1.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Wheel loader memuat material Agregat yang telah dicampur dari base camp /stock
file ke dalam dump truck untuk selanjutnya dibawa kelokasi pekerjaan. Material
dihampar di lokasi keja dengan menggunakan Vibrator roller, dengan tetap menjaga
tebal hamparan pada yang disyaratkan dalam gambar. Untuk menjaga kadar air
bahan yang disyaratkan dalam rentang Spesifikasi, maka sebelum pemadatan dapat
dilakukan penyiraman material hamparan dari segregasi sebelum pemadatan
dengan menggunakan alat bantu.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Whell Loader, Dumptruck, Vibrator Roller, Water
Tank dan Alat bantu.
3. Volume pekerjaan ini = 36,86 M3
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebegai berikut :
1. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base camp/stock
file kedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi pekerjaan. Material
dihampar dilokasi kerja dengan menggunakan Motor Grader, yang selanjutnya
setelah mencapai tebal hamparan gembur yang cukup kemudian dipadatkan dengan
menggunakan Vibrator Roller, dengan tetap menjaga tebal hamparan padat yang
disyaratkan dalam gambar. Untuk menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam
rentang Spesifikasi, maka sebelum pemadatan dapat melakukan penyiraman
material hamparan dengan menggunakan Water Tank. Sekelompok pekerja akan
merapihkan hamparan dari agregasi sebelum pemadatan dengan menggunakan alat
bantu.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Dump Truck, Vibrator Roller,
Water Tank dan Alat Bantu.
3. Volume Pekerjaan ini = 62,46 M3
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base camp/stock
file ke dalam dump truck untuk selanjutnya dibawa kelokasi pekerjaan. Material
dihampar dilokasi kerja dengan menggunakan motor greder, yang selanjutnya
setelah mencapai tebal hamparan gembur yang cukup kemudian dipadatkan dengan
menggunakan vibrator roller, dengan tetap menjaga tebal hamparan padat yang
disyaratkan dalam gambar. Untuk menjaga kadar air bahan yang disyaratkan dalam
rentang Spesifikasi, maka sebelum pemadatan dapat dilakukan penyiraman material
hamparan dengan menggunakan Water Tanker. Sekelompok pekerja akan
merapikan hamparan dari agregasi sebelum pemadatan dengan menggunakan alat
bantu.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Dump Truck, Vibrator Roller,
Water Tank dan alat bantu.
3. Volume pekerjaan ini = 87,44 M3
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin
kompresor yang dibantu dengan alat manual seperti : sikap dan sapu lidi.
Menyiapkan material yang digunakan dengan mencampur Aspal dan Korosene
sesuai komposisi yang ditentukan, dan kemudian dipasnaskan sehingga menjadi
aspal cair. Penghamparan dilakukan dengan menggunakan Aspal Sprayer secara
seksama, dengan mengacu pada rentang suhu yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Perapihan dilakukan setelah penyemprotan selesai dilakukan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Compressor, Asphalt Sprayer yang di gandeng
Dump Truck dan alat bantu.
3. Volume pekerjaan ini = 499,88 Liter
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin
kompresor yang dibantu dengan alat manual seperti : sikap dan sapu lidi.
Menyiapkan material yang digunakan dengan mencampur Aspal dan Korosene
sesuai komposisi yang ditentukan, dan kemudian dipasnaskan sehingga menjadi
aspal cair. Penghamparan diolakukan dengan menggunakan aspal Sprayer secara
seksama, dengan mengacu pada rentang suhu yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Perapihan dilakukan setelah penyemprotan selesai dilakukan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : compressor, asphalt Sprayer yang di gandeng
Dump Truck dan alat bantu.
3. Volume pekerjaan ini = 82,71 Liter
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Wheel Loader memuat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama dengan
Asphalt Asbuton butir di campur diunit pencampuran asphalt dengan komposisi
yang telah disetujui dump truck membawa campuran asphalt panas kelokasi
pekerjaan. Campuran dihampar dengan menggunakan Asphalt Finisher, kemudian
pemadatan awal oleh Tandem Roller, pemadatan utama oleh Type Roller dan
pemadatan akhir kembali dengan Tandem Roller . lintasan pemadatan dilakukan
sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui. Semua rentang suhu yang disyaratkan
selama proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan yang optimum.
