Jurnal Thesis Ok PDF
Jurnal Thesis Ok PDF
1, Maret 2011
Muhammad Sarjan
Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako
Email: muhammad_sarjan@yahoo.co.id
6
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
7
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
8
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
2. Tegangan induksi ini diiringi oleh maka dapat diketahui daya mekanis motor
pengaliran arus I, yang mengalir pada atau mesin penggerak tersebut (Hornemann,
konduktor yang terletak persis dibawah et.al, 1983).
permukaan kutub magnet ke arah Kecapatan putaran motor n adalah
bawah, melalui batang hubung singkat jumlah revolusi untuk suatu periode waktu
dan kembali ke konduktor lainnya tertentu. Kecepatan putaran motor diukur
(kaidah tangan kiri Fleming). dalam satuan revolusi per menit (rpm) atau
3. Karena konduktor beraliran berada di revolusi per detik (rps). Kecepatan putaran
dalam medan magnet, maka akan motor listrik umumnya menggunakan satuan
mengalami gaya mekanik (gaya revolusi per menit (rpm).
Lorenz). Untuk pengukuran torsi dapat
4. Gaya-gaya ini selalu bekerja dalam arah digunakan tongkat penyeimbang, dimana
sedemikian rupa sehingga hasil kali antara gaya F dan panjang s dari
mendorong/mengangkat konduktor yang lengan penyeimbang merupakan torsi M
dilalui medan/fluks magnet. yang dihasilkan.
Jika konduktor ini bebas bergerak,
maka akan bergerak ke arah kanan mengikuti M = F x S (Newton-meter). (3)
gerakan kutub magnet. Akan tetapi jika
kecepatan gerakan tersebut sama dengan Jika torsi yang searah jarum jam sama
kecepatan medan/fluks magnet, maka besar dengan torsi yang berlawanan arah
kecepatan pemotongan konduktor oleh fluks jarum jam, maka tercapai posisi seimbang.
magnet akan berkurang, akibatnya tegangan Jika kedua torsi ini tidak seimbang, maka
yang diinduksikan E serta arus I yang kedua lengan ini akan berputar ke arah torsi
bangkitkan juga akan berkurang. Dengan yang lebih besar.
demikian gaya yang bekerja pada konduktor Torsi juga dibangkitkan oleh mesin
tersebut juga akan berkurang. Jika kecepatan listrik putar, dimana medan magnet
gerakan konduktor menyamai kecepatan membangkitkan garis gaya magnet (fluks) di
gerakan fluks magnet, maka tegangan dalam stator. Berdasarkan prinsip dasar
induksi E dan arus I maupun gaya yang motor, maka gaya F yang dibangkitkan pada
bekerja pada konduktor akan menjadi nol. konduktor kumparan rotor yang dialiri arus
Pada motor induksi rotor sangkar, adalah :
ujung-ujung tangga konduktor tersebut
disatukan dan dibentuk menjadi sebuah F=B.I.L (4)
silinder, sedangkan kutub magnet yang
bergerak digantikan dengan medan magnet Gaya ini bekerja pada konduktor yang
putar. Medan magnet putar ini dihasilkan berjarak s dari titik tengah poros rotor. Jika
oleh arus-arus tiga fasa yang mengalir pada terdapat sejumlah z konduktor yang dialiri
belitan stator. arus yang diberada dalam garis gaya magnet,
maka akan dihasilkan torsi M yang besarnya:
C. Karakteristik Motor Induksi
M=F. s (5)
Karakteristik motor listrik M = B . I. l . z . s (6)
menunjukkan kinerja motor tersebut dalam
berbagai kondisi operasi (Deshpande, 1990). Motor akan mencapai suatu kecepatan
Karakteristik motor listrik yang utama, yang konstan jika torsi yang dibangkitkan sama
perlu diperhatikan adalah : besar dengan torsi lawan (torsi pengereman)
1. Karakteristik torsi-arus; yang disebabkan oleh rotor itu sendiri,
2. Karakteristik kecepatan-arus; gesekan yang timbul dan beban yang
3. Karakteristik torsi-kecepatan. digerakkan.
Torsi M di bangkitkan pada poros Pada mesin listrik putar, torsi diukur
motor atau mesin penggerak dengan dengan rem, dinamometer (cradle
kecepatan putar n. Dari kedua 2 besaran ini,
9
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
dynamometer) atau rem arus pusar (eddy 4. Memasang (mengkopel) motor dengan
current brake). beban (dinamometer prony/brake)
Untuk motor listrik, terdapat hubungan 5. Menghubungkan semua peralatan (alat
antara torsi M dan kecepatan putaran n ukur) sesuai fungsinya
motor. Kecepatan putaran n akan menurun 6. Setelah selesai dipasang, penulis
seiring dengan kenaikan torsi M yang melakukan penelusuran kembali dari
dibangkitkan. beberapa hubungan alat ukur dan
Torsi M di bangkitkan pada poros peralatan lain yang telah siap untuk diuji.
