakan perawatan/pengobatan?
23 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan memperhatikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
setiap keluhan pasien?
24 Dalam hal memberikan obat, apakah perawat membantu 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
menyiapkan/meminumkan obat?
25 Selama pasien dirawat, apakah diberikan penjelasan tentang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
perawatan/pengobatan/ pemeriksaan lanjutan setelah pasien
diperbolehkan pulang?
Jumlah 21 19 19 24 21 21 21 23 20 22
Prosentase 84 76 76 96 84 84 84 92 80 88
Rata-rata 84

STIKES Muhammadiyah Gombong


Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa penilaian pelayanan perawat oleh
pasien di Ruang Chamdani B dengan menggunakan 10 pasien yang
dirawat lebih dari 3 hari selama pengkajian didapatkan hasil
presentase 84%, termasuk kategori baik.

2. Supervisi Keperawatan

1
a. Analisa SWOT
1) Man
Strength Weaknesses O

 Jumlah tenaga yang memenuhi  Masih adanya perawat  Adany


standar (1orang) yang memiliki sedang
 Adanya orientasi kepada tingkat pendidikan SPK. RSUD
pegawai baru selama 6 bulan.  Berdasarkan wawancara Medan
 tanggal 28 agustus 2015
 RSUD
 Dari hasil observasi diperoleh dengan salah satu perawat
Medan
bahwa asuhan keperawatan di Ruangan
Ruma
yang diberikan oleh perawat Raflesia/Pavilliun,
menja
sudah sesuai dengan SOP. menyatakan belum adanya
Sumat
 Adanya pelatihan yang telah pelatihan khusus dalam
dilakukan kepada perawat yaitu bidang pencegahan RJP.
Infeksi Nosokomial.  Berdasarkan hasil
 Perawat di Ruangan observasi didapatkan
Rafflesia/Pavilliun diberikan ketidaksesuaian pembagian
kesempatan untuk melanjutkan kerja sesuai dengan latar
pendidikan. belakang pendidikan.

 Adanya penilaian hasil kinerja  Berdasarkan observasi


perawat yang dilakukan oleh masih adanya perawat yang
karu setiap satu kali sebulan. tidak memakai atribut

 Perawat yang memiliki kinerja lengkap seperti cap dan

yang baik akan mendapatkan badge nama setiap harinya.

reward berupa penambahan  Kurangnya jumlah tenaga


jasa medik yang diusulkan oleh perawat di Ruangan
kepala ruangan, sedangkan Rafflesia/ Pavilliun dimana
perawat yang memiliki kinerja jumlah tenaga perawat
yang kurang baik akan termasuk kepala ruangan,
mendapatkan sanksi berupa PP, CI dan PA adalah 25

1
2

teguran dari kepala ruangan dan orang/hari. Sedangkan dari


pengurangan jasa medik. hasil perhitungan jumlah
 Kepala ruangan memberikan tenaga kerja menurut
kesempatan kepada perawat tingkat ketergantungan
untuk menyampaikan kendala adalah 27 orang,
yang ada di ruangan. Jadi kekurangan 2 orang
 Adanya CI yang mengkoordinir perawat.
mahasiswa yang sedang praktek
belajar lapangan (PBL).
 Berdasarkan hasil kuesioner
kepuasan pasien diperoleh
72,2% menyatakan puas dengan
pelayanan di Ruangan
Rafflesia/Pavilliun dan 16,7%
menyatakan cukup puas dengan
pelayanan di Ruangan
Rafflesia/Pavilliun .
 Berdasarkan hasil kuesioner
kepuasan kerja perawat
diperoleh 80,0% mengatakan
cukup puas dan 20,0%
mengatakan tidak puas.

2) Metode
3) Material
3.

STIKES Muhammadiyah Gombong

Anda mungkin juga menyukai