Selama penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepid an sambungan
hamparan secara manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu lintas yang lewat.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant + Genset,
Asphalt Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Type Roller, Dump Truck, dan alat bantu.
3. Volume pekerjaan ini = 551,40 M2
Campuran berasphalt panas dengan Asbuton Lapis Aus (AC-BC AsbP) adalah
campuran panas antara agregat dengan bahan pengikat asphalt keras pen 60 yang
campurannya menggunakan Asbuton butir dengan kelas penetrasi 15 (0,1 mm) dan
kadar abutmen 20 %, yang dicampur diunit pencampuran asphalt (UPA), dihampar
dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperature tertentu, dengan ketebalan
padat 5 cm.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Wheel Loader memuat agregat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama
dengan Asphalt Asbuton butir di campur diunit pencampuran asphalt dengan
komposisi yang telah disetujui dump truck membawa campuran asphalt panas
kelokasi pekerjaan. Campuran dihampar dengan menggunakan Asphalt Finisher,
kemudian pemadatan awal oleh Tandem roller, pemadatan utama oleh Type Roller
dan pemadatan akhir kembali dengan Tandem Roller . lintasan pemadatan
dilakukan sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui. Semua rentang suhu yang
disyaratkan selama proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan
yang optimum. Selama penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepid
dan sambungan hamparan secara manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu
lintas yang lewat.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant + Genset,
Asphalt Finisher, Tandem roller, Pneumatic Type Roller, Dump Truck, dan alat bantu.
3. Volume pekerjaan ini = 20,82 M2
Beton mutu sedang (30 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat
structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah
jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu
sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing
Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan
bekisting untuk acuan pengecoran.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(Durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah
yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang
dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan
dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa
merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan
Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam
acuan.
Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk
pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan
mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu
akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga
pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton
telah dicapai.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer, Water Tank, Concrete Vibrator,
dan alat bantu.
B. Beton Mutu Sedang dengan fc = 30 MPa Untuk Induk. Diafragma dan Kerb
Beton mutu sedang (30 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat
structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah
jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu
sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing
Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan
bekisting untuk acuan pengecoran.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah
yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang
dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan
dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa
merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan
Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam
acuan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer, Water Tank, Concrete Vibrator,
dan alat bantu.
Beton mutu sedang (20 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat
structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah
jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu
sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing
Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan
bekisting untuk acuan pengecoran.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang
dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan
dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa
merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan
Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam
acuan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer, Water Tank, Concrete Vibrator,
dan alat bantu.
Beton mutu sedang (15 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat
structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah
jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu
sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing
Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan
bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen
usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material
dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari,
atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang
secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga
persetujuan JMF.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah
yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang
dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan
dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa
merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan
Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam
acuan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer, Water Tank, Concrete Vibrator,
dan alat bantu.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah
yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang
dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan
dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa
merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan
Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam
acuan.
Merupakan baja tulangan polos (bukan ulir) dengan baja mutu sedang yang
memiliki tegangan leleh karekteristik 2.400 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup
pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar.
Merupakan baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki
tegangan leleh karekteristik 3.200 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan
pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan
Gambar.
I. Pasangan Batu
Pekerjaan pasangan batu digunakan pada struktur seperti dinding penahan, gorong
– gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang
digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan
concrete mixer. Batu terlebih dahulu dibesihkan, lalu disusun dengan baik,
kemudian diisi/diikat dengan campuran mortar dengan dimensi sesuai gambar
kerja.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer dan alat bantu
3. Volume pekerjaan ini = 108,23 M3
Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan lantai yang
terbuat dari logam atau elastomer, dan setiap bahan pengisi (filler) dan penutup
(sealer) untuk sambungan antar struktur baik dalam arah memanjang maupun
melintang harus sesuai dalam spesifikasi seksi 7.11.1