motor atau mesin penggerak dengan Pengujian dilakukan dengan cara:
kecepatan putar n. Dari kedua 2 besaran ini, 1. Power suplay sebagai input peralatan
maka dapat diketahui daya mekanis motor distel pada tegangan 220/380 volt, dibaca
atau mesin penggerak tersebut (Hornemann, melalui voltmeter.
et.al, 1983). 2. Semua instrumen ukur pada posisi
Kriteria yang penting untuk mengevaluasi standby atau dalam kondisi on.
dan memilih sebuah motor listrik adalah 3. Menghidupkan power suplay dengan
faktor daya (Cos ϕ), Efisiensi η, Kecepatan tegangan yang distel sebelumnya sebesar
putaran n dan daya motor P. Hubungan 220 volt.
anatar variabel-variabel ini juga tidak kalah 4. Mencatat tampilan dari beberapa alat
pentingnya. Untuk motor 3 fasa, hubungan ukur, karena alat ukur kecepatan putar
antar variabel ini diplot dalam suatu grafik (tachometer) diukur langsung melalui
membentuk kurva beban dan kurva operasi. poros (rotor) motor setiap keadaan (nilai
torsi). Tachometer dipasang untuk
D. Belitan Stator Motor Induksi.
mengetahui laju perubahan kecepatan
Soeleman (1984) menjelaskan bahwa putaran rotor.
untuk motor induksi 3 fasa, maka pada 5. Selanjutnya menaikkan nilai torsi dari
umumnya digunakan belitan gelung lapis 0,15 N.M yang sebelumnya nilai torsi
dobel atau belitan spiral (konsentrik). Cara terbaca adalah 0,10 N.M sampai pada
belitan dua lapis dengan dua sisi kumparan keadaan lockrotor dan mencatat semua
dimasukkan dalam satu alur, sedangkan tampilan alat ukur setiap torsi yang distel
untuk belitan lapisan tunggal dengan satu sisi atau ditentukan.
kumparan dimasukkan dalam satu alur. 6. Setelah selesai power suplay dimatikan
Kedua jenis kumparan motor ini memiliki (di off-kan) dan dilanjutkan dengan
karakteristik yang berbeda. pengujian motor untuk jenis belitan yang
lain dengan cara pengujian yang sama.
III. METODOLOGI
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Oleh karena pengujian ini merupakan
pengujian laboratorium yang dilaksanakan Pengujian karakteristik motor
pada Laboratorium Mesin-mesin Listrik dimaksudkan untuk mengetahui kinerja
Teknik Elektro Universitas Tadulako, motor dalam berbagai kondisi operasi.
sehingga metode yang digunakan adalah A W P
metode ekperimental, melalui tahapan- F
Suplai V
tahapan sebagai berikut. AC
A
1. Mengumpulkan alat dan bahan yang akan
digunakan pada pengujian. V V
2. Menempatkan peralatan pada meja
A W
pengujian (meja percobaan)
3. Karena motor yang digunakan adalah
Tachome M B
motor induksi 3 (tiga) fasa, sehingga ter
N
-
motor dihubungkan dengan power suplay 3
M
φ
pada tegangan 220/380 Volt. Gambar 3. Rangkaian percobaan
karakteristik motor
10
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
2 380 5,3 6,0 5,2 5,50 418 0,20 1 1492 156,21 37,37
3 380 5,5 6,1 5,4 5,66 646 0,30 2 1485 310,59 48,08
4 380 6,2 6,9 6,3 6,46 1228 0,50 4 1472 616,47 50,20
5 380 7,2 8,2 7,5 7,63 1740 0,60 6 1458 915,91 52,64
6 380 7,6 8,6 7,9 8,03 1984 0,65 7 1450 1062,7 53,56
11
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
12
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
13
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
DAFTAR PUSTAKA
14
Jurnal Ilmiah Foristek Vol.1, No. 1, Maret 2011
15