Telah diperiksa
MENYETUJUI
CI Akademik CI Lahan
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH (HDR)
Oleh:
Ratna Wulandari
NIM 149012018047
3. Rentang Respon
Adaptif Maladaptive
1. Faktor Predisposisi
Proses terjadinya harga diri rendah kronis juga di pengaruhi beberapa faktor
predisposisi seperti faktor biologis, psikologis, sosial dan kultural.
a. Faktor biologis
1) Neuroanatomi
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada pasien depresi dan
skizoprenia sehingga harga diri rendah kronis.
2) Neurotransmiter
Ketidakseimbangan neurotransmitter di otak. Neurotransmiter adalah kimiawi
otak yang diuansmisikan oleh satu neuron ke neuron lain (Stuart & Laraia,
2005)
b. Faktor Psikologis
Harga diri rendah sangat berhubungan dengan pola asuh dan kemämpuan
individu menjalankan peran dan fungsi. Penilaian individu terhadap diri sendiri
karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran, termasuk dalam harga diri
rendah situasional. Harga diri rendah situasional merupakan pengembangan
persepsi negatif tentang dirinya sendiri pada suatu kejadian (NANDA, 2011)
c. Faktor sosial dan kultural
Secara sosial status ekonomi sangat mempengaruhi proses terjadinya harga diri
rendah. Dimana dalam kehidupan seharl-hari anak tumbuh kembang di tiga
tempat, yaitu di rumah (keluarga), disekolah (lembaga pendidikan) dan
dilingkungan masyarakat sosialnya (Hawari, 2001). Kondisi sosial di masing-
masing tempat tersebut akan berinteraksi satu dengan yang lainnya dan
mempengaruhi tumbuh kembang anak
2. Faktor Presipitasi
Faktor pencetus ini telah dialami dalam waktu yang lama oleh pasien, Lama
kelamaan pasien kehilangan kemampuan untulk mengatasi faktor pencetus tersebut.
a. Trauma: penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang
mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran: berhubungan dengan peran atau posis yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi.
1) Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan
2) Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian
3) Transisi peran sehat-sakit:sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat dan
keadaan sakit, Transisi Ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh;
perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh; perubahan fisik
yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal; prosedur medis dan
keperawatan.
4. Penilaian Stressor
Apapun masalah dalam konsep diri dicetuskan oleh stressor psikologis, sosiologis,
atau fisiologis. Eleme.n yang penting adalah persepsi pasien tentang ancaman
5. Sumber Koping
a. Aktivitas olahraga dan aktivitas di luar rumah
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Seni yang ekspresif
d. Kesehatan dan perawatan diri
e. Pendidikan atau pelatihan
f. Pekerjaan, vokasi atau posisi
g. Bakat tertantu
h. Kecerdasan
i. Imajinasi dan kreativitas
j. Hubungan interpersonal
6. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek atau jangka panjang
serta penggunaan pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi
persepsi diri yang menyakitkan. Pertahanan jangka pendek mencakup :
a. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas diri (misal:
konser musik, bekerja keras, menonton televisi secara obsesi)
b. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara (misal: ikut serta
dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan atau geng)
c. Aktivitas sementara yang menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang
tidak menentu (misal: olahraga yang kompetitif, prestasi akademik, kontes untuk
mendapatkan popularitas)
a. Penutupan identitas
Adopsi identitas prematur yang dinginkan oleh orang rumah terdekat tanpa
memperhatikan keinginan, aspirasi atau potensi diri individu.
b. Identitas negatif
Asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan yang diterima
masyarakat.
Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, disosiasi, isolasi,
proyeksi, pengalihan (displacement), splitting berbalik marah terhadap diri sendiri
dan amuk.
C. Pohon Masalah
EFFECT Isolasi Sosial
Objektif:
1. Penurunan produktivitas
2. Tidak berani menatap lawan
3. Lebih banyak menundukkan
4. Bicara lambat dengan nada bicara kepala saat berinteraksi suara lemah
E. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah
Diagnosa medis: Depresi